< Previous 10 dari 227 Metode dipilih berdasarkan komposisi dari sampel, tekanan dan temperatur sumber sampel dan jenis peralatan yang digunakan. Metode sampling ini dikategorikan bukan sebagai jenis composite sample, akan tetapi sebagai spot sample, dimana sampel diambil dalam interval waktu. Dimungkinkan bahwa, saat pengambilan sampel atau saat pengiriman sampel, akan terjadi kondensasi, oleh karena itu disarankan agar wadah sampel dipanaskan pada suhu 20 - 50 of lebih tinggi dari temperatur sumber. 3. Pemilihan Prosedur Sampling Prosedur sampling dapat dipilih sebagai tercantum pada Tabel I. Diklasifikasikan atas dua jenis sampel gas alam, yaitu wet natural gas dan dry natural gas. (a). Dry natural gas, yaitu sampel gas alam yang tidak membentuk kondensat saat pendinginan, yang disebabkan adanya ekspansi dari tekanan sumber sampai tekanan atmosfer atau tekanan tertentu. Diklasifikasikan sebagai dry natural gas bila tekanan sumber kurang dari 400 psi. (b). Wet natural gas, yaitu sampel gas alam yang dapat membentuk kondensat saat pendinginan, yang disebabkan adanya ekspansi dari tekanan sumber sampai tekanan atmosfer. Diklasifikasikan sebagai wet natural gas bila tekanan sumber diatas 400 psi. 11 dari 227 Dry Natural Gas (a). Purging Procedure - Fill and Empty Method Metode ini dipilih apabila temperatur wadah sampel sama dengan atau lebih besar dari temperatur sumber. Tekanan sumber harus lebih besar dari tekanan atmosfer. (b). Purging Procedure - Controlled Rate Metode ini dipilih apabila kondisinya sama dengan di atas. (c). Evacuated Kontainer Procedure Metode ini dipilih apabila tekanan sumber di atas atau dibawah tekanan atmosfer dan temperatur sumber lebih besar atau lebih kecil dari temperatur wadah sampel. (d). H2O Displacemennt Procedure Metode ini aplikatif pada kondisi yang sama dengan Evacuated Kontainer Procedure (c), tekanan sumber yang dapat diterima harus lebih besar dari tekanan atmosfer. (e). Glycol Displacement Procedure Aplikatif pada kondisi yang sama dengan H2O Displacemennt Procedure (f) Floating Piston Cylinder Procedure Aplikatif pada kondisi yang sama dengan H2O Displacemennt Procedure 12 dari 227 Wet Natural Gas (a). Purging Procedure - Fill and Empty Method Metode ini dipilih apabila temperatur wadah sampel sama dengan atau lebih besar dari temperatur sumber. Tekanan sumber harus lebih besar dari tekanan atmosfer. (b). Purging Procedure - Controlled Rate Prosedur ini tidak disarankan untuk wet natural gas. (c). Evacuated Kontainer Procedure Prosedur ini dipilih apabila tekanan sumber 1100 psi atau dibawahnya. Temperatur sumber dapat lebih besar atau lebih kecil dari temperatur wadah sampel. (d). Reduce Pressure Procedure Prosedur ini dapat diaplikasikan pada kondisi sama dengan kondisi pada penggunaan prosedur Evacuated kontainer. Tekanan pengisian dibatasi satu sampai dengan tiga di atas tekanan sumber, rentang tekanan sumber antara 100 – 1100 psig. (e). H2O Displacement Procedure Methoe ini aplikatif pada kondisi yang sama dengan Evacuated Kontainer Procedure, tekanan sumber yang dapat diterima harus lebih besar dari tekanan atmosfer. 13 dari 227 (f). Glycol Displacement Procedure Aplikatif pada kondisi yang sama dengan H2O Displacemennt Procedure (g) Floating Piston Cylinder Procedure Prosedur ini tidak direkomendasikan untuk Wet Natural Gas kecuali bila silinder diberi grease yang tidak menyerab contoh. 4. Peralatan (a). Wadah sampel Digunakan wadah sampel dari metal, yang tahan terhadap korosi serta mempunyai faktor keselamatan yang tinggi. Disarankan wadah sampel dibuat dari stainlees steel, karena dapat mengurangi terjadinya adsorpsi permukaaan dari komponen hidrokarbon berat (heksana dan komponen yang lebih berat) dan juga untuk mengurangi terjadinya reaksi antara karbon dioksida dan wadah. Wadah sampel mempunyai satu Valve atau dua Valve, hal ini tergantung pada prosedur sampling yang dipilih. Wadah sampel dan Valve harus mempunyai tekanan kerja, sama dengan atau lebih besar dari tekanan maksimum di tempat sampling, penyimpanan atau alat pembawa (transportasi) wadah sampel. Ukuran dari wadah sampel tergantung dari jumlah sampel yang diperlukan untuk uji laboratorium yang hendak dibuat. 14 dari 227 Tabel I memberikan ukuran jumlah sampel minimum yang disarankan untuk uji laboratorium. Standard Cubic Centimeter Standard Cubic Feet Uji PVT 280 x 103 10 Analisis Fraksi Temperatur Rendah 140 x 103 5 Uji Kalorimeter untuk Heating Value 85 x 103 3 Analisis dengan Mass Spectrometer 280 0,01 Analisis dengan Kromatografi 280 0,01 (b). Sample Transfer Line Sample transfer line berupa tubing yang dibuat dari stainless steel, steel, atau tembaga atau logam lain yang ulet, tidak reaktif terhadap sampel. Stainlees steel digunakan untuk tekanan di atas 1000 psi atau untuk gas yang mengandung H2S. Dari Valve sumber sampling dihubungkan dengan wadah sampling yang dilengkapi dengan dua Valve yaitu Valve A dan Valve B, dimana Valve A dihubungkan langsung dengan wadah sampel (lihat gambar 1). Lebih praktis apabila sample line 15 dari 227 pendek. Gambar 1. Tipikal Layout Sampling Gas (c). Sample Line Separator Bila pada sample point (titik pengambilan sampel) terdapat cairan, maka liquid separator di tempatkan diantara sumber dan wadah sampel. Sebuah sinter metal filter (saringan sinter logam) juga dapat digunakan untuk menjaga partikel padatan keluar dari wadah sampel. Untuk jelasnya, gas sampling separator seperti ditunjukkan pada gambar 2 dan 3. Separator didesain sesuai dengan kode vessel tekanan. 16 dari 227 Gambar 2. Contoh Separator Sampling Gas 17 dari 227 Gambar 3. Contoh Separator Sampling Gas tipe B (d). Sampling Points Perhatikan pemilihan tempat pengambilan sampel (sampling points). Untuk sampling gas, sampling points diambil di puncak pada- aliran horizontal, maksudnya untuk mengurangi terjadinya kontaminasi liquid. Disamping itu, sampling points juga dapat diambil di bagian setelah posisi bangkok atau setelah diberi hambatan 18 dari 227 (rintangan), maksudnya untuk mengurangi terjadinya kontaminasi liquid. (e). Duplicate Samples Apabila sampling ulangan sangat sulit atau tidak mungkin, disarankan untuk mengambil sampel duplikasi. Duplikasi sampel dilakukan dengan menggunakan Wadah sampel yang dipasang paralel dan kemudian di isi bersamaan. (f). Preparasi Wadah Sampel Sebelum sampling, wadah sampel harus dibersihkan, terutama untuk sampel yang berupa senyawa hidrokarbon cair. Keberadaan lapisan minyak, grease, atau sludge dapat dibersihkan dengan purging dengan steam, langsung dicuci dengan larutan detergent panas, atau dicuci dengan solvent dan kemudian dikeringkan. 5. Prosedur Sampling A. Purging - Fill and Empty Method (Peralatan pada gambar 4.) Hubungkan tubing Extention (panjang 2-4 ft) yang dilengkapi Valve buang (Valve 4) dengan outlet Valve wadah sampel 19 dari 227 (Valve 3). Cara ini disarankan untuk menghilangkan kemungkinan terdapatnya kondensat hidrokarbon berat dalam outlet Valve wadah sampel. Selanjutnya lakukan prosedur sampling dengan cara sebagai berikut : 1) Buka Valve pada sampling point dan bersihkan kotoran-kotoran yang terkumpul. 2) Hubungkan ujung wadah sampel lewat sistem sampling dengan sumber gas. Wadah sampel harus berada pada posisi tegak. 3) Alirkan sampel gas lewat aliran sampel dan wadah sampel pelan-pelan, maksudnya untuk menghilangkan udara (WaIve 2, 3 dan 4 dibukan penuh dan Valve 1 dibuka sediki t) . 4) Tutup Valve pada extension line (Valve 4) dan biarkan tekanan menaik sampai mencapai tekanan wadah sampel. 5) Tutup inlet Valve wadah sampel (Valve 2) dan buka pelan-pelan lobang wadah sampel lewat Valve extension tube (Valve 4) sampai tekanan atmosfer. Kemudian buka inlet Valve wadah sampel (Valve 2). 6) Ulangi step (4) dan (5). Pada Tabel II diberikan berapa ulangan step (4) dan (5) harus dilakukan, yaitu pembilasan (purge) wadah sampel yang efektif sehingga benar-benar diperoleh sampel yang representatif. Next >