< Previous89terisi penuh tanpa terjepit. Ruangan akan leluasa de-nganmenegangnya sekat rongga badan atau diafragma yang bergerak kebawah.Pernafasan dada; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara mengambil nafas sepenuhnya kemudian dimasukkan kedalam paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Kele-mahan pernafasan ini adalah paru-paru cepat lelah dalam mena-han udara, maka yang dihasilkan tidak stabil karena udara yang dikeluarkan kurang dapat diatur. Pernafasan bahu; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara mengambil nafas dengan mengembangkan bagian atas paru-paru,sehingga mendesak bahu menjadi terangkat keatas. Kele-mahan pernafasan ini adalah tidak dapat tahan lama dan sikap tubuh kurang enak untuk dilihat.Dari ketiga jenis pernafasan diatas, pernafasan diafragmalah yang paling baik digunakan pada waktu bernyanyi. Tetapi tidak semuaorang dapat melakukannya dengan mudah, harus melalui tahap-tahap latihan yang teratur. Biasanya, yang sering dilakukan dalam bernyanyi adalah diafragma tidak bergerak, paru-paru tidak diisisepenuhnya dan nafasnya pendek-pendek. Oleh karena itu diafragma dan semua pergerakan otot-otot perut dan sisi badan harus dilatih untuk mengadakan ketegangan serta pengenduran yang sengaja dan disadari. Harus diperhatikan juga bahwa dasar untuk bernafasdengan baik adalah keseimbangan antara sikap bertegang dan sikap kendur. Untuk itu badan bersikap relaks, agar dapat menghirup udara dengan baik, seperti proses pernafasan diafrag-ma di bawah ini: Cara menghirup udara cara mengeluarkan udaraGambar 1: cara bernafas diafragma90Memfungsikan DiafragmaSebuah teknik sangat mendasar yang penting diperhatikan untukbernyanyi secara rileks tetapi powerful, adalah dengan memfungsikan diafragma sebagai pusat produksi tenaga, yang sangat diperlukan dalam olah vokal. Cara menekan leher sebagai pusat suara akantidak efektif, mengingat teknik itu dapat menghambat getaran pita suara serta pe-mantul suara. Cara tersebut dapat membuat seperti tercekik dan cepat lelah, juga dapat menimbulkan rasa pusing yang menyebabkan keru-sakan pada warna suara. Dengan memfungsikandiafragma, maka ins-trumen vokal akan lebih lentur pada waktumemproduksi suara.Adapun cara sederhana untuk memfungsikandiafragma adalahdengan menyalakan sebuah lilin, kemudian duduk dalam jarak paling dekat, ambil nafas dalam-dalam, setelah itu tiuplah lilin dengantekanan tenaga rongga perut atau diafragma. Latihan ini sangatefektif apabila disertai dengan tarik nafas; tahan nafas; mengeluarkan nafas selama 10 – 15 detik.Latihan pernafasan Pengambilan dan pengeluaran nafas dilaksanakan dengan ringantanpa beban ketegangan dan tanpa mengangkat bahu. Nafas ditarik jangan sampai penuh dan tidak dikeluarkan sampai habis, karena hanya akan mengganggu ketenangan dalam bernyanyi. Adapunlangkah-langkah latihan yang perlu diperhatikan adalah sebagaiberikut:Mengambil dan mengeluarkan nafas secara biasa tanpa kete-gangan. Tunggu sebentar sampai ada kehausan untuk bernafas.Perhatikan saat itu perut akan mengerut dan sisi badan kurus, kemudian dengan mulut tertutup ambil nafas melalui hidungdengan cara mendengkus seperti orang memeriksa bau yang ada diudara. Pada saat itu perut mengembang dan sisi badan menjadi lebar. Tahan sebentar, kemudian keluarkan dengan relaks.Kedua tangan menekan perut, ambil nafas dengan memperha-tikan desakan dari diafragma sehingga perut bergerak mengikuti nafas, tahan sebentar kemudian dikeluarkan pelan-pelan. Dalam latihan ini desakan nafas yang menggerakkan diafragma dan otot-otot perut. Jadi bukan gerakan otot perut yang mengembang dan mengerut.91Untuk menguasai diafragma agar bergerak cepat dan kuat yaitu dengan tertawa terbahak-bahak sehingga perut merasa tergun-cang-guncang.Ambil nafas jangan terlalu penuh, tahan sebentar; pikirkan nadayang akan dinyanyikan, kemudian nafas dikeluarkan denganmenyanyikan “ma” selama 4 -5 detik, setelah itu ambil nafas baru, tahan sebentar dan keluarkan dengan bernyanyi “ma” selama 8 –10 detik. Lakukan sekali lagi dengan mengeluarkan nafas selama 20 detik.Pengaturan nafas tidak boleh dengan mempersempit ruang dada, tetapi dengan menggerakkan diafragma. Pengambilan nafasmelalui hidung agar tenggorokan menjadi luas, langit-langit lunak sehingga menguntungkan untuk membentuk suara yang baik.Pada waktu menyanyi persediaan nafas harus dapat mencukupi sampai akhir baris, sehingga tidak terjadi “mencuri nafas” ditengah nyanyian yang kalimatnya belum berakhir. Untuk itu harus dapat mengatur nafas dengan diafragma. Dorongan diafragma daribawah pada paru-paru akan menjaga agar nafas tidak lebih dan tidak kurang.Untuk menghemat nafas dapat dilakukan latihan seperti berikut:Ambil sebuah lilin dan nyalakan, nyanyikan nada yang termudah misalnya g atau a didepan lilin. Jika berhasil mengubah udarayang dikeluarkan menjadi getaran suara sehemat mungkin, maka nyala lilin tidak akan bergerak.Ulangi latihan-latihan ini sampai 5 kali. Sebagai latihan selanjut-nya perhatikan cara mengambil nafas di bawah ini.92Notasi 1: latihan pernafasan diafragma3.Sikap TubuhUntuk dapat tampil menyanyi dengan baik, diperlukan sikap tubuh yang rileks namun penuh tenaga. Tubuh yang rileks adalah sikap yang baik dan benar. Secara fisik, sikap bernyanyi adalah seluruh bagian tubuh harus selalu dalam keadaan tidak kaku.Menggerakkan kani, tangan, kepala dan badan seperlunya. Secara psikispun, dalam menyanyi perlu jiwa yang lentur atau tidak tegang. Pikiran harus positif dan jiwa perlu dilarutkan pada gerak musik. Apabila fisik dan jiwa sudah lentur, harus disiapkan mental yang akan mendukung vokal yang enak. Cara menum-buhkan sikapmental yang relax dan powerpul, selain memper-hatikan faktor di atas juga meningkatkan jam terbang seefektif mungkin. Sikap tubuh waktu menyanyi merupakan hal yang penting. Untukmenjaga agar tidak menimbulkan ketegangan, maka berlatih untuk tidak selalu mengangkat bahu dan tidak menggerakkan dada keatas harus dikuasai oleh seorang penyanyi. Biasanya, ketegangan-ketegangan yang terjadi diakibatkan oleh keadaan jasmaniahmaupun rohaniah (psikis). Keadaan jasmaniah yang sakit atau lelah mempengaruhi pernafasan. Nafas menjadi pendek dan gelisah.Keadaan rohaniah yang dapat me-nimbulkan ketegangan yaituketakutan, cemas, demam panggung dansebagainya.Dalam ketegangan yang tidak wajar, semua nyanyian yang sudah dilatih dengan baik dapat hilang seketika atau gagal. Untuk itu sikap menyanyi yang baik adalah dengan sikap bebas dari semuaketegangan, konsentrasi untuk menyanyi dan harus pandaimenguasai diri. Sikap tubuh yang lain adalah tidak kaku, tidakmembungkuk tetapi jangan terlalu menengadah keatas. Posisi kaki kanan agak maju, supaya berat badan dapat berpindah-pindahdengan relaks.93 Gambar 2: sikap tubuh4.Membentuk SuaraCaramembentuk suara adalahdenganmendengarkan secara seksa-ma nada-nada yang dikeluarkan, kemudian menelungkupkan tanganpada daun telinga ke depan. Mula-mula calon penyanyi akan banyak terganggu oleh apa yang dinamakan Hauch, yakni udara palsu dan liar yang terhempas bersama-sama dengan nada nyanyian, yangmeng-akibatkan suara sampingan berdesis-desis.Selama menyanyi sekali-kali hidung ditutup, sambil memperhatikan apa ada munculsuara-suara hidung. Dalam hal ini, tentu ada bagian-bagiantenggorokan yang di-sempitkan. Untuk dapat membentuk suara yang baik, perlu mengetahui hal-hal seperti berikut:4.1Mengenal Organ SuaraSuara yang dimiliki oleh seorang penyanyi, bersumber dari selaput suara yang terdapat pada pangkal tenggorok serta didukung oleh organ-organ lain yang ada disekitarnya. Untuk itu, suara sebagaimodal utama dalam menyanyi harus benar-benar diperhatikan dan dijaga kesehatannya agar tidak mengalami kecelakaan sewaktubenar-benar menyanyi atau pentas.94Keterangan:A.Larynx1.Vocal cord2.EpiglotottisB.PharynxC.Cesophagus:1.dental arches2.tongue3.lipsD.Oralcavity:1.palatine arch2.soft palate3.uvula4.tonsilsE.Nasal cavitiesF.TracheaG.Bronchial tubesH.LungsI.DiaphragmSumber:Methode of SingingGambar 3: Organ suara954.2Artikulasi/diksiBentuk atau sikap mulut sewaktu menyanyi sangat mempengaruhi pembentukan nada yang dihasilkan. Kesalahan umum yang terjadi padaawal pelajaran menyanyi adalah bahwa mereka tidak bisamembuka mulutnya, sehingga suara yang dihasilkan kurang jelas.Banyak yang dihinggapi rasa rendah diri, malu jika ditertawakanapabila membuka mulutnya terlalu lebar. Padahal dalam menyanyi tidak usah terlalu memi-kirkan bagaimana bentuk wajah atau mulut, asalkan bernyanyi dengan sewajarnya dan tidak dibuat-buat.Diksidan artikulasi yang baik tergan-tung dari cara membuka mulutmasing-masing penyanyi. Kadang-kadang sebelum belajar menyanyi terlebih dahulu harus belajar berbi-cara. Untuk pembentukan huruf hidup, huruf mati, huruf rangkap akan diuraikan berikut ini:4.2.1Artikulasi huruf hidupPembentukan huruf hidup tergantung dari sikap rongga mulutterutama lidah. Huruf ‘a’: tidak semua orang dapat mengucapkanhuruf ‘a’ dengan jelas, sering diucapkan ‘ou’ atau ‘eu’. Hal inidisebabkan posisi mulut yang kurang terbuka, rahang bawah tidak bergerak kebawah, lidah tertarik melengkung ke belakang. Oleh sebab itu waktu menyanyikan ‘a’ sebaiknya bibir membentukseperti corong yang bundar dan rahang bawah dirturunkan cukup jauh. Gigi atas dan bawah tidak tertutup oleh bibir, lidah terletak pada permukaan yang rata ujungnya menyentuh gigi bawah. Hal ini akan menghasilkan bunyi ‘a’ yang lebih baik. 96 Latihan huruf ‘a’: Gambar 4: bunyi vokal ‘a’Notasi 2: latihan bunyi ‘a’Mulailah dengan nafas yang tidak terlalu banyak, kemudiannyanyikan ‘a’ dengan permulaan lembut .....lambat laun keras dan berakhir dengan lembut. Perhatikan pada akhir kata, biasanyasering diikuti dengan ‘m’ yang tidak disengaja sewaktu mulutditutup. Untuk mengatasinya dengan memperlembut ‘a’ pada saat penutup dan menutup mulut sesudah suara ‘a’ menghilang.Setelah melakukan latihan diatas, betapa sulitnya menyanyidengan baik jika setiap saat harus mengingat semua hal tersebut satu demi satu. Karena itu diperlukan sekali latihan-latihan untukmendukung artikulasi dengan cermat, bukan merupakan suatu beban yang harus dipikirkan, tetapi menjadi kebiasaan yangdimiliki untuk mempermudah pengung-kapan isi sebuah lagu.97Latihan huruf ‘i’:Gambar 5: bunyi vokal ‘i’Notasi 3: latihan vokal ‘i’Pembentukan dan pengucapan huruf ‘i’, bagian tengah dari lidah naik keatas tetapi ujungnya tetap menyentuh gigi bawah. Waktu mengucapkan ‘i’ sudut bibir ditarik ke belakang, namun dalam menya-nyikan ‘i’ bibir tetap membentuk corong, jadi bibir tetap membentuk lingkaran. Untuk melihat apakah posisi bibir sudahbetul, sebaiknya latih-an didepan cermin dengan menyanyi ‘pagi’, ‘lagi’ dansebagainya.98Latihan huruf ‘u’: Gambar 6: bunyi vokal ‘u’ Notasi 4: latihan vokal ‘u’Huruf ‘u’: pengucapan ‘u’ dengan corong bibir yang diper-sempit dan dimajukan kedepan. Tetapi sebaiknya celah bibir tetap membentuk sebuah corong yang bundar. Ujung lidah menyentuh gigi bawah dan sedikit membusung di bagianbelakang. Posisi rahang bawah turun secukupnya, hal inidapat diperiksa dengan memasukkan jari diantara gigi atas dan gigi bawah. Agar mendapat sikap bibir yang baik seba-iknya dilatih dengan mengucapkan ‘guru’, ‘satu’, ‘merdu’dansebagainya.Next >