< Previous Salah satu metode yang akan dibahas lebih dalam adalah penggunaan chemicalprotection dengan jenis corrosion inhibitor. Corrosion inhibitor adalah bahan kimia yang diinjeksikan ke dalam sistem dengan tujuan untuk melapisi permukaan dalam pipa dengan lapisan anti korosi sehingga pipa terhindar dari korosi. Corrosion inhibitor terbagi atas beberapa janis, yang umum digunakan antara lain water corrosion inhibitor dan gas corrosion inhibitor. Water corrosion inhibitor adalah bahan kimia anti korosi yang diinjeksikan dalam sistim yang berisi liquida, dimana bahan kimia ini akan larut dalam liquida dan melapisi bagian dalam pipa sehingga dapat mencegah terjadinya korosi. Gas corrosion inhibitor diinjeksikan dalam sistem, terbawa oleh gas dan akan menempel pada permukaan dalam pipa sehingga mencegah terjadinya korosi. Corrosioninhibitor biasanya diinjeksikan pada pipa, inlet vessel/tank, downhole maupun fire network. Jenis bahan yang digunakan berbeda-beda untuk penggunaan yang berbeda. Bahkan untuk sistem dengan keterbatasan kecepatan aliran sebaiknya digunakan alat bantu inisiator, seperti sprayer atau stringer. Penggunaan corrosion inhibitor ada 2 cara, yaitu injeksi secara terus menerus pada sistem atau dengan melakukan batching/pigging. Injeksi secara batch pada saat pigging digunakan terutama untuk pipa gas dimana chemical dalam jumlah besar dimasukkan ke dalam pipa dan didorong dengan menggunakan pig sehingga seluruh permukaan pipa terlapisi oleh corrosion inhibitor. Injeksi terus menerus digunakan untuk menjaga agar permukaan yang terlapisi tadi tetap terjaga sehingga tidak memberikan tempat bagi terbentuknya korosi. Corrosion inhibitor menggunakan satu dari tiga cara dalam proses kerjanya: 151 dari 227 Terakumulasi sebagai lapisan pelindung yang tipis pada permukaan metal Membentuk endapan yang akan melapisi metal Mengubah karakteristik lingkungan dengan membuang unsur-unsur pokok yang agresif Corrosion inhibitor diklasifikasikan dalam dua kelompok besar yaitu: 1. Inorganic corrosion inhibitor, terdiri dari anodic inhibitor dan cathodic inhibitor. Anodic inhibitor, mengurangi corrosion dengan mengganggu reaksi electrochemical pada anoda di permukaan metal. Contoh: nitrite, silicate, dan molybdate. Cathodic inhibitor, secara umum kurang effektif dibandingkan dengan anodic inhibitor. Berfungsi membentuk film pada permukaan katoda. Contoh: poluphosphate, zinc, dan phosphonate. 2. Organic corrosioninhibitor Jenis inhibitor yang biasa disebut dengan adsorption inhibitor berfungsi mengurangi corrosion dengan membentuk lapisan pada permukaan metal. Biocide Menganalisa bakteri di dalam sumber air pada water treating plant. Sangat penting dilakukan karena bakteri dalam air injeksi merupakan sumber lain sebagai pembentuk plug, selain itu bakteri dapat berimplikasi juga pada terjadinya korosi. Bakteri Sulphate Reducing Bacteria (SRB) yang sering terdapat pada dunia perminyakan akan menghasilkan H2S yang sangat korosif sekaligus menimbulkan bau yang tidak sedap. Untuk mengatasinya digunakan bahan kimia yang disebut dengan biocide. Biocide biasanya terbuat dari senyawa aldehid, keton atau senyawa organik lain yang diinjeksikan dalam sistem dengan sistem batch. Sistem batch maksudnya adalah chemical diinjeksikan satu kali dalam beberapa waktu untuk mencegah terjadinya kekebalan pada bakteri. Dosis yang umum adalah antara 40 – 200 ppm setiap kali batch. 153 dari 227 Untuk mengukur kinerja biocide digunakan alat tes bakteri seperti sanicheck atau rapidcheck dimana sampel diambil dan dibiakkan dalam media selama beberapa hari untuk mengetahui adanya pertumbuhan bakteri. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam jumlah koloni/cc sample. Berikut adalah contoh analisa bakteri : 154 dari 227 Bottle test Tujuan dan prinsip dasar bottle test Untuk menentukan jenis chemical yang tepat pada suatu jenis minyak agar efektif memecahkan emulsi, dilakukan formulasi demulsifier atau dikenal dengan nama bottle test.Bottle test dilakukan untuk memilih jenis demulsifier yang paling tepat dengan cara melakukan treatment demulsifier di dalam botol, dengan sampel minyak yang berasal dari field dan dengan perlakuan yang mendekati keadaan lapangan yang sebenarnya. Untuk melakukan bottle test diperlukan pengalaman dan penguasaan lapangan karena bottle test harus dapat mewakili keadaan lapangan yang sebenarnya. Hasil dari bottle test juga dapat mengindikasikan rasio perbandingan pemakaian chemical pada saat proses treating. Selain itu akan membantu PE dalam mempelajari karakter bermacam-macam emulsi dan menentukan jenis chemical yang digunakan untuk men-treat-nya. Sebelum melakukan bottle test tiga kondisi di bawah ini harus diperhatikan: Sampel harus mewakili jenis emulsi yang akan di-treat Sampel sebaiknya yang masih baru (fresh) Sebaiknya kondisi tempat dilakukan bottle test disimulasikan mendekati kondisi di lapangan seperti agitasi dan panas Pengambilan sampel 155 dari 227 Sampel untuk bottle test dapat diambil dari sample cock. Jika samplecock berada di upstream dari injection point chemical, maka pengambilan sample dapat dilakukan dengan tanpa mematikan chemical. Tetapi apabila sample cock berada di downstream dari injection point chemical, chemical pump perlu dimatikan terlebih dahulu dan menunggu beberapa saat sampai diharapkan sisa chemical di line terbawa oleh aliran fluida. Pada beberapa kasus, waktu yang diperlukan untuk melewatkan sisa chemical dapat dari beberapa jam sampai hitungan hari. Jika karakteristik emulsi yang dihasilkan dari beberapa well pada reservoir yang sama berubah-ubah, pengambilan sampel dari hanya satu well akan menyebabkan hasil yang menyesatkan. Peralatan injeksi chemical Bahan chemical dapat ditambahkan dimana saja pada sistem, mulai dari downhole sampai ke tanki sesuai dengan pertimbangan dan kebutuhan lapangan. Ada tiga aplikasi chemical pada proses oil treating yang masing-masing mempunyai perbedaan mendasar pada tempat penginjeksiannya terhadap emulsi, yaitu: Down-hole treating Viscocity water in oil emulsion akan bertambah dengan semakin banyaknya butiran-butiran air yang tersebar di dalam minyak. Penyebaran air di dalam minyak disebabkan oleh agitasi, sehingga suatu emulsi akan bertambah kental dengan bertambahnya agitasi. Oleh karena emulsi dengan viskositas tinggi akan menimbulkan resistensi terhadap aliran, maka penambahan chemical ke down-hole perlu dilakukan agar minyak mentah mudah mengalir ke permukaan. 156 dari 227 Penambahan chemical dipompakan langsung ke dalam sumur melalui casingannulus. Adakalanya chemical dicampur dengan formation fluid terlebih dahulu agar lebih effektif. Flow-line treating Seperti down-hole treating, pada flow-line treating penambahan chemical dilakukan pada tempat dimana emulsi mengalami agitasi yang memadai. Umumnya tempat menginjeksikan chemical yang paling banyak dilakukan dengan menggunakan metoda flow-line treating adalah pada up-stream separator, terutama pada wellhead; atau pada header dimana produksi dari beberapa well akan bergabung. Batch treating Adakalanya emulsi dialirkan langsung ke suatu tanki sehingga untuk memecahkan emulsi tersebut dilakukan dengan memasukkan chemical ke dalam tanki. Metode treating yang dilakukan adalah dengan langsung menambahkan chemical ke suatu tanki dengan sebuah bucket yang mempunyai lubang-lubang kecil di dasarnya. Lubang tersebut akan mengatur jatuhnya chemical kedalam tanki secara sedikit demi sedikit. Jika chemical dituangkan sekaligus ke dalam tanki cenderung akan mengendap ke dasar tanki karena chemical lebih berat dari air. 157 dari 227 Injection point Injection point adalah titik penginjeksian bahan chemical pada sistem. Dari titik ini jenis dan berapa banyak chemical akan diinjeksikan dengan menggunakan chemical pump akan sangat berpengaruh pada efektif tidaknya performa chemical tersebut. Hal ini berarti sangat penting dalam memilih tempat injeksi. Pemilihan posisi titik injeksi ditentukan oleh agitasi yang cukup pada tempat yang akan dipilih, hal ini akan memperlihatkan efektif tidaknya chemical tersebut bekerja dari titik injeksi sampai akhir pemprosesan. Artinya, suatu bahan kimia misalnya demulsifier, dikatakan bekerja dengan efektif apabila air dan minyak setelah dilimpahkan dari wash tank ke shipping tank menghasikan pemisahan yang sempurna. Gambar di bawah memperlihatkan beberapa titik injeksi untuk bermacam-macam jenis chemical. Gbr. 20 Beberapa titik injeksi chemical 158 dari 227 Chemical pump Chemical pump adalah pompa jenis positive displacement yang berfungsi memompakan bahan chemical seperti demulsifier atau scale inhibitor dalam jumlah tertentu dan secara terus menerus. Pabrik pembuatnya, TEXSTEAM, mengelompokkannya dalam beberapa series seperti 1200, 2200, 2300, 2400, 2500, 3700, 4200, 4300, 5000, 5100, 6100, 9000, dll. Umumnya operasi di CPI banyak menggunakan chemical pump dengan series 4300 dan sedikit series 5100. Berdasarkan penggeraknya chemical pump dibagi menjadi 3 jenis: Beam driven chemical injector, series 1200 Pompa ini menggunakan turun naiknya walking beam pada pumpingunit sebagai penggeraknya. Air or gas driven chemical injector, series 3700, 5000, 5100, 6100, 9000 Pompa jenis ini digerakkan oleh gas yang diproduksi oleh sumur minyak yang bersangkutan. Electric drive chemical injector, series 2200, 2300, 2400, 2500, 4200, 4300 Pompa digerakkan oleh electric motor dengan horse power (HP) dari ¼ sampai 1 HP. Bagian utamadari chemical pump umumnya terbagi atas: Injector head 159 dari 227 Injector head adalah bagian dari chemical pump yang berfungsi sebagai alat untuk memompakan chemical. Pada injector head terdapat bagian-bagian yang diperlukan untuk pemompaan seperti plunger, suction, discharge, dll. Ukuran dari injector head ditentukan oleh ukuran plunger yang dipasang. Gear box Merupakan tempat beberapa peralatan untuk merubah putaran dari electric motor menjadi gerakan maju mundur pada plunger. Adanya perubahan putaran ini menyebabkan terjadi gesekan antara dua logam yang saling bersinggungan maka pada gear box harus diberi lube oil (pelumas). Apabila akan dipergunakan untuk memompakan satu jenis chemical, pada gear box cukup dipasang satu buah injector head (singlehead), sementara untuk dua jenis chemical yang berbeda dipasang dua buah injector head (double head) Air or gas driven chemical injector series 5100 Merupakan jenis pompa single acting, positive displacement plunger-type, dan digerakkan oleh diaphragm yang dilengkapi dengan sebuah return spring. Injector head-nya dilengkapi dengan plunger, ball check, ball checkspring, top seat, top bushing, adjustable type packing, dansebuah priming valve. Besar pemompaan (rate) dikontrol oleh kecepatan pemompaan (SPM), ukuran plunger, dan panjang langkah pemompaan (stroke length). Pompa seri ini mampu menghasilkan discharge pressure tinggi dengan inletgas pressure serendah-rendahnya 8 psi. Umumnya tekanan supply gas harus dijaga di bawah 35 psi, jika melebihi maka sebaiknya gunakan pressure regulator untuk menurunkannya. Next >