< PreviousBab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 433 sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal. 17.3. Nikotin Nikotin merupakan senyawa atau zat yang terkandung dalam daun tembakau. Nikotin memiliki sifat adiktif, seperti halnya kokain dan heroin. Nikotin adalah zat kimia yang sangat toksik. Bentuk pemanfaatan nikotin yang paling umum adalah tembakau yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan atau dikunyah (tembakau tanpa asap). Walaupun kampanye tentang bahaya merokok sudah menyebutkan betapa berbahayanya asap rokok bagi kesehatan tetapi pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak orang yang terus merokok. Hal ini membuktikan bahwa sifat adiktif dari nikotin sangat kuat. Batang penyebab kehancuran !!! Hindarilah !!! Jika tidak kamu akan mengalami kesulitan karena rokok !!! Tembakau Saat ini ratusan ribu kematian setiap tahun karena penyakit yang berkaitan dengan asap tembakau sehingga seseorang yang mencoba memulai merokok, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya. Berbagai pemanfaatan daun tembakau antara lain: untuk tembakau pipa, sigaret, cerutu, dan dikunyah (nginang ◄ Gambar 17.8. Puntung rokok setelah asap dan nikotin dihirup oleh pemakai Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 434 bahasa jawa). Daun tembakau yang telah tua dipetik dan dikeringkan selanjutnya dirajang untuk digunakan sebagai tembakau pembuat rokok. Efek asap tembakau. Kebanyakan perokok akan merasakan kenikmatan setelah menghirup asap tembakau. Kenikmatan terjadi karena masuknya nikotin kedalam sel-sel tubuh. Nikotin termasuk dalam golongan obat stimulan dan hanya terdapat pada daun tembakau. Kenikmatan yang ditimbulkan bersifat sementara dan tubuh akhirnya tergantung pada nikotin. Biasanya semakin hari semakin meningkat oleh karena itu lebih banyak batang rokok yang dihabiskan untuk memenuhi perasaan yang sama. Perokok menyerap nikotin lebih cepat sehingga mereka menghirup dan menahan asap rokok dalam saluran pernafasannya. Rokok dapat menimbulkan keracunan pada perokok pemula, dengan gejala-gejala: pusing, sempoyongan, pahit dan muntah dan juga keluar air liur banyak. Ketika seseorang merokok adrenalin juga dikeluarkan kedalam darah secara terus-menerus. Nikotin merangsang kelenjar adrenal menjadi aktif. Adrenalin adalah hormon yang dibebebaskan manakala seseorang menghadapi kondisi tertantang atau darurat. Oleh karena itu, perokok merasa tegang tanpa alasan yang jelas. Efek nikotin Secara perilaku, efek stimulasi dari nikotin menyebabkan peningkatan perhatian, belajar, waktu reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan maslah. Menghisap rokok meningkatkan mood, menurunkan ketegangan dan menghilangkan perasaan depresif. Pemaparan nikotin dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa mengubah metabolisme oksigen serebtral. Tetapi pemaparan jangka panjang disertai dengan penurunan aliran darah serebral. Berbeda dengan efek stimulasinya pada sistem saraf pusat, bertindak sebagai relaksan otot skeletal. Komponen psikoaktif dari tembakau adalah nikotin. Nikotin adalah zat kimia yang sangat toksik. Dosis 60 mg pada orang dewasa dapat mematikan, karena kegagalan pernafasan. Efek stimulasi dari nikotin menyebabkan perilaku sebgai berikut: 1. Peningkatan perhatian, belajar, waktu reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan maslah. 2. Menghisap rokok meningkatkan mood. 3. menurunkan ketegangan 4. menghilangkan perasaan depresif. Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 435 Efek nikotin pada fisik: 1. Pemaparan nikotin dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa mengubah metabolisme oksigen serebral. 2. Tetapi pemaparan jangka panjang disertai dengan penurunan aliran darah serebral. Berbeda dengan efek stimulasinya pada sistem saraf pusat, bertindak sebagai relaksan otot skeletal. Komponen psikoaktif dari tembakau adalah nikotin. 3. Adrenalin meningkatkan denyut jantung, menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga dapat meneybabkan tekanan darah meningkat. Asap tembakau mengandung gas CO dan gas-gas beracun lainnya. CO sangat mudah berikatan dengan molekul Hemoglobin dalam sel darah merah, akibatnya kemampuan Hb mengikat Oksigen berkurang dan jaringan akan mangalami kekurangan suplai Oksigen. Zat-zat kimia berebahaya yang terdapat pada asap rokok antara lain: 4. Amoniak, sianida, dan nitrogen oksida. Rokok juga mengandung tar dan resin. Tar adalah hidrokarbon yang terbentuk dari pembakaran tembakau. Resin merupakan senyawa yang berwarna coklat kekuningan. Tar dan resin bersama dengan panas mengiritir permukaan selaput lendir dari saluran ◄ Gambar 17.9. Seorang bocah sedang menikmati sebatang rokok, sadarkah dia akan bahaya lanjutannya? Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 436 pernafasan sehingga akan banyak dihasilkan lendir dan merusak rambut-rambut getar yang banyak terdapat pada permukaan tersebut, akibatnya kotoran sukar keluar. 5. Rambut-rambut getar yang terdapat pada permukaan selaput lendir akan rusak oleh zat-zat yang terdapat dalam asap rokok yang dapat mengakibatkan batuk yang terus menerus karena batuk merupakan reflek sebagai usaha untuk mengeluarkan kotoran. Asap rokok juga mengurangi kepekaan indera pembau di rongga hidung dan indera pengecap pada permukaan lidah sehingga nafsu makan perokok berkurang. Penyakit karena asap rokok 1. Kanker paru Asap rokok merupakan faktor yang menyebabkan kematian yang disebabkan oleh kanker. Senyawa yang menyebabkan kanker disebut karsinogen. Benzopirene merupakan karsinogen yang berbahaya yang terdapat di dalam asap tembakau. Benzopirene menyebabkan kanker sel paru-paru. Tar dan resin merupakan zat-zat yang berperan sebagai pemacu sel-sel kanker tumbuh lebih cepat. Pada penderita kanker paru pada saat awal menunjukkan gejala pernafasaan dangkal dan batuk berlendir atau berdahak. Penurunan berat badan dan ketahanan fisik. Perokok bertanggung jawab terhadap 3 dari setiap 4 kematian karena kanker paru. Mereka juga lebih mudah terserang kanker kerongkongan, faring, laring, mulut, pankreas, dan kantung kemih daripada bukan perokok. 2. Penyakit jantung ◄ Gambar 17. 7. Paru-paru rusak karena merokok Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 437 Perokok lebih memiliki kemungkinan terserang penyakit jantung. Laki-laki lebih besar kemungkinannya daripada wanita. Nikotin dan CO merupakan faktor utama penyebab sakit jantung. Serangan jantung merupakan penyebab utama pada perokok. Nikotin menyebabkan denyut jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat lebih tinggi. Peneyempitan pembuluh darah akan menurunkan jumlah darah yang mengalir pada organ tubuh, selain itu jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. CO menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga jumlah oksigen yang sampai ke jaringan tubuh menjadi berkurang. Oleh karena itu, perokok menjadi lebih cepat lelah daripada bukan perokok. 3. Perokok dan lingkungan sosial Perokok membahayakan hidup orang lain, akibat asap rokok bagi perokok pasif dapat menyebabkan kematian karena udara yang tercemar karena asap rokok. Bukan perokok menikah dengan perokok kemungkinan terserang kanker paru-paru lebih tinggi 34 %. Wanita hamil perokok memiliki risiko kehamilan: 1. Lahir prematur 2. Keguguran 3. Atau bayi yang dikandungnya beratnya berkurang dibanding tanpa asap rokok 4. pada wanita hamil bayinya kekurangan suplai O2, meningkatkan denyut jantung bayi dan meningkatkan darah tinggi. Kata-kata Penting ◄ Gambar 17.10. Ibu perokok membahayakan kesehatan anak maupun janin Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 438 • Obat • Antibiotik • Antihistamin • Heroin • Ganja • Narkotika • Psikotropika • Candu • Nikotin • Alkohol Rangkuman • Bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia, dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, dan iritasi. • Minuman keras adalah semua minuman yang mengandung alkohol tetapi bukan obat. • Nikotin adalah zat yang bersifat adiktif. Bentuk nikotin yang paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa. • Volatile solvent adalah zat adiktif dalam bentuk cair dan mudah menguap. Penyalah-gunaannya dengan cara dihirup melalui hidung. • Volatile inhalansia adalah zat inhalan tersedia secara legal yang digunakan dengan cara di hirup. • Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabjan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi: depresant, stimulant, hallusinogen. • Narkotika adalah zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia. • Penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan minuman keras pada umumnya disebabkan karena zat-zat tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa kenikmatan, kenyamanan, kesenangan Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 439 dan ketenangan, walaupun hal itu sebenarnya hanya dirasakan secara semu. • Jenis-jenis narkotika yang paling sering digunakan adalah ganja, heroin atau putau dan kokain. • Obat berbahaya yang sering digunakan adalah shabu, ecstasy dan pil koplo. • Opioid atau opiat berasal dari jus bunga opium. • Candu berasal dari getah tanaman Papaver Somniferum. • Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. • Heroin (putau) secara farmakologis mirip dengan morfin. • Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. • Codein termasuk turunan dari opium. • Demerol nama lainnya adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. • Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. • Kokain adalah zat yang adiktif merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca • Kanabis (Ganja) tanaman Cannabis sativa. Semua bagian dari tanaman mengandung kanabioid psikoaktif. Latihan Uji Kemampuan A. Lengkapilah dengan jawaban yang tepat! 1. Narkoba tidak baik bagi kesehatan karena dapat merusak ... 2. Perilaku negatif sebagai akibat penyalahgunaan narkoba adalah 3. Gejala khas untuk orang yang memakai putau adalah … 4. Semua minuman yang mengandung alkohol tetapi bukan obat digolongkan sebagai ... 5. Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol adalah … 6. Akibat penyalahgunaan minum minuman beralkohol dengan kadar tinggi dan dalam jumlah banyak pada organ tubuh adalah 7. Bentuk nikotin yang paling umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah … 8. Zat adiktif dalam bentuk cair dan mudah menguap dan disalah-gunakan dengan cara dihirup adalah … Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat 440 9. Zat yang tersedia secara legal, tidak mahal dan mudah didapatkan dan sering disalah-gunakan adalah … 10. Zat-zat yang dibuat oleh ahli obat jalanan secara sengaja agar para pembelinya kecanduan dan menderita disebut … B. Berilah penjelasan dengan singkat dan benar! 1. Apakah yang dimaksud dengan psikotropika ? 2. Jelaskan akibat penyalah-gunaan psikotropika yang sekarang sedang populer! 3. Jelaskan secara umum akibat penyalah-gunaan narkotika! 4. Apa saja faktor lingkungan sosial yang dapat menyebabkan seseorang menyalah gunakan narkoba! 5. Sebutkan jenis-jenis narkotika dan efek yang ditimbulkan! 6. Jelaskan gejala intoksikasi kokain pada penggunaan kokain dosis tinggi!. 7. Jelaskan gejala putus zat setelah menghentikan pemakaian kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi depresi pasca-intoksikasi! 8. Jelaskan asal kanabis, nama lain, dan efek yang ditimbulkan! 9. Jelaskan apa yang perlu dilakukan jika mengetahui ada orang yang kecanduan narkoba di sekitarnya! 10. Sebutkan nama zat yang bersifat stimulan yang terdapat pada asap rokok? Daftar Istilah: Ilmu Kesehatan A1 Ahren, K.,Rosberg, S., and Khan, I. (1980). On The Mechanism of Tropic Hormone Action in Ovary. In: Dumont, J.E., and Nunez, J., (eds): Hormones and Cell Regulation. Vol.4. Elsevier Nort-Holland: Biomedical Press. Anies (2005). Mewaspadai Penyakit Lingkungan. Jakarta: P.T. Elex Media Komputindo. Anonim (1992). Almanak Pembangunan Kesehatan. Depkes RI. ---------- (1989). Bakteriologi Klinik, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. ---------- (1989). Buku Penuntun Pratikum Haematologi. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta. ---------- (1999). Pelatihan Manajemen Klinik Infeksi Menular Seksual Laboratorium Sederhana, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. ---------- (1999). Buku Pedoman Interaktif Penatalaksanaan Penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) Dengan Pendekatan Sindrom, Direktorat Jenderal PPM & PLP, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. --------- (2005). Pelatihan Manajemen Klinik Infeksi Menular Seksual Untuk Tenaga Dokter, Paramedis, Analis Laboratorium, dan Administrasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Bogor. --------- (2006). Pedoman Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. --------- (2005). Gonore. Diakses pada hari selasa 8 mei 2007 pukul 13:30 WIB. Diambil dari alamat situs web http://nursingactivity.blogspot.com/2006/09/gonore-go.html. --------- (2006). Gonore. Diakses pada hari kamis 10 mei 2007 pukul 09:30 WIB Diambil dari alamat situs web http://pikas.bbkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?artid=34 --------- (2006). Infeksi Saluran Kemih. Diakses pada hari Selasa 8 mei 2007 pukul 10:15 WIB Diambil dari situs web http://situs.kesrepro.info/pmshivaids/referensi3.htm. --------- (2006). Penyakit Menular Seksual. Diakses pada hari Rabu 25 April pukul 09:25 WIB Diambil dari situs web http://www.babyjiwaditya.com/informasi/seksualitas/index.php. Daftar Istilah: Ilmu Kesehatan A2 --------- (2007). Infeksi Menular Seksual. Diakses pada hari Kamis 26 April 2007 pukul 10:20 WIB Diambil dari situs web http://www.depkes.go.id/showis.php?/tid=visi. Arey, L.B., William Burrows, Greenhill, J.P., and Hewitt, R.M. (1961). Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 23 ed. London: W.B. Saunders Company. Azrul Azwar (1995). Pengantar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. -------- (1988). Administrasi Kesehatan. Jakarta: PT. Pinarupa Aksara. Bambang Sutrisna (1986). Pengantar Epidemiologi. Jakarta: FKM-UI. Baret, J.M., Peter Abramoff, Kumaran, A.K., and Millington, W.F. (1986). Biology. New Jersey: Prentice Hall. Benson, J.H., Gunstream, E.S., Arthur Talaro, and Talaro, P.K. (1999). Anatomy and Physiology. 7th-ed. Boston: Mc Graw Hill Company Buckle et al, (1987). Food science, diterjemahkan oleh Hari Purnomo. Jakarta: Penerbit UI Press. Daili, Sjaiful Fahmi. (2003). Penyakit Menular Seksual. Edisi Kedua, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Devey, T.H. and Wilson T. (1971). Control of Diseases in The Tropics, London: Levuis and Co, Ltd. Djaeni Sediaoetama (1991). Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat. Erik Tapan (2005). Penyakit Degeneratif. Jakarta: P.T. Gramedia. Ganong, W.F. (2001). Review of Medical Physiology. 21th-ed. New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill Medical Publishing Division. Gowan Mary & Castolli William (2001). Menjaga Kebugaran Jantung, Diterjemahkan oleh: Patuan Raja, Sugeng Hariyanto & Sukon. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Guyton, A.C., & Hall, J.E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor bahasa Indonesia: Irawati Setiawan. Ed. 9. Jakarta: EGC. Green, J.H. (1973). Basic Clinical Physiology. 2nd-ed. New York: Oxford University Press. Green, Lawrence (1980). Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopkins University, Mayfield Publishing Co.. Hadley, M.E. (1992). Endocrinology. 3rd-ed. New Jersey: Prentice Hall Inc. Hanlon, John, (1955) Principles of. Public Health administration, St. Louis: The CV Mosby Company. Next >