< Previous 165 Gbr. 6.2 Laydown Folding Floor Gbr. 6.3 Rig Down 166 Gbr. 6.4 Folding Floor sedang dilipat Gbr. 6.5 Release Leveling Jack 167 PACKER Packer adalah peralatan dasar sumur yang digunakan untuk memisahkan satu interval dengan interval lainnya untuk diuji atau diproduksi. Kegunaan packer Menjaga sumur terhadap tekanan tinggi yang terjadi pada saat melakukan workover/remedial atau stimulation job Untuk melakukan multiple completion pada suatu sumur dimana beberapa interval/perforasi diproduksikan pada waktu yang bersamaan secara terpisah (melalui lebih dari satu rangkaian) atau secara individual. Mengurangi/menghemat pemakaian treating fluid atau killing fluid Mengurangi beban sewaktu pengujian sedang dilakukan Menutup secara sementara satu interval dengan interval lain yang sedang diproduksi Bagian utama dari packer a. Mandrel Sebagai tempat terpasangnya element dari packer, lewatnya fluida (fluid passage) dan sebagai penyambung pipa antara atas dan bawah packer. b. Seal Element Sebagai penyekat pada dinding sumur setelah packer set. c. Wedge cone Sebagai pendorong slip supaya aktif (sewaktu compression atau tension). 168 d. Slip Sebagai gigi yang akan memegang casing. e. Friction drag block Sebagai penahan putaran terhadap casing sewaktu dilakukan setting atau releasing. f. J Pin dan J Slot Sebagai pemandu kearah kiri atau kanan sewaktu proses setting dan releasing dilakukan. Gbr. 7.1 Packer 7.3 Spesifikasi packer 169 General packer type (cara men-set packer) Compression mechanical set Tension mechanical set Jumlah fluid passages (lubang untuk melewatkan fluida) Single Dual Triple Direction pressure containment (arah tekanan yang bisa ditahan) Above Below Setting procedure UJLD (Up, J-slot, Left turn, Down) U artinya angkat J artinya mempunyai J slot L artinya putar ke kiri D artinya set down (ke bawah) Releasing procedure UJR (up, J-slot, right) U artinya angkat J artinya mempunyai slot/putar kembali kearah “J” untuk melepaskan R artinya putar ke kanan Perbedaan antara packer dan bridge plug Packer Mempunyai lubang ditengahnya untuk menyalurkan tekanan, aliran (fluid passage) dan melewatkan wire lines tools Selama terpasang disumur, packer harus dirangkaikan dengan pipa sampai ke permukaan Bridge Plug (BP) Tidak mempunyai kemampuan untuk melewatkan tekanan dan aliran Dapat berdiri sendiri tanpa pipa selama ditinggal dalam sumur Dapat dipakai sebagai zone isolator secara sementara ataupun permanent 7.4 Dasar pemilihan packer 170 Dalam menentukan jenis packer atau bridge plug yang akan digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, ada beberapa hal yang perlu diketahui : Jenis pekerjaan yang akan dilakukan (zone isolation, stimulation job, production test, leak test, dll) Jenis fluida, chemical, slurry yang akan dipompakan Surface data (tekanan pompa, rate) Dimensi dan spesifikasi dari tubing dan casing (ID/OD, lbs/ft, collapse/burst pressure, yield strength) Data sumur (tekanan, temperatur) Langkah kerja memasukkan packer 1. Adakan pre job meeting 2. Pastikan ukuran peralatan yang akan dimasukkan sudah cocok dengan ukuran casing 3. Pastikan kondisi tool dalam keadaan baik (thread, slip, drag block, packing element, J-slot, J-pin), periksa setiap sambungan/kuatkan kembali jika perlu 4. Siapkan gambar packer secara lengkap beserta ukurannya (panjang, ID, OD, dll) dan catat nomor CPI atau HNR 5. Gantung pada elevator atau wire line setting tool, lakukan proses setting dan unsetting (uji setting dan releasing dipermukaan) 6. Masukkan ke dalam sumur secara perlahan/hati-hati khususnya saat melewati wellhead, uji setting packer setelah beberapa batang pipa dimasukkan (bila perlu) 7. Pergunakan tubing wiper agar benda kecil tidak masuk ke dalam sumur 171 8. Kunci sambungan pipa sesuai dengan make-up torque yang direkomendasikan 9. Pergunakan back-up tong untuk menghindari terputarnya rangkaian pipa/down hole tools 10. Ukur semua tubing dengan jelas dan akurat (catat semua jumlah tubing di lokasi) 11. Pastikan kembali kedalaman yang diinginkan untuk mendudukkan packer Catatan: Selalu mengadakan referensi terhadap well file untuk medeteksi kemungkinan adanya bad spot, TOF, TOS, on-off connector, TOC, CIBP, well kick /flow atau suck in well Apabila terjadi kegagalan set atau reset, lakukan kembali pengetesan dibeberapa tempat (blank casing) sebelum diputuskan untuk dicabut Setelah down hole tool sampai diatas periksa “J-slot”, “J-pin” atau drag block dan pastikan tidak ada “benda” lain yang mengganjal Kurangnya berat string/rangkaian dapat menyebabkan kegagalan setting pada compression packer/bridge plug (gunakan pipa yang lebih berat seperti drill pipe) Selalu mengacu kepada operating manual yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat packer, karena setiap packer mempunyai perbedaan penanganan 172 FISHING TOOLS Pengertian fishing Suatu pekerjaan disebut pemancingan (fishing) apabila pekerjaan mengambil kembali Down Hole Tool (DHT) dari sumur dengan prosedur normal maupun mengambil benda yang terjatuh kedalam sumur secara tidak disengaja disebabkan oleh kesalahan manusia/mekanis. a. Pengambilan kembali down hole tool di dalam sumur dengan prosedur normal, misalnya: Mengambil kembali Cup Packer Assembly (CPA) Mengambil kembali Retrievable Bridge Plug (RBP) b. Barang yang tertinggal di dalam sumur atau terjatuh ke dalam sumur yang disebabkan: Kesalahan alat/rangkaian pipa Kesalahan manusia Kesalahan prosedur Kondisi sumur Data yang diperlukan sebelum pemancingan dilakukan 1. Ukuran inside diameter casing 2. Type sumur (vertical atau berarah) 3. Sifat sumur (flowing, sandy, gassy dan suck in). 4. Spesifikasi yang akan dipancing (TOF, ID, OD dan berat) 5. Kedalaman benda yang akan dipancing 6. Kondisi yang akan dipancing 173 Tersemen Tertimbun pasir Terjepit (bad spot) Benda lain (kabel sling) Kegagalan mekanis (packer, bull plug) 7. Kondisi dari rangkaian pemancing (fishing string) 8. Kemampuan rig dan peralatan 9. Mencatat OD, ID, panjang alat pancing, rangkaian kerja serta benda yang akan dipancing Faktor yang harus diketahui sebelum memasukkan/mencabut alat pancing: a. Ketahui tensile & torsional strength dari alat yang dimasukkan ke dalam sumur b. Hindari berputarnya rangkaian waktu mencabut agar benda yang dipancing tidak terlepas di dalam perjalaanan menuju ke permukaan, kondisi ini tergantung dari jenis alat pancing yang digunakan di lapangan c. Atur kecepatan (trip time) sewaktu mencabut rangkaian pipa bersama benda yang dipancing d. Pahami cara kerja dari packer yang dipancing termasuk cara kerja alat pancing yang digunakan e. Setiap pemancingan yang tidak membawa bukan berarti kegagalan, paling tidak kita mendapat data untuk pemancingan berikutnya Langkah kerja secara umum 174 1. Adakan tail gate meeting (SOP, JSA, program kerja dan data data sumur) 2. Pastikan ukuran dan kedalaman fish yang akan dipancing 3. Pastikan kesesuaian/kecocokan alat pancing 4. Buat gambar alat pancing ukuran dan connectionnya 5. Ukur seluruh rangkaian yang dimasukkan 6. Masukkan alat pancing dengan fishing string, jar, bumper sub dan safety joint jika diperlukan 7. Tag Top of Fish (TOF) secara perlahan kemudian angkat kembali rangkaian pemancing sambil mencatat beratnya 8. Lakukan sirkulasi untuk membersihkan TOF (bila perlu) 9. Lakukan pemancingan sesuai dengan cara alat pancing yang dipakai (perhatikan weight indicator) 10. Apabila weight indicator menunjukkan kenaikan, angkat rangkaian pemancingan 11. Jika yang dipancing tidak bisa diangkat (stuck), lakukan proses jarring job (bila perlu) Alat pancing Pada umumnya alat pancing jika dilihat dari cara kerjanya terbagi dalam 2 (dua) kategori utama: Alat pancing yang memegang/menahan dari luar (external) Alat pancing yang memegang/menahan dari dalam (internal) Alat pancing dari luar a. Seri 150 releasing overshot Next >