< Previous179Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ rarti pikiran, akal budi, sementara daya merujuk kepada kemampuan. Dengan demikian budaya menunjuk kepada hal-hal yang dihasilkan oleh kemam-puan pikiran, akal budi, dan tindakan manusia berupa gagasan (pikiran, ideologi, fi losofi ), hasil karya cipta (perlengkapan kebutuhan sehari-hari, rumah dan perlengkapannya, pak-aian, patung, seni ukir, dll.), dan olah gerak (mis. tari, drama, dll.) yang tu-juannya meningkatkan nilai dan taraf hidup manusia. DDamai sejahtera kata damai sejahtera ti-dak sekadar berarti “tidak ada perang” melainkan menunjuk kepada keadaan yang “lengkap”, “sempurna”, “makmur”, “sejahtera”. Kata ini digunakan untuk menerjemahkan kata *syalom dalam bahasa Ibrani. Defi nisi kata ini berasal dari kata bahasa Latin definire yang berakar pada kata de- dan finire. Finire sendiri merupakan kata kerja yang menunjuk kepada kata benda finis yang berarti “batas”, “akh-ir”. Kata definisi berarti sesuatu yang menunjukkan batas-batas makna se-buah kata. EEdukasi kata ini berasal dari kata bahasa Inggris education, yang diambil dari kata kerja bahasa Lain, educere, yang berarti “membesarkan”, “membimb-ing”, “memimpin”. Dalam bahasa Indo-nesia, kata ini diterjemahkan menjadi pendidikan. Ekslusivisme kata ini diambil dari kata bahasa Latin, ex = “keluar” dan cludere = “menutup”. Dengan demikian ex-cludere berarti “memotong dan mem-buang”, “menutup pintu terhadap…”. Eksklusivisme adalah paham yang ti-dak memberikan tempat atau bagian kepada pihak-pihak tertentu yang di-anggap berbeda pandangan, paham, warna kulit, agama, jenis kelamin, dll. Kebalikannya adalah *inklusivisme. FFanatik kata ini diambil dari kata bahasa Latin, fanaticus, yang berakar dari kata fanum yang berarti “kuil”. Fanaticus berarti orang yang“diilhami oleh rit-us-ritus keagamaan yang memabuk-kan, yang ditandai oleh “antusiasme yang berlebih-lebihan dan seringkali dengan pengabdian kuat yang tidak kritis.” Dengan demikian kata fanatik menunjuk kepada orang yang meyaki-ni agamanya secara berlebih-lebihan sehingga tidak mampu lagi berpikir secara rasional dan kritis. Fasilitator kata ini berasal dari kata bahasa Latin facile, yang berarti “mudah”. Den-gan demikian, fasilitator adalah orang yang menolong orang lain – biasanya dalam belajar – supaya orang tersebut dapat menangkap apa yang disampai-kan dengan lebih mudah. Filantropi kata ini dibentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani, philein = “men-gasihi” dan anthropos = “manusia”. Dengan demikian filantropi adalah keinginan untuk meningkatkan kes-ejahteraan orang lain, yang diungkap-kan khususnya dengan memberikan bantuan keuangan untuk tujuan-tu-juan baik. Filantropis adalah kata sifatnya; juga bisa merujuk kepada orang yang mempu-nyai kepedulian tersebut. 180Kelas XII SMA/SMKGGaya hidup modern merujuk kepada gaya hidup masa kini, bukan masa lalu atau di zaman kuno. Bisa digunakan un-tuk gaya hidup yang diwarnai oleh penggunaan mesin untuk membantu kegiatan manusia sehari-hari, kecen-derungan untuk menganggap hal-hal yang tidak dapat dibuktikan secara empirik sebagai hal yang tidak rasion-al dan karenanya tidak dapat diterima sebagai kebenaran. Global dari kata bahasa Latin, globus, yang berarti “sesuatu yang bundar”, seperti bola. Jadi, global merujuk ke-pada dunia yang berbentuk bundar seperti bola. *konteks global. HHolistik kata ini berkaitan dengan kata bahasa Inggris whole, yang berarti “ke-seluruhan”. Kata holistik menunjuk ke-pada pemahaman yang mencoba me-lihat suatu permasalahan secara utuh, secara keseluruhan, karena adanya keyakinan bahwa masalah itu dapat dipahami dengan lebih baik apabila dilihat secara keseluruhan dan bukan sepotong-sepotong. Horisontal kata horisontal berarti “sejajar dengan horison”. Horison adalah kata yang diambil dari bahasa Inggris yang menunjuk kepada garis imajiner yang memisahkan antara bumi dengan langit. Dengan kata lain, horisontal menunjuk kepada sesuatu yang terle-tak datar. IIbadah dari kata ebed dalam bahasa Ibra-ni yang berarti “hamba”. Kata “abdi” dalam bahasa Arab juga mengandung arti yang sama. Jadi “ibadah” berarti menempatkan diri sebagai hamba di hadapan Yang Maha Kuasa karena keyakinan bahwa Dialah yang layak di-hormati dan disembah. *ibadah sejatiIbadah sejati ibadah sejati terjadi ketika kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Allah. Dalam Surat Roma Pau-lus mengatakan, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu seb-agai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Al-lah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Rm. 12:1).Identitas kata ini menunjuk kepada ke-adaan yang persis sama dengan diri seseorang seperti yang digambar-kan. Akar kata identitas dari bahasa Latin adalah idem et idem yang diberi akhiran -itas untuk menunjukkan kata benda. Kata idem et idem berarti “beru-lang dan berulang lagi”. Iman kata iman berasal dari bahasa Arab yang masih serumpun dengan baha-sa Ibrani. Dalam bahasa Ibrani, iman diterjemahkan menjadi emunah, yang berarti “kesetiaan kepada Allah dan prinsip-prinsip suci keyakinan orang yang percaya kepada-Nya. Inklusivisme dari kata bahasa Latin, in, yang berarti “masuk”, “ke dalam” dan cludere, yang berarti “menutup”. Dengan demikian includere berarti “mengikutsertakan”, “sebagai keselu-ruhan me ngandung bagian-bagian atau unsur-unsur manapun”. Jadi, kata inklusivisme berarti “pemahaman memberikan tempat atau bagian ke-pada pihak manapun tanpa meman-dang perbedaan pandang an, paham, 181Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ warna kulit, agama, jenis kelamin, dll.” *eksklusivisme. JJujur, kejujuran kata jujur menunjuk ke-pada sifat untuk menyatakan apa adanya, tidak menyembunyikan apa-pun, meskipun dirinya terancam. Ke-jujuran adalah kata bendanya. Keju-juran adalah kualitas seseorang yang membuatnya dapat dipercaya dan karenanya mudah mendapatkan ke-percayaan untuk menyimpan rahasia, menangani tugas-tugas yang penting dan bernilai mahal, dll. KKarakter kata karakter berasal dari kata charakter dalam bahasa Yunani, yang berarti “alat pemahat”. Kata charakter diambil dari kata kerja Yunani charat-tein yang berarti “memahat” atau “mengukir”. Kata charattein lalu di-berikan akhiran –ter untuk menunjuk kepada pelakunya. Dari sinilah kita memperoleh kata caractere dalam ba-hasa Inggris Pertengahan yang men-jadi dasar kata karakter. Kolaborasi kata ini berasal dari dua kata dalam bahasa Latin, yaitu awalan com- yang berarti “bersama”, dan laborare yang berarti “bekerja”. Jadi, kolaborasi berarti “bekerja bersama-sama. Komitmen komitmen berasal dari kata ba-hasa Latin committere yang terbentuk dari dua kata, yaitu com- = “bersama”, dan mittere = “mengirim”, “menyerah-kan”. Dengan demikian kata komitmen berarti “menyerahkan [diri] [seutuh-nya].” Komunikasi kata ini berasal dari kata ba-hasa Latin, yaitu commun yang be-rarti “bersama”. Dari kata benda ini terbentuklah kata kerja communicare. Jadi, kata komunikasi merujuk kepada upaya untuk mencapai “kebersa-maan”, “saling pengertian”, “kesamaan pendapat”. Komunitas berasal dari kata bahasa Latin, communitas, yang dikembangkan dari akar kata communi yang berarti “bersama”. Dengan demikian, kata komunitas menunjukkan arti “kelom-pok yang hidup bersama-sama”, “ma-syarakat”, atau “suatu kelompok orang [atau negara] yang bergabung untuk hidup bersama-sama karena adanya ciri-ciri atau kepentingan yang sama”. Mis. “komunitas Kristen di Yerusalem pada abad pertama”, atau “Komunitas Ekonomi Eropa”, dll. Konkret berasal dari kata bahasa Latin con-cretus yang berarti “padat”, “mengeras”, “keras”, “tebal”. Secara harafi ah kata ini berarti “bertumbuh bersama”, dari kata kerja concrescere yang ber-asal dari dua kata bahasa Latin, yaitu com- = bersama-sama dan crescere = bertumbuh. Jadi, kata konkret menun-juk kepada sesuatu yang bertumbuh, berkembang dari yang abstrak (tidak jelas) menjadi sesuatu yang lebih jelas.Konteks kata ini berasal dari kata bahasa Lain, contextus, yang dibentuk dari dua kata, yaitu con- = “bersama” dan texere = “menjalin”, “menenun”. Jadi kata konteks menunjuk kepada kaitan antara suatu benda dengan bagian-bagian lain yang menjalinnya menjadi sesuatu yang utuh. Contoh: “Sebuah kata hanya dapat dipahami artinya dengan baik apabila kita mengerti kon-teks kalimatnya.” 182Kelas XII SMA/SMKKorupsi kata ini berasal dari kata sifat ko-rup yang berasal dari bahasa Lain, corruptus yang merupakan bentu-kan lampau sempurna dari kata kerja corrumpere. Kata corrumpere terben-tuk dari dua kata bahasa Lain, yaitu com- = “bersama-sama” dan rumpere = “menghancurkan”, “meremukkan”. Kata korupsi adalah bentuk kata benda yang merujuk kepada tindakan yang bersama-sama menghancurkan, se-mentara pelakunya disebut koruptor. Kreatif kata ini berarti “kemampuan untuk menjadikan sesuatu yan tidak biasan-ya terjadi” atau “membuat sesuatu tanpa menggunakan proses yang bi-asa.” Kata ini berasal dari bahasa Latin, creare, yang berarti “membuat”, “men-ciptakan”. Kreatif biasanya merujuk ke-pada penciptaan hal-hal yang menun-tut imajinasi, seperti lukisan, karya sastra, seni patung, atau penyelesaian masalah yang sulit, dll. Kriminal, kriminalitas kata dasarnya, crimen, berasal dari bahasa Latin, yang berarti “tuduhan”, “keputusan hakim”. Kata kriminal menunjuk kepada “sifat perbuatan yang bisa dikenai tuduhan melanggar aturan hukum”, sementara kriminalitas adalah kata benda untuk perbuatan tersebut. Mis. “Menipu, mencuri, dan membunuh adalah per-buatan kriminal”, “Tingkat kriminalitas di kota besar akhir-akhir ini cenderung meningkat.” Kualitas kata ini berasal dari bahasa Latin, qualis, yang artinya “[benda] jenis …” dengan maksud membedakannya dari yang lain-lainnya. Dari kata qualis ini terbentuklah kata qualitas dalam bahasa Latin, yang artinya “sifat,” “ke-adaan”, “kondisi”, tentang sesuatu (orang, benda, dll.) yang membeda-kannya dari yang lain.LLive in proses pembelajaran yang di-tempuh dengan cara hidup bersama dalam sebuah lingkungan atau ma-syarakat untuk suatu jangka waktu tertentu, dengan tujuan agar peserta dapat menyelami secara mendalam tata cara kehidupan di lingkungan atau masyarakat tersebut. Lokal dari kata bahasa Latin, locus, yang berarti “tempat”. Lokal artinya “yang be-rasal dari tempat ini”. *konteks lokal. MMaterial kata ini berasal dari kata dalam bahasa Belanda, materie dan Inggris the material yang sama-sama berarti “benda” atau “materi”. Orang yang mengutamakan kebendaan adalah orang yang materialistis. Pahamnya disebut materialisme. Mitra kata mitra biasa digunakan untuk merujuk kepada “teman”, “sahabat”, “rekanan”, “pasangan”, “teman dalam usaha”, dll. Mis. “Perusahaan asing itu memilih PT Sukses Sejahtera sebagai mitra kerjanya di Indonesia.” Model kata model berasal dari kata ba-hasa Latin, modulus, yang meru-pakan bentuk diminutif (kecil) dari kata modus. Kata modulus sendiri berarti “ukuran”. Karena itu kata modulus juga berarti faktor konstan atau ratio. Kata ini digunakan untuk menunjuk kepada suatu benda yang mewakili aslinya, biasanya dalam ukuran yang lebih kecil. Mis. “Para arsitek merancang model kota yang akan dibangun di lokasi yang baru.”183Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ Model juga digunakan untuk orang-orang yang bekerja untuk memamer-kan pakaian, atau berpose di depan kamera, pelukis, atau pematung, yang akan mengambil foto atau membuat gambar atau patung seperti dirinya.Kata model juga biasa digunakan un-tuk menunjuk kepada seseorang yang dijadikan contoh, teladan, atau panu-tan bagi yang lain. Mis. “Ketika Pak To-mat bertambah usia, ia menjadi model pemimpin di desanya.” Modern kata ini berasal dari kata bahasa Latin, modo, yang berarti “baru saja”. Kemodernan merujuk kepada se-gala sesuatu yang baru atau diang-gap baru. Mis. menggunakan telepon genggam dianggap sebagai bagian dari gaya hidup modern. *gaya hidup modern; *Modernisme. Modernisme sebuah gerakan fi lsafat, bersama-sama dengan kecenderun-gan-kecenderungan dan perubahan-perubahan budaya yang muncul dari perubahan-perubahan yang besar-be-saran dan meluas jauh di dunia Barat pada akhir abad XIX dan XX. Gerakan ini antara lain didorong oleh perkem-bangan masyarakat industri modern dan perkembangan kota-kota yang sangat cepat, diikuti oleh kengerian Perang Dunia I. Modernisme cender-ung menolak kepastian dalam pemiki-ran Pencerahan. *modern; *gaya hidup modern.Monogami kata ini merujuk kepada ikatan suami-istri yang terdiri dari sepasang suami-istri orang. Kata ini terbentuk dari dua kata bahasa Yunani, monos = satu dan gamos = pernikahan. Jadi, monogami adalah hubungan perni-kahan antara satu suami dengan satu istri. Hubungan ini dianggap sebagai yang paling ideal menurut teologi Kristen. Motivator kata dasar motivator adalah kata kerja dalam bahasa Latin, yaitu movere yang artinya “memindahkan”, “meng-gerakkan”. Dari kata ini terbentuk kata bahasa Latin, motif, yang artinya “ses-uatu yang mendorong seseorang un-tuk bertindak”. Dengan demikian, kata motivator merujuk kepada seseorang yang mampu mendorong orang lain melakukan sesuatu, biasanya perbua-tan yang baik. Mis. “motivator pem-bangunan”, “motivator pendidikan”, dll. Multikultur kata ini berasal dari dua kata dalam bahasa Latin, yaitu multus = banyak, dan colere = mengolah, me-numbuhkan (peradaban, dll.). Mul-tikulturalisme = pandangan budaya yang menerima kepelbagaian dalam hidup bersama. Pendekatan multikul-tur dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia seperti dengan diterimanya kehadiran lebih dari satu jenis budaya di suatu wilayah tertentu. NNarkoba kata narkoba adalah akronim dari narkotika, psikotropika dan ba-han adiktif. Narkotika adalah zat yang bila dimasukkan ke dalam tubuh, bisa menyebabkan ketergantungan dan mempengaruhi pekerjaan otak dan berbagai fungsi penting organ tubuh lainnya. Yang tergolong dalam narkoti-ka adalah bahan-bahan seperti ganja, heroin, kokain, morfi n, opium, dll.Yang tergolong psikotropika adalah zat-zat atau obat-obatan yang non-narkotik dan mempunyai kekuatan un-184Kelas XII SMA/SMKtuk mempengaruhi sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan dalam aktivitas mental dan perilaku dan bisa menimbulkan ketergantungan pada pemakainya. Jenisnya dapat dibagi-bagi menurut kegunaannya di dunia medis. Yang tergolong psikotropika antara lain adalah LSD, ekstasi, amfet-amin, pentobarbital, diazempam, bar-bital, dll. Di dunia kedokteran, zat-zat seperti morfi n terkadang digunakan untuk mengurangi rasa sakit, namun penggunaannya sangat hati-hati dan dikontrol dengan cermat oleh dokter dengan penuh pertimbangan. Nilai makna nilai ada banyak, namun yang ditekankan di sini adalah “prinsip yang dianggap berharga, dijadikan dasar atau pegangan dalam berpikir dan bertindak.”OObjektif kata ini berasal dari bahasa Lain, objectivus, yang merupakan kata sifat dari kata benda objectum, yang serarti “sesuatu yang disajikan kepada piki-ran”. Kata ini dibentuk dari dua kata bahasa Latin, ob- = “dalam perjalanan” dan jacere = “melemparkan”. Jadi, ob-jek dapat diartikan sebagai “sesuatu yang dilemparkan dari luar”. Dengan demikian, objektif merujuk kepada sesuatu yang bukan datang dari diri sendiri, sesuatu yang disampaikan dengan tidak memihak kepada sia-papun juga. Lawan katanya adalah * subjektif. Optimal kata sifat optimal dipinjam dari bahasa Inggris, yang dikembangkan dari kata bahasa Latin, optimus, yang berarti “yang terbaik”. Otentik kata otentik berasal dari bahasa Yunani, authentikos, yang berarti “yang utama”, “tulen”, “tidak diragukan keasliannya”, “dapat dipercaya”, atau “dibuat dengan cara yang tradisional sehingga menyerupai aslinya.” Mis. “Kesaksiannya didasarkan pada bukti-bukti yang otentik”, atau “Sedikitnya restoran Bali di Jakarta membuat kita sulit menemukan masakan Bali yang otentik”. Otoritas berasal dari kata bahasa Latin, auctor, yang berarti “pengarang”, “pro-motor”, “originator”. Dengan demikian, seorang auctor mempunyai kuasa un-tuk mengatur bagaimana keputusan-keputusannya harus dilaksanakan. Ia juga memiliki kuasa untuk bertindak atau mendelegasikan kekuasaannya kepada orang lain untuk dilaksanakan. Kata lain untuk otoritas dalam bahasa Indonesia adalah wewenang. PPenabur kata penabur berasal dari kata kerja tabur, artinya “menyebarkan ses-uatu”, mis. benih, biji, bunga, uang. Contoh: “Musim tanam dimulai oleh petani dengan menyiapkan lahan, lalu menaburkan benih di atasnya.” Orang yang melakukan pekerjaan ini disebut penabur. Plural, Pluralisme, Pluralitas jamak, lebih dari satu. Orang yang percaya akan pluralisme adalah orang yang percaya ada lebih dari satu cara dalam men-jalani kehidupan, misalnya dengan hidup berdampingan dengan orang yang berbeda suku, etnik, agama, keyakinan, ideologi, gender, dll. Perspektif berasal dari kata bahasa Latin, perspective, yang dikembangkan dari kata perspect yang berarti “melihat dengan cermat”. Kata kerjanya per-spicere dibentuk dari kata per- = me-185Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ lalui, dan specere = “melihat”. Dengan demikian perspektif berarti melihat melalui sudut pandang tertentu. Poligami kata ini merujuk kepada ikatan suami-istri yang terdiri dari lebih dari dua orang. Poligami adalah ikatan suami-istri yang lebih dari dua orang. Kata ini berasal dari kata bahasa Yu-nani, poligamia, yang dibentuk dari dua kata bahasa Yunanti yaitu polys = banyak dan gamos = pernikahan. Ada beberapa bentuk poligami, yaitu poliandri, poligini, dan bigami. Po-liandri berasal dari kata Yunani po-luandria, yang dibentuk dari dua kata polys = banyak dan aner = laki-laki. Jadi poliandri berarti “pernika-han dengan lebih dari satu suami.” Poligini berasal dari kata kata Yu-nani polygyny, yang dibentuk dari dua kata polys = banyak dan gynes= perempuan. Jadi, poligini berarti “pernikahan dengan lebih satu istri”. Bigami berasal dari kata Yunani biga-my, yang dibentuk dari dua kata yaitu bi = “dua” dan gamos = “pernikahan”. Dengan demikian, bigami adalah per-nikahan antara seseorang dengan dua orang, biasanya satu laki-laki dengan dua perempuan. Primer kata ini berasal dari bahasa Inggris, primary, yang diambil dari kata ba-hasa Latin, primarius, primus, yang be-rarti “yang pertama”. Jadi, kata primer menunjuk kepada sesuatu yang per-tama atau yang terutama, yang paling penting. Prinsip dari kata bahasa Latin, principium, yang berarti “sumber”, “dasar”, “yang utama”. Jadi, sebuah prinsip menun-juk kepada sebuah dasar, sebuah pe-doman yang menjadi patokan untuk bertindak. RRealitas kata ini berasal dari bahasa Ing-gris, reality, yang diambil dari bahasa Latin, realitas. Kata realitas sendiri dikembangkan dari kata dasar bahasa Latin, yaitu res, yang berarti “benda”. Realitas menunjukkan bahwa benda yang dimaksud itu benar-benar [ada]. Dengan demikian, realitas merujuk ke-pada sesuatu ada atau terjadi, bukan sesuatu yang dikhayalkan ada atau di-harapkan terjadi. Rezim kata rezim berasal dari bahasa Pran-cis, regime, yang dikembangkan dari kata bahasa Latin, regimen yang berar-ti “pemerintahan”. Meskipun sifatnya netral, kata rezim seringkali digunakan untuk merujuk kepada pemerintahan yang *otoriter. Roh Kudus dikenal sebagai salah satu oknum Tritunggal, selain Allah Bapa dan Allah Anak. Roh Kudus mengenal kelemahan kita (Rm. 8:26), mengajar kita (mis. Yoh. 14:26; Rm. 8:14), bekerja melalui doa (Rm. 8:26), mengungkap-kan rencana Yesus kepada kita (2 Tim. 3:16-17), dan meyakinkan kita akan dosa kita agar kita menyesuaikan hid-up kita seperti Yesus (Yoh. 15:8-11). Role model kata bahasa Inggris ini dibuat dari dua kata yaitu role = peranan dan *model = contoh. Dengan demikian, role model adalah orang yang cara hidup, kata-kata, tindakan, dan selu-ruh perilakunya dapat dijadikan con-toh atau teladan bagi orang lain. Mis. “Seorang guru adalah role model bagi murid-muridnya.”186Kelas XII SMA/SMKRole play kata bahasa Inggris ini dibuat dari dua kata yaitu role = peranan dan play = bermain, permainan. Dalam role play seseorang diminta untuk men-gambil peran orang lain dan memer-ankannya sedemikian rupa sehingga mereka menghayati apa artinya men-jadi orang lain tersebut. Role play atau permainan peran ini banyak digunak-an untuk mengajarkan orang tentang apa artinya ber-*empati dengan orang lain. SSaksi orang yang diakui kata-katanya karena dianggap sebagai pihak yang mengetahui karena ia sendiri melihat kejadiannya, atau mengalami sendiri peristiwanya. Kesaksian adalah kata-kata yang diucapkan oleh seorang saksi untuk mendukung kebenaran suatu kejadian atau peristiwa. *saksi YesusSaksi Yesus orang(-orang) yang dapat menceritakan kepada orang lain siapakah Yesus itu dan apa yang Ia in-ginkan dari hidup orang lain tersebut, berdasarkan pengetahuan atau per-jumpaan pribadi orang tersebut den-gan Yesus. Sekolah berasal dari kata bahasa Latin schola, yang berasal dari kata bahasa Yunani, schole, yaitu tempat seseorang belajar. Dengan demikian, kata seko-lah digunakan untuk merujuk kepada sebuah lembaga formal atau nonfor-mal yang menjadi tempat bagi orang tua mengirimkan anak-anaknya untuk dididik untuk memperoleh pengeta-huan, ketrampilan untuk mengem-bangkan bakat, kecakapan, dan minat anak untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan masa depannya. Seks bebas merujuk kepada perilaku ber-hubungan seks di luar ikatan apapun; biasanya atas dasar mau sama mau. Hubungan seperti ini umumnya di-anggap mengandung risiko karena seks bebas biasanya terjadi dengan berganti-ganti pasangan dan hal itu bisa menyebabkan terjadinya penya-kit menular seksual, termasuk *HIV. Sekunder dari kata bahasa Latin, secundar-ius yang berarti, “kelas dua”, “lebih ren-dah kualitasnya”. Kata ini dikembang-kan dari kata bahasa Latin secundus, yang berarti “kedua”, “nomor dua”. Jadi, kata sekunder berarti “kurang begitu penting”, “bukan yang paling utama”.Selamat kata selamat berasal dari kata salam dalam bahasa Arab dan syalom dalam bahasa Ibrani. Syalom mempu-nyai arti yang jauh lebih luas daripada “selamat” atau “damai” saja, sebab kata ini menggambarkan suasana yang da-mai, penuh sukacita, serba indah, ke-tika semua kehendak kita dijalankan sesuai dengan kehendak Allah. Sharing dari kata kerja bahasa Inggris, to share yang berarti “membagi”. Kata to share berasal dari kata bahasa Inggris kuno scearu yang berarti “potongan dari keseluruhannya” Kata sharing sering digunakan untuk suatu keg-iatan berbagi pengalaman, pikiran, dll. Simbol dari kata bahasa Inggris, symbol, yang dipinjam dari bahasa Yunani, yang dipinjam dari bahasa Yunani, sumbolon yang terdiri dari dua kata, yaitu sun = bersama-sama, “berdamp-ingan”, dan ballein = melempar. Jadi sumbolon menunjuk kepada “sesuatu yang berdampingan dengan yang lain”, “sesuatu yang mewakili benda yang lain karena kemiripannya, atau karena penerimaan masyarakat luas. 187Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ Mis. “Bendera Merah Putih adalah sim-bol negara Indonesia”. Kata lain dari simbol dalam bahasa Indonesia adalah lambang. Subjektif kata ini berasal dari bahasa In-ggris subjective yaitu kata sifat dari kata subject, yang dipinjam dari ba-hasa Latin, subjectus. Kata “subjectus” dibentuk dari dua kata bahasa Latin, yaitu sub- = di bawah dan jacere = melemparkan. Jadi,subjectus berarti “menempatkan sesuatu di bawah”. Hal yang “subjektif” adalah hal yang berada “di bawah pengalaman, pema-haman, dan perasaan seseorang”, sesuatu yang bersifat “pribadi dan tergantung pada pemahaman atau pengalaman diri sendiri”. Mis. “Guru ti-dak boleh memberikan penilaian yang subjektif kepada murid-muridnya.” Sukacita kata ini terbentuk dari dua kata dalam bahasa Sansekerta dan Pali, yaitu sukha dan chitta. Kata sukha berarti “kebahagiaan”, yang dibe-dakan artinya dengan preya yang berarti “kesenangan”. Sukha men-gandung makna kebahagiaan yang mendalam, otentik, positif, dan kekal, bukan sesuatu yang bersifat semen-tara dan karena itu tidak memuaskan. Sementara itu, kata cita berasal dari kata chitta dalam bahasa Sansekerta, yang artinya “pemikiran di bawah alam sadar”. Dengan demikian, sukacita merujuk kepada “pemikiran di bawah alam bawah sadar yang berkaitan dengan kebahagiaan yang paripurna”. TTabah kata sifat yang dicirikan oleh “kesediaan dan keteguhan di dalam menghadapi atau menanggung tan-tangan dan beban hidup yang berat.” Tabut kata tabut dalam bahasa Indonesia berasal dari kata bahasa Arab, tabut, yang merujuk kepada sebuah peti yang secara khusus dibuat atas per-intah TUHAN kepada bangsa Israel (Kel. 25:10-16) sebagai tempat untuk menyimpan dua keeping batu yang bertuliskan Dasa Titah (lih. Kel. 20:2-17). Tabut ini juga merupakan lam-bang kehadiran TUHAN di tengah bangsa Israel (Bil. 10:32; Yos. 3:11). Bangsa Israel perna mempercayai bahwa kehadiran tabut dalam peper-angan akan memberikan kemenan-gan kepada mereka. Namun suatu kali mereka melihat kenyataan bahwa tabut itu direbut oleh musuh mereka, bangsa Filistin, dan pasukan mer-eka dikalahkan musuh (1 Sam. 4:3-5). Tabut ini disimpan di Kemah Suci, dan belakangan dipindahkan ke ruang mahakudus di Bait Allah di Yerusa-lem setelah rumah ibadah itu selesai dibangun oleh Raja Salomo. Tabut ini hilang ketika Israel diserang bangsa Babel dan mereka dibuang ke pem-buangan di Babel pada tahun 586 seb.M. Tobat kata tobat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, taubat, yang menunjuk kepada “kesadaran dan penyesalan akan dosa-dosa dan kes-alahan dan karena itu muncul tekad untuk meninggalkan kehidupan yang lama”. Dalam teologi Kristen, kata to-bat digunakan untuk menerjemahkan kata metanoia dalam bahasa Yunani, yang berarti “berbalik 180 derajat” dari kehidupan yang lama.” Kata bendanya adalah “pertobatan” 188Kelas XII SMA/SMKVVertikal kata vertikal berasal dari bahasa Inggris, yang meminjam dari bahasa Latin, verticalis. Kata verticalis berasal dari kata bahasa Latin, vertex, yang be-rarti “titik tertinggi”, “titik puncak”. Dari kata vertex dibentuk kata vertical yang artinya “titik puncak berada sedemiki-an rupa sehingga tepat berada di atas titik dasarnya.” Jadi, kata vertikal meru-juk kepada garis tegak lurus. YYunani Yunani adalah kata yang digunakan untuk merujuk kepada wilayah yang terletak di ujung selatan Semenan-jung Balkan, di bagian timur Laut Ten-gah. Nama Yunani dalam bahasa Indo-nesia diperoleh dari bahasa Arab, Ionia yaitu nama wilayah di pesisir barat negara Turki sekarang. Di masa lam-pau wilayah Yunani memang meluas hingga ke Turki, bahkan juga mencak-up Mesir, Suriah, Iran, Irak, Afganistan dan Pakistan, ketika Alexander Agung hingga tahun 323 seb.M. mengada-kan penaklukan besar-besaran untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Yunani diakui dunia sebagai tempat lahirnya Kebudayaan Barat, karena dari sinilah pemikiran-pemikiran fi lsa-fat Yunani seperti yang dikembangkan oleh Sokrates, Plato, Aristoteles, dll. menyebar ke seluruh Eropa.Next >