< Previous131 Gambar 91. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis Gambar 92. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang Gambar 93. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda 132 c. Macam – Macam Pandangan Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda tiga dimensi dengan gambar proyeksi ortogonal, biasanya memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi. 1) Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di depan benda disebut pandangan depan. 2) Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di atas benda disebut pandangan atas. 3) Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda disebut pandangan samping kanan. Gambar 94. Jenis-jenis pandangan d. Bidang – Bidang Proyeksi Suatu ruang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh bidang – bidang depan, bidang vertikal dan bidang horizontal. Ruang yang dibatasi tersebut dikenal dengan sebutan kuadran. 133 Gambar 95. Bidang-bidang proyeksi 1) Ruang di atas bidang H, didepan bidang D dan disamping kanan bidang V disebut kuadran I. 2) Ruang yang berada diatas bidang H, didepan bidang D dan disebelah kiri bidang V disebut kuadran II. 3) Ruang disebelah kiri bidang V, dibawah bidang H dan didepan bidang D disebut kuadran III. 4) Ruang yang berada dibawah bidang H, didepan bidang D dan disebelah kanan bidang V disebut kuadran IV. e. Proyeksi Amerika (Proyeksi kuadran III) Bidang – bidang H, V dan D untuk proyeksi di kuadran III (proyeksi Amerika) yang telah dibuka adalah sebagai berikut. 134 Gambar 96. Penempatan pandangan pada proyeksi Amerika 1) Pada bidang H ditempatkan pandangan atas. 2) Pada bidang D ditempatkan pandangan depan. 3) Pada bidang V ditempatkan pandangan samping kanan. .Gambar 97. Pandangan sebuah bentuk 135 Gambar 98. Gambar proyeksi Amerika dari gambar sebelumnya f. Proyeksi Eropa (Proyeksi kuadran I) Bila suatu benda diletakkan di atas bidang horizontal, di depan bidang D (depan) dan disebelah kanan bidang V (vertikal), maka benda tersebut berada di kuadran I. Jika benda yang di kuadran I kita proyeksikan terhadap bidang – bidang H, V dan D, maka akan didapat gambar atau proyeksi dan proyeksi ini disebut proyeksi kuadran I yang dikenal juga dengan nama proyeksi Eropa. Gambar 99. Titik di kuadran I 136 Keterangan: A = titik di kuadran I. AD = proyeksi titik A di bidang D (depan). AV = proyeksi titik A di bidang V (vertikal). AH = proyeksi titik A di bidang H (horizontal). Bila ketiga bidang yang saling tegak lurus tersebut dibuka, maka sumbu x dan y sebagai sumbu putarnya dan sumbu z merupakan sumbu yang dibuka atau dipisah, seperti gambar berikut: Gambar 100. Bukaan proyeksi titik Selanjutnya batas – batas bidang dihilangkan maka menjadi bentuk di bawah ini. 137 Gambar 101. Proyeksi titik dengan bukaan bidang Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur, maka untuk menempatkan sumbu dapat disederhanakan sesuai dengan ruang yang tersedia. Penyederhanaan dapat dilakukan seperti gambar berikut. Gambar 102. Penempatan pandangan proyeksi Eropa 138 Untuk tampilan gambar berikutnya, garis sumbu dan garis bantu tidak diperlukan lagi (dihilangkan). Jadi, yang tampak hanya pandangan saja. Pada proyeksi kuadran I (proyeksi Eropa), penempatan pandangan samping kanan berada di sebelah kiri pandangan depannya, sedangkan pandangan atas berada di bawah pandangan depannya. Gambar 103. Pandangan tanpa garis bantu Gambar 104. Kubus di kuadran I 139 g. Simbol Proyeksi dan Anak Panah 1) Simbol Proyeksi Untuk membedakan gambar atau proyeksi di kuadran I dan gambar atau proyeksi di kuadran III, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO, telah ditetapkan bahwa kedua cara proyeksi boleh dipergunakan. Untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi sudut pertama (kuadran I atau kita kenal sebagai proyeksi Eropa). Dalam satu buah gambar, tidak diperkenankan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan di sisi kanan bawah kertas gambar berupa sebuah kerucut terpancung. (a) (b) Gambar 105. Simbol proyeksi Eropa (a) dan Amerika (b) h. Anak panah Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan posisi atau arah pemotongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur. Gambar 106. Standar ukuran panah 140 Gambar 107. Penunjukan ukuran i. Penentuan Pandangan Untuk menempatkan pandangan atas atau pandangan samping dari pandangan depannya, terlebih dahulu kita harus menetapkan sistem proyeksi apa yang kita pakai; apakah proyeksi di kuadran I (Eropa) atau proyeksi di kuadran III (Amerika)? Setelah menetapkan sistem proyeksi yang akan dipakai, barulah kita dapat menetapkan pandangan dari objek yang kita gambar tersebut. 1) Menempatkan pandangan depan, atas dan samping kanan menurut proyeksi kuadran I (Eropa). Gambar 108. Penempatan pandangan proyeksi Eropa Next >