PROSES PENGOLAHAN MIGAS DAN PETROKIMIA UNTUK KELAS XI SEMESTER 3 DAN 4 DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2013 i KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Didalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didikserta rumusan proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Faktor pendukung terhadap keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 adalah ketersediaan Buku Siswa dan Buku Guru, sebagaibahan ajar dan sumber belajar yang ditulis dengan mengacu pada Kurikulum 2013. Buku Siswa ini dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang telah dirumuskan dan diukur dengan proses penilaian yang sesuai. Sejalan dengan itu, kompetensi keterampilan yang diharapkan dari seorang lulusan SMK adalah kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem solving based learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Khusus untuk SMK ditambah dengan kemampuan mencipta. Sebagaimana lazimnya buku teks pembelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal. Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Buku ini merupakan edisi ke-1. Oleh sebab itu buku ini perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. ii Kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya sangat kami harapkan; sekaligus, akan terus memperkaya kualitas penyajianbuku ajar ini. Atas kontribusi itu, kami ucapkan terima kasih. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada kontributor naskah, editor isi, dan editor bahasa atas kerjasamanya. Mudah-mudahan, kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan menengah kejuruan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Direktur Pembinaan SMK Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................... I DAFTAR ISI .............................................................................................................. III BAB. I ......................................................................................................................... 1 MINYAK BUMI DAN GAS BUMI ................................................................................ 1 BAB. II ...................................................................................................................... 43 PROSES PENYIAPAN CRUDE OIL ........................................................................ 43 SKEMA PEMISAHAN AIR ........................................................................................ 45 BAB. III ..................................................................................................................... 53 PROSES DISTILASI ................................................................................................ 53 BAB. IV ................................................................................................................... 101 PROSES TREATING ............................................................................................. 101 BAB. V .................................................................................................................... 116 PROSES KRISTALISASI ....................................................................................... 116 BAB. VI ................................................................................................................... 130 PROSES EKSTRAKSI ........................................................................................... 130 BAB. VII .................................................................................................................. 139 ASPHAL PLANT .................................................................................................... 139 BAB. VIII ................................................................................................................. 148 ALKYLASI .............................................................................................................. 148 BAB. IX ................................................................................................................... 161 THERMAL CRACKING .......................................................................................... 161 BAB. XI ................................................................................................................... 211 CATALYTIC CRACKING ........................................................................................ 211 BAB. XII .................................................................................................................. 232 CATALYTIC REFORMING ..................................................................................... 232 BAB. XIII ................................................................................................................. 247 POLYMERISASI .................................................................................................... 247 BAB. XIV ................................................................................................................ 257 ISOMERISASI ........................................................................................................ 257 iv BAB.XV .................................................................................................................. 269 PETROKIMIA ......................................................................................................... 269 BAB XVI ................................................................................................................. 274 PEMBELAJARAN................................................................................................... 274 BAB XVII ................................................................................................................ 422 EVALUASI PETROKIMIA ....................................................................................... 422 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 423 1 BAB. I MINYAK BUMI DAN GAS BUMI A. UMUM. Minyak Bumi atau Crude oil dan Gas Bumi adalah senyawa Hydrocarbon dari C1 sampai dengan C tak terhingga yang dapat diolah untuk Bahan Bakar Minyak, Bahan Petrokimia atau bahan-bahan lainnya, yang sebelumnya diolah terlebih dahulu di Unit Pengolahan Minyak dan Gas Bumi. Pengolahan ini dimaksudkan agar Minyak Bumi dan Gas Bumi menjadi BBM maupun Non BBM agar memenuhi persyaratan yang telah ditentukan baik sebagai Bahan Bakar, Bahan Petrokimia maupun bahan-bahan lainnya. B. MINYAK BUMI. Minyak bumi yang biasanya disebut Crude Oil adalah merupakan campuran yang komplek dari senyawa Hydro Carbon, karena senyawa ini dominan oleh unsur Carbon (C) dan Hydrogen (H) dan sebagian kecil unsur lain seperti : Oksigen (O), Nitrogen (N), Sulfur (S) dan beberapa metal antara lain : Fe, Na, Va yang susunannya sebagai senyawa ikutan / impurities. Minyak mentah sebagian besar terdiri dari Hydro Carbon yang dapat dibedakan sebagai berikut : Parafinik, Naphthenik, Olefin dan Aromatik. Sedangkan jenis-jenis minyak mentah dapat dibedakan : - Minyak mentah Parafinik. - Minyak mentah Naphthenik (Asphaltik). - Minyak mentah campuran. Susunan rantai carbon dan rumus bangun senyawa hydro carbon akan menentukan sifat fisika maupun sifat kimia dari minyak bumi dan gas bumi serta akan mempengaruhi produk secara kualitatif maupun kuantitatif. 2 Dengan makin berkembangnya teknologi pembakaran serta industri- industri lain dan perkembangan dilakukan atas dasar penelitian-penelitian di industri migas dari hulu sampai dengan hilir. Dengan perkembangan-perkembangan mesin automotif dan mesin industri lain yang makin cepat yang memerlukan tuntutan kualitas maupun kuantitas dari bahan bakar maupun pelumas yang dipergunakan, sehinggga untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam proses pengolahannya juga akan berkembang. Dengan makin besarnya kebutuhan tersebut sehingga dikembangkan bermacam-macam proses pengolahan untuk meningkatkan bahan bakar dari nilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi. Menurut Abraham, minyak bumi disebut Bitumina atau Petroleum adalah merupakan suatu senyawa Hydro Carbon yang larut dalam Carbon di Sulfida (CS2), sedangkan senyawa hydrocarbon yang tidak larut dalam Carbon di Sulfida ((CS2) disebut non bitumina misalnya batubara. Senyawa hydrocarbon berdasarkan kelarutan CS2 Bitumina non Bitumina (larut) (tidak larut) 3 Cairan Padat Dapat lumer Piro bitumina Mudah lumer Sukar lumer bersifat asphal tidak bersifat Asphal (Asphaltit) Lilin mineral Asphalt Gambar : 1 – 1 Senyawa Hydrokarbon berdasarkan kelarutan 1. Teori Terjadinya Minyak Bumi. Ada dua teori yang mengutarakan terjadinya minyak bumi yaitu teori an Organik dan teori Organik. a. Teori an Organik. Teori ini menjelaskan bahwa minyak mentah berasal dari bahan-bahan mineral atau an organik. Karena tidak mengandung kebenaran, maka teori ini telah ditinggalkan. b. Teori Organik. Next >