< PreviousSistem Kontrol Elektropnumatik 38 Teknik Otomasi Industri Gb. 24. Rangkaian Kaskade dengan 2 dan 3 sinyal output Tugas 6 Setelah anda perhatikan prinsip kerja rangkaian kaskade di atas. Dapatkah anda mendeskripsikan fungsi rangkaian tersebut secara jelas.? 5.2 STEPPER SEQUENCER Prinsip Kerja Stepper sequencer dengan 4 sinyal output Sistem Kontrol Elektropnumatik 39 Teknik Otomasi Industri Gb. 25. Rangkaian Stepper sequencer Gb. 26. Rangkaian Stepper sequencer dengan katup “AND” Prinsip kerja stepper sequencer dengan katup “AND”, Katup fungsi “AND” digunakan agar sinyal input en hanya dapat lewat jika sinyal output sebelumnya Sn-1 telah digunakan . Tugas 7 Setelah anda perhatikan prinsip kerja rangkaian stepper sequencer di atas. Dapatkah anda mendeskripsikan fungsi rangkaian tersebut secara jelas.? Gb. 26. Rangkaian Stepper sequencer dengan “reset” Sistem Kontrol Elektropnumatik 40 Teknik Otomasi Industri Modul Stepper sequencer Gb. 27.Modul Stepper sequencer type TAA Gb. 28.Modul Stepper sequencer type TAB Sistem Kontrol Elektropnumatik 41 Teknik Otomasi Industri 6. Timer dan Counter Pada proses control Pneumatik, kaitannya dengan aksi actuator maka akan dihadapkan kepada kondisi kapan actuator tersebut bekerja dan kapan berhenti pada posisinya. Hal ini erat kaitannya dengan pewaktu (timer/delay). Begitu juga dalam proses produksi pada system otomasi manufaktur erat kaitannya dengan jumlah item/objek produksi yang dihasilkan, baik dalam proses distributing, sorting maupun packing. Dalam hal ini diperlukan komponen control pencacah (Counter). B. Rangkuman Pada hakekanya sistem kontrol merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sistematis untuk memecahkan masalah-masalah di bidang otomasi proses manufaktur. Jadi sistem kontrol merupakan sebuah proses pemecahan masalah (problem solving) otomasi. Para pengguna (user) harus memulai proses problem solving dengan mendefinisikan control task, yakni menentukan what needs to be done ?. Informasi ini akan memberikan fondasi dan landasan untuk pembuatan kontrol program. Bila saat ini aktivitas control task dilakukan secara manual atau menggunakan sistem kontrol berbasis hard wired control (relay logic), maka programmer (user) harus mereview urutan langkah (step) dari sistem manual tersebut termasuk aktivitas pengembangannya bila ada. Walaupun sistem berbasis hard wired dapat diubah secara langsung ke sistem berbasis PLC, tetapi step sequence-nya harus di re-disain, bila memungkinkan, untuk melihat kebutuhan plant saat ini dan untuk membuat kapitalisasi penerapan sistem berbasis programmable controller. Sistem Kontrol Elektropnumatik 42 Teknik Otomasi Industri Setelah control task selesai didefinisikan, maka perancangan proyek untuk membuat solusi cerdas dapat dimulai. Prosedur ini lazimnya mencakup penentuan control strategy, dan urutan langkah (step-sequence) yang diinginkan. Urutan step harus dapat dipenuhi oleh control program untuk menghasilkan output control yang diinginkan. Kegiatan pengembangan ini lazim disebut juga sebagai pengembanganalgoritma. Pada rangkaian control sequence, lazim sesuai namanya maka perlu adanya pengaturan kerja rangkaian secara bertingkat maupun berurut. Hal ini dapat diatasi dengan pengaturan sinyal secara kaskade maupun urutan step (Step sequencer). Untuk step sequencer telah tersedia dalam bentuk modul rangkaian. Sistem Kontrol Elektropnumatik 43 Teknik Otomasi Industri C. Evaluasi 1. Perhatikan rangkaian kontrol berikut yang mendrive nyala lampu. Timing diagram yang benar dari rangkaian ini adalah…. L1L2L3A. B. C. D. SSSSLLLt S1 S2 S3 S4 LL2 L3 t SSSSLLLt SSSSLLLt Sistem Kontrol Elektropnumatik 44 Teknik Otomasi Industri 2. Berdasarkan timing diagram yang dihasilkan, rangkaian tersebut di atas merupakan rangkaian……. A. Kontrol lampu bergantian C. Kontrol Lampu berurut B. Kontrol lampu berjalan otomatis D. Kontrol lampu nyala-padam bersamaan 3. Rangkaian berikut merupakan aplikasi rangkaian…… L1L2L3F2K1M1uvwK2OLLS1K1K1F1OL1OLNH1H2S2K2H3K2K1K2SoK1K2 A. Star-delta B. Reverse-Forward C. Dahlander D. Starting 4. Gambar berikut merupakan : a. Sensor b. Aktuator c. Supply d. Prosesor Sistem Kontrol Elektropnumatik 45 Teknik Otomasi Industri 5. Perhatikan rangkaian kontrol berikut yang mendrive nyala lampu dengan rangkaian timer. Timing diagram yang benar dari rangkaian ini adalah…. L1L2L3A. B. C. t S1/T1 TTTLLLTTTSt S1/T1 TTTLLLTTTSt S1/T1 TTTLLLTTTSt S1/T1 TTTLLLTTTSD. Sistem Kontrol Elektropnumatik 46 Teknik Otomasi Industri 425131Y425132Y12Y22S12S21B11B2 0V+24VS1K1K1S2S3A1K2K22S11B2K31B12S2K4K21YK32Y1K42Y212345791034910116. Sesuai analisis timing diagram yang dihasilkan, rangkaian tersebut di atas merupakan rangkaian……. A.Kontrol lampu bergantian C. Kontrol Lampu berurut otomatis B.Kontrol lampu bergantian otomatis D. Kontrol lampu nyala-padam bersamaan 7. Perhatikan rangkaian elektropneumatik berikut! Saat Push button ditekan dengan urutan S1 kemudian S3 maka system bekerja ditunjukkan oleh gerakan 2 buah aktuator yang menghasilkan step displacement ,yaitu : 0 1 1 0 1 2 3 4=1 A. B. 0 1 1 0 1 2 3 4=1 C. 0 1 1 0 1 2 3 4=1 D. 1 1 0 1 2 3 4=1 Sistem Kontrol Elektropnumatik 47 Teknik Otomasi Industri 8. Salah satu sensor yang digunakan pada rangkaian di atas adalah….. A. Optical proximity B. Inductive proximity C. Capasitive Proximity D. Magnetic Proximity 9. Gambar disamping adalah symbol : a. Silinder kerja tunggal b. Silinder kerja ganda c. Silinder kerja ganda dengan bantalan udara sisi ganda mampu diatur d. Silinder kerja ganda dengan bantalan udara tunggal mampu diatur 10. Yang merupakan rangkaian kontrol tidak langsung kerja tunggal : 11. Apabila Katup 1.2 ditekan sesaat maka silinder : A. Mundur B. Maju C. Diam D. Maju lalu diam ABCDNext >