< Previous Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 119 Aspek Tak terukur/ intangible meliputi: Program (maksud, tujuan, fungsi) Teori dan sejarah (pemeriksaan, dasar pemikiran, dasar peneladanan/ inquiry, rationale, precedent) Ergonomi dan proxemics (perancangan untuk satu set aktivitas, sesuai dalam batas tubuh manusia dan penelitian bagaimana orang berkomunikasi, serta melalui ruang/space) Pengetahuan tentang tubuh manusia dan kondisi manusia Proses desain Pemasaran dan strategi branding Praktek Profesional Kombinasi dari seni dan ilmu pengetahuan, bisnis dan strategi pemasaran, dan desain serta proses fabrikasi, akan melibatkan furnitur sebagai objek nyata (tangible), bahan, dan format perancangan, demikian pula bagian dari suatu sejarah lebih besar dari desain; diberitahukan oleh penelitian, ide-ide, dikembangkan dengan sengaja proses, teori, kegunaan, kenyamanan, penggunaan, dan estetika. Perencana-perencana di perusahaan furnitur telah banyak mengadakan percobaan-percobaan , bagaimana bentuk kursi duduk yang nyaman dan sesuai dengan fungsinya. Diantara jenis kursi duduk dibagi dalam: 4. kursi kerja 5. kursi tamu 6. kursi relax (istirahat) Sebuah variasi atau ornamen mahkota kursi, pernik-pernik yang tertata rapi, seperti pada armchair dengan nailhead, menjabarkan atau menunjukkan pola simbol derajat status sosial tinggi di jaman ini, seperti Furnitur dengan gaya Etnis. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 120 e. Test Kegiatan Belajar 5 1. Deskripsikanlah dengan singkat dan jelas Tipe dan jenis Furnitur 2. Deskripsikan karakteristik dan komponen Konstruksi Rangka Furnitur 3. Gambarkan secara skets (isometri) Konstruksi rangka datar (Flat Frame Construction), dan beri nama bagian-bagiannya 4. Gambarkan secara skets (multi pandang), cantumkan perkiraan ukuran, Konstruksi Rangka bangku (Stool Frame Construction) 5. Deskripsikan karakteristik dan komponen Konstruksi Carcase furnitur 6. Gambarkan secara sket, Konstruksi Carcase, dan beri nama bagian-bagiannya 7. Deskripsikan maksud dibuatnya konstruksi kayu yang dilengkungkan (bending), dan jelaskan penerapannya pada pekerjaan apa saja ? 8. Diskusikan dengan teman sekelasmu dan buatlah masing-masing 2 macam penerapan konstruksi carcase solid dan carcase rangka (Diskusi Kelompok dengan anggota kelompok maksimum 5 orang) 9. Deskripsikan tipikal furnitur dengan komponen dari kayu bubutan, tentukan kriteria dan keuntungannya 10. Diskusikan dengan teman tentang disain bentuk, model dan ukuran furnitur, dan gambarkan model furnitur yang mengandung : Kostruksi Rangka Konstruksi Carcase Pembentukan dan lengkungan Bubutan Kayu (Kayu yang dibubut) Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 121 Kegiatan Belajar 6. Membuat Perencanaan Model Furnitur Fungsional / Utility Furniture a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 diharapkan anda dapat: o Merencanakan Model Furnitur multi fungsi o Merencanakan Model Furnitur/Kursi Stakeable o Merencanakan Furnitur Tumbuh b. Uraian Materi PEMBELAJARAN : Membuat Perencanaan Model Furnitur Fungsional /Utility Furniture MENGAMATI : Model Furnitur multi fungsi Dalam pemelajaran Penerapan tipe konstruksi furnitur, coba anda pahami tentang : Merencanakan Model Furnitur multi fungsi MENANYA : Aspek-Aspek Esensial & Krusial dlm Merencanakan Model Furnitur/Kursi Stakeable MENGEKSPLORASI : Merencanakan Furnitur Tumbuh Dalam pemelajaran ini, anda diwajibkan untuk menggali, dan mengeksplor hal-hal penting terkait dengan Model Furnitur Tumbuh MENGASOSIASI : Furnitur model utility Anda diharuskan juga untuk mengasosiasi atau menerjemahkan kedalam pikiran anda sendiri dan selanjutnya diwujudkan dalam bentuk tulisan atau gambaran yang terkait dengan prinsip furnitur model utilitas/ utility furniture MENGKOMUNIKASIKAN : Menyajikan Hasil Telaahan Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 122 Sebelum anda mengikuti test dari kegiatan belajar 1 ini, anda diwajibkan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil telaahan yang telah anda lakukan terutama terkait dengan : 1. Mendeskripsikan model multi fungsi 2. Model kontemporer/ modern Mengkomunikasikan materi yang telah anda telaah tersebut, boleh dibuat dalam bentuk Tulisan atau gambar Disain Produk Kreatif-Inovatif atau dalam bentuk gambar kerja untuk dipraktekan dibengkel kerja. MATERI PEMELAJARAN PERANCANGAN FURNITURE DAN CABINETS Desain furnitur dan cabinet banyak ditentukan oleh kebutuhan aktifitas orang dan penyimpanan barang-barang, agar sesuai dengan prinsip kenyamanan, menyenangkan, memuaskan, kokoh, dan mudah untuk pemeliharaan. Jika rekayasa furnitur memenuhi banyak persyaratan, maka peluangnya adalah sangat besar kesempatan dan permintaan untuk pesanan terhadap produk hasil rancangan. Sulit dilakukan untuk membuat daftar aturan spesifik yang begitu banyak dan menyeluruh, sehingga menjadi suatu bagian yang sangat penting untuk diaplikasikan dalam perancangan. Kualitas “Selera dan Perasaan” Taste and a feeling desain yang baik bisa didapat/ terinspirasi dari pengamatan terhadap suatu kualitas furnitur yang ada atau dari buku, majalah, brosur, dari internet,atau dari mana saja yang dapat dijadikan referensi berupa hasil disain para perancang terdahulu berupa furnitur/ perabotan rumah, tempat penyimpanan, tempat majalah, tempat buku, dan asesories lainnya. Mungkin banyak dari produk disain yang ada itu, tidak sesuai dengan selera atau yang diinginkan, tetapi semuanya itu pasti menampilkan sesuatu yang representatif, tampil sesuai dengan karakteristinya, Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 123 sehingga tergambar kualitasnya secara subjektif, maka dari situlah anda akan mendapat pengalaman. Rekayasa dan Pemodelan menyiratkan arti : perencanaan, perancangan, remodelling,dan renovasi mulai dari penandaan isyarat suatu bentuk benda, signum, sampai kepada wujud konsep, wujud rancangan, dan wujud benda jadi, serta wujud produk fabrikasi. Menurut Christopher Natale, 2009, Inti dari disain atau perancangan furnitur adalah batang tubuh dari pengetahuan (a body of knowledge) dan skill /keterampilan yang diperlukan untuk mengintegrasikan aspek nyata/ tangible dan aspek tak terukur/ intangible yang menjadi suatu furnitur. Aspek Nyata (tangible) meliputi: Bahan (karakteristik, kemungkinan pelaksanaan, dan kualitas akhir) Proses Fabrikasi (perangkat/peralatan, kinerja, kualitas, dan keterbatasan) Sumber daya (waktu, uang, akses pada peralatan dan suplay) Aspek Tak terukur/ intangible meliputi: Program (maksud, tujuan, fungsi) Teori dan sejarah (pemeriksaan, dasar pemikiran, dasar peneladanan/ inquiry, rationale, precedent) Ergonomi dan proxemics (perancangan untuk satu set aktivitas, sesuai dalam batas tubuh manusia dan penelitian bagaimana orang berkomunikasi, serta melalui ruang/space) Pengetahuan tentang tubuh manusia dan kondisi manusia Proses desain Pemasaran dan strategi branding Praktek Profesional Perancang bisa membangun dengan suatu pemahaman terkini, sehingga menjadi lebih baik, dapat memperlengkapi keperluan masa depan dengan pengamatan yang tajam pada pengalaman dan Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 124 terus meningkatkan penglihatan mendalam terhadap kesuksesan dan kegagalan, proses, serta cita-cita lain di masa lalu. Melihat secara hati-hati suatu desain dan proses fabrikasi dari masa lalu. Pertimbangkan penggunaan inovatif, pertimbangkan bahan yang tersedia, pertimbangkan teknik pengerjaan kayu secara halus, dan juga faktor estetika, semua nya bisa dilakukan dengan konsep informasi, transformasi wawasan, dan inspirasi disain furnitur baru. Keterampilan merancang meliputi kemampuan untuk mengkomunikasikannya secara grafis dan secara fisik memodelkan ide-ide. Meskipun secara teknis mungkin seperti mengajar ide-ide tersebut, tetapi keterampilan merancang itu perlu untuk selalu mencoba-coba dan mensimulasikannya sehingga berikutnya adalah adanya peningkatan pengalaman. Perancang Furnitur perlu untuk belajar bagaimana cara mendisain, membuat sketsa, menggambar/ menggoreskan draft, membuat/mempelajari model, dan menggunakan program komputer, sementara secara simultan harus pula mengembangkan kinerja pengetahuan tentang bahan, teknik fabrikasi, dan termasuk memahami fostur tubuh manusia, ketika akan secara aktif merancang furnitur. Sehubungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan perancang furnitur, maka pengalaman dalam perancangan dan pembuatan furnitur itu barangkali diaplikasikan seolah olah menjadi guru terbaik, sehingga siswa dapat mempunyai wawasan dan kemampuan seperti yang telah diajarkannya. Kombinasi dari seni dan ilmu pengetahuan, bisnis dan strategi pemasaran, dan desain serta proses fabrikasi, akan melibatkan furnitur sebagai objek nyata (tangible), bahan, dan format perancangan, demikian pula bagian dari suatu sejarah lebih besar dari desain; diberitahukan oleh penelitian, ide-ide, dikembangkan Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 125 dengan sengaja proses, teori, kegunaan, kenyamanan, penggunaan, dan estetika. (Christopher Natale, 2009). Furnitur masa kini termasuk Periode Scientific atau Zaman “Plastik” Perancang Kreatif telah non-aktip selama „Perang Dunia II, sehingga perjalanan perancangan furnitur berkualitas dan berwawasan kedepan menjadi terhenti/stagnan. Upaya mereka kemudian diarahkan terutama kearah penemuan perangkat (tools) dan bahan peperangan, dan mereka pada mencari bahan pengganti atas kekurangan sehubungan dengan pengurangan/pembatasan perdagangan internasional. Pada saat perang berkecamuk, hampir semua impra struktur, fasilitas, rumah, apalagi tangsi-tangsi militer, hampir disemua wilayah itu hancur, termasuk furnitur dan perabotan lainnya, hal ini berdampak terhadap kebutuhan pengganti untuk semua yang hancur tersebut. Setelah reda peperangan muncul suatu permintaan besar-besaran untuk semua jenis komoditas, termasuk perumahan-hunian dan furnitur baru. Situasi pasca perang dan ketika kebutuhan meningkat sangat drastis, sementara tenaga ahli, bahkan pengrajin sangat langka, maka pasti akan sulit didapat suatu produk yang ideal dan berkualitas. Ketika itu di Inggris, kekurangan kayu sangat ekstrim dan juga mengharuskan suatu sistem penjatahan, pemakaian kayu yang dibatasi, sehingga untuk furnitur terutama yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pesanan militer, dibuat sesederhana mungkin tapi harus dapat multi fungsi serta memiliki kekuatan dan kestabilan yang optimal. Maka muncullah istilah furnitur utilitas (Utility Furniture), yaitu furnitur yang dapat mengakomodasi permintaan yang besar-besaran itu, sebagai pengganti furnitur modern yang pangadaannya sempat terhenti. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 126 Penggunaan furnitur utilitas sangat populer saat itu (di Inggris), dan para industriawan furnitur memproduksinya besar-besaran, sehingga dikenal sebagai manufaktur furnitur Utility (Utility furniture). Desain Utility Furniture serta standar spesifikasi disiapkan oleh satu komite khusus dari Dewan perdagangan, dipimpin oleh Gordon Russell. Furnitur utilitas ini menjadi tersedia berpasangan (unity) seperti disiapkan bagi para pasangan suami istri baru untuk menempati rumah tinggal baru, dan menjadi pengganti isi rumah yang tampil seadanya karena rumah mereka hancurkan akibat peperangan. Furnitur ini betul-betul fungsional, Fungsi atau “kegunaan” menjadi acuan utama dalam desain, unsur estetika tidak begitu nampak sehingga terkesan sederhana dan polos. FURNITUR MULTI FUNGSI Ruang yang terbatas bukanlah suatu masalah dalam menata interior sebuah ruangan, misalnya kamar tidur remaja. Dalam mendesain interior kamar tidur remaja pada ruang yang terbatas hanya dibutuhkan sebuah kecerdasan, yaitu desain cerdas. Desain cerdas yang dimaksud di sini adalah mensiasati keterbatasan ruang dengan memilih elemen interior pada kamar remaja yang tepat dan multifungsi. Furnitur multifungsi memang dibutuhkan ketika ruang terbatas, sehingga ruang pada kamar remaja akan lebih efektif dan terkesan luas. Salah satu furnitur untuk kamar remaja yang bisa dibuat multifungsi adalah tempat tidur. Tempat tidur multifungsi contohnya tempat tidur yang dapat dilipat. Penggunaan tempat tidur yang dapat dilipat dimaksudkan untuk menghemat ruangan atau tempat ketika tempat tidur tersebut tidak digunakan. Sehingga space dapat digunakan untuk kegiatan lain. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 127 Selain tempat tidur lipat, furnitur multifungsi lainnya juga dibutuhkan guna mendukung interior pada ruang terbatas. Misalnya wardrobe yang menyatu dengan panel rak penyimpanan, lemari dinding dan meja belajar yang bisa digeser atau naik turun. Bagi kamu yang sedang mencari inspirasi desain interior kamar remaja pada ruang terbatas, berikut beberapa inspirasi yang dapat kami berikan untuk Anda. (http://www.accdiy.com/2012/09/inspirasi-desain-interior-kamar-remaja.html) Wardrobe bisa dirancang sebagai furniture yang menyatu dengan panel rak penyimpanan ataupun meja belajar. Dengan penerapan desain multifungsi seperti itu, penempatan wardrobe ini tidak akan membuat sesak ruangan. Sedangkan tempat tidur yang berada di bawahnya dapat dilipat sehingga menutupi panel rak penyimpanan yang berada di sampingnya. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 128 Ketika tempat tidur dilipat, terdapat space kosong sebesar tempat tidur tadi. Nah space yang kosong tersebut dapat digunakan untuk menaruh rak penyimpanan CPU, printer, dll yang tadinya berada di bawah desk atau meja belajar. Sehingga panel penyimpanan buku yang tadinya di belakang akan kelihatan dan mudah dalam pengambilan buku yang dibutuhkan ketika sedang belajar. Ruang yang sangat terbatas akan sangat cocok sekali jika menggunakan furnitur multifugsi ini. Jika desain sebelumnya folding bed menyatu dengan desk atau meja belajar, lain lagi dengan folding bed yang satu ini. Folding bed yang satu ini menyatu dengan lemari penyimpanan yg berada di atasnya. Di sebelahnya terdapat meja belajar dengan rak penyimpanan buku di bagian belakang bawah dan panel rak penyimpanan di atasnya. Apa yang akan terjadi jika tempat tidur tersebut dilipat? Mari perhatikan gambar di bawah ini !! Next >