< Previous 84 1. Tempatkan satu sampel yang di-aduk sebelumnya di dalam wadah yang cocok dan turunkan kepala instrumen sampai lengan rotor terbenam tepat pada garis penulis. Untuk tetap pada posisi ini, ketatkan sekrup kunci pada lengan kiri instrumen. Dengan gear shift pada pengaturan kecepatan tinggi, putar crank kira-kira 15 detik, bebaskan pengaturan 600 RMP dan lanjutkan cranking. 2. Tunggu untuk pembacaan dial untuk tiba pada nilai tetap (waktu yang diperlukan tergantung pada karakteristik sampel). Ini adalah pembacaan kecepatan tinggi (600 RMP). Gerakkan tugas gear shift kearah atas, crank dan tunggu untuk pembacaan dial untuk mencapai nilai tetap. Ini adalah pembacaan baca kecepatan rendah (300 RPM). Biasanya perlu untuk mengganti nilai tekanan shearing dengan rumus yang rumit untuk menentukan kekentalan plastik dan titik luluh, namun menggunakan Baroid Rheometer, kecepatan dan konstanta alat adalah begitu seimbang sehingga nilai dibaca pada 300 RPM dikurangi dari pembacaan 600 RPM sama dengn kepekatan plastik pada centipoises. Selisih yang diperoleh (kepekatan plastik) dikurangi dari pembacaan 300 RM sama dengan titik luluh pada lb/100 kaki persegi. yaitu, pembacaan 6000 RPM, pembacaan 300 RPM = kepekatan pastik pada centipoises. Pembacaan 300 RPM – kepekatan plastik = titik luluh pada lb/100 kaki persegi. 4.2.4. Pengujian FiltrasiCairan Pengeboran dengan Filter Press : 85 Gambar 4.10. Low Pressure Filter Press Pengujian FiltrasiCairan Pengeboran dengan Low Pressure Filter Press 1. Pasang kertas filter press 2. Isi reservoir sampi ½ inch dari atas.kemudian tutup. 3. Tekan dengan udara, atau arbon dioksida atau nitrogen dengan mengatur regulator tekanan mencapai 100 psi + 5 psi (API test) 4. Tampung rembesan fluida dengan gelas ukur dan catat fluida filtrate loss dalam CC/30 menit 5. Apabila filtrate lost lebih dari 8 CC/30 menit maka pengukuran APi dapat didekati dengan hasil pengukuran filtrate loss dalam 7 ½ menit dikalikan dua 86 6. Buang lumpur dan ambil Filter Paper kemudian ukur ketebalam mud cake dalam 1/32 inch Pengujian FiltrasiCairan Pengeboran dengan High Pressure High Temperature Filter Press : Gambar 4.11. High Pressure Filter Press Berikut ini adalah prosedur uji standard untuk suhu 300 F pada 500 psi yang disesuaikan oleh API untuk penggunaan dengan Baroid High 87 Temperature High Pressure Filter press No. 387 yang memiliki luas saringan 3.5 inci persegi. 1. Hubungkan jaket pemanas sampai tegangan 110 volt atau yang tepat untuk alat sebelum pengujian dibuat. Tempatkan sebuah thermometer pada sumur thermometer. Lakukan pemanasan pendahuluan pada jaket pemanas pada suhu 310 F. Sesuaikan thermostat untuk mempertahan suhu yang konstan. 2. Ambil lumpur dari garis aliran atau panaskan sebelumnya sementara pengadukan pada suhu 120-130 F. 3. Isi sel seperti direkomendasikan oleh pabrik. Hati-hati untuk tidak mengisi sel lebih dekat dengan 3/4 “ dari atas untuk memungkinkan perluasan. 4. Tempatkan sel ke dalam jaket pemanas dengan stem katup atas maupun bawah tertutup. Juga pindahkan thermometer ke thermometer sel. Tempatkan unit tekanan pada katup atas dan kunci di tempat. Tempatkan penerima tekanan bawah dan kunci di tempat. Gunakan 100 psi untuk kedua unit tekanan dengan stem katup tertutup. Buka katup atas dan gunakan 100 psi pada lumpur ketika memanaskan 5. Ketika sampel mencapai suhu 300 F, buka katup bawah dan tambah tekanan unit tekanan atas pada 600 psi untuk memulai filtrasi. Kumpulkan filtrat selama 30 menit untuk mempertahankan suhu +-5 F. Jika diinginkan, catat volume pertambahan setelah 2 detik. Jika tekanan lawan naik kira-kira 100 psi selama uji, secara hati-hati membuang tekanan dengan mengumpulkan satu bagian dari filtrat. Catat total volume. 6. Volume filtrat harus dikoreksi pada daerah filter 7.1 inci persegi. (Jika area filer adalah 3 inci persegi, gandakan volume filtrat dan laporkan). CATATAN: Ini berlaku untuk Baroid No. 387 Filter Press. 7. Pada akhir dari tes, tutup kedua stem katup. Tarik mundur Sekrup dan 88 buang tekanan dari kedua regulator. 8. Hati-hati, Sel Filter akan masih Berisi Kira-kira 500 psi. Jaga sel pada posisi lurus keatas dan dinginkan pada tekanan ruangan. (Setelah sel dingin, lanjutkan untuk memegang sel lurus ke atas (tutup ke bawah) dan longgarkan katup atas secara perlahan buang tekanan). 9. Jangan gunakan filtrat untuk analisis kimia. 10. Jika cake compressibility diinginkan, prosedur dapat diulangi menggunakan 200-psi untuk tekanan-puncak dan 100 psi untuk tekanan-bawah. 11. Ketika temperatur atau suhu lain digunakan, catat baik temperatur maupun tekanan. Temperatur 300 F dipilih sehingga di dalam cakupan dimana prosedur perawatan lumpur suhu tinggi dan bahan kimia diperlukan. Sebagian besar lumpur dialirkan di bawah suhu ini, dan pada lumpur ini suhu rendah standard atau uji temperatur menengah dapat digunakan. Temperatur tes tersebut harus ditentukan Filtrate lost yang besar akan berakibat buruk, karena • Terjadi penurunan effektif permeabilitas terhadap minyak atau gas (formation damage), • Bila filtrate lost berupa air, di formasi clay/shale dapat mengembang sehingga lubang bor menyempit atau dinding lubang runtuh. • Akan merbentuk mud cake yang tebal, yang akibatnya dapat memperbesar kemungkinan terjadi differential stuck. • Lumpur yang baik adalah lumpur memiliki sifat filtrate lost rendah dan mud cake yang tipis 89 4.2.5. Pengujian Kandungan Pasir dengan Retort Oleh definisi, partikel-partikel padat yang lebih besar dari 74 mikron (200 mesh) dikelompokkan sebagai pasir API. (Satu mikron adalah seper satu-juta meter. Satu inci ada kira-kira 25,400 mikron). Penentuan yang pasti akan kandungan pasir dari lumpur pengeboran adalah perlu karena partikel-partikel ini dapat menjadi sangat abrasif, dan dapat menyebabkan pengendapan filter cake (blotong) yang tebal pada dinding lubang, atau dapat mengendap pada lubang di sekitar perkakas ketika sirkulasi dihentikan, mengganggu operasi dari perkakas pengeboran atau rangkaian casing.Padatan yang ada pada lumpur pengeboran memiliki perang yang sangat penting dalam kinerja lumpur, dan pada keseluruhan efisiensi dari operasi pengeboran. Kandungan padatan mempengaruhi sebagian besar sifat lumpur, termasuk densitas, viskositas, kekuatan gel, kehilangan fluida dan stabilitas temperatur. Padatan yang ada pada lumpur pengeboran memiliki perang yang sangat penting dalam kinerja lumpur, dan pada keseluruhan efisiensi dari operasi pengeboran. Koleh karena itu kandungan padatan mempengaruhi sebagian besar sifat lumpur, termasuk densitas, viskositas, kekuatan gel, kehilangan fluida dan stabilitas temperaturKandungan padatan memiliki pengaruh yang signifikan pada treatment lumpur. Unsur-unsur penting dari analisis padatan adalah kandungan pasir; total padatan, kandungan minyak dan air; dan kapasitas tukar katian. Pada sub bab ini, kalian akan mempelajari bagaimana melakukan tes-tes tersebut untuk masing-masing unsur-unsur ini. 90 Gambar 4.12. Retort Prosedur Pengujian Kandungan Pasir dengan Retort: 1. Curahkan lumpur ke dalam Baroid Sand Content Tube sampai terisi pada tanda yang ditandai “Mud to Here.” Kemudian tambahkan air pada tanda yang diberi tanda “Water to Here.” Tutup mulut pipa dengan ibu jari dan goncang dengan kuat. 2. Curahkan adukan ini melalui saringan, hati-hati mencuci sesuautu keluar dari pipa dengan air bersih melalui saringan yang sama. Besihkan pasir yang tertahan pada saringan dengan aliran air untuk menghilangan lumpur dan partikel serpihan. 91 3. Cocokkan corong ke atas saringan, balikkan secara perlahan, putar ujung corong ke dalam mulut pipa, dan cuci pasir kembali kedalam pipa dengan semprotan halus air bersih pada sisi belakang saringan. Biarkan pasir diam. Amati jumlah pasir yang diam pada pipa yang dikalibrasi sebagai kandungan pasir dari lumpur. HASIL: Laporkan kandungan pasir dari lumpur di dalam persen dengan volume (10% dengan volume). Pertimbangkan zat padat kasar lain yang diperoleh pada saringan. 4.2.6. Pengujian Solid Content dan Oil Content Pengetahuan mengenai kandungan cairan dan padatan dari lumpur pengeboran adalah penting untuk kontrol sifat lumpur yang baik. Informasi ini akan sering menjelaskan kinerja buruk dari lumpur dan menunjukkan apakah anda harus mengkondisikan lumpur dengan menambahkan air, menggunakan pengencer kimia, atau menghilangkan kontaminan tertentu. Juga, kontrol perbandingan minyak/air yang tepat dan emulsi air di dalam minyak pada lumpur dasar-minyak tergantung pada pengetahuan akan Kandungan Minyak tersebut. 92 Gambar 4.13 Mud Chamber 1. Ambil mud chamber dari retort dan buka 2. Isi upper chamber dengan steel wool 3. Isi mud chamber dengan contoh lumpur pasang kembali lid untuk membuang lebihan lumpur dan yakinkan tidak ada udara terperangkap 4. Bersihkan sisa lumpur dan sekrupkan mud chamber kedalam upper chamber. 5. Letakkan retort kedalam isulator block dan letakkan isulator pembungkus ke tempatnya 6. Letakkan gelas ukur dibawah condenser yang telah diberikan wetting agent 7. Hubungkan pemanas dengan sumber listrik dan pemanasan dilakukan sampai minyak tidak keluar lagi atau lampu pilot pada themostatic padam. 8. Ukur volume minyak dan air. 93 MELAPORKAN HASIL 1 Melakukan perhitungan berikut ini untuk melaporkan hasil pengujian: a Persen minyak dengan volume = cc minyak x 10. b Persen air dengan volume = cc air x 10 c Persen padatan dengan volume = 100 – (cc minyak + cc air) x 10 d Gram minyak = cc minyak x 0.8 e Gram air = cc air f Gram lumpur = lb per gal. berat lumpur x 1.2. g Gram padatan = Gram lumpur – (gram minyak + gram air). h ml padatan - (cc minyak + cc air) i Gravitasi Spesifik Rata-Rata (ASG) padatan = j Persen padatan dengan berat = X 100 k Persen padatan gravitasi tinggi oleh volume = (ASG padatan -2.5) x 55.6 CATATAN –Ini untuk Barite murni (4.3 SG.); untuk 4.2 SG penggunaan 58.8 dari padar 55.6: (ASGS 2.5) x 58.8. l Persen padatan gravitasi rendah oleh volume = 100 – padatan gavitasi tinggi 2 Laporkan hasil tes sebagai Kandungan Padata, Kandungan Minyak dan Kandungan Air di dalam Laporan Lumpur Pengeboran. Juga, hitung dan laporkan perbandingan minyak/air jika lumpur dasar-minyak yang digunakan gram padatan grams lumpur grams padatan grams lumpur Next >