< Previous 1472. Herpesviriade, contohnya virus herpes simpleks pada manusia (Gambar 5.7). Gambar 5.7. Bentuk virus herpesviridae (herpes) 3. Hepadnaviriade, contohnya virus hepatitis B (Gambar 5.8). Gambar 5.8. Bentuk virus hepadnaviridae (Hepatitis-B). 4. Papovaridae, contohnya virus papilloma manusia. 5. Parvoviridea, contohnya parvovirus. 6. Poxviridae, contohnya virus cacar. Termasuk kelompok virus RNA, antara lain: 1. Picornaviridae, contohnya virus polio dan virus hepatitis A. 2. Caliciviridae, contohnya virus hepatitis D. 3. Togaviridae, contohnya virus rubella. 4. Flaviridae, contohnya virus demam kuning dan virus hepatitis C (Gambar 5.9). 148 Gambar 5.10. Bentuk Flaviridae (hepatitis c) 5. Filoviridae, contohnya virus Ebola (gambar 5.11). Gambar 5.9. Bentuk virus Flaviridae (hepatitis c). 5. Filoviridae, contohnya virus ebola (Gambar 5.10). Gambar 5.10. Bentuk filoviridae (virus ebola). 1496. Coronaviridae, contohnya virus flu burung (Gambar 5.11). Gambar 5.11. Bentuk coronaviridae (corona). 7. Rhabdoviridae, contohnya virus rabies. 8. Paramyxoviridae, contohnya virus gondong (parotitis) dan virus campak. 9. Reoviridae, contohnya Rotavirus A penyebab diare. 10. Retroviridae, contohnya virus HIV 1 dan 2 serta HTLV (Gambar 5.12). Gambar 5.12. Bentuk HIV-1 (AIDS). 150 11. Orthomyxoviridae, contohnya virus influenza A,B, dan C (Gambar 5.13). Gambar 5.13. Bentuk orthomyxoviridae (flu) 12. Bunyaviridae, contohnya virus Bunyamvera. 13. Arenaviridae, contohnya virus limfosit koriomeningitis. 5.1.2. Peranan virus dalam kehidupan Pada umumnya, virus menyebabkan berbagai penyakit pada makhluk hidup. Namun, tidak semua virus merugikan. Beberapa virus sengaja dibudidayakan manusia untuk tujuan tertentu, yaitu meningkatkan kesejahteraan manusia. Beberapa manfaat virus antara lain ialah: • Bakteri yang mengandung profag bermanfaat untuk pengobatan berbagai macam penyakit. • Untuk membuat interferon dari virus melalui rekayasa genetika. • Untuk membuat vaksin (mikroorganisme yang dilemahkan sehingga sifat patogenitasnya hilang, akan tetapi sifat antigenitas tetap). • Untuk membuat peta kromosom. a. Penggunaan virus untuk medis Teknologi kedokteran telah menggunakan bakteriofag (fag virulen) untuk mengenal dan mengidentifikasikan bakteri patogen. Ketahanan dan kerentanan bakteri terhadap serangan bakteriofag dapat digunakan untuk menentukan galur-galur bakteri dalam sistem klasifikasinya. Setiap galur bakteri menunjukkan tipe lisis tertentu apabila terinfeksi oleh tipe fag tertentu pula. Cara menentukan galur bakteri dengan melihat tipe lisis setelah diinfeksi fag tertentu disebut penentuan tipe fag. Proses penentuan ini secara rutin dipakai untuk mengidentifikasikan bakteri patogen, misalnya stafilokokus dan 151basilus tifoid. Jadi, fag merupakan alat untuk mendiagnosis suatu penyakit dan untuk mengikuti penyebaran penyakit di masyarakat. Lisogenik pada bakteri merupakan suatu model konseptual untuk menelaah virus onkogenik (virus penyebab kanker) karena virus-virus itu juga mempunyai kemampuan untuk mengekalkan materi genetiknya dalam sel – sel yang terinfeksi. b. Penggunaan virus untuk mengukur dosis radiasi Kerentanan fag-fag tertentu terhadap radiasi yang telah diketahui dengan tepat digunakan untuk mengukur dosis radiasi. Hal itu dilakukan dengan cara mencampur fag ke dalam bahan yang akan diradiasi. Dosis radiasi kemudian dapat dihitung dari derajat kerusakan yang dialami oleh bakteriofag itu. c. Pengunaan virus untuk membasmi hama tanaman Dalam bidang pertanian, virus dapat digunakan sebagai biopestisida untuk membasmi hama tanaman budidaya, misalnya baculovirus. Virus ini apabila disemprotkan pada tanaman budidaya, tanpa sengaja akan termakan oleh serangga hama. Serangga hama menjadi sangat rakus dan sempat melakukan perkawinan. Akibatnya, virus itu menyebar ke serangga lain melalui perkawinan dan menyebabkan kematian massal. Kerugian yang disebabkan oleh virus Selain bermanfaat, virus juga dapat menimbulkan kerugian, terutama karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. a. Virus penyebab penyakit pada manusia Virus penyebab penyakit pada manusia: 1. Herpesvirus varicelae, penyebab penyakit cacar. 2. Virus polio, penyebab penyakit poliomielitis (Gambar 5.14). Gambar 5.14. Bentuk virus polio 152 3. Virus influenza, penyebab penyakit influenza atau flu. 4. Virus morbili, penyebab penyakit campak. 5. Virus rabies, penyebab penyakit rabies. 6. Virus H5N1, penyebab penyakit flu burung (avian influenza) (Gambar 5.15). Gambar 5.15. Bentuk virus H5N1 (Avian influenza). 7. Paramyxovirus (virus parotitis), penyebab penyakit gondong. 8. HIV (Human Immunodeficiency Virus), penyebab AIDS (Gambar 5.16). Gambar 5.16. HIV dibawah mikroskop. 153 b. Virus penyebab penyakit pada hewan Virus penyebab penyakit pada hewan adalah: 1. virus rabies (Rhabdovirus), penyebab penyakit rabies pada anjing, kucing dan monyet. 2. virus NCD, (New Castle Disease), penyebab penyakit tetelo pada ayam. 3. virus FMD (Foot and Mouth Disease), penyebab penyakit mulut dan kuku pada ternak 4. virus cowpox, penyebab penyakit cacar pada sapi. 5. Virus sarcoma (Rous Sarcoma Virus=RSV), penyebab tumor ayam. 6. Virus bovine papilloma virus (BPV), penyebab tumor sapi. c. Virus penyebab penyakit tumbuhan Virus penyebab penyakit pada tumbuhan: 1. Virus mosaik, menyerang tanaman kentang (Gambar 5.17), tomat dan tembakau (Gambar 5.18). Gambar 5.17. TMV pada kentang. 2. Citrus Vein Phloem Degeneratif (CVPD), menyerang jeruk. 3. Virus tungro, menyerang tanaman padi. 4. Potato Yellow Mosaic Virus (PYMV), menyerang tanaman kentang. 5. Beans Yellow Mosaic Virus (BYMV), menyerang buncis. 6. Cucumber Mosaic Virus pada ketimun (Gambar 5.19). 154 Gambar 5.18. TMV pada tembakau. Gambar 5.19 Cucumber mosaic virus (timun). 7. PStV pada kacang tanah (Gambar 5.20). Gambar 5.20. PStV pada daun kacang tanah. 8. Germinivirus pada Capsicum annum (cabe merah) 1555.2. Ciri, sifat dan keragaman prokariotik 5.2.1. Ciri, sifat, dan keragaman bakteri Pernahkah kalian bertanya bagaimana sapi mencerna rumput atau kenapa makanan menjadi busuk? Kedua proses ini merupakan kerja dari mikroorganisme. Kalau mendengar kata bakteri, langsung terbayang di kepala kita makhluk kecil penyebab penyakit. la menyerang tubuh kita dan menggerogoti kesehatan dengan dayanya yang cenderung negatif. Belum lagi kalau kita membicarakan Escherichia coIi yang banyak terdapat di air kotor sebagai penyebab utama diare. Pemahkah kalian terserang diare? Diare merupakan salah satu penyakit pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman. Apakah kuman itu? Kuman adalah makhluk hidup yang sangat kecil (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit. Mikroorganisme mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, baik yang bersifat merugikan misalnya penyebab berbagai penyakit maupun yang menguntungkan seperti bakteri bintil akar pada tanaman kacang-kacangan. Seperti apakah bakteri itu. Penyakit apa saja yang disebabkan oleh bakteri? Apa sajakah kegunaan bakteri? kalian ingin tahu lebih jauh tentang bakteri? Pelajarilah bab ini. Perbedaan eukariotik dan prokariotik Bakteri merupakan makhluk hidup atau makhluk hidup sama halnya dengan manusia. Meskipun begitu, sel bakteri berbeda dengan sel-sel penyusun tubuh manusia. Sel-sel tubuh manusia merupakan sel eukariotik, sedangkan sel bakteri adalah sel prokariotik. Apakah perbedaannya. Sel eukariotik dan sel prokariotik berbeda dalam hal ada tidaknya membran inti sel. Sel eukariotik sudah memiliki membran inti. Dengan kata lain, sel ini sudah memiliki organel-organel bermembran. Makhluk hidup eukariotik meliputi protista, fungi, serta tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Adapun sel prokariotik ialah sel yang belum memiliki membran inti sehingga materi genetiknya berada dalam sitoplasma. Jadi, dapat dikatakan bahwa sel prokariotik belum memiliki inti sejati. Sel prokariotik tidak memiliki organel-organel bermembran. Seperti sel eukariotik, sel prokariotik juga memiliki ribosom, meskipun begitu, ribosom pada sel prokariotik berukuran lebih kecil dan memiliki lebih sedikit subunit protein dibandingkan ribosom pada sel eukariotik. Hampir semua sel prokariotik dilindungi oleh dinding sel yang kaku. Di bawah dinding sel terdapat membran plasma tipis yang menyelubungi sitoplasma. Sebagian besar makhluk hidup prokariotik bersel tunggal dan sebagian lagi membentuk rantai filamen, atau 156 bentuk-bentuk kelompok lainnya. Meskipun merupakan makhluk hidup mikroskopis, sejumlah prokariotik uniseluler bergabung membentuk koloni yang dapat dilihat. Kendati sel-sel prokariotik berkelompok membentuk rantai, filamen atau koloni. masing-masing merupakan individu yang berdiri sendiri. Pada makhluk hidup prokariotik. tidak ada organisasi jaringan yang nyata. Meskipun merupakan makhluk hidup sederhana, prokariotik mampu melakukan semua fungsi dasar kehidupan. Kenyataan bahwa mereka sederhana secara struktural agak membatasi kemampuannya, tetapi di sisi lain merupakan satu keuntungan bagi mereka. Contohnya. mereka mampu memperbanyak diri dengan sangat cepat. Pada umumnya makhluk hidup prokariotik bereproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri. Makhluk hidup prokariotik hidup di hampir semua lingkungan yang ada di muka bumi. Makhluk hidup prokariotik dapat ditemukan di palung samudra, pada kedalaman 9-6 km di bawah permukaan laut serta di Kutub Selatan dan Kutub Utara. Tidak seperti makhluk hidup lainnya, makhluk hidup prokariotik memiliki perbedaan morfologis yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan mereka. Secara tradisional, prokariotik dikelompokkan berdasarkan karakter fisiologi, komposisi molekuler, dan reaksinya terhadap pewarnaan gram, yang dibandingkan berdasarkan hubungannya secara evolusi. Berdasarkan perbandingan rangkaian RNA ribosomnya, para ahli membagi makhluk hidup prokariotik menjadi dua kingdom, yaitu kingdom Eubacteria dan kingdom Archaebacteria. Carl Woese (1970-an) dari Universitas Ulions (USA) menggunakan teknik biologi molekuler, yaitu analisis sekuen rRNA sub unit kecil untuk mempelajari kekerabatan semua makhluk. Hasil yang diperoleh adalah anggota kelompok prokariot sangat berkerabat dengan dan sangat mirip satu sama lain. Berdasarkan hasil klasifikasi yang dibuat dengan mengacu pada analisis variasi molekul rRNA tahun 1978, Woese mengajukan pendapat bahwa sesungguhnya prokariot terdiri atas dua kelompok yang berbeda secara fundamental, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria sehingga secara garis evolusioner kehidupan yang ditentukan berdasar analisis rRNA tersebut ada tiga, yaitu: Eubacteria, Archaebacteria, dan Eukariot. Kini Eubacteria disebut bacteria dan Archaebacteria disebut Archaea. Bakteri merupakan makhluk hidup yang umumnya tidak berklorofil, mempunyai diameter berukuran 0,5-1 µm, dan panjang 0,1-10 µm. Bakteri mampu hidup di berbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Next >