< Previous 289nC = CC - Cn+..........C = CC - C - C - C - CHHHH+C = CHHHH+C = CHHHHHHHHHHHHHHC - C - C - CHHHHRRR'R' 1. Polimerisasi Adisi Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh. Mekanisme reaksi : HCR'CRH+HCR'CRH+.......... Atau dapat dituliskan : Contoh : a. Pembentukan Polietena (sintesis) Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut reaksi adisi berikut : etena etena etena Polietena (plastik) 290CH3CCH+..........CH2CH3CCH+CH2H2CH2CCH3CCHCH2CH3CCHCH2H2CH2CCCCCCH3nHHHHHcis-1,4-polyisoprene Gambar 14.51 Polietene/polietylena b. Pembentukan Poli-isoprena (alami) Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya berpindah menurut reaksi adisi : Gambar 15.3 Polyisoprena / Karet Alam Poli-isoprena (karet alam) 2-metil-1,3-butadiena 291CC+R..........OOHH2NCC+ROOHH2N2. Polimerisasi Kondensasi Pada polimerisasi kondensasi ini, disamping menghasilkan senyawa polimer juga menghasilkan zat lain yang struktur molekulnya sederhana (kecil). Monomer + monomer +.....opolimer + zat lain a. Pembentukan Nylon (sintesis) Pembuatan nylon dari monomer asam heksanadionat (asam adipat) dengan 1,6-diamino heksana. Reaksi yang terjadi adalah gugus karboksilat (-COOH) bereaksi dengan gugus amino (-NH2) melalui ikatan peptida (HNCO) dan mengasilkan nylon serta molekul air. Contoh : b. Pembentukan protein (alami) Protein terbentuk dari asam Damino sebagai monomer. Pembentukannya seperti pada nylon yaitu reaksi dari gugus karboksilat (-COOH) dengan gugus amino (-NH2) melalui ikatan peptida (HNCO) dengan menghasilkan protein dan air. Asam Į amino Asam Į amino Asam Į amino Gambar 15.4 Nylon 292R'C - C - C - C - CHH+OORH2O 15.4. Penggolongan Polimer Penggolongan polimer didasarkan kepada : 1. Jenis monomer, apakah monomernya sama atau berbeda 2. Susunan unit monomer, apakah teratur ataukah tidak 3. Struktur polimer, apakah lurus, bercabag atau network (crosslink). Dari faktor tersebut polimer digolongkan menjadi : 1. Homopolimer Polimer ini terbenuk dari monomer-monomer yang sejenis. Protein Gambar 15.5 Struktur polimer konvensional Linier Bercabang Network 293 M + M + .... o -[M-M-M-M]- Monomer polimer 2. Kopolimer Polimer ini terbentuk dari monomer-monomeryang jenisnya berbeda. Dar susunan monomer yan bergabung. Kopolimer dibagi lagi menjadi : a. Kopolimer statistik : kopolimer dengan susunan monomer yang terbentuk tidak beraturan. -[A – B – B – A – A – A – B – A – A – B – B – B] – b. Kopolimer blok : susunan monomer yang terbentuk secara teratur dengan jumlah tertentu. -[A – A – B – B – A – A – B – B – A – A – B – B] - c. Kopolimer bergantian : susunan monomer yang terbentuk secara bergantian. -[A – B – A – B – A – B – A – B – A – B – A – B] - d. Kopolimer bercabang : susunan monomer yang merupakan cabang. -[A – A – A – A – A – A – A – A] – | | | B B B | | B B 15.5. Sifat polimer 1. Sifat Thermal Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan .polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset,contohnya melamin 2. Sifat Kelenturan Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetisUmumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak. 294 3. Ketahanan terhadap Mikroorganisme Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat (rayap).Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat. 4. Sifat Lainnya Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri.Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan : a. Toksisitasnya b. Daya tahan terhadap air,mnyak atau panas c. Daya tembus udara (oksigen) d. Kelenturan e. Transparan 15.6. Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek). Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapt membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan. Untuk mengurangi pencemaran plastik : 1. Kurangi penggunaan plastik. 2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang. 3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan. 4. Sampah plastik jangan dibakar. Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik : 1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas. 2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan. 295 LATIHAN SOAL 1. Jelaskan arti dari senyawa polimer! 2. Berikan contoh polimer alam dan polimer sintetis! 3. Sebutkan dan jelasakn masing-masing reaksi pembentukan polimer! 4. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat polimer! 5. Apa yang anda ketahui tentang homopolimer dan kopolimer? 296 29716. PLASTIK 16.1. Definisi Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdir dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress- lihat keplastikan (fisika) dan ductile. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum. 298Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakgan (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene). 16.2. Jenis-jenis Utama Plastik Jenis utama plastik diantaranya adalah PE (Poly Etylene), PP (Poly Propylene), PS (Poly Styrene), PET (Poly Etylene Therephtalate), PVC (Poly Vinyl Clhorida). 1. PE (Poly Etylene) Monomer : etena (CH2 = CH2) Unit ulang polimer : CH2CH2[]nReaksi : Atau struktur tiga dimensinya adalah : Gambar 16.1 Struktur Tiga Dimensi Polyethylene Next >