Pendidikan Agama Buddhadan Budi PekertiEDISI REVISI 2018XIIKELASSMA/SMKndidin Agama Buddha dan Budi kei Kelas XII SMA/SMK Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangDisklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.Kemendikbud.go.id atau melalui email buku@Kemendikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018. vi, 234 hlm. : ilus. ; 29,7 cm.Untuk SMA/SMK Kelas XIIISBN 978-602-427-074-2 (jilid lengkap)ISBN 978-602-427-077-3 (jilid 3)1. Buddha -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 294.3Kontributor Naskah : Nurwito dan Katman.Penelaah : Budi Utomo Ditthisampanno, Partono Nyanasuryanadi dan Saring Santosa.Pe-review : Maya PurwariPenyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.Cetakan Ke-1, 2015 (ISBN 978-602-282-436-7) Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi)Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt. iiiPendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiKata PengantarKurikulum 2013 dirancang sebagai kendaraan untuk mengantarkan siswa menuju penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pen-dekatan ini selaras dengan pandangan dalam agama Buddha bahwa belajar tidak hanya untuk mengetahui atau mengingat (pariyatti) tetapi juga untuk melaksanakan (patipatti) dan mencapai penembusan (pativedha). “Meskipun seseorang banyak membaca Kitab Suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan Ajaran, orang yang lengah itu sama seperti gembala yang menghitung sapi milik orang lain, ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.” (Dhp. 19). Untuk memastikan keseimbangan dan keutuhan ketiga ranah tersebut, pelajaran agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan budi pekerti. Hakikat budi pekerti adalah sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta alam sekitar. Jadi, pendidikan budi pekerti adalah usaha menanamkan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan perilaku generasi bangsa agar mereka memiliki kesantunan dalam berinteraksi. Nilai-nilai moral yang ingin kita bangun antara lain adalah sikap jujur, disiplin, bersih, penuh kasih sayang, punya kepenasaran intelektual, dan kreatif. Di sini pengetahuan agama yang dipelajari para siswa menjadi sumber nilai dan penggerak perilaku mereka. Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam Buddha dikenal dengan jalan utama menghilangkan penderitaan dan mendatangkan kebahagiaan hidup: pertama, Sila: Samma Vacca (ucapan benar), Samma Kammanta (perbuatan benar), Samma Ajiva (penghidupan benar); kedua, Samadhi: Samma Vayama (daya upaya benar), Samma Sati (perhatian benar), Samma Samadhi (kosentrasi benar); dan Panna: Samma Ditthi (pengertian benar) dan Samma Sankhapa (pikiran benar).Kata kuncinya, budi pekerti adalah tindakan, bukan sekedar pengetahuan yang harus diingat oleh para siswa, maka proses pembelajarannya seharusnya mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. iv Kelas XII SMA/SMK Dalam ungkapan Buddha-nya, “Pengetahuan saja tidak akan membuat orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia juga harus melaksanakannya” (Sn. 789). Buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas XII ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi-bagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Tidak berhenti dengan memahami, tetapi pemahaman tersebut harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Untuk itu, sebagai buku agama yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, rencana pembelajarannya dinyatakan dalam bentuk aktivitas-aktivitas. Urutan pembelajaran dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa. Dengan demikian, materi buku ini bukan untuk dibaca, didengar, ataupun dihafal oleh siswa maupun guru, melainkan untuk menuntun apa yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman-temannya dalam memahami dan menjalankan ajaran agamanya.Buku ini sangat terbuka terhadap masukan dan akan terus diperbaiki untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).Penulis vPendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiDaftar IsiKata Pengantar ............................................................................................iiiDaftar isi .......................................................................................................vBAB I Alam Semesta dalam Perspektif Agama Buddha ..............................1 BAB II Alam Kehidupan ............................................................................19 BAB III Meditasi Pandangan Terang .........................................................41 BAB IV Praktik Hidup Penuh Kesadaran ..................................................75BAB V Problematika Kehidupan Sosial Manusia ...................................... 95 BAB VI Hindari Aborsi dan Pergaulan Bebas ...........................................113 BAB VII Hindari Penyalahgunaan Narkoba dan Tawuran ........................141BAB VIII Hindari Korupsi .......................................................................175 Uji Kompetensi 1 ......................................................................................195Uji Kompetensi 2 ......................................................................................206 Daftar Pustaka ...........................................................................................220Glosarium ..................................................................................................225Profil Penulis .............................................................................................228Profil Penelaah ..........................................................................................230Profil Editor ...............................................................................................233Profil Ilustrator ..........................................................................................234vi Kelas XII SMA/SMK 1Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiDuduk Hening!Duduklah dengan santai, mata terpejam, perhatikan dan sadari napas, dan kamu rasakan dalam hati: “Menyadari ,………napas masuk “Menyadari ……….napas keluar “Menyadari ……….napas masuk “Menyadari ……….napas keluar Tahukah Kamu?Tahukah kamu bahwa alam semesta ini berproses dalam pembentukan dan penghancuran. Bumi, bagian dari alam semesta telah mengalami banyak kehancuran dan terbentuk kembali. Siklus dari hancur, lalu terbentuk, hingga hancur kembali disebut satu siklus dunia yang disebut mahakappa. Pernahkah kamu berpikir dan bertanya tentang kejadian alam semesta?1. Apakah yang kamu ketahui mengenai alam semesta?2. Apakah yang menyebabkan kerusakan alam?3. Apakah kamu pernah melakukan pelestarian alam?4. Apa yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi kerusakan alam? Alam Semesta dalam Perspektif Agama Buddha BAB I2 Kelas XII SMA/SMK A. Pengertian Alam Semesta Alam semesta adalah seluruh ruang yang di dalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik. Alam semesta beserta isinya mengalami proses dalam pembentukan dan kehancuran. Keberadaan alam semesta yang sangat luas terdiri atas unsur-unsur yang tak terhitung jumlahnya.Dalam agama Buddha alam semesta dikenal dengan loka. Loka mempunyai unsur terdiri dari nama dan rūpa. Rūpa merupakan unsur materi di alam semesta ini. Unsur rūpa bagi makhluk hidup dikenal dengan jasmani. Unsur-unsur materi yang lain di alam semesta seperti tanah, batu, tumbuhan, dan bagunan. Semua unsur materi di alam semesta berproses dan mengalami kehancuran. Unsur nāma dikenal dengan batin yang terdiri atas perasaan pencerapan bentuk-bentuk pikiran , dan kesadaran . Perasaan, pencerapan dan bentuk-bentuk pikiran disebut juga cetasika, sedangkan kesadaran disebut dengan citta. Semua yang terkandung dalam alam semesta pada hakekatnya terdiri dari tiga komponen yaitu rūpa, citta, dan cetasika. Alam semesta ini ter-bentuk dan kehancurannya melalui suatu proses yang berulang-ulang. Proses ber-ulang ter sebut sudah setua usia waktu itu sendiri yang tak terbayangkan oleh manusia bi asa. Bu m i ber ulang kali hancur dan terbentuk kem bali, siklus hancur lalu ter bentuk kembali, hingga han cur kem bali di sebut satu siklus du nia ya n g disebut māha kappa. Pada pertemuan ini, siswa mengamati dengan cara membaca materi tentang pengertian alam semesta untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang belum di ketahui.MengamatiSumber: Dokumen KemendikbudGambar 1.1 Ilustrasi alam semesta seperti gambar cakram. Next >