< Previous 529 4. Kemasan Seperti disampaikan didepan, kemasan merupakan proses lanjutan dari cetak grafika, hasil cetakan tidak dibuat buku, tetapi dibuat bungkus obat-obatan, tempat botol atau barang-barang lain, yang memerlukan kemasan. Kemasan fleksibel dapat dibentuk dari aluminium foil, film plastic, selopan, film plastic berlapis logam aluminium (metalized film) dan kertas dibuat satu lapis atau lebih dengan atau tanpa bahan thermoplastic maupun bahan perekat lainnya sebagai pengikat ataupun pelapis konstruksi kemasan dapat berbentuk lembaran, kantong, sachet maupun bentuk lainnya. Kemasan membutuhkan unsur cetak untuk mengkomunikasikan isi dari barang yang dikemas. Ada beberapa tujuan mengapa kita mengadakan unsur cetak dalam suatu kemasan yang diantaranya adalah : 1. Sebagai Promosi, dengan adanya unsur cetak diiringi dengan desain yang menarik maka unsur cetak berlaku sebagai bahan promosi 530karena kemasan akan kelihatan lebih menarik daripada yang tidak ada cetakan. Jadi sebaik apapun suatu produk apabila kemasannya tidak menarik, terkadang sangat mempengaruhi daya jual produk tersebut. 2. Sebagai Informasi, dengan adanya unsur cetak dalam kemasan maka cetakan dapat menginformasikan tentang keadaan barang yang ada dalam kemasan. Informasi dapat berupa jumlah, berat, macam, warna, rasa dan masa berlaku sehingga masyarakat langsung dapat mengetahui keadaan barang dalam kemasan tanpa membuka terlebih dahulu. 3. Sebagai Proteksi (pelindung), suatu kemasan terkadang juga memerlukan suatu pelindung dari segala perlakukan suatu alur produksi. Seperti kemasan kaleng sardences ini. Setelah menjadi kaleng, maka kaleng ini akan melalui alur produksi sardences yaitu berdesak-desakan diconveyor untuk diisi kemudian ditutup dan terakhir direbus (retort) dengan suhu 120°c selama 45 menit. Disini unsur cetak dapat membantu kemasan agar dapat tetap baik. 4. Sebagai Security (pengaman), suatu cetakan juga dapat sebagai pengaman kemasan. Dalam hal ini dengan mengadakan cetakan dengan berkode khusus sehingga sipemilik dapat mengetahui dengan pasti bahwa ini produk asli atau bukan. Atau yang lebih ketat lagi dapat dicetak memakai tinta security agar produknya tidak dapat dipalsukan. Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dikemasan, antara lain : nama/ merk, logo, nama produsen, nama produk, isi, kode warna, teks sesuai peraturan, cara pemakaian, panel harga/ bar code, warna dan hubungannya dengan produk, mudah dibaca/ terbaca, mudah dilihat/ terlihat, dan Impak dan kepribadian. Aplikasi packaging/ kemasan meliputi (1) flexible packaging (plastic film) : snack, food, dan noodles, (2) rigid packaging (rigid film/ sheet) : 531food container, dan (3) box packaging (corrugated, duplex paper) : carried box, display box, food box. Perlindungan diperlukan untuk sebagian atau keseluruhan dari produk yang dikemas guna mendapatkan nilai tambah, untuk promosi penjualan dan kepuasaan pemilik untuk mendapatkan profit secara jangka panjang dan pendek. Hal ini berkaitan sekali dengan ketahanan kemasan. Ada dua faktor yang mempengaruhi yakni : faktor extern dan intern. Kedua faktor ini sangat erat sekali hubungannya dengan keadaan produk yang dikemas sehingga perlu mendapatkan perhatian supaya jangan terjadi hal-hal dibawah ini : - Nilai tambah produk hilang. - Kontaminasi dengan zat-zat kimia, udara dan bakteri. - Profit / Laba menurun. - Faedah yang didapat konsumen tidak sesuai. - Kerusakan / pengembalian. - Kelancaran transportasi tidak baik. Faktor Extern, yang mempengaruhi Ketahanan dari kemasan adalah : - Iklim. - Transportasi. - Gas, Air, Serangga. Faktor Intern, yang mempengaruhi Ketahanan dari kemasan adalah : - Bahan pengemasnya sendiri. - Produk yang dikemas. - Zat aktifnya. Dilihat dari kedua faktor tersebut maka dari itu sangat perlu sekali mengetahui produk yang akan dikemas, menggunakan kemasan apa dan bagaimana ketahanannya. Kemasan yang baik akan mempunyai dampak yang positif, antara lain : - Mengurangi biaya per unit. 532- Mempromosikan penjualan, penjualan eceran serta penerimaan produk oleh konsumen. - Meningkatkan kinerja penjualan dan keuntungan / laba. - Mengurangi limbah atau bahan terbuang pada proses pengemasan. - Menambah jangkauan pasar dan membina pasan yang baru. - Meningkatkan kenyamanan konsumen. - Mengurangi kerusakan. - Meningkatkan pengendalian pada transportasi. 533 Lampiran A a2Dermawan, Budiman. 1987. Pendidikan Seni Rupa. Bandung : Ganeca Exact Gradasi edisi I no.3. 2007. Semarang : Gradasi Grafika Indonesia edisi 89. 1999. Jakarta : Serikat Grafika Pers edisi 99. 2001. Jakarta : Serikat Grafika Pers edisi 112. 2004. Jakarta : Serikat Grafika Pers edisi 113. 2004. Jakarta : Serikat Grafika Pers edisi 118. 2006. Jakarta : Serikat Grafika Pers edisi 120. 2006. Jakarta : Serikat Grafika Pers Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta : PT. Pustaka Quantum Heidelberger. 1995. Basic Principles of Quality Control Densitometry. Heidelberg . 1995. Cielab Color Space. Heidelberg . 1995. Color and Quality. Germany : Heidelberg (diterjemahkan) . 1995. CP Tronic – CPC. Heidelberg . 1995. Data Control. Heidelberg . 1995. Digital Prepress : The Time Has Come !. Heidelberg . 1995. Does Color Reproduction Have to be Difficult. Heidelberg . 1995. Lino Color. Heidelberg . 1995. Quasar. Heidelberg . 1995. Quickmaster DI 46-4 Market and Technology. Heidelberg Lampiran A a3 . 1995. Quickmaster DI 46-4. Heidelberg . 1995. S-Offset. Heidelberg . 1995. Speedmaster CD 102. Heidelberg . 1995. Speedmaster SM 52. Heidelberg . 1995. Speedmaster SM 74. Heidelberg . 1995. Tango. Heidelberg . 1995. The New Approach to Quality Control in Printing. Heidelberg HTTP://www.graphic-map.com HTTP://id.wikipedia.org/wiki/rotogravure HTTP://www.artseditor.com HTTP://www.beadesigngroup.com HTTP://www.dynodan.com HTTP://www.heidelberg.com HTTP//www.iloveletterpress.com HTTP://www.international paper HTTP://www.kertasgrafis.com HTTP://www.mesin pengemas.com/mesin_pad_printing HTTP://www.ekamajumesinindo.com HTTP://www.pneac.org HTTP://www.postdiluvian.org HTTP://www.princessa.co.id/product/printing/pad_printing Lampiran A a4 HTTP://www.rba.gov.au Kleppner, Otto. 1966. Advertizing Procedure Engelwood Cliffs, New Jersey : Pren-tice Hall Inc. Kiphan, Helmut. 2000. Handbook Print Media. Germany : Heidelberg Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi Mardjuki, Sentot. 2001. Dasar-Dasar Kalkulasi dan Perhitungan Biaya Cetak Buku. Jakarta : Pusat Grafika Indonesia McClelland’s, Deke. 2002. Look & Learn Photoshop 6. Jakarta : Elex Media Komputindo Mulyona, Ahmad Parlan. 1988. Pendidikan Seni Rupa Jilid 2. Surakarta : Widya Duta Nusantara, Guntur. 2005. Panduan Praktis Cetak Sablon. Jakarta : Kawan Pustaka Penggunaan Bahan/ Faktor Kimia dalam Proses Cetak – Seminar di PT. Masscom Graphy tanggal 17 Juni 2002 Printpack, No 1 Maret – April 2007. Jakarta : PT Gramedia Pusat Grafika Indonesia. 1978. Pengajaran Terprogramkan Cetak – Offset Jilid 1s/d 6. Jakarta . 1981. Cetak Tinggi Mesin, Bahan dan Perkakas. Jakarta . 1982. Fotografi Nada Penuh dan Nada Lengkap Model, Peralatan, Bahan, Pengukuran. Jakarta . 1983. Fotografi Nada Penuh dan Nada Lengkap jilid 2 dan 3. Jakarta . 1983. Kejuruan Litografi. Jakarta Lampiran A a5 . 1983. Pengetahuan Kejuruan Dasar Penjilidan Buku 1. Jakarta . 1983. Penyelesaian Buku Jilid Massal dan Brosur. Jakarta . 1987. Tata Letak dan Perwajahan. Jakarta . 1989. Warna dan Tinta. Jakarta . 1990. Teknik Grafika dan yang sehubungan dengan itu. Jakarta . 1990. Teori Menyusun Buku dengan Tangan 1. Jakarta . 1991. Beberapa Pokok tentang Fotografi Garis Jilid 2. Jakarta . 1991. Pengertian Dasar tentang Fotografi Reproduksi 1. Jakarta . 1991. Penuntun Praktek Cetak Offset Besar. Jakarta . 2000. Petunjuk dan Pengukuran Keasaman Kertas. Jakarta . 2007. Majalah Penyuluh Grafika. Jakarta Rewoldt, Stewart H, dkk. 1995. Strategi Promosi Pemasaran. Jakarta : Rineka Cipta Sahman, Humar. 1993. Mengenali Dunia Seni Rupa. Semarang : IKIP Semarang Press Santoso, Endro. 2004. Membuat Pisau Ril/Pon/Emboss. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Scheder, Georg. 1990. Perihal Cetak Mencetak. Yogyakarta : Kanisius Setyanto, Heri. 1995. Komposisi Garis, Bidang dan Warna dalam Seni Lukis. Skripsi Strata Satu IKIP Semarang Lampiran A a6 Sidik, Fajar. 1981. Desain Elementer. Yogyakarta : STSRI ASRI Soedjono. 1985. Keselamatan Kerja Jilid 1. Jakarta: Bhratara Karya Aksara Soetarno. 1981. Peranan Perwajahan dalam Produksi Cetak. Jakarta : Departemen Penerangan Republik Indonesia Subagyo, R. Tinta dan Masalah dalam Cetak Offset – Seminar PT Inkote & PT. Masscom Graphy 17 Juni 2002 Sudjirman. 1983. Memahami Sifat Alir Tinta Cetak. Jakarta: Pusat Grafika Indonesia Sukardi, Ketut. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT.Bina Aksara Sukaryono, Eddi. 1988. Pendidikan Seni Rupa Jilid 2. Surakarta : Widya Duta Sulistyono. 2003. Membuat Ilustrasi dengan Adobe Illustrator 10 jilid 1. Jakarta : Pusat Grafika Indonesia Sumedi, Pudjo. 2005. Direktori Grafika dan Media. Jakarta : Pusat Grafika Indonesia Sunaryo, Aryo. 2000. Nirmana I (Hand Out). Semarang : Universitas Negeri Semarang Suparmi. 2004. Mengelem Hasil Pon (kemasan lipat) secara Manual. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Suradjijo, Suryo. 1985. Dasar-dasar Seni. Surakarta : Fakultas Sastra UNS Next >