< Previousvii4. teknik memukul …………………………………………3975. Teknik memainkan drum ………………………………4106. Bermain solo drum …………………………………….4297. Pengenalan gaya ………………………………………4468. Etude ……………………………………………………4559. Buah musik …………………………………………….465BAGIANIII PENGETAHUAN MIDIBAB10DASAR-DASAR MIDI ………………………………………475BAB 11 MENULIS NOTASI ………………………………………….481BAB 12 MEMBUAT FILE MIDI…………………………………….503LAMPIRAN.A GLOSARIUMLAMPIRAN.B DAFTAR PUSTAKA Seni Musik Non Klasik 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran program keahlian seni musik non klasik sampai saat ini masih banyak menghadapi kendala. Kendala terbesar yang dihadapi adalah kurangnya referensi, baik untuk guru mau-pun siswa. Program keahlian seni musik non klasik juga memiliki eksis-tensi yang sama dengan bidang-bidang keahlian yang lain yang terdapat pada kurikulum. Pembelajaran bidang keahlian seni musik non klasik, seperti juga pembelajaran bidang keahlian seni yang lain, bersifat prak-tik bukan bersifat teoritis. Artinya bahwa siswa diharapkan dapat menguasai keterampilan dalam membaca notasi, menulis notasi, me-nyanyi, membuat aransemen dan memainkan instrumen individu sesuai dengan pilihan siswa. Di dalam buku ini memberikan acuan berupa materi-materi yang harus dikuasai oleh siswa dalam menghadapi tuntutan pekerjaan di lingkungan dunia entertainment musik. Proses pembelajaran bidang ke-ahlian seni musik non klasik memerlukan waktu panjang, karena men-cakup suatu pekerjaan yang sangat luas. Dalam buku ini disajikan ber-bagai ruang lingkup keahlian meliputi vokal, gitar, bass gitar, saxophone, keyboard dan drums sebagai instrumen individu meliputi berbagai aliran gaya/style musik yang sangat luas, seperti pop, jazz, rock, dangdut dan jenis musik alternatif yang lain. Dengan keluasan materi tersebut, dalam buku ini perlu dibatasi dengan suatu pertimbangan bahwa akses yang paling besar adalah musik band dengan style musik populer. Jenis musik ini mendapat perhatian yang cukup besar dari masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, peranan dunia industri, mas media/TV diharapkan turut membantu mempercepat apresiasi masya-rakat terhadap dunia musik populer. Dengan demikian masyarakat diharapkan tidak hanya dapat berperan sebagai penikmat, namun dapat ditingkatkan menjadi pemain yang terlibat langsung di dalamnya. Meningkatnya apresiasi musik non klasik dan apresiasii ter-hadap dunia entertainment akan membuka peluang baru tumbuhnya profesi di dunia entertainment (musik populer). Kesempatan itu telah banyak dimanfaatkan oleh dunia industri, baik yang berhubungan dengan dunia pengelolaan pertunjukan maupun industri lainnya. Kesempatan-ke-sempatan tersebut pasti akan membawa manfaat: pertama, mening-katkan apresiasi masyarakat terhadap seni musik non klasik (populer); Kedua, adanya kompetisi diantara kelompok-kelompok musik, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap profesionalisme yang berdaya saing dalam 2 bidangnya; Ketiga, berkaitan dengan dunia bisnis pertunjukan, industri rekaman yang berujung adanya pergerakan ekonomi. Proses pembelajaran yang sistematis merupakan langkah yang harus dilakukan dengan kajian-kajian dan latihan-latihan materi. Sehingga produk pembelajaran dapat dijadikan tolok ukur untuk pencapaian kompetensi dalam bermain musik sesuai dengan ke-butuhan industri seni musik non klasik (populer). Musik klasik dan non klasik merupakan istilah yang sering di-pergunakan dalam kehidup-an musik sehari-hari, namun penger-tiannya belum jelas. Pada awalnya tidak ada istilah musik klasik atau gaya klasik. Menurut Ensiklopedi Indonesia dijelaskan bahwa klasik berarti suatu kar-ya jaman lampau yang mempunyai nilai tinggi serta ilmiah dan mem-punyai kadar keindahan yang tidak akan luntur sepanjang masa. Pada dunia musik, terminologi klasik sering dika-itkan dengan tradisi musik di dunia Barat dengan penggunaan instrumen yang mengacu pada tradisi Barat. Dalam sejarah musik, kata klasik mengacu pada sebuah periode tertentu yang ditandai oleh wafatnya Johan Sebastian Bach (1750) dan berakhirnya jaman Barok. Franz Schubert merupakan komponis zaman klasik dari Austria, meskipun karya-karyanya digolongkan ke dalam komposisi jaman Romantik periode 1820-1900. Istilah klasik dapat pula diartikan sebagai “puncak” perkembang-an dari suatu kebudayaan/kesenian yang ber-pengaruh pada jaman berikutnya, sehingga menimbulkan gaya baru. Walaupun demikian, bukannya jaman/gaya sebelumnya hanya dipandang sebagai karya-karya yang kurang sempurna. Dengan demikian sangat penting untuk mengkaji lebih dalam bahwa perkembangan kebu-dayaan/kesenian selalu terdiri dari banyak unsur yang saling berkaitan dan saling melengkapi. Perkembangan musik klasik nampak pada figur komponis Joseph Haydn dengan karya pertamanya berbentuk Simphoni No. 1 yang di cipta pada tahun 1759. Komponis tersebut mempelopori bentuk musik baru pada waktu itu dengan susunan : Presto-Andante Cantabile-Menuetto-Scherzando. Pada umumnya pada jaman klasik instrumen musik yang digunakan dalam musik orkes klasik adalah : - Biola 1 - Picolo - Biola 2 - Oboe - Alto - Klarinet - Cello - Bassoon - Bass - Contra bassoon - Terompet - Trombone - Horn - Timpani Seni Musik Non Klasik 3 Musik non klasik merupakan istilah yang sering digunakan dalam kehidupan dunia musik sehari-hari. Intinya dalam tinjauan bahasa me-rupakan lawan kata dari musik klasik. Musik non klasik adalah bagian yang sangat luas dari kehidupan musik secara umum. Perlu dipahami bahwa definisi formal tidak akan berhasil untuk men-jelaskan secara te-gas, karena definisi itu sendiri mengungkapkan makna, keterangan, ciri-ciri utama, ruang lingkup dan sebagainya. Secara umum definisi itu sendiri bersifat memberikan batasan, sementara musik non klasik akan sulit sekali untuk didefinisikan secara tegas. Pengertian umum yang paling simpel untuk masyarakat awam ter-hadap musik non klasik adalah musik populer, dengan kelompok band sebagai bentuk ekspresinya, sehingga dalam buku ini disajikan berbagai macam latihan, lagu, style dan karakter setiap alat musik pada kelompok band. Instrumen musik yang dipergunakan pada ke-lompok band pada umumnya terdiri dari : vokal, gitar, bass gitar, saxophone, keyboard, dan drums. Walau-pun tidak menutup kemungkinan ada penambahan-penambahan instrumen musik yang lain. Pada intinya, musik non klasik adalah bagian yang sangat luas dari makna musik secara umum sehingga sangat perlu dipahami bahwa definisi formal tidak akan berhasil menjelaskan secara akurat. Definisi tentang musik non klasik dapat didefinisikan sebatas memberikan batasan-batasan saja. Hal ini juga akan mempengaruhi pula ruang ling-kup pekerjaan yang tidak mungkin ditentukan secara formal. Ruang lingkup materi seni musik non klasik adalah meliputi pengetahuan alat-alat musik, yang meliputi tentang karakter setiap ins-trumen musik seperti kompas/ambitus dan struktur dari instrumen musik. Pengetahuan ini merupakan dasar untuk mempelajari alat musik sebagai instrumen individu dan penyusunan aransemen. Instrumen Pokok (PIP) adalah instrumen pilihan yang merupakan instrumen mayor. Meliputi vokal, keyboard, gitar, bass gitas, saxophone dan drum. Secara garis besar materi disajikan meliputi: penyeteman (general/ tuning, harmonic tuning, quick tuning), fingering, picking, teknik tabulatur, major scale, minor scale, skiping, dumping, sliding, slur, bending, vibrator, staccato, arpegio, akor, barrechord, power chord, sound control, sound effect dan dilengkapi dengan etude/latihan; Materi bass gitar meliputi pengetahuan berbagai macam bass gitar, notasi musik yang diper-gunakan dalam bass gitar, cara bermain, penguasaan teknik, etude serta penguasaan repertoir musik. Harmonisasi di dalam bass gitar memegang peranan yang sangat penting dalam keseluruhan alur sebuah melodi. Nada bass adalah nada-nada yang mempunyai frekuensi rendah sehingga statusnya dapat menegaskan harmoni dari sebuah accord yang sedang dimainkan. Nada-nada yang dihasilkan dari bass secara tidak 4 langsung akan menjadi patokan harmoni sehingga akan membantu mempertegas aksen-aksen yang sedang dimainkan; Materi dalam ber-main keyboard terdiri dari 2 macam, yaitu : bermain keyboard dalam anrambel (band) dan bermain solo keyboard ditambah dengan penguasaan teknologi berupa MIDI (Musical Instrument Digital Interface); Materi drums dalam bab ini mengupas beberapa hal antara lain teknik-teknik pukulan pada snare drums, cymbal, hi-hat dan bass drums, paradidle, flame, draf, ruff dan sebagainya. Irama disajikan berbagai jenis pola irama, seperti : slow rock, rock beat, latin rock, bossanova, funk beat, samba dan lain-lain. Buku ini selain untuk memperkenalkan jenis alat musik tersebut, juga sejarah dan perawatannya. 5 BAB 2 TEORI MUSIK Kemampuan musikal seseorang dapat dideteksi melalui kemam-puannya dalam bermain musik. Meskipun teori musik bukan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dalam Program Musik Non Klasik namun kemmapuan ini sangat penting dikuasai dan merupakan salah satu hal yang membedakan antara siswa program musik Program Musik Non Klasik (SMK) dan siswa SMA yang sama-sama dapat bermain musik. Siswa musik diharapkan bisa mempertanggungjawabkan per-mainan musiknya secara teoritis. Perlu diingat bahwa kita jangan sampai terjebak pada teori yang tinggi tetapi tidak aplikatif dan kurang men-dukung terhadap permainan musiknya. Teori musik perlu disadari seba-gai sarana untuk mempermudah dalam bermain musik. Kemampuan penguasaan teori musik sebenarnya sangat melekat dalam permainan instrumen dan kebutuhan untuk masing-masing ins-trumen tidak sama. Misalnya teori musik untuk instrumen drum lebih banyak pada penguasaan ritme, sedangkan untuk instrumen saxophone in Es penguasaan tangga nada awalnya sudah lebih tinggi karena latihan awal teknik bermain sudah menggunakan tangga nada Es Mayor. Sedangkan untuk instrumen piano, gitar, dan bass yang dimulai dari pelatihan tekniknya dari tangga nada C Mayor. Bahkan untuk latihan awal teknik bermain instrumen drum tidak menggunakan tangga nada me-lainkan hanya ritme. Namun bukan berarti seorang pemain drum tidak perlu memiliki kemampuan dalam hal nada meskipun instrumen yang dimainkan tidak bernada. 1.1 Garis paranada Notasi 1, garis paranada Garis tersebut digunakan untuk penulisan nada dan ritme. Perbedaanya, untuk penulisan diperlukan tanda kunci (clef) untuk menen-tukan nama nada yang terdapat pada garis paranada, sedangkan untuk penulian ritme tidak diperlukan tanda kunci karena notasi yang dimainkan tidak bernada. 6 1.2 Tanda Kunci (Key Signature) 1.2.1 Kunci G Notasi 2, kunci G dan nada G Kunci G berfungsi untuk menentukan nada G yang terdapat pada garis ke dua dari bawah atau garis ke empat dari atas. 1.2.2 Kunci F Notasi 3, Kunci F dan nada F Tanda kunci tersebut berfungsi untuk menentukan nada F yang terdapat pada garis ke empat dari bawah dan garis ke dua dari atas. Nama-nama nada berdasarkan frekwensinya adalah sebagai berikut: E F G A B c d e f g a b c1 d1 e1 f1 g1 a1 b1 c2 d2 e2 f2 g2 a2 b2 Notasi 4, letak nada Notasi garis paranada diatas terdapat dua buah tanda kunci yaitu kunci G dan kunci F. Notasi diatas menunjukkan bahwa kunci G 7 dan kunci F saling berhubungan dan menunjukkan bahwa nada-nada dalam kunci F lebih rendah daripada nada-nada yang terdapat dalam kunci G. Nama-nama nadanya disusun secara berurutan untuk memperjelas pengnotasian posisi nada dalam garis paranada. 1.2.3 Kunci C Notasi 5, Kunci C dan nada C Tanda kunci C terdapat 5 (lima) macam yang dibedakan dari letak tanda kuncinya pada garis paranada. Nada yang terletak di depan tengah notasi tersebut aalah c1, nada berikutnya menyesuaiakan sesuai dengan posisi/letak nada yang akan berpengaruh pada tinggi dan rendah nada. Karena letaknya yang dapat berpindah tempat, kunci ini juga sering di-sebut movable clef. Tanda kunci ini biasanya hanya digunakan untuk penulisan instrumen biola alto dan cello. 1.3 Bentuk dan nilai not Notasi 6, Bentuk not 8 1.4 Bentuk tanda diam Notasi 7, nilai not dan tanda istirahat 1.5 Tanda Sukat (Time Signature) 1.5.1 Tanda Sukat 4/4 Dalam lagu-lagu (populer), tanda sukat yang sering kita jumpai adalah satu tanda sukat yakni 4/4. Irama Rock’n Roll, Bossanova, Cha Cha, Rumba, Samba, Jive, dan sebagainya adalah contoh irama yang ber-tanda sukat 4/4. Marilah kita amati lagu dibawah ini dan kita pelajari makna dari suatu tanda sukat: Notasi 8, Petikan lagu Kebyar-Kebyar Lagu di atas merupakan contoh lagu yang bertanda sukat 4/4. Untuk memahaminya lagu tersebut dinyanyikan, kemudian dianalisis mengapa lagunya bertanda birama 4/4. Kita amati notasi pada birama pertama. Notasi 9, not seperempat Next >