Sedekah merupakan amalan mulia, bukti keimanan seorang hamba kepa da Tuhannya. Tidak heran jika keluarga Nabi dan para sahabat termasuk pribadipribadi yang gemar bersedekah. Lantas bagaimana sedekah dijalankan? Dengan sembunyisembunyi tentu ba nyak keutamaannya. Tetapi, apakah menampakkan sedekah terlarang?Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah membahas hal ini dalam Bab Hukum Menampakkan Sedekah. Menurutnya, se se orang boleh menampakkan se de kah nya. “Namun, ia tidak boleh riya de ngan sedekahnya itu. Ada pun menyem bunyikan sedekah adalah lebih utama,” tu lis Say yid Sabiq.Hal ini didasarkan pada firmanNya, “Jika kamu menampakkan sedekah-se-dekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu me-nyembunyikannya dan memberikannya ke -pa da orang-orang fakir, maka itu lebih ba ik bagimu.” (QS. AlBaqarah [2]: 271).Dan, sedekah itu banyak sekali ra gam dan jenisnya. Di antaranya adalah de ngan bekerja. Rasulullah bersabda, “Se tiap Muslim wajib bersedekah.” Pa ra sahabat bertanya, “Wahai Rasul, ba gai mana jika seseorang tidak memiliki har ta?”Nabi menjawab, “Ia bekerja dengan tangannya, sehingga pekerjaannya itu men datangkan manfaat untuk dirinya, lalu ia bersedekah.”Sahabat kembali bertanya, “Ba gaimana kalau tidak mampu bekerja?” Be liau bersabda, “Menolong orang yang mem butuhkan pertolongan.”Sahabat bertanya lagi, “Bagaimana jika ia tidak mampu memberikan per to longan?” Nabi bersabda, “Melakukan per bu a tan yang makruf dan menahan diri da ri per buatan buruk karena sesungguhnya hal itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Buk hari).Semua sedekah itu jika diamalkan ham pir pasti akan tampak, setidaknya oleh yang menerima sedekahnya. Ji ka demikian, tidak masalah tetap saja se dekah itu dilakukan. Andai bisa sem bunyisembunyi, tentu jauh lebih baik.Namun, ada sedekah yang mau tidak mau harus ditampakkan, yakni senyum kepa da sesama Muslim. “Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi). Prinsipnya, mari menjadi pribadi ya ng gemar sedekah, baik dengan cara ditampakkan maupun disembunyikan. Karena sedekah adalah bukti dari keimanan kita kepada Ilahi Rabbi.*/Imam NawawiMenaMpakkan Sedekah?SALAM3Rajab 1439/April 2018 | MULIA 24SOSOKUst. Manshur Arif MembendungPemurtadandi Kaki Gunung Kawi41kelambuBahagia Bersama Suami Dermawan31INSPIRASIDi Dekat Gempa SeolahKiamat Begitu DekatDAFTAR ISIMULIA | Rajab 1439/April 201845JENDELA UTAMAKeluarga Cinta Sedekah52WACANAZakat dan Kemajuan Negara68idealitaTitipan39fiqihZakat ProfesiDari Gaji 10 Juta92tazkiya-tun nafsIndah dengan Memaafkan84entrepre-neurBerbisnis diEra Digital74islam pesonaMuslimah Anshar Awal yang MasukIslam88pesantren kitaMenebar Hidayahdi BelantaraSuku Anak Dalam80peradabanMenguatkan Pilar-Pilar Peradaban64aksiDukung Pendidikan Melalui Peningkatan GiziPenanggung Jawab: Marwan Mujahidin Pengarah: Supendi Pemimpin Redaksi: Imam Nawawi Sidang Redaksi: Khairul Hibri, Cholis A, Imam N. Kontributor: Siraj, Abd Syakur, Sahlah, Ibnu Sumari, Abu Falah Desain: Musta’in Al Haq Iklan: Akbar Percetakan: Lentera Jaya Madina Alamat Redaksi : Jakarta : Jl. Kalibata Office Park, Jl. Raya Pasar Minggu No. 21. Blok H. Kalibata, Jakarta Selatan, Telp. 021.7975770 Fax. 021.7975614. Surabaya : Jl. Raya Kejawan Putih Tambak 110 A. Email : redaksi@bmh.or.id | Iklan : email : majalahmulia@gmail.com SMS/WA. +62 822-3057-5647SUSUNAN REDAKSI395412484885Rajab 1439/April 2018 | MULIA Dilan Dan Kesesatan telaDanBeberapa waktu terakhir Indonesia dihebohkan dengan tayangan film di bioskop. Judulnya ‘Dilan.’ Singkatnya film ini menyeritakan kisah cinta dua remaja di sebuah sekolahan. Banyak yang memuja-muji film ini. Hatta presiden Indonesia pun, menyempat-nyempatkan waktu untuk bertandang ke bioskop guna menonton. Namun di lain sisi, tak sedikit pula yang menyoal. Sebab kontennya lebih kepada ekplorasi nilai negatif, seperti hubungan lawan jenis yang dibalut dengan pacaran. Bagi pemuda muslim sendiri, jelas ‘Dilan’ bukanlah sosok ideal untuk dijadikan teladan. Sebab, seperti yang terurai di atas, apa yang dipertontonkan dalam adegan film, sama sekali tidak layak dijadikan tuntunan. Umpama, di saat Islam dengan tegas melarang mendekati zina, di film itu justru si aktor yang secara sengaja mendekati zina, Islam, haruslah lebih waspada lagi. Sebab, sampai kapanpun, yang namanya musuh tidak akan pernah ridha engan persatuan umat ini. mereka kan terus berupaya, untuk merenggangkan persaudaraan antar umat Islam. Satu di antaranya dengan trik adu domba antar kita. Kita patut bersyukur. Selepas Aksi Bela Islam (ABI), khususnya yang terkenal dengan istilah 212, benih-benih persatuan itu mulai tumbuh. Bukti paling mutaakhir, tumbangnya Ahok-Djarot, dan terpilih Anies-Sandi dalam Pilgub DKI, tak bisa dinafikan, sebagai buah dari persatuan umat ini pasca ABI. Dengan demikian, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya persatuan ini bila terus dipupuk sedemikian rupa. Bukan mustahil, di masa mendatang akan muncul pemimpin yang memiliki kepedulian pada umat ini, berkat kesoliditasan ukhuwah. Jadi, mari kita satukan barisan. Perbaiki shaf. Dan waspadailah adu domba yang dilancarkan lawan, untuk menghancurkan ummat ini. Wallahu ‘Alam. Sholihin | Lamongan bahkan mempraktikkan bagian kecilnya. Misal dengan berpegangan tangan, berboncengan (sebagaimana gambar tersebar di Internet), dan sebagainya. Inti dari tulisan ini, ingin mengajak kepada segenap generasi muda muslim, mari piawai dalam memilih dan memilah tontonan. Lebih dari itu, lebih cakaplah dalam mencari sosok yang layak untuk menjadi panutan hidup, demi keselamatan kita, di dunia dan akhirat.*Mujahid | LumajangWaspaDai aDu Domba antar umat beragamaNuansa adu domba antar ummat beragama di Indonesia sangat semerbak, seiring dengan terjadinya berbagai teror yang melanda para pemuka agama di negeri ini, baik itu yang bersifat ancaman, maupun yang berujung pada pembunuhan. Terkhusus umat SURAT PEMBACAMULIA | Rajab 1439/April 20186Cinta SedekahApa yang terbayang jika disebut kata sedekah? Pa da umum nya, kita akan membayang kan sebagai salah satu am al kebaikan yang dilakukan dengan ca ra mengeluarkan uang, tenaga, piki ran, atau lainnya, kepada orang yang sa ngat membutuhkan.Kelihatannya sedekah itu mudah. Tapi, dalam praktik keseharian, faktanya masih banyak di antara kita ya ng enggan atau masih merasa berat menger jakannya. Padahal, dalam alQur’an maupun hadist telah banyak dise but kan keutamaannya. Bahkan, Rasu lullah dan para sahabat juga ba nyak memberikan teladan dalam ber se dekah.Maka, sudah sepatutnya jika kita mengikuti apa yang telah dicon tohkan oleh Rasulullah dan pa ra sa ha bat nya. Hal itu bisa kita mulai da ri lingkaran terkecil dari roda pe ra da ban ini, yakni dari keluarga kita, de ngan membentuk keluarga cinta se dekah.Lantas, bagaimana caranya? Ada beberapa hal yang perlu di pa hamkan dan ditanamkan kepa da se tiap anggota keluarga, di anta ra nya makna dari sedekah; ba gai mana Rasulullah dan para saha bat memberikan teladan dalam ber se dekah? Mengapa Allah meme rintahkan hambaNya untuk ber se dekah? Serta keutamaan bagi orangorang yang gemar bersedekah.Untuk laporan selengkapnya, ma ri simak Jendela Utama majalah Mu lia edisi kali ini. Selamat mem baca.*Achmad FazeriJENDELA UTAMAKeluargaSUMBER: pixaBayMULIA | Rajab 1439/april 20188Bukti keimanantak akan keluar kecuali sebagai bukti bah wa seseorang telah beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.“Dalam hadist disebutkan as-sha-daqatu burhanun. Sedekah itu bukti ke i manan. Maka, kalau ada orang jarang bersedekah, imannya perlu dipertanyakan,” tegasnya kepada Mulia, awal Februari lalu.Kok bisa ya? “Kalau kita memang be narbenar beriman kepada Allah, pas ti kita yakin bahwa Allah yang mem berikan rezeki. Kita yakin Allah ya ng memerintahkan kita untuk berbagi dan akan menggantinya dengan se su atu yang lebih baik. Nah, kalau tidak meyakini itu semua, keimanan kita Pakar fikih Dr. Ahmad Zain anNa jah, M.A memaknai sedekah se ba gai sebuah bentuk bukti kei ma nan seseorang. Ia menga takan, sedekah berasal dari kata sha-da-qa, artinya kejujuran.“Mengapa Abu Bakar disebut asShi diq? Pertama, karena beliau se lalu mengakui kebenaran yang disampaikan Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam. Kedua, karena beliau selalu ber se dekah,” jelas pria yang akrab disa pa Ustadz Zain ini.Kenapa sedekah disebut dengan ke ju juran? Menurut Zain, karena se dekah tidak akan keluar kecuali dari kejujuran hati seseorang. Artinya, sedekah Sedekah, Al-Qur’an telah memberi kabar besarnya imbalan dari Allah dari bersedekahJENDELA UTAMA9Rajab 1439/april 2018 | MULIA SUMBER: pixaBayNext >