< PreviousSeni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 173 3. Pengelolaan Pameran Pameran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam dunia seni rupa, aktifitas ini merupakan salah satu upaya menyampaikan kepada masyarakat tentang prestasi yang telah dicapai tidak saja oleh seorang seniman profesional, kelompok seni rupa, industri seni rupa, tetapi juga bagi pelajar yang bersifat edukatif. Pameran sering dianggap tidak terlalu sulit dalam pelaksanaannya, padahal kesuksesan seorang seniman beranjak dari pameran-pameran yang dilaksanakannya. Apabila seorang seniman atau kelompok seniman tidak pernah melakukan pameran maka mereka tidak akan pernah dikenal di masyarakat dan tingkat prestasi keseniannya juga tidak diketahui. Sedangkan untuk kalangan pelajar pameran dapat dipakai sebagai media presentasi pencapaian hasil studinya. Oleh karena itu pameran merupakan hal yang sangat perlu dilakukan oleh pelaku seni rupa agar mereka dikenal dan diketahui tingkat prestasi kesenirupaannya oleh masyarakat luas, selain itu pameran juga sebagai bentuk pertangungjawaban seniman kepada masyarakat. Maka semakin sering pelaku seni melakukan pameran, semakin ia dikenal di masyarakat dan semakin tinggi nilai kesenimanannya. Melaksanakan pameran nampaknya sepele, tetapi ada detail-detail dan kiat tertentu yang harus digarap sehingga pameran dapat menghantarkan seorang atau kelompok seniman dapat secara bertahap manapaki kariernya menuju kesuksesan. a. Pengertian Pameran 1) Menampilkan produk, apabila dilihat dari fisiknya pameran dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang menampilkan barang / produk seni dan teknologi di depan umum. 2) Produk dapat bersifat komersial dan non-komersial, dalam pelaksanaan pameran biasanya produk yang dipamerkan ada yang dijual ada yang tidak. Hal ini tergantung kepada tujuan pameran. Jika tujuan pameran untuk penggalangan dana dapat dipastikan pameran bersifat komersial, seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam, korban wabah penyakit, korban tindak kekerasan dan sebagainya. Sebaliknya jika tujuan pameran untuk apresiasi dan pengenalan produk maka pelaksana tidak terlalu berharap dan berkeinginan untuk adanya transaksi jual beli. Namun tidak menutup kemungkinan untuk penjualan karya. 3) Pameran dilaksanakan secara formal dan informal, adakalanya jika pameran bertujuan untuk mendapatkan gaung yang luas, pameran biasanya dilaksanakan secara formal. Formal tidaknya suatu pameran dapat dilihat pada acara pembukaannya, biasanya pameran dalam skala besar dan dibuka oleh pejabat atau tokoh masyarakat sifatnya sangat formal dan memerlukan ijin dari yang berwenang. Untuk pameran produk seni rupa biasanya pelaksana senang melaksanakannya dengan kegiatan pembukaan yang formal dengan dibuka oleh pejabat dan tokoh masyarakat. Hal ini dapat merefleksikan bahwa pameran yang dilaksanakan memiliki nilai yang signifikan bagi masyarakat, dan nilai produk seni yang dipamerkan juga tidak sembarangan, hal ini dapat memancing untuk mengangkat nilai kesenimanan seorang seniman. Kadang dampak negatifnya, seniman yang telah memiliki nama agak sulit untuk mau ikut serta dalam kegiatan pameran secara berkelompok. Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 174 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 b. Persiapan Pengelolaan Pameran 1) Menentukan Tingkat Pameran Dalam melaksanakan pameran ada tingkatan yang perlu diketahui, dan tingkatan tersebut menentukan kualitas pameran yang diselenggarakan. Pada umumnya ada tiga tingkatan pelaksanaan pameran yaitu sebagai berikut. a) Institusi / Kabupaten Tingkat pameran ini diselenggarakan oleh sekolah/perguruan tinggi, kantor atau lembaga tertentu. Peserta pameran juga terbatas berasal dari sekolah atau institusi dan kabupaten bersangkutan. Pada tingkat sekolah atau perguruan tinggi biasanya pameran dilaksanakan pada akhir suatu siklus belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa atau mahasiswa. Adakalanya pameran di tingkat sekolah juga dilaksanakan dengan melibatkan seniman-seniman professional hal ini tergantung dari tujuan pameran. Pelaksana pameran biasanya berasal dari lingkup sekolah atau organisasi di tingkat kabupaten. b) Provinsi Pameran ditingkat provinsi peserta biasanya berasal dari kabupaten-kabupaten dalam lingkup propinsi bersangkutan yang telah dipilih untuk mewakili kabupatennya. Pelaksananya juga biasanya berasal dari ibukota provinsi yang dipilih oleh organisasi pelaksana atau institusi yang menggagas diadakannya pameran. c) Nasional dan Internasional Sebagaimana halnya pameran tingkat provinsi, pameran tingkat nasional atau internasional pesertanya berasal dari wakil provinsi yang telah dipilih sebelumnya, atau peserta dari manca Negara. Namun adakalanya jika secara teknis sistem perwakilan sulit dilaksanakan, maka diterapkan sistem alternatif yaitu peserta mengirimkan foto karyanya terlebih dahulu untuk diseleksi oleh tim verifikasi. Selanjutnya jika karya fotonya lolos dalam seleksi verifikasi peserta mengirimkan karya aslinya untuk dipamerkan. Hal seperti ini telah sering dan berhasil dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan pameran tingkat nasional maupun internasional. Contohnya adalah pelaksanaan pameran seni lukis oleh guru seni yang diselenggarakan oleh P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta. Dilatarbelakangi karena kesulitan melakukan seleksi tingkat provinsi maka dilakukan sistem seleksi melalui verifikasi lewat foto karya, apalagi saat ini telah didukung oleh teknologi komunikasi internet, peserta dapat mengirimkan foto lukisannya melalui e-mail. 2) Menentukan Tema Tema pameran dapat diandaikan sebagai visi atau harapan yang hendak diraih melalui penyelenggaraan pameran, maka menentukan tema tidak dapat lepas pula dari tujuan pameran. Sehubungan dengan itu ada beberapa tema pameran yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a) Kontekstual, tema kontekstual yakni tema yang mengaitkan kegiatan pameran dengan apa yang sedang hangat terjadi di lingkungan politik, ekonomi, sosial dan budaya (poleksosbud). Pengaitan ini tentu dengan Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 175 harapan terjadi perubahan yang kearah yang lebih baik, atau memunculkan sesuatu yang baru yang berguna bagi masyarakat lua. Misalnya dalam pameran seni lukis guru dirumuskan tema: “Memaknai Ekspresi Budaya”, tema ini mengandung maksud agar guru dalam berkarya mencoba mengambil kasus-kasus yang berhubungan dengan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia terutama budaya terdisional yang saat ini cenderung terpinggirkan. b) Motivasi, tema motivasi mengandung maksud memberikan dorongan baik kepada masyarakat atau kelompok dalam masayarakat agar berbuat lebih baik dari biasanya. Misalnya dalam pameran seni lukis guru ada tema “Motivasi dan Refleksi”, maksud yang terkandung dalam tema itu adalah bahwa dengan dilaksanakannya pameran diharapkan memotivasi guru seni untuk bangkit produktif menciptakan karya, dan juga mengandung makna sebagai cerminan atau refleksi tentang apa yang sedang terjadi pada diri setiap guru seni. c) Perenungan, tema ini cukup rumit untuk dirumuskan dan dijabarkan menjadi suatu aktivitas yang nyata karena lebih bersifat filosofis. Maksud tema ini adalah mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan, merenungkan tentang apa yang sedang terjadi, biasanya kejadian yang bersifat negatif atau destruktif baik disebabkan oleh ulah manusia atau oleh alam. Misalnya tema pameran yang menyangkut lingkungan hidup: “Nilai Ulang Prilaku Kita Kenapa Bencana Berulang”, maksud tema ini adalah mengajak masyarakat memikirkan tentang ulah manusia yang menyebabkan bencana datang silih berganti. 3) Menentukan Durasi dan Tempat Durasi atau lama waktu pelaksanaan pameran ditentukan oleh dua hal yaitu efisiensi dan efektifitas. Efisien berarti tepat sasaran dengan mengeluarkan sedikit biaya dan tenaga sedang efektif dapat memberikan manfaat yang baik bagi penyelenggara maupun kepada masayarakat luas. Misalnya waktu pameran berlangsung hanya tiga hari tetapi tujuan dapat dicapai secara maksimal. Efisiensi dan efektivitas dapat pula dipengaruhi oleh tempat berlangsungnya pameran, apabila tempat kurang setrategis kemungkinan ketercapaian tujuan dalam menjangkau jumlah audiens yang banyak tidak tercapai. Apabila tujuan pameran adalah untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat seluas-luasnya maka tempat pameran tentu harus mempertimbangkan apakah tempat yang dipilih banyak dikunjungi orang. Ada pameran lukisan anak dilangsungkan di gerai mal, tempat seperti ini sangat cocok untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa lukisan anak-anak sangat potensial untuk mengembangkan bakat seni rupa yang dimiliki oleh anak-anak. Keuntungan pameran di gerai mal adalah pengunjung tidak usah diundang karena mereka dating sendiri. Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 176 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 4) Menetukan Target Oudience Pengunjung pameran yang diharapkan datang sebaiknya telah dirancang sebelumnya. Penentuan pengunjung mempengaruhi cara melakukan publikasi. Apabila ingin pengunjungnya banyak maka publikasi yang dilaksanakan seharusnya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat jadi media promosinya dapat melalui media massa seperti koran, radio dan televisi. Jika pameran eksklusif hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu maka tidak perlu ada promosi yang bersifat massal, mungkin hanya menggunakan surat undangan. Jadi target audiens berhubugan dengan tujuan pameran, dan dapat dikelompokkan menjadi pelajar dan mahasiswa, masyarakat umum, dan komunitas pencinta seni rupa. 5) Menyusun Proposal Apabila melaksanakan pameran tidak bersifat individual atau dibiayai sendiri maka proposal perlu dibuat. Pembuatan proposal bertujuan mendapat dukungan baik berupa dana maupun non-dana dari para donatur atau sponsor. Proposal disusun harus dapat memberikan gambaran yang positif kepada calon donatur atau sponsor. Gambaran tersebut dapat berupa keuntungan atau peluang yang mungkin didapatkannya sebagai sponsor sehingga mereka mau mendukung pameran yang dilaksanakan. Kerangka proposal biasanya meliputi kata pengantar, latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat pameran, tempat dan waktu, peserta pameran, acara dalam pameran, kebutuhan biaya. Proposal ditulis secara jelas dan tidak menimbulkan tanda tanya. 6) Menyusun Katalog dan Undangan Katalog dan kartu undangan merupakan wajah yang mewakili pameran, karena dari kualitas katalog dan bentuk kartu undangan audiens dapat membaca bagaimana kualitas pameran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu katalog dan kartu undangan perlu dibuat sebaik dan semenarik mungkin sehingga disayang oleh yang menerimanya karena memiliki nilai keindahan dan mungkin nilai rujukan dari ulasan yang ada dalam katalog. Katalog biasanya berisikan sambutan dapat dari sponsor atau pejabat, ulasan tokoh atau kurator tentang karya yang dipamerkan, konsep karya yang dipamerkan biasanya ditulis oleh senimannya sehingga audiens dapat mengetahui apa menjadi gagasan seniman dalam menuangkan idenya, daftar karya dan riwayat senimannya didukung dengan foto. 7) Melaksanakan Kuratorial Kurator adalah orang yang karena keahliannya menilai baik buruk karya seni secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Kurator menurut perkembangan awalnya adalah ahli seni dan budaya yang bekerja di museum seni dan budaya dan memiliki tugas secara umum untuk menyeleksi karya-karya yang hendak dipajang di museum, memberikan ulasan terhadap karya-karya yang dipajang itu agar masyarakat mendapat informasi mengenai keberadaan dan nilai yang terkandung di dalamnya. Namun dalam perkembangannya kurator memiliki tugas membuat ulasan yang dituliskan pada katalog pameran seni rupa dan juga menyeleksi karya-karya yang hendak dipamerkan secara Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 177 permanen atau temporer dalam suatu galeri. Tugas ini diberikan dan dipercayakan oleh seniman yang berpameran, pelaksana pameran atau pemilik galeri. 8) Mengurus Perijinan Ijin pameran diperlukan apabila melibatkan banyak orang, atau pameran berskala besar baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional apalagi internasional. Perijinan sebaiknya diperoleh jauh sebelum hari pelaksanaan pameran, biasanya ijin diberikan oleh pemerintah daerah setempat yang menyangkut perpajakan jika memasang spanduk, poster atau baliho, sedang ijin dari kepolisian yang bertanggung jawab dengan keamanan. 9) Penganggaran Penyelenggaraan pameran sekecil apapun pasti memerlukan dana, apalagi pameran dengan skala besar yang melibatkan banyak orang. Adapun biaya yang dibutuhkan adalah menyangkut pembuatan katalog, kartu undangan, publikasi, keamanan, konsumsi pembukaan atau penutupan, petugas jaga, dokumentasi, dekorasi, hiburan dan alat perlengkapan untuk memajang karya. Dari pengalaman penyelenggaraan pameran, biaya yang paling besar memerlukan dana adalah pencetakan katalog, dan komsumsi pembukaan, karena dalam acara tersebut dibutuhkan penyediaan konsumsi berupa snack bagi undangan atau audiens yang datang. 10) Menggalang Sponsor Penggalangan adanya sponsor yang mendukung pelaksanaan pameran dapat sangat meringankan dari sisi pembiayaan. Namun untuk dapat dukungan sponsor memerlukan relasi dan kepandaian berdiplomasi untuk meyakinkan calon sponsor mau mendukung pelaksanaan pameran. Relasi adalah entry point untuk mendapatkan sponsor, sebab relasi sudah merupakan satu langkah ke depan untuk sponsorship. Misalnya jika ingin mendapatkan sponsor dari suatu perusahaan tertentu, jika ada relasi atau kenalan yang menghubungkan dan memberikan rekomendasi tentu hal ini sangat membantu meyakinkan pihak calon sponsor. Bentuk sponsorship tidak harus berupa dana, dapat juga berupa benda yang mendukung pameran, misalnya ada sponsor yang bersedia mendukung dari sisi publikasi berupa spanduk atau penyiaran dalam beberapa hari melalui masmedia radio atau televisi sebelum hari „H‟. Sponsorship dapat dibedakan menjadi sponsor tunggal, sponsor utama dan sponsor bersama. Sponsor tunggal apabila seseorang atau suatu perusahaan mensponsori semua kebutuhan pelaksanaan pameran, sehingga pelaksana tidak perlu mencari sponsor lainnya untuk mendukung. Sponsor utama adalah sponsor yang paling banyak mendukung kegiatan pameran karena sebagian besar keperluan pameran didukungnya. Sponsor bersama adalah dukungan yang diberikan oleh beberapa sponsor dalam mendukung terselenggaranya pameran. Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 178 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 Sponsorship jenis ini ada yang memberikan dana, benda, atau bentuk lain yang dibutuhkan dalam melaksanakan pameran. 11) Pengaturan Lalulintas Pengunjung Hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur tempat pameran adalah a) Sirkulasi pengunjung Alur pengunjung dari pintu masuk hingga pintu keluar diperhitungkan sedemikian rupa. b) Pengunjung dapat menyaksikan semua karya yang dipajang, tanpa terlewat satupun. Artinya, jangan sampai ada bagian dari pameran yang tidak dilihat oleh pengunjung hanya karena letaknya yang tidak menguntungkan atau alur pengunjung tidak melewati area tersebut c) Pengunjung dapat menyaksikan semua karya dengan nyaman, dalam jarak yang proporsional, tidak terlalu dekat, dan tidak terlalu jauh. d) Pemasangan lukisan yang terlalu besar dalam ruang yang sempit akan menyulitkan orang untuk melihat bentuk keseluruhan Gambar 223 Contoh denah alur pengunjung yang cukup representative Sumber : A.A.K. Suryahadi, Bahan Ajar Manajemen Pameran Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 179 12) Keselamatan karya Keselamatan karya dapat terganggu oleh: a) Kerusakan oleh manusia: Vandalisme, misalnya merobek, mencoret, dsb b) Kerusakan karena alam: Oleh hujan, air, sinar matahari, udara lembab,dsb c) Kerusakan karena hewan: Rayap, ngengat, dsb d) Kerusakan karena tumbuhan: Jamur, lumut, dsb e) Kerusakan karena kotoran: Debu, abu rokok, sampah, dsb Untuk menghindari hal-hal tersebut di atas, dapat dilakukan usaha: a) Pengamanan yang baik b) Sistem penjagaan dan pengamanan karya c) Diusahakan karya tidak mudah dijamah d) Memberi batas antara pengunjung dan karya dengan tali, rantai, atau diberi tanda di lantai dengan isolasi, dsb, dengan penataan yang baik (tidak mengganggu kenyamanan dan keindahan) e) Disediakan tempat sampah dan asbak yang mencukupi, tetapi diusahakan penempatannya tidak mengganggu pemandangan. f) Memberi lapisan anti jamur pada karya g) Memberi pelindungan yang mencukupi dari gangguan cuaca, jika karya dipajang di udara terbuka. c. Penataan Karya (Display) Display adalah cara mengatur objek, gambar, produk, atau unsur-unsur lainnya untuk mencapai hasil yang artistik, komunikatif, persuasif, dan proporsional. ( Baca Modul : Seni Lukis Realis Kelas XI semester 1) 1) Pemasangan Lukisan Ada beberapa cara pemasangan karya lukisan: a) Ditempel dengan lem yang sesuai b) Ditempel dengan isolasi satu sisi c) Ditempel dengan isolasi dua sisi (double-tape) d) Ditempel dengan paku, atau pines e) Digantung dengan senar Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 180 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 2) Kondisi pengunjung yang perlu diperhatikan dalam pemasangan karya: a) proporsi fisik, beserta gerakan yang nyaman b) kelelahan tubuh c) kepenatan mata d) kebosanan 3) Solusinya: a) Penataan karya lukisan dilakukan dengan cara mempertimbangkan faktor ergonomic dan antropometrik dari tubuh manusia, bahwa gerakan seluruh anggota badan memiliki keterbatasan, misal, gerakan kepala manusia: b) Penataan karya diusahakan tidak monoton, untuk menghindari kejenuhan c) Karya yang paling menarik perhatian (tema yang unik, warna yang mencolok, dsb) diletakkan di awal dan pada sudut-sudut secara menyebar. Hal ini untuk memancing rasa penasaran pengunjung untuk terus mengikuti alur yang ada dalam menyaksikan keseluruhan karya yang dipajang. 4) Prinsip Penataan Karya Ada beberapa prinsip penataan karya yaitu sebagai berikut. a) Prinsip pemusatan perhatian (focal point) Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan kontras dalam bentuk, warna, tekstur, volume, dan arah garis. Cara praktis penempatan karya pada sistem pusat perhatian adalah dengan metode Grid system pertigaan atau perlimaan, seperti bagan sebagai berikut: Gambar 224 Sumber : A.A.K. Suryahadi, Bahan Ajar Manajemen Pameran Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 181 Pemasangan karya pada setiap lokasi sebaiknya jangan terlalu banyak, karena akan mengurangi keserasian, terlalu ramai, dan akan mengurangi kejelasan. b) Prinsip kelurusan gambar (picture alignment) Prinsip ini boleh saja dipakai, tetapi memiliki kelemahan, yaitu membosankan. Dengan penataan yang lurus, objek akan tampak rapi tetapi berkesan monoton, tidak berirama, sehingga membosankan dan tidak menarik, seperti tampak pada tampilan berikut : PanelKarya Karya Karya Karya Karya Karya Karya Karya Gambar 225 Sumber : A.A.K. Suryahadi, Bahan Ajar Manajemen Pameran c) Prinsip penggabungan khusus (spatial relationship) Prinsip ini cukup kompleks karena merupakan konfigurasi dari penataan keseluruhan. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: (1) Tempatkan karya yang berukuran besar dan berposisi vertikal di tengah dinding. Ini akan berfungsi sebagai daya berat (2) Mulai kembangkan penataan ke samping kiri maupun kanan. Dekatkan objek yang proporsional dengan objek pertama (3) Keseimbangan (balance): Keseimbangan ada dua macam: Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 182 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 d) Keseimbangan formal (1) Keseimbangan yang dicapai oleh dua benda yang memang berukuran sama Gambar 226 Sumber : A.A.K. Suryahadi, Bahan Ajar Manajemen Pameran (2) Keseimbangan informal Keseimbangan yang dicapai oleh dua benda yang berbeda ukuran tetapi memiliki intensitas yang sama Gambar 227 Sumber : A.A.K. Suryahadi, Bahan Ajar Manajemen Pameran Prinsip ini dapat dipergunakan dengan mempertimbangkan faktor keleluasaan pengunjung untuk melakukan apresiasi terhadap setiap karya Seni yang dipajang. Setiap karya yang dipajang harus memiliki ruang yang cukup (tidak berdekatan atau bahkan berhimpitan dengan Next >