< Previous264Gambar 12.26 Hubungan Ekor Burung Layang (tidak tembus) Sedangkan bila pada hubungan pertemuan terjadi gaya ungkit yang bekerja maka dapat dibuat hubungannya dengan ekor burung sorong. Untuk itu bibir ekor burung ditakik ½ tebal kayu dan pada samping kanan dan kiri dibuat takikan selebar 1/8 - 1/6 lebar balok.Gambar 12.27 Hubungan Ekor Burung Sorong Apabila pada hubungan pertemuan, dapat dibongkar pasang maka 265hubungan dibuat pen dan lubang tersebut tembus dan dadanya dibuat takikan untuk tempat penguatan dengan pen. Gambar 12.28 Hubungan Kayu Menyudut Dengan Lubang dan Pen Pada hubungan persilangan antara 2 balok biasanya digunakan pada hubungan balok gording dengan kaki kuda-kuda, hubungan balok induk dengan balok anak. Umumnya hubungan itu disebut loef, voorloef, dan loef voorloef.Hubungan loef artinya pada kedua balok saling bersilangan ditakik sedalam 1.5 - 2 cm dari lebarnya. Salah satu takikan ini yang dinamakan dengan loef. 266Gambar 12.29 Hubungan Loef Hubungan voorloef pada balok pertama dibuat takikan lebar 1 - 1.5 cm dan dalamnya 1.5 - 2 cm panjangnya sama dengan lebar balok, sehingga disebut voorloef. Untuk balok satunya atau yang ada diatasnya dibuat takikan sedalam 1.5 – 2 cm dan lebarnya sama dengan lebar balok dikurangi 2 x lebar takikan. Gambar 12.30 Hubungan Voorloef Hubungan loef voorloef merupakan kombinasi dari hubungan loef dan voorloef, walaupun jarang sekali digunakan karena 267pembuatannya lebih sulit. Adapun ketentuannya bahwa pada balok atas dibuat loef dengan takikan sedalam 1.5 – 2 cm, sedangkan pada balok bawah dibuat loef dan voorloef sedalam 1.5 – 2 cm, lebarnya 1 – 1.5 cm, serta panjang loef dan voorloef sama dengan lebar balok dikurangi 2 x lebar voorloef (1–1.5 cm). Gambar 12.31 Hubungan Loef dan Voorloef Sumber: Konstruksi Bangunan Gedung. ITB. Bandung 268 Menggambar Sambungan Kayu Arah Melebar Untuk papan-papan yang akan dipergunakan sebagai lantai atau dinding bangunan, disambung terlebih dahulu agar lantai maupun dinding kayu dapat rapat dan kelihatan bersih. Akan tetapi sebelum membuat sambungan hendaknya perlu diperhatikan dahulu sisi mana yang akan disambung. Adapun teknik penyambungannya bermacam-macam ada dengan perekat, paku, alur dan lidah dengan profil. Dengan paku sambungan akan lebih rapat walaupun terjadi susut pada papan tersebut. Bila dengan sambungan bentuk lain khawatir ada penyusutan sehingga dinding akan kelihatan jelek, maka dibuat lat atau profil untuk mengelabui, di samping untuk factor keindahan dalam pemasangan. Gambar 12.32 Macam-macam Sambungan Papan Melebar 269 Konstruksi Kuda-kuda baja Kuda-kuda baja dengan bentang kecil sampai kuda-kuda bentang besar dapat dilaksanakan. Berbeda dengan bahan kayu jika sudah bentang besar mengalami kesulitan. Bentuk kuda-kuda baja yang banyak dipakai antara lain: - Kuda-kuda Jerman - Kuda-kuda Inggris dengan diagonal tarik - Kuda-kuda Inggris dengan diagonal tekan - Kuda-kuda Belgia - Kuda-kuda Poloncean Rangkap - Kuda-kuda Poloncean Majemuk - Kuda-kuda PolonceanTunggal - Kuda-kuda berpetak - Kuda-kuda gergaji - Kuda-kuda Level Perkuatan-perkuatan yang dipakai pada setiap pertemuan antara batang-batang rangka kuda-kuda, biasanya: - baut --------------- kurang kaku - paku keling ----------cukup kaku - las ------------------ kaku sekali Penggunaan paku keling dan baut harus memenuhi syarat-syarat: - Jarak minimum antara as paku keling dan as paku keling 3d - Jarak minimum antara as baut dengan as baut senesar 31/2d - Jarak maksimum antara as ke as (paku keling dan baut ) 7 d - Jarak dari ujung profil ke as paku keling/baut minimum 11/2d - d adalah garis tengah (paku keling/baut bagian ulir dalam) - Setiap pertemuan antara profil dengan profil minimum 2 buah paku keling atau baut dan maksimum setiap satu baris 5 buah. Jika menggunakan las sebagai penguat suatu konstruksi, pada pertemuan las harus memenuhi syarat: - Jika tebal las = a - Panjang las minimum 40 mm atau 5 – 10 a - Panjang las maksimum 40 a - Tebal las maksimum diambil sama dengan tebal prodil yang disambung dan yang paling tipis. 270Cara menggambar Dalam menggambar konstruksi baja perlu mendapatkan perhatian tentang garis sistim yaitu: 1. Garis sistim profil yang mempunyai bentuk frofil yang simetris dipakai garis beratnya 2. Garis sistim untuk profil yang tidak simetris, ada 2 cara yaitu apabila baut dan paku keling yang dipakai - Garis sistimnya dibuat pada garis berat profil - Garis sistimnya dibuat tepat pada garis berat paku keling/bautPada gambar konstruksi baja bentuk-bentuk penguatnya digambarkan dengan simbol-simbol sesuai dengan diameter penguat yang dipakai. Apabila penguatnya dari las biasanya dengan kode arsiran dan diberi keterangan las. 271Gambar 12.33 Macam Bentuk Kuda-kuda Baja 272CONTOH 1Gambar 12.34 Konstruksi Kuda-kuda baja Tipe A dan Detail A 273 Gambar 12.35 Konstruksi Baja Detail B-C-D Next >