< Previous 220 dari 227 yang dipindahkan adalah suatu perencanaan yang sangat masuk akal. Hydrocyclone mempunyai bagian-bagian penggabungan yang sangat baik, serta mempunyai fungsi nyata yang terbaik bila dipakai perawatan utama (primary treating) dan diikuti/digabungkan dengan skim vessel di bawahnya yang dapat memisahkan butiran yang ukurannya dari 500 sampai 1.000 micron yang keluar bersamaan dengan air buangan (water effluent). Sebuah P&ID sederhana untuk hydrocyclone bisa dilihat pada gambar Gambar 15 dan 16. Gambar 15. Hydrocyclone Unit. 221 dari 227 Gambar 16. P&ID untuk system hidrocyclone. 222 dari 227 Keuntungan-keuntungan dari static hydrocyclone meliputi: 1. Tidak mempunyai peralatan yang bergerak(thus, minimum maintenance and operator attention is required), 2. Desain alat ini ringan dibandingkan dengan floatation unit 3. Tak terpengaruh pada fasilitas-fasilitas yang bergera dan cocock untuk fasilitas yang mengambang (thus, they are suitable for floating facilities) 4. Mudah untuk merubah kapasitas yang diolah, dan 5. Mempunyai biaya operasi yang lebih murah jika dibandingkan dengan flotation unit, jika tekanan masuk tercukupi sesuai persaratan. Kerugiannya meliputi: 1. alat ini akan membutuhkan pompa bila tekanan inlet di bawah 100 psi 2. reject port cenderung tersumbat oleh scale atau pasir 3. pasir yang terikut dalam produced water akan menyebabkan erosi pada cone dan menaikkan biaya operasi. 223 dari 227 2.9 Disposal Piles Disposal pile mempunyai diameter yang besar sekitar (24- sampai 48-inch) pipa berdiri pada platform dan memanjang masuk kedalam dibawah permukaan air. Fungsi utamanya adalah sebagai berikut: 1. semua air buangan dibuang terpusat dalam satu lokasi 2. pipa penyalur ini memberikan perlindungan dari gelombang supaya air yang dibuang bisa masuk cukup dalam menuju dasar pipa sebelum lepas 3. alat ini dilengkapi dengan sebuah alarm atau shutdown point didalam suatu peristiwa kegagalan yang disebabkan minyak mengalir/tumpah ke laut. Banyak para pemegang kekuasaan mempunyai jurisdiksi mengharuskan semua produced water harus dirawat dengan (skimmer tank, coalescer, or flotation) yang paling utama pemembuangan ke sebuah disposal pile. Dalam beberapa lokasi, disposal pile dibolehkan untuk menampung produced water yang dirawat, dan liquid dari deck drain dan washdown water. Disposal piles terutama berguna untuk deck drainage disposal. Aliran ini yang berasal dari rainwater atau washdown water, mengandung lapisan minyak tipis yang tersebar dalam muatan oxygen yang segar atau saltwater phase. Oxygen dalam air membuat sangat korosive dan pencampuran dengan produced water bisa menjadikan deposit scale (scale deposition) dan plugging dalam skimmer tanks, plate coalescers, atau flotation units. Aliran yang terus menerus akan menyebabkan gangguan seluruhnya di bagian ini. Akhirnya 224 dari 227 seluruh aliran harus mengendap ke dasar dan berkumpul, untuk menjaga proses stabil salah satunya menggunakan pompa bila terjadi high level. Disposal pile adalah sangat bagus untuk proses ini. 225 dari 227 2.10 Skim Pile Skim pile adalah sebuah type dari disposal pile. Sebagaimana terlihat dalam gambar 17, aliran melewati susunan baffle plates yang menciptakan daerah yang tak ada aliran yang menurunkan jarak yang diberikan pada butiran minyak untuk naik dan terpisah dari aliran utama. Dalam ruang ini cukup waktu untuk bergabung dan pemisahan secara gravitasi terjadi. Butiran yang lebih besar akan bergerak ke atas dari dasar baffle ke sebuah system pengumpul minyak. Disamping lebih effisien jika dibanding dengan standard disposal pile, dari sebuah sudut proses pemisahan minyak, skim piles juga mempunyai tambahan keuntungan dengan dilengkapi beberapa tingkat untuk sand cleaning. 226 dari 227 Gambar 17. Skim Pile 227 dari 227 DAFTAR PUSTAKA 1. Ahmed, Tarek H, “Equations of State and PVT Analysis : Application for Improved Reservoir Modeling”, 2007, Gulf Publishing Company, USA, hal : 181- 237, 495 – 502. 2. A.R. Solaimany Nazar, B. Dabir dan kawan-kawan, “Measurement and Modeling of Wax Deposition in Crude Oil Pipelines”, SPE 69425 copyright 2001. 3. Bejan, Adrian and Kraus, Allan D., “Heat Transfer Handbook”, 2003, John Willey and Son, Inc., USA, hal : 180 – 183, 190 – 191, 422 4. Broadkey, Robert S and Hershey, Harry C, “Transport Phenomena : A Unified Approach”, 1988, McGraw-Hill Book Company, USA, hal : 112 – 117, 143, 146, 148 – 153. 5. Incropera P, frank and DeWitt P, David, “Fundamentals of Heat and Mass Transfer, 4th edition, John Wiley and Sons, USA. Next >