< PreviousSanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 15 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN KEGIATAN BELAJAR 1 c. Rangkuman Sanitasi adalah: suatu usaha pencegahan penyakit (preventif) yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku. Manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita: Tersedia air bersih dan air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan, pembuangan kotoran dan air kotor yang sesuai dan memenuhi syarat kesehatan dan pembuangan sampah pada tempat yang sesuai dan telah memenuhi syarat kesehatan. Pembersihan adalah: proses untuk menciptakan bersih terhadap sesuatu, bebas dari pengotor fisik dan kelihatan menyenangkan. Pensanitasian berarti bebas dari penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dan bahan pencemar lainnya. Dalam kegiatan sanitasi peralatan bahan saniter sangat diperlukan untuk mematikan bakteri. Dalam proses pembersihan peralatan, bahan saniter diperlukan agar bersih secara mikrobiologis dapat tercapai. Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) KEGIATAN BELAJAR 1 16 d. Tugas 1. Tugas Individu a) Coba kamu identifikasi lokasi pariwisata di daerahmu (hotel, restoran, daerah wisata) b) Diskusikan bagaimana kondisi sanitasi disekitar lokasi pariwisata di daerahmu c) Setelah selesai diskusi, lukiskan dalam bentuk tulisan pada tabel, apakah lokasi pariwisata tersebut sudah sesuai kriteria dan yang belum sesuai kriteria sanitasi diberi solusi perbaikan d) Kriteria Sanitasi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan e) Peserta didik membuat laporan f) Fasilitator/ guru membuat kriteria dan rubrik penilaian g) Hasil laporan dipresentasikan dan ditanggapi oleh peserta didik lain h) Hasil laporan dikumpulkan menjadi portofolio individu Kriteria Sanitasi Nama Sesuai Belum Sesuai (solusi) Hotel …. Restoran …. Daerah Wisata …. Lingkungan tidak ada sampah/ bersih Ada sarana tempat sampah organik Ada sarana tempat sampah an-organik Ada toilet umum Cukup air untuk toilet umum Tersedia sabun cuci tangan Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 17 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN KEGIATAN BELAJAR 1 2. Tugas: a. Secara individu peserta didik ditugaskan membuat poster sesuai dengan judul materi Sanitasi di bidang Pariwisata. b. Buat kriteria dan rubrik penilaian bersama peserta didik e. Tes Formatif 1. Uraikan isi Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 pasal 22. 2. Apa yang dimaksud dengan bahan Saniter? 3. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia Pembersih? 4. Apa yang dimaksud dengan Pembersihan? 5. Apa yang dimaksud dengan Pensanitasian? 6. Uraikan ruang lingkup kegiatan sanitasi. 7. Uraikan bahan saniter dalam 3 (tiga) kelompok besar. 8. Uraikan sifat-sifat bahan saniter yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bahan Saniter. 9. Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja bahan pembersih. 10. Uraikan Area yang merupakan ruang lingkup Housekeeping hotel. Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) KEGIATAN BELAJAR 1 18 f. Kunci Jawaban Test Formatif 1. Di dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku. 2. Yang dimaksud dengan bahan Saniter adalah bahan kimia yang digunakan untuk merusak atau mengaktifkan bakteri yang terdapat pada piring, panci, wajan dadar, meja, lantai dan semua permukaan peralatan makan yang kontak dengan makanan dan minuman. 3. Bahan kimia pembersih adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, kotoran, debu, bahan-bahan asing atau bahan pengotor lainnya. 4. Pembersihan adalah: proses untuk menciptakan bersih terhadap sesuatu, bebas dari pengotor fisik dan kelihatan menyenangkan. 5. Pensanitasian berarti bebas dari penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dan bahan pencemar lainnya. 6. Ruang lingkup kegiatan sanitasi meliputi aspek sebagai berikut: a. Penyediaan air bersih/air minum (water supply), meliputi hal-hal sebagai berikut: Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas Pemanfaatan air Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air Cara pengolahan Cara pemeliharaan. b. Pengolahan sampah (refuse disposal), meliputi hal-hal berikut : Cara/sistem pembuangan Peralatan pembuangan dan cara penggunaannya serta cara pemeliharaannya c. Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation), meliputi hal-hal sebagai berikut: Pengadaan bahan makanan/bahan baku Penyimpanan bahan makanan/bahan baku Pengolahan makanan Pengangkutan makanan Penyimpanan makanan Penyajian makanan Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 19 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN KEGIATAN BELAJAR 1 d. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control), meliputi cara pengendalian vektor e. Kesehatan dan keselamatan kerja, meliputi hal-hal sebagai berikut: Tempat/ruang kerja Pekerjaan Cara kerja Tenaga kerja/pekerja 7. Bahan saniter terbagi atas 3 (tiga) kelompok besar, yaitu: a. Thermal Sanitizing Metode sanitasi dengan menggunakan suhu tinggi. Bahan saniter yang digunakan untuk melakukan thermal sanitizing adalah uap air dan air panas. b. Radiation Sanitizing Metode sanitasi ini dilakukan dengan menggunakan sinar ultra violet atau gamma dengan panjang gelombang 2500 A0. Dengan panjang gelombang tersebut mikroorganisme dapat dimatikan. c. Chemical Sanitizing Berbagai bahan kimia digunakan untuk sanitasi. Setiap bahan kimia memiliki komposisi kimia dan aktifitas tertentu. Umumnya lebih pekat konsentrasi bahan sanitasi maka lebih efektif cara kerjanya. 8. Sifat-sifat bahan saniter yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bahan saniter yang akan digunakan antara lain: a) Tidak beracun dan tidak mengiritasi b) Memiliki spektrum aktifitas yang luas c) Efektif dalam merusak mikroorganisme pathogen dan sporanya d) Larut dalam air e) Stabil f) Mudah digunakan g) Siap pakai h) Murah 9. Efektifitas kerja bahan pembersih tergantung pada beberapa faktor yaitu: a) Jumlah kotoran yang akan dibersihkan b) Jenis kotoran c) Suhu dan konsentrasi larutan yang mengandung bahan pembersih d) Waktu kontak antara bahan pembersih dan bahan yang dibersihkan e) Gerakan Mekanik f) Kesadahan air Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) KEGIATAN BELAJAR 1 20 g) Bahan utama yang akan dibersihkan, misalnya: terbuat dari logam, gelas atau keramik 10. Area yang merupakan ruang lingkup Housekeeping hotel, adalah: a) Public Area meliputi Lobby Area, Rest Room, Staircase, Terrace, Elevator, Musholla, Pool Area, Linen, Uniform Room, Lockers Room, Basement Corridor, Area Parking dll. b) Food and Beverages Outlet Seperti Restaurant, Bar, Meeting Room, Function Room, Ballroom. c) A & G Office Seperti General Manager, Assistant Executive Manager, F & B Director, Finance Director, Director Of Sales And Marketing, Public Relation Managerdan Ruangan Executive Officer Lainnya. d) Back Office area seperti Human Resourches, Training Center, Enggineering, Purchasing, Accounting, and Cost Control. e) Floor Areaseperti Guest Room, Executive Lounge, Pantry Area/ Station Floor, Corridor, Guest Landing. Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 21 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN KEGIATAN BELAJAR 1 g. Lembar Kerja Peserta Didik SELASA, 29 OKTOBER 2013 | 22:54 WIB Bank Dunia: Sanitasi di Indonesia Masih Buruk TEMPO.CO, Jakarta Laporan Bank Dunia menyatakan pelayanan sanitasi di Indonesia masih buruk. Bank Dunia merilis laporan mengenai sanitasi perkotaan pada Selasa malam, 29 Oktober 2013 di Hotel JW Marriott, Jakarta. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chavez mengatakan hampir separuh penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan. Ke depan, ujar Chavez, akan semakin banyak penduduk yang pindah ke kota. "Oleh karena itu manajemen air limbah dan tinja yang lebih baik sangat diperlukan, terutama bagi masyarakat miskin," katanya. Dalam laporan Bank Dunia tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai belum diimbangi peningkatan pelayanan sanitasi. Hanya 5 (lima) persen lumpur tinja dan 1 (satu) persen air limbah yang dihasilkan masyarakat yang dikumpulkan dan diolah dengan benar. Banu dunia juga mencatat sekitar 14 (empat belas) persen penduduk perkotaan masih buang air besar sembarangan. Menurut studi Program Air dan Sanitasi (Water Sanitation Program) Bank Dunia, Indonesia mengalami kerugian ekonomi terkait dengan kesehatan dan lingkungan sebanyak 2-3 persen dari produk domestik bruto tahunan. Kepala Praktisi Sektor Air Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Sudipto Sakar mengatakan pelayanan sanitasi perkotaan yang berkualitas akan mendukung pertumbuhan ekonomi perkotaan dan melindungi lingkungan. Kajian sanitasi perkotaan Indonesia merupakan bagian dari Kajian Sanitasi Perkotaan Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik. Kajian ini difokuskan di tiga negara berkembang dengan pendapatan menengah yaitu Indonesia, Filipina dan Vietnam. Hasil kajian di tingkat regional dan negara ini diharapkan bisa membantu penyusunan kerangka kerja untuk perbaikan sektor sanitasi. Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/10/29/173525676/Bank-Dunia-Sanitasi-di-Indonesia-Masih-Buruk 1. Baca dan pahami teks pada kasus di atas 2. Cari masalah yang berhubungan dengan sanitasi, mengapa terjadi? 3. Bagaimana mengatasinya serta beri solusi (jalan keluar)? 4. Apa hubungan kasus di atas dengan pariwisata di Indonesia? Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 22 KEGIATAN BELAJAR 2 2. Kegiatan Belajar 2: Pentingnya Hygiene a. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi pengertian Hygiene 2. Menjelaskan manfaat Hygiene di tempat kerja 3. Mengidentifikasi Personal Hygiene 4. Merancang kegiatan penerapan Hygiene di tempat kerja b. Uraian Materi Masalah hygiene tidak dapat dipisahkan dari masalah sanitasi, dan penerapan sanitasi dan hygiene dilakukan secara bersama-sama. Kebiasaan memperhatikan hidup bersih dan bekerja bersih akan berdampak pada perilaku lingkungan tempat kerja dan lingkungan sekitarnya. 1) Pengertian Hygiene Kata Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A and Southgate, H.A, tahun 1986). Dalam sejarah Yunani Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene yang intinya sama adalah: Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan sosial untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman, sehat dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga atau binatang lainnya. Menurut Brownell, hygiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat. Menurut Prescott, hygiene menyangkut 2 (dua) aspek yaitu: o Yang menyangkut individu (personal hygiene) o Yang menyangkut lingkungan (environment) Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 23 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN KEGIATAN BELAJAR 2 Hygiene is a concept related to medicine as well as to personal and professional care practices related to most aspects of living although it is most often associated with cleanliness and preventative measures. Mencuci tangan dengan sabun Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dan hygiene dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti pilek, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan. PBB telah mencanangkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia. Ada 20 negara di dunia yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, salah satu di antaranya adalah Indonesia. Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 24 KEGIATAN BELAJAR 2 Sumber : http://ermaynee.files.wordpress.com/2010/01/cuci-tangan2.jpg Gambar 2. 2. Mencuci Tangan Next >