< Previous 30 dari 227 Prosedur sampling cara evacuated kontainer method adalah sebagai berikut : 1) Evakuasikan wadah sampel sampai tekanan 1 mm Hg atau dibawahnya. (Gunakan cylinder yang mempunyai fasilitas evakuasi dan teruji dalam keadaan vakum). Sebelum digunakan, kevakuman dapat di tes dengan suatu vacuum gage. Catatan : Sebagai alternatif untuk cylinder evakuasi, cylinder dapat diisi sampai tekanan positif dengan gas iner dalam teknik analisis yang digunakan. Gas yang dapat digunakan adalah gas hidrogen atau helium. Kandungan udara dalam wadah sampel dapat dikurangi sampai harga terendah dengan purging dengan menekan gas atau dengan evakuasi dan diisi dengan gas penekan. Kandungan gas penekan dapat digunakan untuk modifikasi pada metode analisis. 2) Buka valve pada sampling point dan bersihkan kotoran yang terkumpul di titik itu. 3) Pasang wadah sampel sebagai ditunjukkan pada gambar 10. Untuk purging, kendorkan hubungan inlet valve wadah sampel (valve 3) sedemikian sehingga terjadi aliran purging dari sample line sampai inlet valve wadah sampel. 31 dari 227 4) Lakukan purging pelan-pelan ke sample line dengan gas untuk mengusir udara dengan membuka sebagian dari vent valve (Valve 2) dan sampling valve (Valve 1) sehingga sampai gas mengalir dalam sample line dan keluar pad a inlet valve wadah sampel dan keluar dari vent valve (Valve 2). Selanjutnya, kencangkan hubungan pada inlet valve wadah sampel dan tutup sampling valve (Valve 1). Biarkan tekanan sample line menjadi tekanan atmosfer dan kemudian tutup vent valve (Valve 2). 5) Buka penuh sampling valve (Valve 1) dan buka pelanpelan inlet valve wadah sampel (Valve 3), biarkan terjadi kenaikkan tekanan sampai tekanan sumber atau sedikit dibawahnya. Terdapatnya kondensat dapat dihindari apabila sampling dilakukan pada tekanan lebih rendah dari tekanan sumber. 6) Tutup inlet valve wadah sampel (Valve 3) dan sampling valve (Valve 1). Buka vent valve (Valve 2) untuk membebaskan tekanan dalam sample line. 7) Pindahkan wadah sampel dan tes kebocoran dengan mencelupkan valve di dalam air atau dengan menggunakan larutan pendeteksi kebocoran.Lakukan penyumbatan valve. 32 dari 227 STANDAR PRAKTEK SAMPLING HIDROKARBON CAIR Floating Piston Cylinder, ASTM D. 3700-94 1. Ruang Lingkp Metode ini didiskripsikan untuk mendapatkan sampel hidrokarbon cair yang homogen untuk analisis laboratorium Pada metode ini tidak merekomendasikan penempatan titik pengambilan sampel. 2. Garis besar metode Suatu sampel hidrokarbon cair dipindahkan di bawah tekanan dari piston yang ada dalam silinder. Silinder berpiston ini didisain untuk menempatkan gas iner yang bertekanan. Piston juga berfungsi sebagai pembatas antara gas iner dan sampel, sehingga pada waktu sampel berbentuk cairan yang bertekanan masuk, tidak ada ruangan yang kosong yang dapat digunakan untuk proses penguapan (ekspansi) sampel. 3. Peralatan 1) Kontainer seperti terlihat pada gambar 11, yang terdiri dari tubing logam yang sudah dihaluskan bagian dalam maupun luarnya, Silinder ini didesain dapat menahan tekanan maksimum pada waktu sampling dan tahan terhadap korosi. Volume silinder tergantung pada volume sampel yang dibutuhkan. 33 dari 227 2) Silinder berisi piston yang dapat bergerak dan dilengkapi ring piston yang terbuat dari TFE (Tetra Fluoro Carbon). Ring piston ini harus tahan terhadap keberadaan sampel. 3) Pipa transfer, Valve dan pengukur tekanan (manometer) Gambar 11 Floating Piston Cylinder 34 dari 227 (Welker) 4) Prosedur Sampling Prosedur ini digunakan untuk sampel hidrokarbon cair cair. - Isi silinder dengan gas iner melalui kerangan D hingga tekanan pada silinder mencapai kira-kira 10 Psi di atas tekanan sampel pada titik sampel, kemudian tutup kerangan D. - Sambungkan silinder piston dengan tempat sampling, tutup kerangan B dan C, lakukan purging pada pipa aliran sampling ke silinder dengan membuka kerangan B perlahan. Kemudian ganti arah aliran ke silinder dengan membuka kerangan C yang menuju ke silinder pelan-pelan tutup kerangan B, sambil mengamati tekanan pada manometer ada di ujung silinder yang lain. - Buka kerangan C masukan sampel sampai penuh sambil mengeluarkan gas inner dengan membuka kerangan D pelan-pelan menuju ke silinder gas inner. - Yakinkan semua gas iner yang ada dalam silinder sampel sudah keluar dan digantikan dengan cairan hidrokarbon, (perhatikan tekanan pada manometer jaga jangan sampai turun), silinder sampel sekarang telah terisi 80 % karena dikurangi dengan volume piston. - Kemudian tutup semua kerangan dan lepaskan silinder dari sumber sampel dan silinder gas iner. 35 dari 227 - Sampel siap untuk dianalisis. 36 dari 227 STANDAR PRAKTEK UNTUK SAMPLING LPG ASTM D 1265-97 1. Ruang Lingkup Metode ini dapat digunakan untuk mendapatkan sampel yang representatif pada sampling LPG seperti Propana, Butana atau campuran, untuk analisis di laboratorium. Sampel yang diperoleh dapat digunakan untuk tes rutin di laboratorium kecuali untuk metode uji ASTM D 2163 yaitu analisis komposisi. 2. Garis besar metode Sampel dipindahkan dari sumber dengan cara bilas dulu silinder dengan sampel , kemudian isi silinder sampling dengan sampel. 3. Peralatan - Kontainer Sampel, dibuat dari logam yang dapat memberikan keamanan maksimum dan tahan terhadap korosi serta dilengkapi kerangan pada ujung-ujungnya.. Material yang cocok berupa logam tahan karat (stainless steel). Lebih jelas dapat dilihat pada gambar 12. - Pipa transfer sampel, terbuat dari logam tahan karat atau logam lentur lainnya, yang dilengkapi dengan kerangan dan sambungan-sambungan pipa. 37 dari 227 Gambar 12 Tipikal kontainer sampel dan sambungan sampling 4. Prosedur Sambungkan ujung dari pipa transfer dengan kerangan titik sampling dan kerangan C masukan pada silinder. Tutup kerangan kontrol A, kerangan B dan kerangan C , lihat pada gambar 13. Bilas pipa sambungan dengan membuka kerangan A dan B. 38 dari 227 Gambar 13 Alternatif Sambungan untuk pembilasan (purging) Pembilasan kontainer sample: Jika identitas sampel tidak diketahui, gunakan prosedur pembilasan sebagai berikut : - Sambungkan kerangan D pada pipa transfer pada posisi vertical dan kerangan C berada diatas.Gambar 13 - Tutup kerangan B,C dan D. Buka Keragan A dan kemudian kerangan C dan D. Isi sampel kontainer sampai cairan keluar dari kerangan C. Tutup kerang C dan D kemudian kerangan A yang ada di pipa transfer . 39 dari 227 - Longgarkan sambungan dengan pipa jaringan dengan silinder dan putar 180 o, buka kerangan C dan D dan keluarkan cairan. - Kembalikan keposisi semula yaitu kerangan C ada di atas dan kuatkan sambungan dan lakukan hal ini minimal 3 kali. Jika identitas sampel diketahui : Seperti pada gambar 13 kerangan D berada di atas, tutup kerangan B dan buka kerangan A , buka kerangan masukan C dan masukkan sampel ke dalam silinder perlahan . kemudian tutup kerangan A dan sampel yang telah menjadi uap dikeluarkan melalui kerangan D. dan lakukan pembilasan ini minimal 3 kali. 5. Pemindahan Sampel Posisi silinder seperti pada gambar 13, kerangan D berada di atas. Kerangan C dan D ditutup. Tutup kerangan B dan buka kerangan A buka keranganan C dan isi silinder dengan sampel , kemudian tutup kerangan masukan C dan buka kerangan B dan tutup kerangan sumber sampel A. Lepaskan silinder dari sistem, dan periksa apakah ada kebocoran. 6. Penempatan sampel Simpan silinder yang berisi sampel pada tempat yang dingin, tempatkan sampai analisis lengkap. Next >