< PreviousSistem Kontrol Elektropnumatik 2 78 Teknik Otomasi Industri -0 Gb 2.13.Cara pemasangan output coil dapat kita gunakan tegangan AC atau DC Gb 2.14.Cara pemasangan output positif jjenis transisitor Perhatian ! Pemasangan jangan terbalik Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 79 Teknik Otomasi Industri 4.3. Mengoperasikan Sirkuit Pneumatik Dengan PLC 4.3.1. Persiapan Pengoperasian Setelah selesai merakit atau menginstal PLC ke dalam sirkuit pneumatik, sebelum kita mengoperasikannya perlu dilakukan hal-hal berikut : Periksa posisi dan pengikatan semua komponen, apakah sudah cukup kuat dan benar kedudukannya. Periksa semua sambungan pneumatik, apakah sudah cukup kuat dan pastikan tidak akan ada yang lepas. Periksa sambungan/pemasangan kabel-kabel listrik, pastikan bahwa pengikatan cukup kuat dan tidak salah terminal. Periksa tekanan udara kempa pada tangki udara apakah sudah memenuhi syarat Periksa regulator pengatur suplai udara ke sistem, apakah tekanan suplai udara sesuai dengan ketentuan. Apabila semuanya sudah sesuai dengan ketentuan maka operasikanlah sirkuit pneumatik. 4.3.2. Mengoperasikan sirkuit pneumatik kendali PLC. Buka katup suplai udara, maka udara kempa akan siap pada posisi-posisi kerja. Tekan tombol start, maka sirkuit pneumatik akan segera beroperasi. Amati jalannya sirkuit apakah sudah sesuai dengan desain yang direncanakan. Apabila telah sesuai dengan desain, teruskan beroperasi. Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 80 Teknik Otomasi Industri Apabila belum sesuai maka hentikanlah jalannya sirkuit, kemudian perbaikilah. Contoh Soal 2 : Pada gambar di bawah ini, setelah dilakukan pemograman pada PLC menerangkan apabila S1 ditekan maka L1 akan menyala dan apabila ditekan S2 maka L2 akan menyala. Tetapi pada kasus ini ternyata jika S2 ditekan L2 tidak menyala. Temukanlah kenapa L2 tidak menyala ketika S2 ditekan Program pada software MemoryCPUL1L2S1S2BATBAT000.01 000.02 000.10 000.11 Gb.2.15. Instalasi PLC Pneumatik contoh 10 Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 81 Teknik Otomasi Industri Tugas 1 : Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC,sirkuit pengendalian silinder kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila Tombol S1 ditekan maka silinder A akan bergerak maju setelah mencapai sensor maksimum (A mak) maka silinder A mundur. Setelah A mencapai sensor minimum ( A min) silinder B maju sampai mencapai sensor maksimum ( B mak ) kemudian silinder B mundur sampai mencapai sensor minimum (B min). Dan silinder akan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas Urutan Kerja A+, A-, B+, B- Tugas 2 : Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian dua silinder kerja ganda dengan dilengkapi vakum. Prinsip kerja rangkaian sebagai berikut : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A maju hingga mencapai sensor A maks. Begitu A mencapai A maks. kemudian B maju dan mencapai sensor B maks. Seterusnya vakum berkerja. Setelah itu B mundur mencapai sensor B A min A mak Y2 B min B mak Y3 Y1 Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 82 Teknik Otomasi Industri min kemudian A mundur mencapai sensor A min, seterusnya B bergerak maju mencapai sensor B mak dan vakum berhenti bekerja (meletakan barang). Setelah selesai silinder B kembali ke posisi semula. Urutan kerja : S1 (tombol), A+, B+, Vakum kerja, B-, A-, B+, Vakum stop, B- . Coba analisis hal-hal berikut : a) Apabila silinder A telah mencapai sensor A maks. tetapi ternyata silinder B tidak bekerja. b) Solenoid katup 2/2 untuk vacum telah bekerja tetapi vacum tidak menghisap. c) Semua solenoid bekerja tetapi sirkuit pneumatik tidak bekerja. Vacum Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 A A min A mak B min B mak Maju Mundur Naik Turun Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 83 Teknik Otomasi Industri 5. Prosedur aplikasi perancanga sistem kontrol PLC dan Pnumatik Dalam melakukan perancangan adan aplikasi tentulah harus mengikuti proseur atau langkah-langkah yang sistematis supaya pekerjaanyang dilakukan efektif dan efisien. Sehingga kalian dalam membuat suatu aplikasi sistem kontrol dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini: 1. Membuat perancangan aplikasi rangkaian kontrol PLC dan pnumatik 2. Menentukan Tujuan /hasil yang ingin dicapai dan variabel kontrol 3. Membuat blok diagram sistem 4. Membuat gambar konstruksi alat (lay out) 5. Membuat sketsa panel kontrol 6. Menjabarkan deskripsi kerja dengan bagan aliran (Flow chart) 7. Membuat diagram aliran pnumatik dengan bantuan software (fluidsim) 8. Membuat tabel input/output PLC yang akan digunakan Contoh aplikasi Simulator penyortir barang 1. Perancangan SISTEM KONTROL MESIN PEMINDAH DAN PENYORTIR MATERIAL OTOMATIS 2. Menetapkan tujuan/ Goal (Hasil) Yang Ingin Dicapai dan Variabel Kontrol Yang menjadi goal (hasil) yang dikontrol dalam sistem kontrol mesin pemindah dan penyortir material ini adalah jenis dari material serta warna pada material yang sesuai dengan set point. Tahapan perancangan dapat dilakukan dengan dua tahapan yang akan dibuat adalah sebagai berikut : Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 84 Teknik Otomasi Industri 1. Menentukan sasaran Variable a. Menentukan sasaran yang harus dicapai adalah set point material pada storage b. Menentukan variable-variable yang akan dikontrol dan Variabel yang dikontrol adalah berdasarkan jenis material, ketinggian material serta warna material. 2. Konfigurasi sistem pada pemodelan a. Merancang sebuah sistem pemindah dan pensortiran material berbasis PLC, dimulai dengan mengatur set point pada aplikasi elektro pneumatic. b. Menggunakan model proses, dengan menggunakan diagram kontrol. 3. Desain sistem kontrol dan analisis a. Mendeskripsikan kontrol dan pilih parameter b. Optimalkan parameter dan analisa 3. Blok Diagram Sistem Variabel yang akan dikontrol dalam sistem ini adalah jenis material, warna material dan ketinggian material. Agar jenis material, warna material dan ketinggian material sesuai dengan set point maka digunakan beberapa sensor sesuai dengan fungsinya masing masing . Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 85 Teknik Otomasi Industri Gambar 2.16 Blok Diagram Sistem Kontrol Mesin Pemindah Dan Penyortiran Material Keterangan : a. Parameter sensor = Infra red, Fiber optic, Induktif proximity, Photo Switch, Reed switch b. Controller = PLC c. Actuator = konveyor, silinder pneumatic, motor DC Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 86 Teknik Otomasi Industri 4. Membuat gambar konstruksi Plant Model Sistem pemindah dan pensortir material. Gambar 2.17Desain Plant Pada Conveyor Sistem Kontrol Elektropnumatik 2 87 Teknik Otomasi Industri Gambar 2.18 Desain Plant Tampak Samping Gambar 2.19 Keterangan Komponen Pada Plant Next >