< Previous 59 birama ini merupakan rangkaian melodi dari birama sebe-lumnya, maka perhatikan interval yang mudah dijangkau dari nada terakhir pada birama sebelumnya sehingga rangkaian nada-nadanya bersifat melodis. 3.4.3 Birama ke-4 sama dengan birama sbelumnya yaitu akor Em7. Secara umum sama dengan ketentuan dalam birama pertama. Meskipun akornya sama bukan berarti melodi dan pola ritmenya juga harus sama tetapi dianjurkan berbeda, baik motif ritme mau-pun nada-nadanya. Hal ini untuk menghindari kejenuhan bagi pendengar dan juga bagi pemain sendiri sebagai improvisator. 3.4.4 Birama ke-6 sama dengan birama ke-5. Ketentuannya sama dengan birama sebelumnya mengenai nada pertama yang dianjurkan, keterkaitannya dengan nada pada birama sebelum-nya, nada yang sebaiknya dihindari, dan lain-lain. 3.4.5 Birama ke-7 terdapat akor Gsus4 dan G7. Gsus4 merupakan akor yang biasanya digunakan untuk memberikan variasi sebelum G7. Namun akor ini akan dibahas lebih lanjut karena keberadaannya diluar 7 jenis akor di atas (non diatonic chord). G7 merupakan akor dominan (tingkat V) dalam tangga nada C Mayor yang memiliki tangga nada myxolydian seperti uraian di atas. Sama seperti akor lain, akor ini juga memiliki 7 buah nada yang pada dasarnya semua nada bisa dimainkan. Nada yang dihindari adalah nada ke-4 yaitu c. 3.4.6 Birama ke -8 dan 9 menggunakan jenis akor yang sama pada birama sebelumnya. Dengan demikian ketentuannya sama de-ngan akor-akor yang telah digunakan pada birama sebelumnya. 3.4.7 Birama ke -10 terdapat akor C7/G maksudnya akor C7 tetapi nada pada posisi dasarnya adalah G. Nadanya terdiri dari g, bes, c, dan e. Notasi 105, C7/G Akor ini merupakan jenis akor diluar tangga nada C mayor (non diatonic chord), maka akan dibahas pada materi akor tersendiri. 60 3.4.8 Birama ke-11 terdapat akor Fmaj7. Akor ini merupakan akor tingkat IV dari tangganada C Mayor. Isi nadanya sama dengan tangganada Lydian. Secara umum ketentuan setiap akor sama dengan akor yang lain menyangkut nada ke-4 yang sebaiknya dihindari, nada pertama dalam melodi yang disarankan untuk tidak dipakai sebagai nada pertama dalam improvisasi, dan tingkat kemelodisannya supaya indah apabila dimainkan, serta keter-kaitannya dengan birama sebelumnya. 3.4.9 Pada birama ke -12 dan 13 tidak ada akor baru, semua telah dibahas sebelumnya. Perhatikan kemelodisaanya, keterkaitan dengan akor sebelumnya dan nada-nada yang dipakai pada pada awal dan nada yang dihindari supaya nada yang dimainkan ter-kesan indah. 3.4.10 Birama ke-14 pada ketukan ke -3 terdapat akor A7. Akor ini termasuk dalam non diatonic chord, berarti akan dibahas pada materi tersendiri. 3.4.11 Birama ke -15 dan 16 menggunakan akor yang sama dengan borama-birama sebelumnya. 3.4.12 Birama ke -17 terdapat dua jenis akor yaitu Dm7 dan G7. Dm7 telah dibahas di depan. Akor G7 merupakan akor dominan yang biasanya bergerak ke tonika (tingkat I), yaitu akor C Mayor yang merupakan akor tingkat I dari tanganada C Mayor. 3.4.13 Birama ke -18 terdapat akor Cmaj7. Isi nadanya sama dengan tangganada Ionian. Ketentuan improvisasinya sama dengan akor-akor lain yang sudah dipelajari sebelumnya. Perlu diingat bahwa pada birama ini merupakan akhir kalimat lagu. Dalam ilmu bentuk analisa musik, hal ini merupakan kalimat jawab tetapi melodi yang dimainkan tidak harus berakhir dengan nada pertama (c). Jadi bisa menggunakan nada yang lain asalkan masih merupakan nada dalam tangganada akornya. 3.5 Beberapa catatan penting dalam melakukan improvisasi • Melodi yang dikembangkan sedapat mungkin berbeda pola ritmenya dengan lagu yang diimprovisasi. • Melodi dapat juga dimulai sebelum jatuh pada birama yang bersangkutan atau tepat pada biramanya. • Dianjurkan agar tidak ada satu birama pun yang tidak diisi dengan improvisasi, meskipun hanya satu nada panjang. • Bunyi dari melodi yang dibuat adalah priorotas utama. Maka dari itu sebaiknya nada dinyanyikan/dimainkan secara berulang-ulang agar terdengar indah, tidak monoton dan mudah untuk dimainkan. 61 Dalam teori musik atau ilmu harmoni ada berbagai macam cara penulisan simbol akor. Misalnya akor D minor, dapat ditulis dengan simbol Dm atau dalam ilmu harmoni modern lebih popular dengan sebutan D-, atau notasi frets pada gitar untuk instrumen gitar untuk mempermudah posisi jari. Berikut contoh melodi yang dikembangkan berdasarkan tangganada akor pada lagu di atas untuk empat birama pertama yang dikembangkan berdasarkan pola ritme yang telah ditulis di atas: Notasi 106, Pengembangan ritme Keterangan : • Birama pertama lagu di atas menggunakan tangganada ionian. Contoh melodi tersebut dimulai dengan nada ke dua yaitu ‘d’, berarti bukan nada pertama dari tangganada c ionian seperti yang dianjurkan dalam langkah-langkah diatas. Pola ritmenya tidak sama dengan pola ritme yang terdapat pada lagu aslinya. Bentuk dan nilai nadanya termasuk sederhana, hanya menggunakan bentuk not tengahan dan seperdelapanan. Tidak ada nada ke empat dari tangganada c ionian yaitu nada ‘f’ yang digunakan dalam contoh melodinya. Nada-nada yang dimainkan pada birama pertama tidak didominasi oleh nada dalam akor Cmaj7. Hal ini untuk menghindari kejenuhan karena nada-nada dalam akor ini kadang-kadang sudah dimainkan oleh block chord. • Birama ke dua merupakan rangkaian dari birama sebelumnya, karena kebetulan pada birama ke dua menggunakan akor yang sama dengan akor birama pertama. Nada pertama pada birama ini bukan merupakan nada pertama dari tangganada Cmaj7, melainkan nada ke tujuh yaitu ‘b’. Bentuk dan nilai notnya ada variasi untuk menghindari kejenuhan yaitu not seperenambelasan untuk menghubungakan dengan nada pada birama selanjutnya. Terdapat tanda legato yang berarti nada yang ke dua tidak dibunyikan lagi, hanya memperpanjang nada pertama. Tidak ada nada ke empat yaitu nada ‘f’ yang digunakan dalam birama ini. Pola ritmenya tidak sama 62 dengan pola ritme lagu dan ada kemiripan tetapi lebih bersifat pengembangan motif. • Birama ke tiga menggunakan nada-nada dalam tangganada E phrygian. Meskipun pola ritmenya sama dengan birama pertama tetapi melodi yang digunakan sedikit berbeda untuk menambah warna improvisasi dan juga dimaksudkan untuk menghindari keje-nuhan. Tidak ada nada ke empat dari tangga nada E phrygian yaitu ‘a’ karena nada ini terdengar kasar, sama seperti setiap nada ke empat dari setiap tangga nada. Nada pertama yang digunakan adalah nada ‘d’ dan bukan nada pertama dari tangganadanya. • Birama ke empat menggunakan akor yang sama dengan birama sebelumnya. Namun karena menyambung melodi sebelumnya maka nada yang digunakan juga harus terkesan melodis. Nada pertama adalah ‘b’. Nada tersebut bukan merupakan nada pertama dalam tangganada E phrygian. Tidak ada nada ke empat (d) karena nada tersebut memang sebaiknya dihindari. Contoh diatas masih sangat sederhana apabila ditinjau dari pola ritme, melodi dan pengembangan motifnya. Kita bisa menyusun melodi berdasarkan tangganada akor yang digunakan dalam birama tersebut dan membuat variasi sesuai dengan ide musikal masing-masing. Pada prinsipnya improvisasi adalah pengembangan melodi yang disusun ber-dasar tangga nada akor. Pemain musik yang tidak menguasai akor dan progesi akornya tidak mungkin dapat melakukan improvisasi dengan benar. 1.5.1 Seventh chords dalam tangga nada G mayor Gmaj7 A-7 B-7 Cmaj7 D7 E-7 FIS7-5 Notasi 107, Seventh chords G mayor Tangga nada G ionian Notasi 108, G ionian 63 Tangga nada A dorian Notasi 109, A dorian Tangga nada B phrygian Notasi 110, B phrygian Tangga nada C lydian Notasi 111, C lydian Tangga nada D myxolydian Notasi 112, D myxolydian Tangga nada E aeolian Notasi 113, E aeolian 64 Tangga nada FIS locrian Notasi 114, FIS locrian 1.5.2 Seventh chords dalam tangga nada F mayor Fmaj7 G-7 A-7 Besmaj7 C7 D-7 E-7-5 Notasi 115, Seventh chords F mayor Tangga nada F Ionian Notasi 116, F Ionian TAngga nada G dorian Notasi 117, G dorian 65 Tangga nada A Phrygian Notasi 118, A Phrygian Tangga nada Bes Lydian Notasi 119, Bes Lydian Tangga nada C myxolydian Notasi 120, C myxolydian Tangga nada D Aeolian Notasi 121, D Aeolian 66 Tangga nada E locrian Notasi 122, E locrian 1.5.3 Seventh chords dalam tangga nada D mayor Dmaj7 E-7 FIS-7 Gmaj7 A7 B-7 CIS-7-5 Notasi 123, Seveth chords D mayor Tangga nada D Ionian Notasi 124, D Ionian Tangga nada E dorian Notasi 125, E dorian 67 Tangga nada FIS Phrygian Notasi 126, FIS Phrygian Tangga nada G Lydian Notasi 127, G Lydian Tangga nada A myxolydian Notasi 128, A myxolydian Tangga nada B Aeolian Notasi 129, B Aeolian 68 Tangga nada CIS locrian Notasi 130, CIS locrian 1.5.4 Seventh chords dalam tangga nada Bes mayor Besmaj7 C-7 D-7 Esmaj7 Bes7 C-7 D-7-5 Notasi 131, Seventh chords Bes mayor Tangga nada Bes Ionian Notasi 132, Bes Ionian Tangga nada C dorian Notasi 133, C dorian Next >