< Previous 197 4) Sweep atau Sapukan nozzle yang kita pegang kearah Kiri dan Kanan api, agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar Gambar 79. Cara menyapukan nnozzle ke sumber api Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena angin akan meniup kembali media yg kita semprotkan kearah kita berdiri. Sebaiknya kita berdiri diposisi membelakangi arah angin selain untuk menghindari tiupan hawa panas juga menghindarkan kita dari media yg kita semprotkan kembali kearah kita. Perawatan alat pemadam api Alat pemadam api ringan (fire extinguisher) atau APAR adalah alat yang sangat penting. Karena itu APAR berfungsi mematikan api pada saat pertama kali muncul. Penggunaan APAR yang efektif akan mampu mencegah terjadinya bahaya kebakaran. Ada banyak faktor yang 198 mempengaruhi efektifitas pencegahan kebakaran di tempat kerja. Bukan saja pemilihan jenis alat pemadam api yang harus tepat, akan tetapi harus diperhatikan pula faktor pemasangan dan pemeliharaannya. Pemerintah Republik Indonesia, melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasino.Per-04/MEN/1980 menyatakan tentang syarat syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan (APAR). Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-04/MEN/1980 tersebut dijelaskan mengenai hal-hal pokok yang berkaitan dengan cara pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan. Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), bahwa: 1) Ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil, serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. 2) Tinggi pemberian tanda pemasangan adalah 125 cm dari dasar lantai tempat di atas satu atau kelompok alat pemadam api ringan yang bersangkutan. 3) Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran. 4) Penempatan antara APAR yang satu dengan yang lain tidak boleh lebih dar15m. 5) Semua APAR harus dipasang menggantung pada dinding dengan penguatan sengkang atau ditempatkan dalam almari/box yang tidak dikunci. 6) Semua warna tabung sebaiknya merah. 7) Lemari/ box dapat dikunci dengan syarat bagian depannya harus diberi kaca pengaman dengan tebal maksimum 2 mm. 8) Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca pengaman harus disesuaikan dengan ada dalam lemari atau box sehingga mudah dikeluarkan. 199 9) APAR tidak boleh di pasang di ruangan di mana suhu melebihi 49º C atausuhu sampai minus 44ºC kecuali apabila APAR tersebut dibuat khusus suhu di luar batas tersebut diatas. 10) Penempatan APAR pada alam terbuka harus dilindungi dengan tutup pengaman. Pemeliharaan alat pemadam api 1) APAR harus diperiksa 2 kali dalam setahun, yaitu pemeriksaan jangka 6 bulan dan pemeriksaan jangka 12 bulan. 2) Cacat pada alat perlengkapan APAR yang ditemui pada waktu pemeriksaan harus segera diganti dengan yang tidak cacat. d. Pemeriksaan jangka 6 bulan, meliputi hal-hal: 1) Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan dalam tabung, rusak atau tidaknya segi pengaman cartridge atau tabung bertekanan dan mekanik penembus tabung. 2) Bagian-bagian luar dari tabung tidak boleh cacat termasuk handle dan label harus selalu dalam keadaan baik. 3) Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang terpasang tidak boleh retak atau menunjukkan tanda-tanda rusak. 4) Untuk APAR cairan atau asam soda, diperiksa dengan cara mencampur sedikit larutan sodium bicarbonat dan asam keras diluar tabung, apabila reaksi cukup kuat, maka alat pemadam api ringan tersebut dapat dipasang kembali. 5) Untuk alat pemadam api ringan jenis busa, diperiksa dengan cara mencampur sedikit larutan sodium bicarbonat dan aluminium sulfat diluar tabung, apabila reaksinya cukup kuat, maka alat pemadam api ringan tersebut dapat dipasang kembali. 200 6) Untuk alat pemadam api ringan hidrokarbon berhalogen kecuali jenis tetrachloride diperiksa dengan cara menimbang, jika beratnya sesuai aslinya dapat dipasang kembali. 7) Untuk alat pemadam api carbon tetrachloride, diperiksa dengan cara melihat melihat isi cairan didalam tabung dan jika masih memenuhi syarat dapat dipasang kembali. 8) Untuk alat pemadam api jenis carbon dioxide harus diperiksa dengan cara menimbang serta mencocokan beratnya dengan berat yang tertera pada alat pemadam api tersebut, apabila terdapat kekurangan berat sebesar 10%, tabung pemadam api itu harus diisi kembali sesuai dengan berat yang ditentukan. 9) Cara untuk isi ulang alat pemadam kebakaran biasanya disetiap kota kabupaten ada perusahaan yang melayani pengisian, salah satu contoh di kota Tangerang ada perusahaan yang menjual Tabung/ Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berikut isi ulangnya, apabila di kota anda tidak ada mungkin bisa menghubungi Pertamina atau SPBU terdekat Jenis-jenis alarm pemadam api Fire alarm protection (alarm kebakaran) merupakan salah satu alat pemberi peringatan terjadinya kebakaran yang akan berbunyi ketika terjadi kebakaran. Semua komponen dari alarm kebakaran harus diperiksa secara teratur untuk memastikan bahwa peralatan tersebut bekerja dengan baik. Bagian-bagian yang terdapat pada alarm kebakaran, antara lain: 1) Pendeteksi (Detektor) 2) Bel dan suara/sirine 3) Lampu tanda (healthy indicator and fire indicator) 4) Sinyal pengendali (remote signalling) 5) Tombol reset 6) Name plate berisi spesifikasi dari alarm kebakaran tersebut 201 Beberapa jenis alarm kebakaran yang sering digunakan adalah: 1) Rotary Hand Bell Jenis alarm ini ideal digunakan dilokasi untuk kemah,taman kota,dan kawasan penumpukan barang di luar ruangan. Jika terjadi kebakaran maka kaca penutup tombol alarm harus dipecah dan sirine tanda kebakaran akan berbunyi. Maka dengan demikian insiden atau peristiwa kebakaran akan segera diketahui dan siapapun didalam ruangan atau bangunan dimana terjadi kebakaran akan segera memadamkan api smaksimal mungkin. Gambar 80. Rotary Hand Bell 2) Smoke detectors Jenis alarm ini lebih tahan lama dibanding alat lain. Kekuatan suara hingga 85db,mampu bertahan hingga 2 tahun, dengan supply baterei sekitar 9 volt. Detektor asap memiliki dua sensor yang berbeda. Pertama yang berhubungan dengan mata detektor, dan yang kedua 202 melalui ionisasi. Adanya asap akan dideteksi melalui mata detektor menggunakan inframerah untuk mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir,sedangkan ionisasi detektor menggunakan komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap. Apabila semuanya telah terditeksi dengan adanya asap yang keluar dari detektor maka kita harus segera baertindak untuk mematikan api sesegera mungkin dari sumbernya, dengan cara itu maka kebakaran yang lebih besar akan bisa dihindari. Gambar 81. Smoke Detector 3) Stand Alone Alarm Kekuatan suara hingga 105 db dan dilengkapi strobe biru ekstra terang [cahaya/ ringan]. Biaya lebih rendah. Stand Alone Alarm ini ideal digunakan untuk tempat kerja dan gudang terisolasi. 203 Gambar 82. Stand Alone Alarm Tabel 12. Spesifikasi Stand Alone Alarm Penggunaan alarm kebakaran biasanya disesuaikan dengan jenis ruangan dan fungsi ruangan yang akan diamankan dari bahaya kebakaran. POWER SUPPLIES Mains input voltage 240v /110v a/c. System operating voltage 12v d.c. Quiescent current @ 12v d.c 0. 50ma Power supply current max. 2.5A @ 12v d.c. Alarm current max. 1A @ 12v d.c. Auxiliary current max. 500 ma @ 12v d.c. Battery charger Constant voltage controlled Battery type Sealed lead acid Recharge period 24 hours FUSES Alarm circuit rating 1 Amp(20 mm glass) Battery fuse rating 3 Amp(20 mm glass) Auxiliary fuse rating 500ma(20 mm) Mains fuse rating 3 Amp(20 mm) CABLE TERMINATIONS Mains terminals Shrouded marked and fused will accept 1.5 mm cables All terminal functions are identified by screen printing on power board Housing Steel with epoxy resin coating Dimensions W305mm x H225mm x D80.5mm Weight 4Kg 204 3. Refleksi Petunjuk: a. Tuliskan nama dan Kompetensi Dasar yang telah anda selesaikan pada lembar tersendiri b. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi! c. Kumpulkan hasil refleksi pada guru anda LEMBAR REFLEKSI 1. Bagaimana kesan anda setelah mengikuti pembelajaran ini? ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 2. Apakah anda telah menguasai seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasai tulis materi apa saja. ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 3. Manfaat apa yang anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini? ...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 4. Apa yang akan anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini? ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 5. Tuliskan secara ringkas apa yang telah anda pelajari pada kegiatan pembelajaran ini! ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 205 4. Tugas Lembar Kerja Acara I : Mengenali dan Menggunakan Alat Pemadam Api Alat dan Bahan a. Alat pemadam api ringan (APAR) untuk skala laboratorium b. pasir, karung goni dan air c. Alat tulis 1 set Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Gunakan pakaian praktik seperti jas laboratorium. b. Ikuti prosedur percobaan dengan benar, konsultasikan rencana kerja pada guru ! c. Hindarkan penggunaan alat diluar fungsinya ! d. Tempatkan semua peralatan dalam kondisi yang aman ! Langkah Kerja a. Siapkanlah peralatan yang diperlukan tergantung jenis atau kelas kebakarannya b. Catatlah spesifikasi, fungsi dan cara penggunaan masing-masing alat pemadam kebakaran! c. Masukkanlah semua hasil pengamatan dalam tabel pengamatan ! 206 Tabel 13. Pengamatan Alat Pemadam Kebakaran No Type Spesifikasi Fungsi Cara Penggunaan 1 2 3 4 5 Acara II : Penyimpanan dan perawatan Alat Pemadam Api Alat dan Bahan a. Tabung Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR) b. Alat tulis 1 set Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Gunakan pakaian praktik ! b. Ikuti prosedur percobaan dengan benar, konsultasikan rencana kerja pada guru ! c. Hindarkan penggunaan alat diluar fungsinya ! d. Tempatkan semua peralatan dalam kondisi yang aman ! Langkah Kerja a. Siapkanlah peralatan yang diperlukan ! b. Gambar dan amati bentuk serta spesifikasi dari APAR pemadam kebakaran! c. Bacalah petunjuk cara perawatan dan penyimpanan yang tertera pada tabung pemadam d. Amati apakah penyimpanan tabung APAR sudah sesuai prosedur e. Amati juga jadwal pengecekan dan isi ulang tabung APAR Next >