< Previous 94 Gambar 80. Pemodelan tumpuan sendi Contoh tumpuan sendi: 95 Gambar 81. Aplikasi tumpuan sendi pada struktur jembatan 96 Tumpuan rol, tumpuan yang hanya bisa menahan gaya yang tegak lurus terhadap bidang tumpuannya, tidak bisa menahan gaya yang sejajar dan momen. Rol merupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi vertikal. Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang spesifik. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya dapat melawan beban vertikal. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu tegak lurus pada bidang. Gambar 82. Pemodelan tumpuan rol Gambar 83. Aplikasi tumpuan rol pada struktur atas jembatan 97 3. Tumpuan jepit, tumpuan yang dapat menahan gaya yang tegak lurus dan searah bidang tumpuan, juga gaya momen. Jepit merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi vertikal, gaya reaksi horizontal dan momen akibat jepitan dua penampang. Tumpuan jepit ini mampu melawan gaya dalam setiap arah dan juga mampu melawan suaut kopel atau momen. Secara fisik,tumpuan ini diperoleh dengan membangun sebuah balok ke dalam suatu dinding batu bata. Mengecornya ke dalam beton atau mengelas ke dalam bangunan utama. Suatu komponen gaya dan sebuah momen. Gambar 84. Pemodelan tumpuan jepit 98 http://myjihadsoul.wordpress.com/2011/07/24/mekanika-rekayasa-pendahuluan/ Gambar 85. Aplikasi jepit sempurna pada bangunan gedung berlantai banyak 4. Perletakan pendel, mempunyai sifat sama dengan perletakan rol (geser), yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui. Perletakan ini dapat meneruskan gaya melalui sumbu tiang yang bekerja melalui pusat kedua poros pada kedua ujungnya, hanya dapat memberikan satu reaksi yang menangkap pada titik tertentu, dan mempunyai satu arah tertentu pula, bentuknya dapat diperlihatkan pada Gambar 77. 99 Gambar 86. Perletakan Pendel Reaksi perletakan itu merupakan gaya-gaya yang keluar (reaksi) akibat gaya yang dibebankan (aksi). Gaya-gaya tersebut yaitu: - Gaya Vertikal, disimbolkan dengan V 100 - Gaya Horisontal, disimbolkan dengan H - Momen, disimbolkan dengan M Simbol jangan terlalu dipermasalahkan. Tapi menurut kebiasaan gaya-gaya tersebut disimbolkan demikian. 6.2 Menghitung Reaksi Tumpuan pada Konstruksi Statika a. Menghitung gaya reaksi pada tumpuan bidang datar Contoh 1 : Suatu benda terletak pada bidang datar yang kasar dengan koefisien gesek f = 0,2. Berat benda a=1000 kg, gaya P bekerja pada benda tersebut dengan arah horizontal (lihat gambar). P G Hitunglah gaya P bila benda pada saat akan bergerak. Penyelesaian : N = G W P G = 1000 kg V=0 H=0 101 N-G=0 P-W=0 N-1000kg=0 P-f.N=0 N=1000kg P-0,2.1000kg=0 P-200kg=0 P=200kg Jadi besar gaya P=200kg Contoh 2 : Suatu benda terletak pada bidang datar yang kasar dengan koefisien gesek f=0,2. Berat benda 1000kg, gaya P bekerja pada benda tersebut dengan arah kerja membentuk sudut sebesar 30o terhadap bidang datar ( lihat gambar ) 102 P sin 30° 30° G Penyelesaian : N P P cos30° V=0 N+Psin30o-G=0 G = 1000 kg N+P.0,5-1000kg=0 N=1000kg-0,5P H=0 Pcos30o-W=0 P.0,866-fN=0 P.0,866-0,2(1000kg-0,5P)=0 0,866P-200kg+0,1P=0 0,966P-200kg 0,966P=200kg P= 200kg 0,966 P= 207,04 kg 103 b. Menghitung gaya reaksi pada tumpuan jepitan 1. Menghitung gaya reaksi pada tumpuan jepitan akibat beban terpusat sebuah gelagar panjang l ditumpu jepitan pada A dan pada ujung B bekerja beban terpusat P. Pada tumpuan jepitan A terdapat tiga gaya reaksi yang tidak diketahui besarnya. Gaya reaksi dapat ditentukan dengan syarat-syarat keseimbangan yaitu H=0, V=0 dan M=0. Next >