April 2017/Rajab 1438|MULIA 3SALAMdalam menjalankan perintah Allah Ta’ala, kala dalam sulit maupun bahagia.Sedangkan melalui Luqman Al-Hakim, Islam menunjukkan hal-hal mendasar yang harus diajarkan orang tua, terutama ayah, kepada putra-putrinya dengan statusnya sebagai hamba dan khalifah Allah. Bukan saja sebatas disiplin shalat, tetapi juga siap sabar dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Realitas sejarah di atas memberikan satu pemahaman bahwa idealnya orang tua, terutama ayah, harus dekat dengan buah hatinya. Logikanya sederhana, bagaimana Di antara bukti kesempurnaan Islam adalah mengatur bagaimana interaksi ideal antara orang tua dengan anak, terkhusus pihak ayah dalam mendidik anak.Nabi Ibrahim adalah sosok ayah yang mampu berdialog dengan putranya Ismail dengan sangat dekat. Bahkan, komunikasi di antara keduanya, bukan lagi sebatas pada hal teknis dan cita-cita. Tetapi sangat luar biasa, yakni ketaatan kepada Allah. Demikian pula dengan Nabi Ya’kub dengan putranya Yusuf. Beliau sangat dekat, bahkan begitu dekatnya. Dialog di antara keduanya sudah menyangkut hal-hal mendasar tentang bagaimana mampu menjaga diri untuk tetap istiqomah di Dialog dengan anakanak akan bisa diajak dialog tanpa ada kedekatan secara emosi dengan orang tuanya?Dengan demikian, mendidik anak bukan sebatas pada kemana kita menyekolahkan anak dan apa yang kita berikan kepada mereka dalam bentuk materi. Tetapi adalah kedekatan batin dengan orang tua agar mulai sekarang mereka sadar bahwa dalam hidup ini urusan yang paling utama dan pertama adalah iman dan takwa kepada-Nya. Tentu saja semua itu bermula dari tradisi dialog yang ideal antara orang tua dengan sang buah hati.*/Imam Nawawi24EDUKASIAnak Mencintai Sesuatu yang Paling Sering Dilihat4 MULIA|Rajab 1438/April 2017DAFTAR ISI3 SALAM6 SURAT PEMBACA8 JENDELASaat ParentingMenjadi Industri18 KELAMBUMenjalin Kemesraan dengan Posisi Tidur20KOMIK22 CERITAMenjaga Kebun dengan Syukur dan Sedekah15 SOSOKMiftahul Khoiriah, Menggadaikan Diri Kepada Allah dengan Sekolah Geratis26MAJELIS KELUARGAJadilah Ulul Albab28KOLOM IBUHikmah Pendidikan “Keras” Karena Allah36RUANG UTAMATak Menyayangi Maka Tidak Disayangi48 FIQIHZakat Penjualan Rumah dan Barang berharga46SERBA-SERBIWanita-wanita Pejuang Palestina50ADABMemanggil52RIHLAHMenjadikan Wisata Sejarah Terasa Lebih Nyata55ISLAM PESONAIbn Khaldun, Ahli Kemasyarakatan Dunia62MUTIARAMengagungkan Allah dengan Benar66FIGURA32SAKINAHJangan Remehkan Kebutuhan Jiwa dan Biologis Istri64QUOTE DAFTAR ISI68KHAZANAHMenganal Asal MulaKubah Masjid70DUNIA ISLAMSaudi Hadirkan Institut Bahasa Arab di Tiga Kota73TAHFIDZUL QURANRahasia Tabarok Al Labaody Jadi hafidz Termuda Dunia 80SINERGIMembangun Kemandirian Yatim Dhuafa Melalui Bibit kambing82AKSIPaket Sembako dan Layanan Pengobatan Thibbun Nabawi Korban Banjir NTB84KIPRAHKembangkan Program Literasi , Bantu Buku Untuk Santri88LIPUTANJambore Nasional Pandu Hidayatullah92MUZAKKI94INSPIRASIMendahulukan Ibu Memudahkan Segala UrusanPenanggung Jawab : Supendi S. Pengarah : Rama Wijaya, Pemred : Imam Nawawi Sidang Redaksi : Bambang S. Khairul Hibri, Cholis A. Imam N. Kontributor : Siraj, Abd. Syakur, Sahlah, Ibnu Sumari, Abu Falah, Desain : Mustain Al Haq. Iklan : Yanto Percetakan : Lentera Jaya MadinaAlamat Redaksi : Jakarta : Jl. Kalibata Office Park, Jl. Raya Pasar Minggu No. 21. Blok H. Kalibata, Jakarta Selatan, Telp. 021.7975770 Fax. 021.7975614. Surabaya : Jl. Raya Kejawan Putih Tambak 110 A. Email : redaksi@bmh.or.id | Iklan : email : majalahmulia@gmail.com SMS/WA. +62 822-3057-5647April 2017/Rajab 1438|MULIA 5SUSUNAN REDAKSI 96KREASIHiasan Dinding93DOA86DEDIKASISerikandi Syariah Serahkan Armada Tahfidz90PROGRAMBMH Beri Beasiswa 31.682 Siswa6 MULIA|Rajab 1438/April 2017SURAT PEMBACAMusliM sejati Pantang Sebar Hoax Anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan diarahkan perkembangannya, demi masa depannya dan masa depan bangsa yang lebih baik. Bagi sebuah bangsa, anak adalah generasi penerus. Itu artinya, nasib baik-buruk suatu bangsa ditentukan oleh kualitas mereka. Atas dasar itu, hendaknya pemerintah dan orangtua harus berinvestasi pada anak anak semaksimal mungkin. Salah satu bidang yang harus menjadi garapan utama ialah pendidikan. Tekhnisnya, misal dengan memberikan beasiswa pendidikan gratis untuk anak-anak sebanyak mungkin, sehingga mereka bisa mengenyam pendidikan tanpa harus memikirkan kendala biaya. Dan yang labih urgen dari itu, membekali mereka dengan ilmu agama yang kuat agar anak anak di masa depan menjadi manusia yang berakhlak, berpendidikan dan berguna bagi nusa dan bangsa yang membawa pada masa depan bangsa yang cerah. Semoga anak-anak Indonesia mendapatkan Pendidikan yang layak dan tidak ada lagi yang putus sekolah, demi masa depan Indonesia lebih maju dan bermartabat.Amiin... Abdul Aziz Duwe | Situbondo, Jawa TimurPentingnya berinveStaSi untuk anakSeiring dengan kencangnya laju arus tekhnologi dan informasi seperti saat ini, bersamaan dengan itu, penyebaran berita-berita hoax (palsu) kian gencar. Berbagai ragam motif melatarbelakanginya, terutama isu politik dan agama. Sebagai orang beriman, seyogianya tidak terbawa arus nan demikian. Sebab, Islam memiliki aturan main dalam menyebarkan sebuah berita. Dilarang keras kaum muslimin untuk gegabah menyebar berita yang didapat. Bahkan mengecap pelakunya sebagai pendusta, sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim; “Cukuplah seseorang dikatakan berdusta bila menceritakan segala hal yang didengar,”Setidaknya, terdapat dua patokan bagi seorang muslim untuk menyebarkan berita; Pertama; memastikan bahwa berita itu bukan hoax. Untuk itu, melakukan cek dan ricek akan akurasi kebenaran berita (tabayyun) menjadi keniscayaan. Yang kedua; diperkirakan, sejauh mana berita tersebut akan memberi kemaslahatan bagi ummat. Kalau dipandang sebuah berita yang kita dapat berpotensi membuat caos/kegaduhan di masyarakat, maka abaikan saja, meski keakurasiannya sangat kuat. Abu Sayyidah | Tuban, Jawa TimurSekarang ilmu parenting sudah menjadi industri. Dulu, saat para ulama menjadi tuntunan hidup, bila keluarga-keluarga Muslim datang meminta nasihat tidak membutuhkan uang. Maka orangtua tidak harus bersusah payah mengumpulkan biaya besar.Sekarang, bila orangtua cemas karena prestasi anak disekolah jelek, mereka harus mengumpulkan uang agar bisa ikut kursus parenting.Dalam banyak kasus, kursus-kursus seperti itu adalah komoditi berbagai orang atau lembaga yang memahami betul kecemasan orangtua kalau-kalau anak mereka tidak “tumbuh maksimal” dan karenanya mau membayar mahal demi mendapatkan expertise mereka. Bahkan, para parenting experts seringkali menjadi “dewa” pemberi solusi yang jasanya harus dibayar mahal.JENDELA UTAMA8 MULIA|Rajab 1438/April 2017saat parentingmenjadi industriApril 2017/Rajab 1438|MULIA 9JENDELA UTAMAMelindungi Fitrah anakAllah membekali setiap anak yang lahir dengan fitrah untuk tidak menyekutukan Allah dan menjadi seorang Muslim.Bukan itu saja. Allah juga menyediakan semua perangkat keras dan lunak untuk memastikan selamatnya anak kita dari api neraka dengan tuntunan al Quran dan as Sunnah, dengan mekanisme perlindungan melalui shalat dan ibadah lainnya.Bila kursus parenting yang hendak kita pilih itu membantu kita mendidik anak menjadi hamba Allah yang ikhlas, maka mari kita pilih kursus itu. Hindari kursus parenting yang mengajarkan anak, misalnya, menjadi pede sehingga berani ikut dalam berbagai lomba modeling atau talent scout penyanyi. Jangan memilih kursus parenting yang menjadi anak begitu pede berani tampil dalam lomba-lomba selfie tanpa jilbab.Menjadikan allah sebagai satu-satunya suMber kekuatan dan PertolonganJangan dekati kursus atau nasihat parenting yang menjadikan orangtua sebagai “dewa” yang penuh kekuasaan dan kekuatan. Jauhi kursus yang menjadikan kita merasa bahwa nasib dan keberhasilan anak ada di tangan kita.Sebaliknya, pilihlah nasihat dan kursus parenting yang menjadikan kita menyadari betapa sangat lemah dan bodohnya kita sebagai ayah dan ibu –kalau tidak dengan pertolongan dan kekuatan dari Allah. Pilihlah nasihat dan kursus parenting yang mengingatkan kita bahwa si kecil tidak tumbuh besar, pandai berjalan, bicara, dan belajar, kalau bukan karena izin Allah. Dengan demikian, kita harus selalu meminta dan berdoa kepada Allah agar memberikan semua itu kepada anak kita.Memang benar Rasulullah SAW bersabda, setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah dan berpulang kepada orangtuanya untuk menjadikannya hamba yang taat atau pembangkang kepada Allah. Namun, itu tidak sama dengan teori tabula rasa dari John Locke yang menjadikan orangtua sebagai satu-satunya pemegang pena yang menulis di atas kertas putih, yaitu si anak.Allah melengkapi seorang anak dengan potensi menjadi seorang penguasa dan pengendali bumiNya –menjadi Khalifatullah fil ardh. Tugas orangtua adalah menjaga agar anak tumbuh sesuai dengan keinginan dan keridhaan Allah, Begini Parenting yang BenarNext >