< Previous 197Rangkuman Berdasarkan cara hidupnya, protista dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (algae=ganggang), dan protista mirip jamur (Myxomycophyta =kapang lendir). Protozoa merupakan kelompok protista yang bergerak dan memperoleh nutrisi seperti hewan. Berdasarkan jenis alat geraknya, protozoa dibagi menjadi empat filum, yaitu: Sarcodina, Ciliata, Zooflagellata, dan Sprozoa. Algae merupakan kelompok protista yang mirip tumbuhan karena mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dikelompokkan menjadi enam filum, yaitu: Chlorophyta, Phaeophyta, Chrysophyta, Rhodophyta, Euglenophyta, dan Phyrophyta. Myxcomycophyta merupakan kelompok protista mirip jamur (kapang lendir) dibagi menjadi 4 filum, yaitu Dictyostelida, Myxostelida, Abyrinthulida, dan Dictyostelida. Hanya dua filum yang berperan pada manusia yaitu Dictyostelida dan Myxostelida. Protista dapat memberikan manfaat, tetapi dapat juga menimbulkan kerugian pada manusia, dan hewan 198 Soal Latihan a. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk jawaban yang tepat ! 1. Berikut merupakan ciri-ciri Protozoa: 1. Tubuh berbentuk bulat 2. Tidak memiliki alat gerak 3. Respirasi secara difusi 4. Reproduksi seksual: peleburan gamet 5. Reproduksi aseksual: membentuk spora Protista tersebut digolongkan dalam .... a. Sporozoa b. Mastigophora c. Flagellata d. Ciliata e. Rhizopoda 2. Protista yang dapat menyebabkan penyakit surra pada ternak adalah .… a. Balantidium coli b. Euglena viridis c. Entamoeba gingivalis d. Trypanosoma vivax e. Trypanosoma evansi 3. Protista berikut menyebabkan penyakit pada tanaman kentang .... a. Phytophthora infestans b. Volvox globator c. Paramecium caudatum d. Plasmodium ovale e. Navicula monilifera 4. Konjugasi yang terjadi pada Paramaecium menghasilkan .... a. Dua makronukleus b. Satu mikronukleus berdegenerasi c. Delapan makronukleus anak d. Satu Paramaecium anak e. Empat Paramaecium anak 5. Dalam tinja manusia ditemukan suatu makhluk hidup mikroskopis, tidak berklorofil, memiliki bulu getar (silia), dan dapat menyebabkan gangguan perut. Mikroorganisme tersebut adalah …. a. Didinium d.Vorticella b. Balantidium e. Stentor 199c. Trypanosoma 6. Sisa metabolisme pada Protista dikeluarkan melalui .... a. ribosom d. vakuola nonkontraktil b. vakuola makanan e. lisosom c. vakuola kontraktil b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Mengapa Euglena dikatakan sebagai Protista peralihan?! 2. Sebutkan perbedaan antara phytoflagellata dan zooflagelata! 3. Jelaskan reproduksi pada jamur lendir (Myxomycota)! 4. Gambarkan bagaimana gerakan plasma sel pada Amoeba saat mencari makanan! 5. Mengapa jamur lendir dimasukkan dalam kingdom Protista, bukan kingdom Fungi? 6. Jelaskan reproduksi secara seksual pada Plasmodium dan tempat terjadinya! 7. Sebutkan lima manfaat ganggang bagi kehidupan manusia! 8. Tuliskan klasifikasi jamur lendir yang kalian kenal! 9. Sebutkan tiga macam protista yang menguntungkan! 10. Sebutkan lima macam Protista yang merugikan manusia! 201BAB VII FUNGI (CENDAWAN) Di sekitar kita terdapat aneka makanan yang terbuat dari fungi atau cendawan, contohnya ialah tempe, oncom, keripik jamur merang dan sop jamur kuping. Selain sebagai sumber bahan pangan, cendawan juga mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian. Apa saja peranan fungi dalam bidang pertanian ? Kalian akan dapat menjawab pertanyaan tersebut setelah memahami materi tentang cendawan dan sifat-sifatnya yang akan dijelaskan pada bab ini. Standar Kompetensi Mengetahui fungi (cendawan) dan peranannya bagi kehidupan. Kompetensi Dasar 7.1. Mempelajari ciri dan sifat fungi (cendawan). 7.2. Mempelajari sistematika, keragaman dan peranan fungi (cendawan) dalam bidang pertanian. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari fungi dan peranannya, kalian diharapkan dapat: • Mengenal fungi (cendawan) dengan pengamatan morfologi dan anatomi serta penafsiran gambar. • Mendeskripsikan perbedaan fungi (cendawan). • Memahami peranan fungi dalam bidang pertanian dan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-Kata Kunci Artrospora Khamir Askokarp Konidium Basidiospora Basidium Blastospora Piknidium Plasmogami Hifa bersekat Septa Kariogami Senositik Kitin Sterigma Klamidospora Zigospora 2027.1. Ciri dan sifat fungi (cendawan) Fungi dalam bahasa Indonesia disebut cendawan. Ciri-ciri cendawan secara umum ialah makhluk hidup eukariotik, heterotrofik (tidak memiliki klorofil), memperoleh nutrisi melalui absorbsi dan enegi simpanannya berupa glikogen. Cendawan mempunyai struktur somatik bersel satu atau banyak (multiseluler), kebanyakan berupa hifa dengan komponen utama dinding selnya ialah zat kitin, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual dengan membentuk spora. Dalam definisi ini, cendawan mencakup jamur, kapang, dan khamir. Jamur (mushroom) ialah cendawan yang tubuh buahnya berukuran besar dan sebaliknya kapang (moulds) ialah cendawan yang berukuran renik. Khamir (yeast) ialah cendawan bersel tunggal. Cendawan bukanlah tumbuhan atau hewan. Cendawan tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis dan menyimpan karbohidratnya dalam bentuk glikogen bukan pati seperti pada tumbuhan. Cendawan tidak menelan dan mengunyah makanan seperti pada hewan, melainkan merombak makanannya di luar tubuh secara enzimatik dan diserap melalui hifa. Cendawan termasuk makhluk hidup eukariotik karena sudah memiliki inti sel yang terbungkus membran. Hidupnya bersifat heterotrof dengan menggunakan bahan organik yang sudah tersedia. Bahan organik yang digunakan dapat berupa bahan organik mati (saprotrof) atau bahan organik hidup (simbiosis). Simbionsis dapat bersifat antagonistik (Gambar 7.1) dan mutualistik (Gambar 7.2). Cendawan yang melakukan simbioisis antagonistik dapat menyebabkan penyakit parasitik yang merugikan makhluk hidup inangnya. Sebaliknya, cendawan yang membentuk simbiosis mutualistik menguntungkan baik inang maupun cendawannya itu sendiri. Inang untuk cendawan ialah tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme termasuk cendawan. Gambar 7.1. Cendawan Ustilago maydis parasit pada jagung yang menyebabkan penyakit gosong. 203 Gambar 7.2. Cendawan simbiosis mutualistik antara cendawan endomikoriza dan akar tanaman hortikultura. Struktur somatik cendawan multiseluler tersusun atas benang-benang yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil berisi sitoplasma dan nukleus. Dinding sel hifa umunya tersusun atas kitin. Kumpulan hifa akan membentuk jalinan yang disebut miselium. Beberapa jenis cendawan memiliki hifa dengan sekat-sekat melintang yang dinamakan septa. Hifa yang memiliki sekat dinamakan hifa bersekat atau bersepta. Adapun hifa yang tidak memiliki sekat dinamakan asepta atau senositik (Gambar 7.3). Hifa senositik memiliki banyak inti. Pada cendawan yang hidup sebagai parasit terdapat hifa yang mengalami modifikasi menjadi haustoria. Haustoria adalah hifa yang berfungsi sebagai organ penyerap makanan atau menempel pada inang. Selain menyerap makanan, hifa dapat berkembang membentuk struktur reproduksi. Gambar 7.3. Struktur somatik cendawan berupa sel tunggal (a), hifa septat (b) dan hifa aseptat (c). Cendawan dapat berproduksi secara aseksual dan seksual dengan membentuk spora. Terdapat bermacam-macam spora aseksual yang dibentuk oleh cendawan, antara lain ialah konidium (jamak: konidia), sporangiospora (spora), dan klamidospora. Pembentukan spora seksual melibatkan proses perkawinan, kariogami dan meiosis. Ciri-ciri dari spora seksual digunakan dalam pengelompokan cendawan ke tingkat filum. 2047.2. Peranan fungi (cendawan) dalam bidang Pertanian 7.2.1 Sistematika, keragaman, dan peranan fungi (cendawan) dalam bidang pertanian Berdasarkan perkembangan sistematika cendawan terkini yang menggunakan ciri-ciri seperti evolusi, ultrastruktur, biokimia dan molekuler untuk kriteria pembentukan takson maka kingdom (dunia) fungi ditata ulang. Cendawan yang dahulunya menempati satu kingdom yaitu fungi sekarang terpisah menjadi 3 kingdom. Ketiga kingdom ini ialah Chromista, Protoctista dan Fungi. Kingdom Chromista disebut cendawan semu atau pseudofungi, kingdom Protoctista disebut cendawan protozoa, dan kingdom Fungi disebut cendawan sejati atau eufungi. Bahasan dalam buku ini utamanya mencakup cendawan anggota kingdom Fungi atau cendawan sejati dan sebagian anggota kingdom Chromista yang mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian. Berdasarkan ciri reproduksi sebagai pembeda utama, kingdom Chromista atau cendawan semu dan kingdom Fungi atau cendawan sejati dibagi dalam beberapa filum. Kingdom Chromista terdiri dari 2 filum yaitu Hyphochytridiomycota dan filum Oomycota. Cendawan sejati terdiri atas 5 filum yaitu Chytridiomycota, filum Zygomycota, filum Ascomycota, filum Basidiomycota dan form-filum Deuteromycota. Kingdom Chromista (Cendawan semu) Filum Oomycota Oomycota atau cendawan air dikatakan sebagai cendawan yang memiliki telur. Oomycota merupakan cendawan yang tersusun atas hifa bercabang yang tidak bersekat. Polisakarida penyusun utama dinding selnya ialah selulosa, bukan kitin seperi pada cendawan sejati. Oomycota berproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara pembentukan zoospora berflagel 2 di dalam zoosporangium pada ujung hifa. Zoospora akan tumbuh membentuk hifa-hifa baru. Sementara itu, reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan sel telur haploid dengan inti sel dari anteridium. Proses peleburan sel telur dan anteridium menghasilkan oospora yang diploid. Setelah mengalami masa dorman, oospora berkecambah membentuk zooosporangium yang menghasilkan zoospora diploid. Selanjutnya zoospora akan tumbuh menjadi hifa baru yang diploid. 205 Oomycota meliputi sejumlah makhluk hidup yang patogen pada tanaman (Gambar 7.4). Contohnya ialah Phytophthora faberi hidup sebagai parasit pada tanaman karet, Phytophthora infestans menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman kentang dan Phytophthora nicotinae menyerang tanaman tembakau. Anggota oomycota lainnya yang bersifat parasit pada tanaman ialah Plasmopara viticola menyebabkan penyakit pada tanaman anggur, dan Phythium sebagai penyebab penyakit lapuk berbulu atau rebah semai (Gambar 7.5) yang menyerang pangkal kecambah beberapa tanaman pertanian. Cendawan Oomycota juga ada yang bersifat saprotrof yaitu Saprolegnia yang hidup pada bangkai hewan atau tumbuhan mati dalam air tawar (Gambar 7.6). Sumber: www. vegetablemdonline.ppath.cornell.edu Gambar 7.4. (a) Kentang yang terserang Phytophtora, (b) Zoosporangium, (c) Oogonium. Sumber: Moore–Landecker 1996 Gambar 7.5. Zoosporangium dan vesikel Pythium. a b c 206 Gambar 7.6. Kapang air tumbuh pada hewan dalam air. Kingdom Fungi (Cendawan sejati) 1. Filum Chytridiomycota Cendawan ini merupakan cendawan sejati yang paling sederhana dan sering disebut kitrid. Reproduksi aseksualnya dilakukan dengan cara membentuk zoospora berflagela tunggal berbentuk whiplash. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora rehat. Filum ini merupakan nenek moyang dari cendawan sejati lainnya. Sebagian kitrid hidup di air tawar, air laut, dan lingkungan yang lembab. Salah satu kitrid yang bersifat parasit pada tumbuhan ialah genus Synchytrium. Synchytrium endobiotricum dapat menyebabkan penyakit pada tanaman kentang. 2. Filum Zygomycota Cendawan anggota filum Zygomycota banyak yang mempunyai nilai ekonomi penting. Cendawan ini ada yang digunakan untuk produksi makanan, industri asam organik, dan bersifat parasitik pada tanaman. Zygomycota yang digunakan untuk produksi makanan dan umum kita kenal ialah Rhizopus oryzae atau kapang tempe. Untuk lebih mengenal cendawan Zygomycota, marilah kita pelajari ciri-ciri reproduksi kapang tempe. Ciri-ciri R. oryzae secara umum, antara lain ialah hifa tidak bersekat (senositik), hidup sebagai saprotrof, yaitu dengan menguraikan senyawa organik. Pembuatan tempe dilakukan secara aerobik. Reproduksi aseksual cendawan R. oryzae dilakukan dengan cara membentuk sporangium yang di dalamnya terdapat sporangiospora. Pada R. oryzae terdapat stolon, yaitu hifa yang terletak di antara dua kumpulan sporangiofor (tangkai sporangium). Reproduksi secara seksual dilakukan dengan fusi hifa (+) dan hifa (-) membentuk progamentangium. Progamentangium akan membentuk gametangium. Setelah terbentuk gamentangium, akan terjadi penyatuan plasma yang disebut plasmogami. Hasil peleburan plasma Next >