< Previous 65 oleh sisir perata (1). Jarak antara sisir perata (1) dengan apron berpaku (2) diatur sedemikian rupa sehingga hanya gumpalan kapas yang masih besar, akan jatuh ke bawah oleh pukulan sisir perata (1). Gumpalan-gumpalan kapas yang jatuh tersebut akan mengalami proses seperti di atas berulang kali sampai gumpalan menjadi kecil, sehingga dapat lewat melalui jarak antara sisir perata (1) dengan apron berpaku (2). Kemudian kapas dipukul oleh rol pengambil (3) dan jatuh pada mesin Pre Opener Cleaner. Rol pengambil (3) berbentuk silinder dan dapat digunakan untuk mengolah serat kapas atau serat buatan. 5.12.2.4 Gerakan antara Permukaan Berpaku Gerakan-gerakan ini dijumpai pada mesin-mesin pencabik bal kapas (Hopper Bale Breaker), pembuka bal kapas (Hopper Bale Opener) dan mesin penyuap (Hopper Feeder). Prinsip bekerjanya mesin-mesin tersebut pada hakekatnya sama, hanya berbeda dalam hal ukuran paku-paku pada lattice dan Rol perata. Apabila jarak Rol perata terhadap lattice makin dekat, maka gumpalan-gumpalan kapas yang lewat diantaranya makin kecil. Dengan demikian tingkat pembukaan kapas dapat diatur oleh pengaturan jarak tersebut. Makin dekat penyetelan jaraknya, makin terbuka kapasnya, tetapi produksi per satuan waktu makin rendah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar kapas akan dipukul dan kembali jatuh. Akibat dikembalikannya sebagian dari gumpalan kapas tersebut, maka terjadi proses pencampuran yang lebih baik. Untuk mendapatkan tingkat pembukaan yang baik tanpa mengurangi jumlah produksi, dapat ditempuh dengan cara mempercepat putaran lattice. Mengenai kecepatan lattice ini tidak ada pedoman tertentu, yang pokok adalah jarak antara lattice dan Rol peratanya. Gambar 5.22 Alur Gerakan antara Permukaan Berpaku 66 Pada dasarnya harus dijaga supaya settingnya diusahakan sedekat mungkin, hanya saja perlu diperhatikan bahwa makin dekat settingnya kemungkinan timbul bahaya kebakaran makin besar. Apabila kecepatan perata dan pemukul tidak sebanding peningkatannya, maka gumpalan-gumpalan kapas besar yang relatif belum terbuka dapat lewat diantaranya meskipun settingnya sudah dekat. Hal ini dapat dijalankan sebagai berikut : Pada gambar 5.22 diatas misalkan kecepatan permukaan lattice berpaku dari suatu pembuka kapas 6.000 cm/menit dan kecepatan putaran rol perata 250 rpm, sedangkan jumlah paku pada rol perata ada 4, maka setiap menit akan ada paku sebanyak 4 x 250 = 1.000 buah lewat titik R. Kecepatan permukaan lattice antara titik P dan Q ialah 6.000 cm/menit, tetapi antara titik Q dan S kecepatan ujung-ujung pakunya ± 9.000 cm/menit karena adanya perubahan arah paku yang menyebabkan jarak antar ujung-ujung paku bertambah besar. Kalau semula jarak antar ujung paku antara titik P dan Q sama dengan 1,25 cm, maka antara titik Q dan S menurut perhitungan, jarak tersebut menjadi 5,1220 x 11,25 cm = 18 cm. Apabila kecepatan ujung-ujung paku antara titik Q dan S dibagi dengan jumlah paku rol perata yang lewat di titik R (jumlah pukulan paku per menit) akan didapat hasil : 000.1000.9 = 9 cm/paku Rol perata Ini berarti bahwa untuk setiap kali paku rol perata melewati titik R, maka ujung-ujung paku pada lattice antara titik Q dan S bergerak sejauh 9 cm. Jadi setiap paku pada lattice akan mengalami 918 = 2 kali pukulan oleh paku Rol perata. Tempat kedudukan pukulan tersebut tidak tepat pada titik R, dimana setting antar ujung-ujung paku pada posisi paling dekat, sehingga terjadi dua kali pemukulan. Apabila kecepatan lattice ditingkatkan dua kali tanpa mempercepat kecepatan rol perata, gumpalan-gumpalan yang besar kapas akan diteruskan melewatinya, sebab perata hanya mempunyai kesempatan memukul sekali saja. Usaha-usaha untuk memperbaiki pembukaan tanpa mempengaruhi jumlah produksi tidak dapat dicapai hanya dengan mempercepat lattice. 67 Mesin Pre Opener Cleaner Gambar 5.23 Skema Mesin Pre Opener Cleaner Keterangan : 1. Penggerak (driver) 2. Penahan (baffles) 3. Silinder pemukul berpaku 4. Pelat pembersih 5. Batang saringan (gridbars) 6. Peghisap (breather) 7. Saluran pneumatic (pneumatic line) 8. Pelat penahan hisapan (air gap dis) 5.12.2.5 Proses di Pre Opener Cleaner Kapas yang berasal dari mesin Blending Feeder jatuh pada permukaan silinder pemukul yang berpaku (3) pada bagian yang pertama dari susunan tiga silinder. Kemudian kapas diteruskan pada mesin Pre Opener Cleaner pada ketiga silinder pemukul berpaku (3). Ketiga silinder tersebut meneruskan kapas melalui pelat pembersih (4) dan batang saringan (5). Jarak batang saringan dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kapas yang diolah. Udara dikeluarkan dari celah sehingga dengan demikian sebagian besar debu, serat-serat yang beterbangan, dihisap, sedangkan pecahan-pecahan biji dan kotoran serta limbah dapat ditampung di bawah gridbars. Kemudian kapas dikeluarkan melalui silinder saluran pneumatis (7) dan diteruskan ke mesin berikutnya. Mesin ini dapat juga digunakan untuk mengolah serat buatan yang biasanya dalam keadaan yang sangat padat, tanpa 68 mengakibatkan kerusakan pada seratnya. 5.12.2.6 Pemisahan Kotoran di Mesin Pre Opener Cleaner Gumpalan serat yang jatuh ke rol pemukul (1) akan langsung mendapat pukulan sehingga terjadi proses pembukaan serat menjadi lebih terurai karena berat jenis kotoran (biji, batang, daun, pasir/logam) lebih berat dari pada berat jenis serat, maka cenderung akan jatuh ke bawah membentur dinding-dinding batang saringan (2) untuk masuk melalui celah-celah batang jaringan (3) dan bertumpuk di under cassing. Gambar 5.24 Skema Rol Pemukul dan Batang Saringan Keterangan : 1. Rol Pemukul (Pined beater) 2. Batang Sarigan (Gridbars) 3. Celah Batang Saringan 5.12.2.7 Gerakan Pemukul Gambar 5.25 Skema Rol Pemukul Mesin Pre Opener Cleaner 69 Keterangan : 1. Pelat pemisah 2. Rol pemukul 3. Batang saringan Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan rol pemukul (2) A langsung dipukul dan terlempar ke rol pemukul (2) B karena ada pelat pemisah maka gumpalan serat kembali jatuh pada permukaan antara rol pemukul (2) A dan rol pemukul (2) B. Dengan gambar diatas maka ada 2 kali proses pembukaan di daerah x dan y. Agar gumpalan serat dapat lebih terbuka ada yang menggunakan 5 buah rol pemukul, karena akan terjadi 4 kali proses pembukaan. 5.12.3 Mesin Condensor at Cleaner Gambar 5.26 Skema Mesin Condensor at Cleaner Keterangan : 1. Silinder penampung (condensor) 2. Rol pemukul / pengambil 5.12.3.1 Proses di Mesin Condensor at Cleaner Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan condensor (1) akan terhisap oleh fan sehingga kotoran dan serat pendek akan terhisap oleh fan akan masuk melalui celah-celah condensor untuk ditampung pada air filter condensor at cleaner. Serat-serat panjang yang menempel pada permukaan condensor akan tergaruk oleh rol pemukul/pengambil (karena permukaan rol pemukul/ pengambil terbuat dari kulit) untuk diteruskan ke mesin opener cleaner. 5.12.3.2 Pemisahan Kotoran di Mesin Condensor at Cleaner Gambar 5.27 Skema Pemisah Kotoran Mesin Condensor at Cleaner 70 Keterangan : 1. Batang saringan (Condensor) 2. Saluran fan penghisap 3. Fan penghisap Proses di mesin Condensor at Cleaner. Gumpalan serat akan menempel pada permukaan Condensor karena hisapan fan. Kotoran-kotoran berupa biji, batang daun, pasir atau logam cenderung berada di bagian bawah gumpalan serat dan serat-serat pendek karena hisapan fan juga cenderung berada pada lapisan gumpalan serat di atas permukaan condensor. Karena gerakan rol pengambil akan membantu kotoran-kotoran dan serat pendek terhisap oleh fan melalui celah-celah condensor dan saluran fan untuk ditampung pada air filter for Condensor at Cleaner. 5.12.4 Mesin Opener Cleaner Gambar 5.28 Skema Mesin Opener Cleaner Keterangan : 1. Gumpalan kapas 2. Penggerak 3. Penahan (baffles) 4. Pemukul (beater) 5. Batang saringan (gridbars) 6. Pintu pembersih 7. Penghisap (fan) 8. Saluran pneumatis 5.12.4.1 Proses di Mesin Opener Cleaner Karena putaran pemukul maka gumpalan kapas akan masuk ke depan secara bertahap. Kotoran-kotoran akan berjatuhan melalui celah-celah batang saringan. Kapas yang keluar dari mesin ini, kemudian 71 diteruskan ke mesin Picker/Scutcher. 5.12.4.2 Pemisahan Kotoran di Mesin Opener Cleaner Gambar 5.29 Skema Rol Pemukul dan Batang Saringan Keterangan : 1. Rol Pemukul (Pined beater) 2. Batang Saringan (Gridbars) 3. Celah Batang Saringan 5.12.5 Mesin Condensor at Picker Gambar 5.30 Skema Mesin Condensor at Picker Keterangan : 1. Saluran in let 2. Saluran out let 3. Condensor 4. Rol pemukul 5.12.5.1 Proses di Mesin Condensor at Picker Gumpalan kapas masuk melalui saluran in let (1) karena hisapan fan jatuh ke permukaan condensor (3). Kotoran-kotoran (batang, biji, daun, pasir, logam) akan masuk ke lubang condensor untuk ditampung pada air filter for Condensor at Picker melalui saluran out let (2). Sedang gumpalan kapas yang masih menempel pada permukaan Condensor akan digaruk/diambil oleh rol pemukul untuk disuapkan ke mesin berikutnya. 5.12.5.2 Pemisahan Kotoran di Mesin Condensor at Picker Gambar 5.31 Skema Pemisah Kotoran Mesin Condensor at Picker 72 Keterangan : 1. Batang saringan (Condensor) 2. Saluran fan penghisap 3. Fan penghisap Proses di mesin Condensor at Cleaner. Gumpalan serat akan menempel pada permukaan Condensor karena hisapan fan. Kotoran-kotoran berupa biji, batang daun, pasir atau logam cenderung berada di bagian bawah gumpalan serat dan serat-serat pendek karena hisapan fan juga cenderung berada pada lapisan gumpalan serat di atas permukaan condensor. Karena gerakan rol pengambil akan membantu kotoran-kotoran dan serat pendek terhisap oleh fan melalui celah-celah condensor dan saluran fan untuk ditampung pada air filter for Condensor at Cleaner. 5.12.6 Mesin Micro Even Feeder Gambar 5.32 Skema Mesin Micro Even Feeder Keterangan : 1. Condensor 2. Rol pemukul 3. Gumpalan kapas 4. Rol pemukul 5. Pintu pengontrol isi 6. Apron berpaku 7. Rol pengontrol 8. Kick rol 73 5.12.6.1 Proses di Mesin Micro Even Feeder Gumpalan serat (3) yang diambil rol pemukul (2) dari Condensor (1) akan jatuh ke pasangan rol pemukul (4) untuk mendapatkan pukulan (proses pembukaan) yang selanjutnya akan dibawa ke atas oleh apron berpaku (6) dan akan diambil oleh rol pengambil (7) untuk diteruskan ke mesin berikutnya. Sedangkan volume kapas dikendalikan oleh kick rol (8) dan pintu berayun (5) yang akan menghentikan mesin bila penuh dan menjalankan mesin kembali secara otomatis. 5.12.7 Mesin Scutcher Gambar 5.33 Skema Mesin Scutcher Keterangan : 1. Silinder penampung (condensor) 2. Saluran penyuap 3. Pemukul (beater) 4. Pelat penaha (buffle rack) 5. Apron berpaku (spike lattice) 6. Pembersih (stripper) 7. Saluran penyuap 8. Pemukul (beater) 9. Penghisap (fan) 10. Rol pembersih (stripping rolls) 11. Rol penggilas (calender rolls) 12. Gulungan lap 13. Batang penggulung (lap arbor) 74 5.12.7.1 Proses di Mesin Scutcher Dibandingkan dengan mesin Scutcher model lama, maka mesin Scutcher model baru ini konstruksinya lebih kuat. Mesin ini dapat digunakan untuk mengolah kapas atau serat-serat buatan dengan produksi yang tinggi. Bahan yang akan diolah ditarik mesin Scutcher oleh silinder penampung (1). Penghisapnya terpisah dan motornya dapat digunakan untuk melayani dua atau lebih silinder penampung, apabila digunakan mesin Scutcher yang lebih dari satu untuk pembukaan dan pembersihan. Penyuapannya diatur secara otomatis. Silinder penampung bertugas menampung kapas untuk penyuapan dengan menggunakan pelat penahan yang bekerja pengatur penyuapan kepada pre opener beater. Pre opener beater menyuapkan kapas yang sudah benar-benar terbuka pada suatu daerah penyuapan yang dilengkapi dengan pelat penahan yang bekerja dengan baik. Kapas dinaikkan ke atas dengan perantaraan apron berpaku (5) untuk memperoleh hasil pencampuran yang baik. Serat-serat yang sudah rata sekali kemudian disuapkan ke daerah pemukul yang terakhir. Selanjutnya akan dihasilkan gulungan lap seperti mesin Scutcher model lama. 5.12.7.2 Gerakan Pengaturan Penyuapan Penyuapan mesin scutcher ini biasanya dilakukan oleh mesin penyuap yang ditempatkan sebelumnya. Gambar 5.34 Pengatur Penyuapan Keterangan : 1. Kapas 2. Lattice penyuap 3. Rol penekan 4. Pedal penekan 5. Rol penyuap 6. Daerah pemukulan Bagian-bagian yang mengatur penyuapan pada scutcher seperti terlihat pada gambar 5.34 dan biasanya terdiri dari lattice penyuap (2), rol penekan (3) yang gunanya untuk memadatkan kapas, pedal penyuap (4) yang dapat bergerak sesuai dengan tebal tipisnya kapas yang disuapkan dan rol penyuap (5) yang menyuapkan dan menjepit kapas yang disuapkan. Next >