< Previous 29 Jika posisi bit dinayatakan dengan Bk, maka aturan kode Hamming berlaku: Kombinasi Bk yaitu B0, B1, B2 diperoleh 101 = 5, artinya pada deteksi ternyata terjadi perubahan pada posisi bit ke 5 pada pesan yang diterima. Kesimpulan perbaikan adalah pada posisi bit ke 5 dan nilainya dibalikan (inverting) sebagai berikut: Permasalahan 2: Sebuah pesan data yang akan dikirimkan adalah 11 0001 0110 0010, kode yang digunakan adalah kode Hamming. Buatlah blok data yang seharus dikirim! Solusi: Berdasarkan aturan 2n, ternyata bit-Hamming harus disisipkan pada posisi bit ke 1, 2, 4, 8, dan 16, maka formulanya adalah: 30 Penentuan bit kode Hamming untuk pengganti x adalah nilai 1 atau nilai 0, yaitu dilakukan dengan menandai posisi bit 1 pada data dan nilai biner ditambahkan pada masing-masing posisi dengan prinsip modulo-2. Perlu diketahui jika modulo-2 dengan penambahan bit 1 untuk paritas genap hasilnya sama dengan 0 (nol) dan untuk paritas ganjil hasilnya sama dengan 1 (satu). Dari susunan pesan, logika satu pada data terletak pada bit ke 6, 10, 11, 13, 18 dan 19. Dengan mengikuti aturan pengkodean Humming akan diperoleh pesan sebagai berikut: 1.5 FRAME DATA a. Frame Data Transmisi Sinkron Biner (BiSynch) Frame inimerupakan bingkai data yang terdiri block check character (BCC) yaitu karakter penguji blok data, end of transmission block (ETB) yaitu batas akhir blok data yang ditransmisikan, pesan atau blok data yang akan dikirimkan, start of text (STX) yaitu awal pesan yang dikirimkan, end of header (EOH) yaitu batas akhir sebuah header pesan, header berisi informasi stasiun kendali dan prioritas, start of header (SOH) merupakan batas awal sebuah header, sinkronisasi (SYN) sebagai karakter sinkronisasi pengiriman data. Secara blok diagram frame data untuk transmisi sinkron biner (BiSynch) dapat digambarkan sebagai berikut: BCC ETB blok data (pesan) STX EOH header SOH SYN SYN Gambar 1.16. Frame data untuk transmisi sinkron biner 31 Format ini hanya dapat diaplikasikan pada sistem transmisi half duplex, koneksi dari titik ke titik (point to point) dengan media 2 kawat atau 4 kawat. Pada prinsipnya setelah penerima data maka pesan akan diuji berdasarkan struktur frame data, jika ada kesalahan akan diminta pengirim untuk mengirim kembali melalui NAK dan jika data diuji ternyata tidak kesalahan maka penerima akan mengirim ACK. b. Frame HDLC (High Level Data Link) Berbagai kelemahan yang dimiliki frame sikron biner dapat diatasi dengan frame HDLC, oleh karena itu pemakaian HDLC sangat luas termasuk untuk sistem jaringan luas (WAN). Frame data HDLC dapat diaplikasikan baik pada sistem transmisi half duplex maupun full duplex, artinya terdapat dua jalur komunikasi antara pengirim dan penerima yang kedua jalur terpisah sama sekali. Gambar 1.17. Prinsip dasar half duplex Gambar 1.18.Prinsip dasar full-duplex. Pada saat pengirim mengirimkan pesan, maka penerima dapat mengirimkan ACK ataupun NAK melalui jalur yang lain. Gambar 1.19. Frame pesan HDLC 32 Gambar 1.19 merupakan frame pesan HDLC yang terdiri dari Byte Start; Byte Address, Byte control, Data code, Serial check dan diakhiri dengan Byte Stop.Frame terkirim berupa framesupervisor digunakan sebagai sinyal konfirmasi bahwa frame diterima dengan baik dan benar, dan sebagai informasi kondisi terminal sibuk atau terminal siap terima data berikutnya serta informasi hasil penerimaan frame terjadi sederetan kesalahan. 1.6 KECEPATAN TRANSMISI Kecepatan transmisi data (Data Rate), yaitu kecepatan pengiriman data yang diukur berdasarkan jumlah elemen data dalam satuan bit selama waktu 1 (satu) detik. Dengan demikian satuan kecepatan dapat disingkat menjadi bps. Kecepatan transmisi elemen sinyal (Signal Rate), yaitu kecepatan pengiriman data yang diukur berdasarkan jumlah elemen sinyal dalam satuan pulsa selama waktu 1 (satu) detik. Dan satuan kecepatan adalah baud. Secara ideal diharapkan komunikasi data diupayakan selalu meningkatkan kecepatan transmisi, sementara itu akan terjadi penurunan kecepatan transmisi sinyal, untuk itu cenderung dibutuhkan bandwidth semakin lebar. Rasio kecepatan data dengan kecepatan sinyal dinyatakan dengan notasi r, sehingga rumus dasar rasio adalah: r = data rate / signal rate Kecepatan sinyal diobservasi berdasarkan beberapa bit data dalam satu stream, hal ini tergantung pada jumlah bit perdetiknya N (bps) dan 1/r (bit/pulsa). Dan pola data aktual adalah sama dengan kecepatan sinyal untuk sebuah pola semua logika 1, atau logika 0 yang kemungkinan berbeda untuk pola bolak balik logika 1 dan logika 0. Dengan demikian rumus dapat dituliskan sebagai berikut: S = c . N . 1/r (pulsa/detik) S = Kecepatan sinyal, c = bit data per stream, N = jumlah bit perdetik, r = rasio elemen data dengan elemen sinyal. 33 Tabel 1.3. Diagram pusa elemen data Diagram Pusa Keterangan 1 elemen data untuk tiap 1 elemen sinyal (r = 1) 1 elemen data untuk tiap 2 elemen sinyal (r = ½) 2 elemen data untuk tiap 1 elemen sinyal (r = 2) 4 elemen data untuk tiap 3 elemen sinyal (r = 4/3) Contoh: Sebuah sinyal membawa data yang mana satu elemen data dikodekan sebagai satu elemen sinyal (r=1). Jika kecepatan bitnya adalah 100 kbps, berapa rerata nilai kecepatan baud (baud rate). Diasumsikan c antara 0 dan 1? Jawab: C = 0.5 S = c ⋅N⋅1/r = 0,5⋅100 k ⋅ 1 =50.000 pulsa/det = 50 kbaud 34 SOAL DAN PERTANYAAN: 1. Mengapa dalam kehidupan di dunia ini semua mahluk ciptaan Tuhan tidak ada yang dapat hidup sendiri? 2. Apakah yang menjadi tujuan sehingga satu mahluk dengan mahluk lain selalu berinteraksi terutama untuk mahluk yang sejenis? 3. Jelaskan bagaimana proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain! 4. Apa keuntungan yang diperoleh dari berkomunikasi pada soal 3 di atas? 5. Sebutkan dan jelaskan komponen utama dalam berkomunikasi! 6. Jelaskan kemungkinan gangguan dalam komunikasi biasanya timbul saat pesan dilewatkan pada suatu media! 7. Jelaskan perbedaan data dan informasi! 8. Sistem komunikasi berdasarkan cara pengiriman pesan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu a) Sistem satu arah (Simplex) dan b) Sistem dua arah (Duplex). Jelaskan apa yang dimaksud dengan kedua cara tersebut dan berikan contoh pemakaiannya! 9. Identifikasi pembentuk sistem komunikasi data kecepatan tinggi yang dikembangkan oleh engineer Witke, jelaskan proses komunikasi data di dalam sistem tersebut! (http://www.witke.com/witke/) 35 10. Berikut merupakan konsep sistem jaringan komunikasi data model versi ADAM.NET yang diaplikasikan dalam sebuah industri, jelaskan prinsip kerja dari sistem komunikasi data tersebut! (http://www.advantech.com/eAutomation/) 11. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Open System Interconnection (OSI) diperkenalkan oleh International Standard Organitation (ISO). 12. Jelaskan fungsi setiap layer dari OSI yang menggunakan tujuh lapisan atau layer, dimana tiap layer berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing layer bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. 13. Berdasarkan tugas dan fungsi layanan setiap layer dapat dikelompokan menjadi 4 layer pertama dan 3 layer teratas, jelaskan fungsi pembagian tersebut! 14. Jelaskan alasan apa sehingga diterapkan pengkodean terhadap pengiriman data! 15. Jelaskan pendapat anda tentang fungsi Unipolar Line Codi Polar Line Coding dalam komunikasi data! 16. Buatlah bentuk diagram pulsa dan jelaskan prinsip kerjanya dari: a. Non Return to Zero (NRZ) b. Return to Zero (RZ) c. Manchester d. Diferensial Manchester 36 17. Jelaskan pendapat anda tentang fungsi Bipolar Line Coding dalam komunikasi data! 18. Jelaskan struktur dan fungsi serta beri contoh sistem kode data berikut: a. Pengkodean 2B1Q b. Kode Blok (Block Coding) c. Kode ASCII 19. Buatlah gambar blok dan jelaskan fungsi dari block check character(BCC)!. 20. Buatlah artikel sederhana untuk mewujudkan pembangkitan paritas pada sistem kode pengiriman data, Kode Humming dan Kode Koreksi Error! 21. Terdapat dua buah data yang akan dikirimkan meliputi: a. 110 b. 111 Buatlah pesan yang harus dikirim dengan mengikutkan kode Humming! 22. Misal pada penerima untuk data 101 terdapat perubahan, yaitu dari pesan yang benar terkirim adalah 101101 ternyata diterima oleh penerima mejadi 111101. Carilah posisi bit ke berapa yang mengalami perubahan menggunakan aturan main kode Hamming! 23. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang frame data untuk transmisi sinkron biner berikut! BCC ETB blok data (pesan) STX EOH header SOH SYN SYN 24. Jelaskan prinsip dasar half duplex yang digambar secara blok berikut! 25. Jelaskan prinsip dasar full duplex yang digambar secara blok berikut! 37 26. Secara ideal diharapkan komunikasi data diupayakan selalu meningkatkan kecepatan transmisi, sementara itu akan terjadi penurunan kecepatan transmisi sinyal, untuk itu cenderung dibutuhkan bandwidth semakin lebar. Berikan pendapat anda terhadap pernyataan tersebut! 27. Sebuah sinyal membawa data yang mana satu elemen data dikodekan sebagai satu elemen sinyal (r=1). Jika kecepatan bitnya adalah 100 kbps, berapa rerata nilai kecepatan (baud rate). Diasumsikan c antara 0 dan 1? 38 KOMPETENSI INTI (KI-3) KOMPETENSI INTI (KI-4) Kompetensi Dasar (KD): 2.Memahami konsep instalasi dan kom-ponen sistem jaringan komputer. Kompetensi Dasar (KD): 2.Menjelaskan konsep instalasi dan kom-ponen sistem jaringan komputer.. Indikator: 1.3.Memahami konsep jaringan lokal (Local Area Network) dan Wide Area Networkuntuk industri, dunia bisnis dan instansi pemerintah. Indikator: 1.3.Menjelaskan konsep jaringan lokal (Local Area Network) dan Wide Area Networkuntuk industri, dunia bisnis dan instansi pemerintah. 1.4.Memahami fungsi dan perilaku kom-ponen, instalasi komponen, sistem operasi dan topologi sistem jaringan komputer. 1.4.Menjelaskan fungsi dan perilaku kom-ponen, instalasi komponen, sistem operasi dan topologi sistem jaringan komputer. 1.5.Menginstalasi dan menguji coba sistem jaringan komputer. KATA KUNCI PENTING xKomunikasi, data, informasi xLayer model OSI xKode data DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN Kebutuhan akan sistem jaringan lokal (Local Area Network) dan Wide Area Networkbagi setiap industri, dunia bisnis dan instansi pemerintah sebagai fasilitas komunikasi data dalam suatu organisasi mutlak diperlukan. Pemakaian komputer berkembang dengan pesat karena keperluan pengolahan informasi serta kemudahan dalam pemakaian komputer, komunikasi dahulu didominasi oleh percakapan telepon (komunikasi suara) sekarang berkembang menjadi komunikasi data. Komputer harus dapat saling berhubungan dengan mudah serta aman paling sedikit antar komputer yang terletak dalam satu bangunan atau satu kompleks, yang digunakan untuk mendukung otomatisasi kantor (office automation) dan distributed processing pada industri. Komponen pendukung jaringan komunikasi tersebut meliputi file servers, workstations, network interface cards, hubs, repeaters, bridges, routers. jalur koneksi dan konfigurasi kabel unshielded twisted pair (utp), shielded twisted pair (stp), coaxial, fiber optic, microwave. Sistem operasi dan topologi jaringan,media transmisi jaringan dan protokol meliputi ethernet/ieee 802.3, token ring/ieee 802.5, local talk, fddi, atm Next >