< PreviousPENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 200 Kompatibel Data Dalam rangka mencapai kompatibel data saat penggunaan jenis sensor yang berbeda , shielding and different exposure sensor yang berbeda dilakukan pada variabel yang sama, koreksi pada saat pengukuran aktual adalah perlu, seperti dalam pengukuran presipitasi atau kecepatan angin pada ketinggian berbeda di atas tanah. Ketelitian Kedekatan antara hasil suatu pengukuran dan suatu nilai sebenarnya mutlak diperlukan. Untuk itu diperlukan ketelitian operasional yang berbeda, yaitu tergantung dari aplikasi, seperti perbedaan ketelitian jangkauan untuk variabel tertentu. Seperti; Tinggi awan : ketelitian yang diperlukan adalah 10% untuk ketinggian > 100 m, ketelitian jangkauan ( menggunakan CT25K) adalah 50 ft untuk keseluruhan range pengukuran. Kestabilitasan data jangka panjang Kemampuan untuk menyimpan ketelitian hasil pengukuran untuk periode yang lama dan dapat dinyatakan oleh drift ( kestabilitasan kalibrasi sensor terhadap waktu). Stabilitas keakuratan data yang baik dapat menghemat biaya dan waktu. Karakteristik sensor Untuk menghasilkan ketelitian dan ketepatan pengukuran dari suatu sensor perlu dilakukan pengamatan khusus pada sensor AWS seperti : Resolusi; Repeatabilitas; Linearitas; Respon Time; Drift; Histeresis. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 201 Resolusi, adalah perubahan terkecil yang terjadi pada sensor untuk dapat mendeteksi. Hal ini merupakan suatu nilai kwantitatif kemampuan untuk menandakan suatu sensor dapat memberikan nilai terdekat dengan indikasi kwantitasnya. Repeatabilitas, adalah kemampuan sensor untuk mengukur suatu variabel lebih dari satu kali dan menghasilkan data / output yang sama dalam kondisi lingkungan yang sama pula. Linearitas, adalah gambaran tentang penyimpangan sensor dari perilaku garis lurus idealnya. Waktu respon, adalah waktu yang dibutuhkan sensor bila terjadi perubahan dengan pengukuran 63% dari perubahannya. Interval waktu antara waktu sesaat ketika stimulus terjadi pada subjek dalam tetapan perubahan kasar dan waktu sesaat ketika waktu respons tercapai dan meninggalkan dalam batas tertentu di sekitar nilai tetapnya ( Steady value ). Drift, adalah kalibrasi kestabilitasan sensor dengan waktu. Histeresis, adalah kemampuan sensor untuk menghasilkan pengukuran yang sama apakah peristiwa yang sedang berlangsung akan terus bertambah atau akan berkurang (Gambar 5). Gambar 5. Grafik Histeresis PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 202 9.6. Akuisisi dan Pengolahan data Sampling sensor output, adalah Sampel pengukuran tunggal, yaitu salah satu dari satu rangkaian suatu sistem sensor ( satu pengamatan diperoleh dari sejumlah sampel ). Frekwensi Sampling yang berbeda digunakan : Untuk temperatur (5-6 kali suatu menit), Untuk wind gust (tiap-tiap 3 detik ), dll. Konversi keluaran sensor, adalah perubahan bentuk nilai-nilai keluaran sensor secara elektronik ke dalam unit parameter meteorologi. Liniarisasi, jika transducer output tidak sebanding dengan kwantitas saat pengukuran, maka sinyal berbentuk linear, hal ini dapat digunakan sebagai instrument kalibrasi. Smoothing, digunakan untuk meniadakan sekecil mungkin noise ( fluktuasi dan kesalahan acak tidak sesuai untuk pemakaian ini ). Rata-Rata, digunakan untuk membuang variabilitas-variabilitas kecil yang ada di atmosfir. Hal itu perlu dilakukan untuk memperoleh pengamatan representatif dan kompatibel data dari sensor berbeda. Koreksi, adalah penyesuaian data untuk menggantikan kesalahan yang terjadi sepanjang interval pengamatan sebagai akibat efek dari lingkungan ataupun dari instrumentasi. Perhitungan perolehan data, kalkulasi jumlah statistik (ekstrim, total); data yang diperoleh dari parameter meteorologi (jarak penglihatan, titik embun dari kelembaban). PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 203 DAFTAR PUSTAKA 1. Wongsotjitro,S., Ilmu Ukur Tanah, Yayasan Kanisius 1980. 2. Irvine, W., 1974.,Surveying for Construction, Mc.graw-Hill Book Company United. 3. Brinker, R.C., Paul ,WLF., Dasar - Dasar Pengukuran Tanah (Surveying) 4. Staf Survai, Survai dan Pemetaan, PPPG Teknologi Bandung 1985 5. Mulkan, S.F.,Sumaryanto, E.,Ilmu Ukur Tanah Wilayah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1980. 6. Departemen Geodesi FTSP-ITB, Ilmu Ukur Tanah 7. Umaryono, P., Ilmu Ukur Tanah Seri A, FTSP – ITB. 8. Abidin, H.Z., 1995, Penentuan Posisi Dengan GPS Dan Aplikasinya., Pradnya Paramita., Jakarta. 9. Blewitt, G., 2007., GPS and Space-Based Geodetic Methods., University of Nevada. 10. Zogg, J.M., 2002., GPS Basic , Introduction To The Sistem Application Overview., U-Blox AG., Switzerland. 11. …….., 2006., Manual Book GPSMAP 60CSx., Garmin International Ltd, Kansas, USA. 12. ………, 2009., Laporan Survey Potensi Energi Kawasan Pegunungan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam., PT. Buana Wahana Energi, Bandung. 13. http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/aws-automatic-weather-station. Next >