< Previous 70 Amplas kertas biasanya untuk meratakan dan menghaluskan suatu produk yang terbuat dari kayu dan besi. Amplas kertas bersifat water proof yaitu dalam proses pengerjaanya bisa mengg unakan air. Amplas kertas mempunyai merek yang bermacam-macam yaitu: - Sikent - Kinka - Yamastar - Reiner - Knight dan sebagainya. Amplas kertas mempunyai nomor 80-1000 CC-CW dan biasanya menggunakan kelipatan 20. (b) Amplas Kain. Amplas kain biasanya digunakan untuk meratakan dan menghaluskan suatu benda kerja, umumnya digunakan pada tembok. Amplas kain juga mempunyai merk yang bermacam-macam diantaranya RRB dan Playing whed Amplas kain mempunyai nomor 0-3 semakin kasar amplasnya semakin mahal harganya. Amplas kain yang berupa meteran yaitu notion, 71 yamastar, sikent, sia dan sebagainya. (c) Jenis dan Tingkatan Amplas Amplas kasar 80 s/d 150 Amplas kasar biasanya digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja pada tahap awal penghalusan suatu benda kerja. Amplas sedang 150 s/d 180 Amplas sedang biasanya dipergunakan untuk meratakan benda kerja setelah diamplas kasar. Amplas halus 180 s/d 240 Amplas halus biasanya dipergunakan untuk menghaluskan benda kerja yang akan difinising. e) Sekrup (1) Pengertian Sekrup Selain paku biasa pada pertukangan kayu dikenal juga jenis paku ulir yang sering digunakan pada konstruksi kayu yang disebut dengan sekrup. Sekrup adalah alat pengokoh pada sambungan kayu atau logam yang mempunyai ulir spiral dan bentuk ujungnya runcing. Sekrup kayu biasanya terbuat dari logam yang mempunyai ulir spiral dan ujungnya runcing. Bentuk kepala sekrup secara umum bulat, rata, dan timbul tergantung pada penggunaannya. (2) Spesifikasi Perbedaan antara paku dengan sekrup adalah bentuk kepalanya yang terdapat alur untuk memutar sekrup dengan obeng dan batangnya terdiri dari ulir-ulir spiral yang semakin mengecil dari pangkal hingga ujung sekrup. (3) Bentuk dan Ukuran 72 Pada kepala sekrup terdapat alur yang mempunyai bentuk antara lain: a. Kepala sekrup kembang Disebut kepala sekrup kembang dikarenakan bentuk alurnya yang mempunyai bentuk kembang yang terdiri dari dua alur yang saling bersilangan yang sering disebut taping. b. Kepala sekrup celah Yaitu alur kepala sekrup berbentuk celah atau hanya satu alur saja. c. Dekskrup Dekskrup adalah sekrup yang mempunyai bentuk kepala mur dan untuk memutar sekrupnya menggunakan kunci. Sedangkan jenis kepala sekrup antara lain: Kepala sekrup bulat Kepala sekrup rata Kepala sekrup yang berbentuk lonjong dan kepala timbul. Selain itu, ada pula sekrup yang digunakan untuk konstruksi sambungan pada kayu sengaja ditampilkan sebagai hiasan. 73 Sedangkan untuk ukuran sekrup yang ada dipasaran terdiri dari 1/2 inc, 5/8 inc, 3/4 inc, 1 inc, 1 1/4 inc, 1 1/2 inc, 2 inc, 2 1/2 inc dan 3 inc. (4) Fungsi Seperti pada paku biasa maka sekrup pun berguna untuk melekatkan dan mengokohkan 2 papan pada suatu sambunganatau konstruksi, Dengan menggunakan sekrup hasil lekatannya akan lebih kuat daripada paku, akan tetapi tidak semua kayu dapat dilekatkan dengan sekrup, sekrup hanya digunakan pada hal-hal tertentu misalnya digunakan pada engsel, pada sambungan yang tidak terlihat misalnya pada sambungan papan meja, almari, dan lain-lain. f) Lem/Perekat (1) Pengertian Perekat adalah bahan untuk menggabungkan dua buah benda pada permukaan masing-masing. Perekat/lem adalah suatu bahan yang dapat merekatkan dua buah bahan sehingga sukar untuk dilepas kembali. (2) Jenis perekat 1. Perekat mengering di udara. 2. Perekat dilelehkan jika di gunakan 3. Perekat yang peka dengan tekanan. 4. Perekat aktif secara kimiawi Bahan atau benda yang memerlukan perekat yaitu: batu, kertas, plastik, karet, logam, kaca, dan perekatan dalam kedokteran (medis). Berdasarkan pada penggunaan kayu dikenal perekat kayu perabot, perekat tahan cuaca, dan setengah tahan cuaca. Perekat tahan cuaca untuk kayu antara lain dari bahan polimer fenolik, ressinol, melamin, furan, dan epoxy. Perekat perabot kayu yang tidak 74 mengalami perubahan suhu drastis digunakan perekat vinil dan perekat dari tulang. Perekat kayu setengah tahan cuaca misalnya perekat urea dan casein. Ada dua kelompok perekat utama untuk industri kayu: 1. Perekat panas atau hewan, yaitu perekat yang terbuat dari tulang serta kulit yang telah direbus. Perekat ini dapat diperoleh dan tersedia dalam bentuk kue, kepingan, dan butir-butir kecil. 2. Perekat dingin atau tumbuhan, dibagi menjadi : a. Perekat keju (bahan terbuat dari susu) b. Perekat damar, dibagi menjadi: - Perekat PVA (polivinil acetate) atau perekat puti, adalah hasil pencampuran bahan emulsi polivinil dihasilkan dari petrokimia karbit antara karbon dan batu yang membentuk kalsium karbit pada pemanasan di tanur listrik bereaksi dengan air dan membentuk gas karbit, bersenyawa asamasaman dan moleku l-molekulnya membentuk asetat vinil yang tidak berwarna. Selanjutnya membentuk emulsi polimer dan menghasilkan lateks sintetis. Lem ini banyak dipakai pada perindustrian kayu, cat maupun dempul tembok. - Perekat kontak, (contact adhesive) dipakai dalam industri plywood/hard board. Selain itu dapat merekatkan bahan yang berlainan, seperti kayu dengan plastik, logam dengan keramik, dan lain sebagainya. Perekat kontak sangat cepat kering karena pencampuran bahan kimia. - Perekat kasein, perekat ini berbentuk tepung berwarna putih. Cara penggunaannya dicampur dengan air, sangat baik digunakan pada kayu yang banyak 75 mengandung minyak, misalnya kayu jati. Perekat ini tahan terhadap kelembaban. - Perekat epoxy, lebih dikenal dengan dempul, sangat tidak baik pada polyteline, perunggu, nikel. Tetapi sangat baik untuk bahan dari batu, tembok, gelas marmer, pipa air PVC, genting, juga sebagai pendempul kayu dan sejenisnya. - Perekat karet, perekat ini sangat baik untuk merekatkan antara kayu dengan kertas. Perekat akan menjadi netral bila dicampur dengan bensin. Jika dicampur dengan bahan silikon dan sejenisnya akan menghasilkan daya rekat yang tinggi misalnya untuk merekatkan tembok dengan tembok, kayu dengan tembok. Berdasarkan sifatnya perekat dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Perekat tahan kelembaban (moisture resistance) 2. Perekat tahan panas dan cuaca (dry resistence) 3. Perekat tahan air (water g) Kaca (3) Pengertian Kaca Kaca adalah zat tembus cahaya dan jernih yang terjadi jika tanah kersik dalam bentuk pasir kwarsa dan batu api yang ditumbuk atau batu pasir yang dilebur bersama dengan zat-zat kimia. Kaca mengandung silika (pasir), potasium, kapur, dan beberapa bagian bahan kimia yang lain. Semua bagian bahan ini dicairkan dan disejukkan pada suhu udara tertentu untuk menjadikannya keras tapi licin. Kaca merupakan bahan yang banyak dibutuhkan manusia, karena sifatnya yang tembus pandang dan bisa juga memantulkan 76 pandangan sebuah benda atau seorang sehingga kaca ini sangat bermanfaat bagi orang banyak terutama untuk menghias rumah, gedung, perkantoran, perabotan rumah tangga, meja, almari, dan sebagainya. (4) Fungsi Kaca a. Untuk memperindah dan mempercantik sebuah rumah b. Untuk memantulkan cahaya matahari yang masuk dalam ruangan sehingga panas matahari dapat diredam. c. Untuk memantulkan bayangan sebuah benda d. Untuk menyekat sebuah ruangan terutama di perkantoran (5) Jenis-jenis kaca a. Kaca bening, dengan ukuran ketebalan 2 mm, 3 mm, 5 mm, 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm. b. Kaca riben, dengan ukuran ketebalan kaca 3 mm, 5 mm, 10 mm. c. Kaca flora, dengan ukuran ketebalan kaca 3 mm. d. Kaca cermin, dengan ukuran ketebalan kaca 3 mm, 5 mm. e. Kaca brown, dengan ukuran ketebalan kaca 3 mm. f. Kaca biru, dengan ukuran ketebalan kaca 3 mm. g. Kaca hijau, dengan ukuran ketebalan kaca 3 mm. h. Kaca gun stop stol, dengan ukuran ketebalan kaca 12 mm. (6) Kaca mempunyai sifat-sifat a. Kerapatan besar b. Pada temperatur biasa kekerasan besar c. Sangat rapuh d. Pada bidang patahnya terlihat kilapan yang kuat e. Tidak larut dalam air dan sangat tahan terhadap pengaruh asam, gas dan uap f. Penghantar kalor yang jelek g. Gelas dapat mempertahankan kejernihan, warna, kilapan, dan 77 sifat kerasnya dalam jangka waktu yang sangat panjang. h) BAHAN PENUNJANG / APLIKASI (7) Busa (a) Pengertian Busa Busa adalah gelembung-gelembung plastik kecil yang apabila dioven atau dikeringkan akan berbentuk menjadi busa sesuai jenis dan ukuran yang telah ditentukan. Busa ini sangat bagus untuk bahan isolasi kayu, plastik dan kain. Busa memiliki sifat: 1. Empuk 2. Ringan 3. Dapat menyerap air dengan cepat 4. Tahan panas 5. Tidak bisa dilewati oleh arus listrik (b) Spesifikasi Fungsi busa adalah: - Busa yang berukuran 0,3 cm – 0,5 cm umumnya dipakai untuk bahan pelapis baju. - Busa yang berukuran 0,5 cm -1 cm Digunakan sebagai bahan untuk mengepak (keperluan kemasan) barang-barang yang terbuat dari keramik atau barang peceh-pecah - Busa yang berukuran 1 cm – 5 cm, dipakai untuk jog kursi - Busa yang berukuran 6 cm – 10 cm Dipakai untuk pembuatan sofa bisa juga untuk alas tidur (8) Kulit Sebelum menjadi kulit yang siap digunakan untuk pembuatan suatu produk, pada saat kulit masih dalam keadaan mentah yaitu yang berasal dari bagian terluar hewan, kulit disamak terlebih dahulu. Penyamakan adalah teknik atau cara dalam 78 mengubah kulit mentah menjadi kulit samak agar sifatnya lebih permanen. Dengan penyamakan, kulit hewan yang mudah busuk dapat menjadi tahan terhadap serangan mikro organ is me. Penyamakan dapat dilakukan dengan banyak cara , bahan penyamaknya ada yang berasal dari nabati/tumbuhan ataupun bahan kimia. Jenis kulit yang dipakai biasanya kulit sapi, kulit kuda. (9) Tekstil Jenis tekstil yang sering digunakan untuk sarung jok dan sandaran kursi. Tujuan pemasangan sarung bantal agar nampak indah dan tidak mudah rusak serta nyaman diduduki. Jenis-jenis tekstil: a. Tenun Teknik tenun ini juga bisa disebut dengan tapestri. Dalampengerjaannya tenun dipadukan dengan kain wool. Dengan menambah kain wol akan menambah kualitas dari tenun tersebut. b. Makrame Makrame adalah teknik simpul menyimpul dengan menggunakan bahan yang disebut agel. Teknik makrame dapat dipadukan dengan enceng gondok maupun stik bambu. Hasil dari makrame ini biasanya digunakan untuk taplak meja, hiasan pintu, penyekat ruang , tirai, sabuk, dll. c. Batik, teknik batik dalam pengerjaannya ada dua: 1. Manual, teknik manual yaitu batik tulis dengan menggunakan alat yang disebut “canting”. 2. Teknik cap, yaitu teknik membatik dengan menggunakan cap yang terbuat dari kuningan. Motif yang ada pada cap ini pun beragam, dengan menggunakan cap sangat mudah untuk membuat batik 79 dan hasilnya tidak kalah dengan menggunakan canting. Kain yang digunakan untuk membatik antara lain: berkolin, primisima, sutra, katun. Teknik pewarnaannya biasa menggunakan bahan sintesis dan juga bahan alami yang diambil dari daun dan buah. d. Cetak saring, teknik ini biasa juga disebut teknik sablon. Yang biasa disablon adalah kain kanvas, kayu, dan kain tenun. Hasil produknya antara lain, tas, kaos, dan sebagainya. e. Renda atau rajut. Bahan yang biasa digunakanadalah kain wol. Hasil produknya antara lain hiasan dinding , taplak meja dan sebagainya. f. Jahit. Pada teknik ada dua jenis yaitu tindas dan perca. Teknik ini digunakan untuk menjahit suatu kain yang digunakan sebuah produk, antara lain baju, tas, dan sebagainya. Alat yang digunakan biasanya adalah mesin jahit. h. Sulam atau bordir. Bahan yang sering digunakan adalah kain kristik. Jenis yang dihasilkan adalah hiasan baju, jaket, badge, dan sebagainya. (10) Logam (a) Pengertian Logammempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Industri mebel menggunakan logam untuk dipadukan dengan kayu agar terkesan mewah. Logam juga dapat digabungkan dengan satu atau lebih yang masih memiliki sifat-sifat logam atau disebut Alloy (campuran). Selain itu ada juga logam murni (pure metal) antara lain tembaga, emas, perak, platinum. Meskipun jenis logam berbeda-beda namun mempunyai kesamaan yaitu mengkilat. Selain berbentuk padat logam ada juga berbentuk cair misalya air Next >