< Previous287 Pemakaian/penggunaan Sanggul Lenggeng oleh remaja di Sikka, melambangkan bahwa ia telah meninggalkan masa kanak-kanak dan memasuki masa dewasa. Ada kepercayaan bahwa gadis remaja yang telah mendapat haid dan telah bersanggul, berarti dari ketergantungan pada orang tuanya dan telah dapat dianggap berdiri sendiri. Orang tua remaja yang akan memasuki jenjang hidup baru sebagai orang dewasa, akan memperingati peristiwa itu dengan pesta yang disebut “dong pelang nora lenggeng alang”. Dengan demikian penggunaan sanggul Lenggeng untuk pertama kalinya, adalah melalui upacara adat. Pemakaian Sanggul Lenggeng tersebut juga menjadi simbol yang menandakan bahwa sidara siap untuk berumah tangga dan menjadi seorang ibu. 2) Bentuk hiasan yang digunakan a) Heging, adalah hiasan berbentuk antik (tongkat kecil) yang meruncing pada kedua ujungnya, terbuat dari gading atau tanduk. b) Soking, adalah heging yang terbuat dari logam (emas, perak atau imitasi) yang diberi hiasan pada salah satu ujungnya, biasanya dipakai untuk ke pesta. Heging atau soking tersebut dipasang dari kiri ke kanan melewati garis tengah sanggul, ujungnya kelihatan pada sisi sanggul. 3) Jenis-jenis peralatan a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara, panjang 80 sampai dengan 90 cm atau rambut asli yang panjang. d) Tali pengikat/karet. e) Harnal. f) Hair spray. 4) Cara membuat sanggul a) Rambut bagian depan dan belakang, disisir arah ke kanan. b) Rambut itu disatukan pada bagian atas kepala, agak ke kanan, bila memakai cemara, maka cemara disematkan pada ikatan rambut. c) Rambut dilingkarkan dari kanan ke depan lalu ke kiri. Dari bagian depan kira-kira 3 jari dari batas pertumbuhan rambut. Bentuklah lingkaran sanggul meliputi ‘top dan crown’. d) Ujung rambut diselipkan dari depan ke belakang melewati lingkaran sanggul bagian bawah. v. SaSa1) SeSaBima KabupkabuppropinkebudSamawmendimempsepert anggul daeraanggul daera ejarah sangganggul sehadan Domppaten, dimapaten lainnyansi lain, di ayaan, yaitwa mendiaami pulau punyai ciri-citi dalam hal Gambar.SuGambaSuah Nusa Tenah Nusa Tengul ari-hari bagi pu. Di Proana 3 kabua berada dNusa Tengtu etnis Sami Pulau SSumbawari tersendiri busana, tata 7.86. Langkahumber : Santosar. 7.87. Sanggumber : Santos nggara Baranggara Bararemaja maopinsi Nusaupaten berai Pulau Suggara Barasak yang mSumbawa ba bagian di dalam kea rias rambuh Pembuatan Sso, Tien (1999)ul Tampak Samso, Tien (1999)t t disebut Saupun oranga Tenggaraada di Pulmbawa. Seat terdapat mendiami Pbagian BaraTimur. Ketehidupan buut serta hal-hSanggul ) mping ) amuu Mbantag tua dari kaa Barat terlau Lombokperti halnya3 etnis pePulau Lombat dan etntiga etnis udaya seharhal lainnya. 288 a. abupaten rdapat 6 k dan 3 a dengan endukung ok, etnis is Mbojo tersebut i-harinya, 289 Etnis Sasak mendiami Pulau Lombok, yakni di kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Etnis Samawa mendiami Pulau Sumbawa bagian Barat, yakni di kabupaten Sumbawa. Mbojo mendiami Pulau Sumbawa bagian Timur, yakni di kabupaten Bima dan kabupaten Dompu. Gambar. 7.88. Tampak Belakang Sumber : Santoso, Tien (1999) Budaya serta adat istiadat ketiga etnis tersebut tidak dapat lepas dari budaya penduduk pendatang dari berbagai etnis seperti Bali, Jawa, Bugis, Arab, Cina dan lain sebaginya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kesenian, adat perkawinan, busana, tata rambut dan hal lain. Penataan rambut penduduk Nusa Tenggara Barat sangat dipengaruhi oleh budaya penduduk pendatang, dimana yang paling banyak berpengaruh adalah budaya serta kesenian dari Bali dan Sulawesi, di samping etnis Samawa dan etnis Mbojo. Hubungan antara penduduk asli dan pendatang sangat baik dan sudah terjadi pembauran. Penduduk pendatang yang paling banyak jumlahnya adalah suku Bali, mereka sebagian besar menetap di Kabupaten Lombok Barat, sehingga dalam penataan rambut sehari-hari, etnis Sasak sangat dipengaruhi oleh tata rambut dari Bali (Pusung Taga). Demikian pula ornamen rambut yang dipakai sama dengan sanggul dari Bali, menggunakan bunga hidup maupun bunga imitasi, seperti bunga kenanga-semanggi dan bunga kamboja. Sampai busana sehari-hari pun sama dengan busana wanita Bali. Tata rambut bagi remaja menggunakan sanggul kecil dibagian atas tengah dengan bentuk seperti sanggul Cepol dari Betawi. Kemungkinan besar sanggul ini dipengaruhi dari daerah lain disekitar Nusa Tenggara Barat yang diperkenalkan oleh pendatang dari Maluku atau Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur. Busana khas bagi remaja adalah busana Lambung yakni busana berwarna hitam dengan hiasan bordir 290 pada bagian tepinya dan menggunakan 1 selendang/kain penutup bagian pinggang dengan menggunakan rantai ikat, pinggang sebagai pengikat selendang yang melilit badan/pinggang. Untuk etnis Samawa tata rambutnya dipengaruhi oleh penduduk pendatang, yang berasal dari Sulawesi, sehingga bentuk tata rambutnya seperti halnya sanggul dari Sulawesi Selatan, yakni Sempolong Tettong. Untuk etnis Mbojo tata rambutnya dipengaruhi dengan masuknya agama Islam ke Pulau Lombok sampai Pulau Sumbawa yang disebarkan oleh pendatang dari Sumatera dan Sulawesi. Bentuk sanggul menyerupai sanggul yang berasal dari Sumatera Selatan yakni sanggul Malang dengan bentuk seperti angka 8 yang rebah dengan letak yang sedikit berbeda. Sanggul ini merupakan sanggul sehari-hari dan juga sanggul yang dikenakan oleh pengantin wanita. Pada kesempatan kali ini, kami akan memperkenalkan lebih jauh mengenai sanggul dari Nusa Tenggara Barat yang berasal dari etnis Mbojo. Sanggul ini dapat dijumpai sehari-hari yang dikenakan oleh remaja putri sampai orang tua dalam bentuk yang sama. Perbedaan dapat dilihat dari busana yang dikenakan. Desain busana bagian atas sama, dengan bentuk yang sangat sederhana, dipengaruhi oleh disain dari Sulawesi (baju Bodo) dan tentunya dari daerah lainnya di Nusa Tenggara Barat. Pada umumnya kaum remaja dapat menggunakan busana bagian bawah berupa sarung yang dibuat dari bahan yang sama dengan busana bagian atas. Jika para orang tua selalu mengenakan busana bagian bawah berupa sarung tenun khas daerah ini. Tata rambut dari etnis Mbojo dikenal dengan nama Samuu Mbojo dengan artian: Samuu adalah sanggul dan Mbojo adalah Bima (nama kota kabupaten). Samuu Mbojo terdiri dari Samuu Tuu dan Samuu Mbanta. Samuu Tuu adalah sanggul bagi pengantin wanita di daerah tersebut, dengan bentuk sanggul mendekati sanggul dari daerah Sulawesi Selatan (Sempolong Tettong). Sedang Samuu Mbojo adalah tata rambut berbentuk sanggul bagi remaja dan orang tua dengan bentuk sanggul menyerupai sanggul Malang dari Palembang. Sejak zaman dahulu secara turun temurun tata rambut ini tetap dipertahankan, dimana pembuatannya dilakukan dengan menggunakan rambut sendiri, sehingga sampai sekarang wanita berambut panjang masih dapat ditemui di daerah Nusa Tenggara Barat. Untuk saat ini rambut tambahan yang dikenal dengan cemara dapat digunakan. Pilih cemara dengan kepanjangan 80-90 cm, disesuaikan dengan besarnya kepala. Pada umumnya sanggul tidak terlalu besar. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan Bunga hidup seperti kemboja, bunga cempaka berwarna putih dan kuning atau bunga melati dan bunga lainnya. Yang umum digunakan adalah bunga cempaka kuning dan putih. Pada acara-acara tertentu dapat dipergunakan juga hiasan imitasi/korsase berbentuk bunga yang 291 dipakai seperti bunga kenanga kunig atau kemboja. Atau biasa juga mereka menggunakan bahan dari emas atau suasa yang berbentuk bunga-bunga seperti di atas. 3) Bentuk sanggul Menyerupai sanggul dari Palembang (Sanggul Malang), dengan bentuk angka 8 rebah. Letak sanggul dibagian belakang, tidak menyentuh tengkuk. Bentuk sanggul simetris dibagian belakang kepala, tampak sedikit jika dipandang dari depan. Hiasan atau ornamen bunga akan tampak dari pandangan depan, dimana hal ini akan memperindah. Besar sanggul disesuaikan dengan besarnya kepala si pemakai. 4) Hiasan/peralatan yang digunakan itu adalah a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara 80-90 cm. d) Harnal. e) Hair spray. 5) Cara membuat sanggul a) Persiapkan rambut tambahan cemara sepanjang 80-90 cm, dalam keadaan bersih dan tersisir rapi, tidak kusut. Beberapa tusuk konde (haarnald) dan jepit rambut serta ornamen penunjang lainnya. Hiasan bunga hidup sebanyak 5-7 buah cempaka berwarna kuning dan jumlah yang sama berwarna putih. b) Sisir ke belakang seluruh rambut (tanpa sasakan), ikat/satukan rambut dibagian tengah belakang kepala, agak ke atas menggunakan pengikat rambut. Sisakan sebagian kecil rambut bagian tengah tidak terikat, yang disiapkan bagi pengikat sanggul/ pengencang sanggul yang dibuat. Sebagian kecil rambut tersebut disebut “darl” dimana untuk daerah Yogyakarta dikenal sebagai “lungsen”. Jika rambut asli pendek, rambut tersebut disatukan/dirapikan sedemikian rupa, dengan cara menyatukannya dan ditata sepipih mungkin dibagian tersebut. Jika sisa ikatan rambut tersebut panjang, dapat disatukan dengan cemara pada saat pembuatan sanggul. Rambut asli tersebut akan berada pada panggkal cemara. c) Sisipkan sebuah haarnald pada bonggol/ikatan atas pada cemara yang akan digunakan. Pastikan bahwa cemara tersangkut pada ikatan rambut dengan baik, agar (tidak mengganggu pemakaian sanggul dikepala yang bersangkutan). Cemara dapat juga diikatkan menyatu dengan ikatan rambut menggunakan tali atau karet pengikat. Umumnya sanggul memerlukan cemara yang padat, yakni dengan cara memelintir cemara tahap demi tahap. Setiap tahapan 292 memerlukan ketelitian, mengiangat bahwa sanggul bagian kanan dan kiri harus sama besarnya, dimana bagian sebelah kiri cenderung akan lebih besar, terlebih jika rambut asli yang agak panjang. Bagian ini memerlukan pelintiran yang lebih untuk menyamakan ketebalan rambut pada lingkaran sanggul sebelah kanannya. d) Awal pembuatan sanggul dimulai dari membentuk sanggul bagian kiri, dengan cara membuat sebuah lingkaran berbentuk lonjong mengarah ke bentuk bulat. Arahkan rambut mulai dari kiri bawah lalu naik ke atas membentuk lingkaran bagian kiri sanggul. Pada pembuatan bagian sanggul ini, tangan kiri berperan memegang bagian dalam sanggul (lihat gambar). Selanjutnya membuat bulatan untuk sanggul bagian kanan dalam bentuk yang sama, dengan cara membawa rambut ke arah kanan atas, menurun dan mengarah ke bagian tengah sanggul (tempat ikatan pangkal cemara). Posisi ini adalah tahap akhir dari pembuatan sanggul. Setelah kedua lingkaran terbentuk, posisi ujung rambut berada pada bagian atas. Ujung rambut tersebut berfungsi sebagai pengencang dan pemersatu kedua lingkaran yang terbentuk, sisa ujung rambut tersebut dililitkan ke bagian bawah beberapa kali sampai rambut tersebut habis. Darl atau Lungsen (dalam bahasa Jawa, diikatkan mengelilingi sanggul bagian tengah seperti halnya sisa ujung cemara “darl” akan mempertahankan dan memperkuat bentuk sanggul). e) Pastikan sanggul terpasang dengan seksama. Kencangkan dengan penggunaan beberapa buah harnal dan jepit rambut. Untuk lebih rapi, gunakan harnet yang berfungsi sebagai penahan bentuk sanggul yang sudah dibuat, sekaligus merapikan sanggul tersebut. f) Setelah pemakaian harnet selesai, pilih beberapa kuntum bunga sebagai hiasan sanggul Mbanta yang sehari-hari dikenakan oleh sebagian besar mayarakat Nusa Tenggara Barat. Bunga (Jungge) diletakkan dibagian atas sanggul, dengan menyisipkan diantara rambut asli dengan sanggul yang dibuat. Banyaknya tergantung dari besar kecilnya sanggul, umumnya masing-masing 5-7 kuntum, pada sebelah kanan bunga berwarna kuning, dan sebelah kiri yang berwarna putih. Putih melambangkan kesucian dan kuning melambangkan kesuburan. Untuk bangsawan menggunakan masing-masing 9 kuntum bunga dengan warna yang sama. Para wanita berumur, umumnya mereka tidak menggunakan bunga tetapi menggunakan Jungge Kere Dudu (Kere Dudu = Bulu Landak), sebelum digunakan Jungge Kere Dudu terlebih dahulu ditusuk dengan kunyit yang berwarna kuning dan bawang putih secara berselang seling. Jungge Kere Dudu w. SanSa1) AsPapanjanlangkapada sini akaMalukUnyang gumpasanggSeukuransemuayang Biasanbungaculan,disangBilselalu adat perkawpersiaSekondejauh mdahanberfungsi sputih dari knggul daerahanggul daera sal-usul sangada zaman ng, sehinggaah, yang jikasanggul penan dijelaskanu Utara. ntuk para wbentuknya alan rambutul. ementara ban batok kelaa kalangan telah ada nya setiap ra-bunga yan kenanga. Sggul. la mereka mdilingkari dbaju kurunwinan biasaapan pekerjaeperti telah de menyerupamenembus an ke dahan lasebagai penkunyit dan b Gambar.Su h Maluku Utah Maluku Uggul dahulu karea dapat disaa ditinjau bengantin dan n tentang sawanita yang bundar agt seperti ekagi ibu-ibu apa yang sedwanita dendihalaman rumah memg harum, seSetiap meremau pergi kedengan sosng tanpa panya wanitaaan, besoknydiuraikan teai ekor burunangin, meneain untuk begencang saawang putih 7.89. Langkahumber : Santosara Utara disebutena perempanggul agarentuknya samcara pemakanggul yang separuh umak kecil dikor, karena muda atau dang, bagiangan suntingrumah sepunyai halaeperti bungaka mau kelue suatu acaroboko (bunpengalas ka/ibu-ibu/keluya. Tradisi “Rerdahulu, beng. Sesekor ntang badaierteduh dan nggul dengah. h Pembuatan Sso, Tien (1999)t Ekor Burunpuan selalu r tidak tergema pada 4 ekaiannya. Ubiasa dipakmur; biasanylonggarkan letaknya di para gadisn tumbuhnyagan bunga rebagai pengman yang la rose, manuar dipetik sra terutama nga ron konaki, ke upuarga datanRorio” berartntuk rambutburung bias dari segalaistirahat. Buan hiasan kuSanggul ) ng. memelihararai membataetnis, hanyantuk itu padkai harian baya memakaihingga mebelakang ds, besarnyaa tunas. Diprose (bungaghias dan uas ditanamnuru (melati)sekuntum dke Kedatonnde) denganpacara-upacag antar Roti saling ment belakang dsanya lincaha cuaca, hingurung melam293 uning dan a rambut asi gerak a berbeda da bagain agi wanita i sanggul embentuk di bawah sanggul pakai oleh a mawar) pewangi. m dengan ), gambir, diselipkan , sanggul n busana ara adat rio untuk nolong. di bawah h, terbang ggap dari mbangkan 294 keperkasaan, kelincahan dapat mengatasi segala tantangan keganasan alam, melambangkan seorang wanita dengan wawasan yang luas dapat mengatasi berbagai kesulitan hidup dan kehidupan dalam berumah tangga. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan Sosoboko (untaian bunga ron konde) diambil dari pohon paceda, kayu pohon paceda yang dikeringkan dan dibelah diambil dalamnya yaitu hati dari pohon tersebut berwarna putih, kemudian diraut, diukir, diwarnai dan diuntai. Tetapi kini dengan adanya hutan lindung, cagar alam dan sebagainya, wanita Maluku Utara tidak kehilangan kreasi dengan adanya bahan baku yang praktis yaitu busa pelindung alat-alat elektronik (Styrofoan), diambil dan dibuat ron konde dengan diselipkan pita berwarna-warni sesuai dengan warna kebaya atau baju kurung yang dipakai. Namun kini kurangnya pengarajin-pengrajin ornamen sehingga kembang goyang dapat dikurangi 5 atau 3 buah saja, walaupun bukan yang asli. Biasanya dipakai pada acara Lomba-lomba Busana Daerah, Penjemputan tamu-tamu oleh Lembaga Pendidikan Yayasan Argidia Propinsi Maluku Utara, Lomba Putri Citra dan Pemilihan Jojaru dan Ngongare Daerah Maluku Utara. 3) Peralatan yang digunakan a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara 60-70 cm. d) Harnal. e) Hair spray. 4) Cara membuat sanggul a) Rambut sepanjang 60-70 cm, dirapikan bagian kiri-kanan telinga ditarik keluar dengan jari jempol membentuk sayap. b) Diikat jadi satu di daerah mahkota, boleh disasak sedikit, dibantu dengan cemara (karena wanita kini jarang memelihara rambut sepanjang itu). c) Kemudian dipelintir, lilitkan arah ke kanan (karena Moloku Kie Raha mengutamakan Agama, Adat, dan Budaya, sesuatu dimulai dari kanan) ujungnya dimasukkan pada ikatan, lalu diputar membentuk konde. d) Bagian bawah agak dilonggarkan sedikit ditarik keluar membentuk ekor burung. 5) Perawatan sanggul/rambut Setiap minggu diadakan perawatan rambut 2 kali bacoho (keramas). Bahan-bahan bacoho: kelapa yang diparut dicampur dengan belahan jeruk purut 2 buah, segenggam umbi rumput teki yang sudah ditumbuk, dedaupayahsililoa mengujum’at Ba(disankeramkulit kauntuk itu me unan rumput karena ak(minta izuatkan akar pagi setelah ahan-bahan grai) selainmas rambut dayu fofau (tamembersihkemakai minyat digo (daunkarnya masuin pada sr rambut dah fajar terbit GambaSuGambSu tersebut dn rumput ddibilas dengaplau) yang kan kemudiaak rambut. n susapu) yauk jauh ke sang pencian menyubu. r. 7.90. Sangguumber : Santosbar.7.91. Pemumber : Santosdi atas dicadigo (boleh gan air kemumenimbulkaan dibilas deang biasa didalam tanapta). Agar urkan rambuul Tampak Belaso, Tien (1999)bentukan Sangso, Tien (1999)ampur jadi juga dibuaudian dishaman busa dipaengan air saicabut dengaah, setelah dapat beut, diambil p akang ) ggul ) satu lalu dat santan). mpo denganakai sebagaampai bersih295 an susah dibobeto/ ermanfaat pada hari disongara Setelah n serutan i shampo h. Setelah 296 x Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Bila telah selesai melakukan penataan sanggul, rapikan kembali area kerja, peralatan dan kosmetika. Tempatkan alat dan kosmetika tersebut pada tempatnya masing-masing dengan benar. C. Uji Kompetensi Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi menata sanggul sangat perlu diberikan tes kompetensi. x Kompetensi yang diharapkan dari materi di atas adalah: 1. Siswa dapat menata sanggul (up style). 2. Siswa dapat menata sanggul daerah. x Soal : Petunjuk: jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan ringkas. 1. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam menata rambut, jelaskan dengan ringkas.! 2. Terangkan fungsi hair spray pada penataan rambut.! 3. Sebutkan ornamen yang dibutuhkan pada penataan sanggul sempol gampang kemang.! 4. Penataan sanggul daerah sebaiknya disesuaikan dengan model dan warna busana, kenapa demikian beri alasanmu.! 5. Sebutkan 5 macam sanggul daerah Indonesia yang kamu ketahui.! x Tugas kelompok Tatalah rambut pelanggan dengan bentuk sanggul daerah Malang lengkap dengan ornamen dan busana yang akan dipakai. x Tugas mandiri Tatalah rambut pelanggan untuk kesempatan pesta malam. Next >