< Previous41RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Home ServicePerspektifMitra BerbagiTDA (Tangan di Atas) adalah salah satu komunitas wirausaha yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia. TDA sudah bekerjasama dengan Rumah Zakat sejak tahun 2013 di bawah pimpinan presiden Fauzi Rahmanto. Apa saja program TDA dan Rumah Zakat yang sudah digulirkan? Berikut perbincangan tim RZ Magz bersama Abdul Rozaq, Direktur Program Khusus yang membawahi TDA peduli, TDA perempuan, dan TDA kampus. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas TDA?Mulai sejak desember 2010, setelah saya resign dari kantor. Setelah itu saya mulai mencari komunitas yang mendukung saya untuk bisa mandiri dengan berwirausaha. Bergabunglah saya dengan TDA Jakarta Timur.Sejak kapan TDA bekerjasama dengan Rumah Zakat?TDA bekerjasama dengan Rumah Zakat mulai dari 2013, di bawah kepemimpinan presiden Fauzi Rahmanto.Program apa saja yang sudah terlaksana dari hasil kerjasama tersebut?Program yang kita kerjasamakan adalah program Berbagi Mengundang Pertolongan AllahDedy Tri Hudaya, S.Sos., M.SiDosen Tetap Sekolah Tinggi Media Komunikasi TrisaktiBeasiswa Juara. Setiap bulannya kita rutin mengadakan edukasi bisnis kepada para penerima beasiswa Rumah Zakat tingkat SMA/SMK sederajat. Jadi dari pihak TDA yang mengisi sebagai mentor dan pembicaranya.Apakah ada rencana kerjasama untuk program lainnya?Untuk ke depannya, insya Allah kita akan berkolaborasi di bidang pemberdayaan ekonomi. Jadi nanti dana ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) member TDA ini akan digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan modal dan sarana usaha bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Kenapa TDA memilih Rumah Zakat sebagai mitra penyalurannya?Menurut kami, Rumah Zakat adalah salah satu lembaga pengelola zakat yang independent, profesional dan sudah memiliki sistem pengelolaan yang baik.Apa saran Anda untuk Rumah Zakat?Semoga kita bisa bersinergi tidak hanya dengan TDA pusat dan Rumah Zakat pusat saja, tapi bisa berkolaborasi dengan TDA dan Rumah Zakat di berbagai wilayah lainnya. Karena Rumah Zakat banyak cabangnya diberbagai daerah, begitupun TDA, saat ini sudah tersebar di 66 wilayah. Bagaimana Anda memaknai arti bahagia?Bahagia itu adalah ketika kita bisa mensyukuri apa yang telah kita dapatkan. Apapun hasilnya, seberapapun besarnya, ketika kita sudah mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, maka itulah arti kebahagiaan.Apa makna berbagi menurut Anda?Berbagi itu adalah memberikan apa yang kita punya, baik dalam keadaan suka ataupun duka, sekalipun dalam keadaan susah dan tidak mempunyai apa-apa, tetapi kita berusaha untuk memberikan apa yang kita punyai saat itu. Ketika kita berbagi, maka pertolongan Allah akan dekat. Hari ini kita membahagiakan, insya Allah esok kita akan terbahagiakan. | RZ Magz - Maret 201840LAZ – LAZ yang berperan sebagai lembaga yang sering bersentuhan langsung dengan para mustahik (penerima manfaat), seperti dhuafa, yatim, maupun kaum janda, perlu melihat kemampuan dan keperluan mustahik. Dengan kondisi penuh keterbatasan, sebenarnya mereka memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga. Menurut George dan Michael Belch, suatu analisis pasar yang cermat dapat menuntun kepada peluang pasar alternatif bagi produk yang sudah ada. Dalam hal ini, LAZ yang memiliki binaan produktif yang tersebar di berbagai cabang sangat mungkin mengembangkan pemberdayaan berdasarkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki para mustahik. Kondisi pasar yang sudah ada, tenaga yang sudah ada, pemintaan yang mendukung serta potensi menguntungkan sangat berpeluang menjadi aset yang dapat dikelola secara baik. Kondisi ini bisa menciptakan peluang positif agar binaan LAZ dapat mandiri dan mewujudkan impian keluarga serta membangun entreprenurship di setiap masing – masing individu.Konsep program yang dapat dikembangkan adalah pemberdayaan ekonomi Home Multi Service. Hal ini berkaitan dengan bidang kebutuhan rumah tangga yang berkaitan dengan fokus kegiatan operasional sehari–hari di rumah tangga. Fenomena kebutuhan yang terjadi di masyarakat khususnya rumah tangga kota besar sangatlah kompleks seperti halnya memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, penitipan anak, belanja, menemani orang sakit, mengemudi kendaraan, kelistrikan rumah, perbaikan rumah seperti kebocoran, air tidak nyala, buangan air tersumbat dan berbagai macam lainnya. Jika ditinjau dari kebutuhan waktu, umumnya masyarakat kota besar memerlukan “asisten” yang dapat membantu kesehariannya di tengah kesibukan rutinitas pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka operasional pekerjaan rumah tangga akan berdampak terbengkalai dan terhambat aktivitasnya.Tidak sedikit mustahik yang belum memiliki pekerjaan tetap namun memiliki potensi kemampuan secara keterampilan maupun tenaga yang dapat dioptimalkan. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki seperti memasak, mencuci pakaian, antar jemput anak sekolah, berdagang, dan kemampuan lainnya merupakan modal yang dapat dikembangkan dalam membantu perekonomian keluarga. Hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan bisa menjadi kesempatan yang baik untuk dijalankan. Pembinaan dari LAZ tidak hanya berupa pengembangan kemampuan mustahik namun dapat mengajarkan strategi komunikasi bisnis. Sehingga kemampuan bertambah, ekonomi pun meningkat. 41RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Home ServicePerspektifMitra BerbagiTDA (Tangan di Atas) adalah salah satu komunitas wirausaha yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia. TDA sudah bekerjasama dengan Rumah Zakat sejak tahun 2013 di bawah pimpinan presiden Fauzi Rahmanto. Apa saja program TDA dan Rumah Zakat yang sudah digulirkan? Berikut perbincangan tim RZ Magz bersama Abdul Rozaq, Direktur Program Khusus yang membawahi TDA peduli, TDA perempuan, dan TDA kampus. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas TDA?Mulai sejak desember 2010, setelah saya resign dari kantor. Setelah itu saya mulai mencari komunitas yang mendukung saya untuk bisa mandiri dengan berwirausaha. Bergabunglah saya dengan TDA Jakarta Timur.Sejak kapan TDA bekerjasama dengan Rumah Zakat?TDA bekerjasama dengan Rumah Zakat mulai dari 2013, di bawah kepemimpinan presiden Fauzi Rahmanto.Program apa saja yang sudah terlaksana dari hasil kerjasama tersebut?Program yang kita kerjasamakan adalah program Berbagi Mengundang Pertolongan AllahDedy Tri Hudaya, S.Sos., M.SiDosen Tetap Sekolah Tinggi Media Komunikasi TrisaktiBeasiswa Juara. Setiap bulannya kita rutin mengadakan edukasi bisnis kepada para penerima beasiswa Rumah Zakat tingkat SMA/SMK sederajat. Jadi dari pihak TDA yang mengisi sebagai mentor dan pembicaranya.Apakah ada rencana kerjasama untuk program lainnya?Untuk ke depannya, insya Allah kita akan berkolaborasi di bidang pemberdayaan ekonomi. Jadi nanti dana ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) member TDA ini akan digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan modal dan sarana usaha bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Kenapa TDA memilih Rumah Zakat sebagai mitra penyalurannya?Menurut kami, Rumah Zakat adalah salah satu lembaga pengelola zakat yang independent, profesional dan sudah memiliki sistem pengelolaan yang baik.Apa saran Anda untuk Rumah Zakat?Semoga kita bisa bersinergi tidak hanya dengan TDA pusat dan Rumah Zakat pusat saja, tapi bisa berkolaborasi dengan TDA dan Rumah Zakat di berbagai wilayah lainnya. Karena Rumah Zakat banyak cabangnya diberbagai daerah, begitupun TDA, saat ini sudah tersebar di 66 wilayah. Bagaimana Anda memaknai arti bahagia?Bahagia itu adalah ketika kita bisa mensyukuri apa yang telah kita dapatkan. Apapun hasilnya, seberapapun besarnya, ketika kita sudah mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, maka itulah arti kebahagiaan.Apa makna berbagi menurut Anda?Berbagi itu adalah memberikan apa yang kita punya, baik dalam keadaan suka ataupun duka, sekalipun dalam keadaan susah dan tidak mempunyai apa-apa, tetapi kita berusaha untuk memberikan apa yang kita punyai saat itu. Ketika kita berbagi, maka pertolongan Allah akan dekat. Hari ini kita membahagiakan, insya Allah esok kita akan terbahagiakan. | RZ Magz - Maret 201840LAZ – LAZ yang berperan sebagai lembaga yang sering bersentuhan langsung dengan para mustahik (penerima manfaat), seperti dhuafa, yatim, maupun kaum janda, perlu melihat kemampuan dan keperluan mustahik. Dengan kondisi penuh keterbatasan, sebenarnya mereka memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga. Menurut George dan Michael Belch, suatu analisis pasar yang cermat dapat menuntun kepada peluang pasar alternatif bagi produk yang sudah ada. Dalam hal ini, LAZ yang memiliki binaan produktif yang tersebar di berbagai cabang sangat mungkin mengembangkan pemberdayaan berdasarkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki para mustahik. Kondisi pasar yang sudah ada, tenaga yang sudah ada, pemintaan yang mendukung serta potensi menguntungkan sangat berpeluang menjadi aset yang dapat dikelola secara baik. Kondisi ini bisa menciptakan peluang positif agar binaan LAZ dapat mandiri dan mewujudkan impian keluarga serta membangun entreprenurship di setiap masing – masing individu.Konsep program yang dapat dikembangkan adalah pemberdayaan ekonomi Home Multi Service. Hal ini berkaitan dengan bidang kebutuhan rumah tangga yang berkaitan dengan fokus kegiatan operasional sehari–hari di rumah tangga. Fenomena kebutuhan yang terjadi di masyarakat khususnya rumah tangga kota besar sangatlah kompleks seperti halnya memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, penitipan anak, belanja, menemani orang sakit, mengemudi kendaraan, kelistrikan rumah, perbaikan rumah seperti kebocoran, air tidak nyala, buangan air tersumbat dan berbagai macam lainnya. Jika ditinjau dari kebutuhan waktu, umumnya masyarakat kota besar memerlukan “asisten” yang dapat membantu kesehariannya di tengah kesibukan rutinitas pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka operasional pekerjaan rumah tangga akan berdampak terbengkalai dan terhambat aktivitasnya.Tidak sedikit mustahik yang belum memiliki pekerjaan tetap namun memiliki potensi kemampuan secara keterampilan maupun tenaga yang dapat dioptimalkan. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki seperti memasak, mencuci pakaian, antar jemput anak sekolah, berdagang, dan kemampuan lainnya merupakan modal yang dapat dikembangkan dalam membantu perekonomian keluarga. Hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan bisa menjadi kesempatan yang baik untuk dijalankan. Pembinaan dari LAZ tidak hanya berupa pengembangan kemampuan mustahik namun dapat mengajarkan strategi komunikasi bisnis. Sehingga kemampuan bertambah, ekonomi pun meningkat. 4243| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |AM Adhy TrisnantoMarketing Consultant Rumah Zakat,merupakan salah seorang perintis industri periklanan moderen IndonesiaUmurCatatan Pak Adhyketika seseorang menanyai kita. Itupun kadang-kadang baru bisa kita jawab setelah mengurangi bilangan tahun ini dengan tahun lahir kita. Umur baru jadi super jelas saat hari ulang tahun, tau-tau umur kita bertambah setahun. Dan waktu benar-benar tidak lentur, tidak kenal kompromi. Tidak mungkin kita mengurangi atau menambah umur, kecuali kalau kita berbohong dan berhasil membujuk RT, RW, atau petugas kelurahan untuk mengubah umur kita, karena alasan tertentu. Ungkapan yang lazim kita pakai ketika menyoal umur, yaitu umur kita atau seseorang atau sesuatu telah bertambah. Artinya, kita atau seseorang atau sesuatu itu telah meniti perjalanan waktu sekian lama. Tetapi ketika seseorang merasa menginjak umur senja, maka sering mengatakan bahwa dia telah berkurang umurnya sekian waktu. Berbeda dengan anak-anak dan orang muda yang belum berpikir tentang kematian, si umur senja tadi telah menyadari bahwa hari ajalnya makin mendekat. Banyak hal bisa dia lakukan: memuas-muaskan menikmati kehidupan dengan segala hingar bingarnya seolah tidak mau kehilangan sedetikpun waktu. Atau makin mendekat kepada Sang Pencipta karena menyadari sepanjang perjalanan hidupnya telah banyak melakukan hal-hal yang tidak disukai Allah SWT, dan belum cukup banyak hal baik yang telah dia lakukan. Sesungguhnya umur panjang adalah kesempatan bagi yang memperolehnya untuk melakukan introspeksi atas perjalanan hidupnya selama ini, dan kemudian berikhtiar untuk memperbaikinya dengan mencoba memahami kehendak Sang Pencipta atas keberadaannya, berusaha membalas kasih sayang-Nya selama ini, dan memperbanyak berbuat baik kepada sesama. Mumpung masih ada waktu. Umur berhubungan dengan waktu. Umur adalah jumlah waktu yang dilakoni seseorang atau sesuatu. Penjajahan Jepang disebut seumur jagung karena relatif pendek, tiga setengah tahun, dibanding penjajahan Belanda yang ratusan tahun. Seseorang yang berulang tahun dinyanyikan lagu panjang umur, yang entah digubah siapa, sebagai bentuk doa agar orang tersebut diberi kesempatan menjalani hidup yang lama. Kita terkagum-kagum membaca iklan keluarga di surat kabar yang memberitakan si Fulan berpulang dalam umur 98 tahun. Sebaliknya kita tertegun saat menyimak berita seorang bayi umur 3 bulan meninggal tertimpa tembok runtuh terkena bom di Timur Tengah. Umur itu berjalan merambat seiring datang dan perginya matahari. Kita tidak pernah, atau jarang, menghitung umur setiap hari. Kecuali mungkin para narapidana, baik kriminal koruptor atau narkoba yang ingin cepat-cepat mendapatkan kembali hidup bebas. Umur baru kita rasakan Cek FinansialMenjaga Arus Kas PositifMana yang hidupnya lebih sejahtera? Si A yang berpenghasilan 5 juta per bulan atau si B yang berpenghasilan 10 juta per bulan? Sekilas kita katakan si B hidupnya lebih sejahtera karena penghasilannya lebih besar daripada si A. Sebenarnya jawabannya tergantung bagaimana mereka mengelola penghasilannya masing-masing. Bisa jadi malah si A yang berpenghasilan 5 juta hidupnya lebih berkecukupan karena ternyata belum menikah dan masih tinggal bersama orang tua. Pengeluaran bulanannya hanya untuk makan siang, biaya transportasi, beli pulsa dan nonton bioskop sesekali. Karena kebutuhan hidupnya belum banyak, si A mampu menyisihkan 1 juta per bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Arus kas si A dikatakan surplus atau positif. Sedangkan si B yang berpenghasilan 10 juta per bulan, namun karena sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak, punya kewajiban bayar cicilan rumah plus kendaraan, listrik, air, telepon, iuran keamanan, tv kabel, beli pulsa, dan uang sekolah anak, ternyata memiliki pengeluaran 13 juta per bulan, padahal penghasilannya 10 juta per bulan. Arus kas si B justru mengalami defisit atau negatif 3 juta per bulan.Penting menyesuaikan pengeluaran dari penghasilan kita. Sekali lagi, pengeluaran dari penghasilan kita, bukan orang lain. Dengan berfokus pada apa yang kita miliki, harapannya kita tidak mudah silau terbawa pada gaya hidup orang lain di luar kemampuan atau kebutuhan kita. Kenyataannya dalam hidup ini selalu ada kebutuhan dan keinginan. Manusiawi bila kita ingin keduanya bisa terpenuhi, namun terlihat memaksakan diri sehingga menimbulkan masalah baru dalam hidup. Sebaiknya, dahulukan kebutuhan daripada keinginan, karena kebutuhan sifatnya lebih mendesak dan perlu dipenuhi, sedangkan keinginan umumnya bisa ditunda bahkan bisa dikesampingkan. Pada saat kita merasa ada yang kurang dalam hidup, kita berupaya memenuhinya. Dalam menghadapi masalah keuangan, setidaknya ada 2 cara yang bisa kita lakukan. Menambah penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Menambah penghasilan bisa dilakukan dengan mencari peluang pekerjaan lain dengan pendapatan lebih besar atau mencari tambahan penghasilan di luar jam kerja atau di akhir pekan. Namun, pastikan upaya tersebut ditempuh dengan cara yang halal dan jangan sampai mengorbankan hal-hal penting lain, seperti kesehatan tubuh dan keharmonisan rumah tangga. Selalu komunikasikan segala hal dengan pasangan sebelum mengambil keputusan. Membatasi pengeluaran juga bisa dilakukan walau pada prakteknya tidaklah mudah, mengingat kebutuhan manusia selalu bertambah dan semakin lama semakin mahal. Mencatat setiap pengeluaran dapat membantu kita melakukan evaluasi. Bila dibiasakan tentu sangat baik karena bisa jadi ada pos pengeluaran yang sebenarnya bisa kita hemat atau bahkan bisa kita tunda. Peribahasa mengatakan jangan lebih besar pasak daripada tiang. Jangan lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Meningkatkan penghasilan sekaligus membatasi pengeluaran merupakan kombinasi terbaik untuk menjaga arus kas tetap positif sehingga kita memiliki kemampuan untuk menabung dan berinvestasi. Sukses dalam berinvestasi bukan karena besarnya penghasilan, melainkan seberapa besar yang mampu kita sisihkan setiap waktunya untuk diinvestasikan ke instrumen yang dapat meningkatkan aset kita, guna memenuhi berbagai kebutuhan di masa mendatang. Informasi Penting:Pandangan dan opini yang terdapat di dalam tulisan ini adalah pendapat dari Adrian Maulana, Senior Vice President Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia (“Schroders Indonesia”) dan belum tentu mewakili pandangan yang diungkapkan atau mencerminkan pendapat dari Schroders Indonesia. Materi ini tidak dimaksudkan untuk memberikan, dan tidak boleh diandalkan sebagai rekomendasi akuntansi, nasihat hukum atau pajak, atau investasi. Informasi di sini diyakini kebenarannya akan tetapi Schroders Indonesia tidak menjamin kelengkapan atau akurasinya. Hal ini tidak mengesampingkan atau membatasi setiap tugas atau kewajiban yang Schroders Indonesia miliki terhadap nasabah kami yang diatur oleh Undang-Undang dan Peraturan di Indonesia. PT Schroder Investment Management IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia,Tower 1, Lantai 30Jl Jend Sudirman Kav 52-53Jakarta 12190, IndonesiaPT Schroder Investment Management Indonesia telah memperoleh izin sebagai Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatan usahanya diawasi oleh OJK.Adrian Maulana CFP®Senior Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia4243| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |AM Adhy TrisnantoMarketing Consultant Rumah Zakat,merupakan salah seorang perintis industri periklanan moderen IndonesiaUmurCatatan Pak Adhyketika seseorang menanyai kita. Itupun kadang-kadang baru bisa kita jawab setelah mengurangi bilangan tahun ini dengan tahun lahir kita. Umur baru jadi super jelas saat hari ulang tahun, tau-tau umur kita bertambah setahun. Dan waktu benar-benar tidak lentur, tidak kenal kompromi. Tidak mungkin kita mengurangi atau menambah umur, kecuali kalau kita berbohong dan berhasil membujuk RT, RW, atau petugas kelurahan untuk mengubah umur kita, karena alasan tertentu. Ungkapan yang lazim kita pakai ketika menyoal umur, yaitu umur kita atau seseorang atau sesuatu telah bertambah. Artinya, kita atau seseorang atau sesuatu itu telah meniti perjalanan waktu sekian lama. Tetapi ketika seseorang merasa menginjak umur senja, maka sering mengatakan bahwa dia telah berkurang umurnya sekian waktu. Berbeda dengan anak-anak dan orang muda yang belum berpikir tentang kematian, si umur senja tadi telah menyadari bahwa hari ajalnya makin mendekat. Banyak hal bisa dia lakukan: memuas-muaskan menikmati kehidupan dengan segala hingar bingarnya seolah tidak mau kehilangan sedetikpun waktu. Atau makin mendekat kepada Sang Pencipta karena menyadari sepanjang perjalanan hidupnya telah banyak melakukan hal-hal yang tidak disukai Allah SWT, dan belum cukup banyak hal baik yang telah dia lakukan. Sesungguhnya umur panjang adalah kesempatan bagi yang memperolehnya untuk melakukan introspeksi atas perjalanan hidupnya selama ini, dan kemudian berikhtiar untuk memperbaikinya dengan mencoba memahami kehendak Sang Pencipta atas keberadaannya, berusaha membalas kasih sayang-Nya selama ini, dan memperbanyak berbuat baik kepada sesama. Mumpung masih ada waktu. Umur berhubungan dengan waktu. Umur adalah jumlah waktu yang dilakoni seseorang atau sesuatu. Penjajahan Jepang disebut seumur jagung karena relatif pendek, tiga setengah tahun, dibanding penjajahan Belanda yang ratusan tahun. Seseorang yang berulang tahun dinyanyikan lagu panjang umur, yang entah digubah siapa, sebagai bentuk doa agar orang tersebut diberi kesempatan menjalani hidup yang lama. Kita terkagum-kagum membaca iklan keluarga di surat kabar yang memberitakan si Fulan berpulang dalam umur 98 tahun. Sebaliknya kita tertegun saat menyimak berita seorang bayi umur 3 bulan meninggal tertimpa tembok runtuh terkena bom di Timur Tengah. Umur itu berjalan merambat seiring datang dan perginya matahari. Kita tidak pernah, atau jarang, menghitung umur setiap hari. Kecuali mungkin para narapidana, baik kriminal koruptor atau narkoba yang ingin cepat-cepat mendapatkan kembali hidup bebas. Umur baru kita rasakan Cek FinansialMenjaga Arus Kas PositifMana yang hidupnya lebih sejahtera? Si A yang berpenghasilan 5 juta per bulan atau si B yang berpenghasilan 10 juta per bulan? Sekilas kita katakan si B hidupnya lebih sejahtera karena penghasilannya lebih besar daripada si A. Sebenarnya jawabannya tergantung bagaimana mereka mengelola penghasilannya masing-masing. Bisa jadi malah si A yang berpenghasilan 5 juta hidupnya lebih berkecukupan karena ternyata belum menikah dan masih tinggal bersama orang tua. Pengeluaran bulanannya hanya untuk makan siang, biaya transportasi, beli pulsa dan nonton bioskop sesekali. Karena kebutuhan hidupnya belum banyak, si A mampu menyisihkan 1 juta per bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Arus kas si A dikatakan surplus atau positif. Sedangkan si B yang berpenghasilan 10 juta per bulan, namun karena sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak, punya kewajiban bayar cicilan rumah plus kendaraan, listrik, air, telepon, iuran keamanan, tv kabel, beli pulsa, dan uang sekolah anak, ternyata memiliki pengeluaran 13 juta per bulan, padahal penghasilannya 10 juta per bulan. Arus kas si B justru mengalami defisit atau negatif 3 juta per bulan.Penting menyesuaikan pengeluaran dari penghasilan kita. Sekali lagi, pengeluaran dari penghasilan kita, bukan orang lain. Dengan berfokus pada apa yang kita miliki, harapannya kita tidak mudah silau terbawa pada gaya hidup orang lain di luar kemampuan atau kebutuhan kita. Kenyataannya dalam hidup ini selalu ada kebutuhan dan keinginan. Manusiawi bila kita ingin keduanya bisa terpenuhi, namun terlihat memaksakan diri sehingga menimbulkan masalah baru dalam hidup. Sebaiknya, dahulukan kebutuhan daripada keinginan, karena kebutuhan sifatnya lebih mendesak dan perlu dipenuhi, sedangkan keinginan umumnya bisa ditunda bahkan bisa dikesampingkan. Pada saat kita merasa ada yang kurang dalam hidup, kita berupaya memenuhinya. Dalam menghadapi masalah keuangan, setidaknya ada 2 cara yang bisa kita lakukan. Menambah penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Menambah penghasilan bisa dilakukan dengan mencari peluang pekerjaan lain dengan pendapatan lebih besar atau mencari tambahan penghasilan di luar jam kerja atau di akhir pekan. Namun, pastikan upaya tersebut ditempuh dengan cara yang halal dan jangan sampai mengorbankan hal-hal penting lain, seperti kesehatan tubuh dan keharmonisan rumah tangga. Selalu komunikasikan segala hal dengan pasangan sebelum mengambil keputusan. Membatasi pengeluaran juga bisa dilakukan walau pada prakteknya tidaklah mudah, mengingat kebutuhan manusia selalu bertambah dan semakin lama semakin mahal. Mencatat setiap pengeluaran dapat membantu kita melakukan evaluasi. Bila dibiasakan tentu sangat baik karena bisa jadi ada pos pengeluaran yang sebenarnya bisa kita hemat atau bahkan bisa kita tunda. Peribahasa mengatakan jangan lebih besar pasak daripada tiang. Jangan lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Meningkatkan penghasilan sekaligus membatasi pengeluaran merupakan kombinasi terbaik untuk menjaga arus kas tetap positif sehingga kita memiliki kemampuan untuk menabung dan berinvestasi. Sukses dalam berinvestasi bukan karena besarnya penghasilan, melainkan seberapa besar yang mampu kita sisihkan setiap waktunya untuk diinvestasikan ke instrumen yang dapat meningkatkan aset kita, guna memenuhi berbagai kebutuhan di masa mendatang. Informasi Penting:Pandangan dan opini yang terdapat di dalam tulisan ini adalah pendapat dari Adrian Maulana, Senior Vice President Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia (“Schroders Indonesia”) dan belum tentu mewakili pandangan yang diungkapkan atau mencerminkan pendapat dari Schroders Indonesia. Materi ini tidak dimaksudkan untuk memberikan, dan tidak boleh diandalkan sebagai rekomendasi akuntansi, nasihat hukum atau pajak, atau investasi. Informasi di sini diyakini kebenarannya akan tetapi Schroders Indonesia tidak menjamin kelengkapan atau akurasinya. Hal ini tidak mengesampingkan atau membatasi setiap tugas atau kewajiban yang Schroders Indonesia miliki terhadap nasabah kami yang diatur oleh Undang-Undang dan Peraturan di Indonesia. PT Schroder Investment Management IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia,Tower 1, Lantai 30Jl Jend Sudirman Kav 52-53Jakarta 12190, IndonesiaPT Schroder Investment Management Indonesia telah memperoleh izin sebagai Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatan usahanya diawasi oleh OJK.Adrian Maulana CFP®Senior Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia4445| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |“Saya dan suami memiliki komitmen yang sejalan, tapi mertua saya…..”“Pasti rencana yang sudah kami atur bisa langsung berantakan kalau mertua sudah turut campur!”“Duh…ribet kalau diskusi sama mertua.”Pada kenyataannya, hubungan menantu-mertua tidak selalu mulus. Namun hubungan satu ini ternyata memiliki peranan yang cukup signifikan untuk mempengaruhi kondisi suami istri. Lantas, apa yang perlu dilakukan jika kita berada pada posisi menantu?Pertama, terima realita bahwa mertua dengan segala kekurangan yang mereka miliki adalah bagian dari kehidupan kita saat ini. Ketika kita berkomitmen untuk bersama dengan pasangan kita, itu artinya kita mau ataupun tidak, akan selalu bersama dengan mertua, meskipun terpisah secara fisik dengan tempat tinggal yang berbeda. Mengeluhkan sifat mertua yang mungkin terlampau sensitif, atau menuntut mereka berubah atau juga meminta pasangan untuk mengubah sifat mertua, hampir sama seperti berharap orang tua kita sendiri berhenti memperhatikan kita. Mungkin kita tidak benar-benar sepakat dengan mertua. Namun mencari jalan atau cara untuk dapat menumbuhkan hubungan yang nyaman dengan mereka adalah penting. Kedua, mertua kita hidup dengan sifat yang melekat pada diri mereka, lebih lama ketimbang usia kita. Tentunya akan lebih sulit bagi mereka untuk mengubah sifat serta kepribadian yang mereka miliki. Kita sebagai anak dan menantu yang perlu menyadari kondisi ini. Selain itu, dinamika psikologis orang tua yang telah sekian lama membersamai kita atau pasangan kita, memiliki beragam ketidakmudahan untuk melepas peran-peran itu begitu saja. Ketiga, membaca apa yang ada di balik perilaku mertua akan membantu kita memahami mereka. Mertua yang mudah sakit hati, mertua yang ingin selalu benar, ingin selalu diprioritaskan, dan sebagainya, merupakan ragam tampilan perilaku yang didorong oleh kondisi piskologis di baliknya. Mengetahui latar belakang pekerjaan mertua, mencari tahu perjalanan pengasuhan pasangan kita oleh mertua, dan kebiasaan-kebiasaan di keluarga besar pasangan, dapat membantu kita untuk memahami dan melihat kondisi dari sudut pandang yang lebih luas. Keempat, bersepakatlah dengan pasangan dalam merespon apa-apa yang dilakukan oleh mertua. Kita dan pasangan yang perlu memodifikasi respon terkait hubungan menantu-mertua yang diinginkan. Dan yang dapat dilakukan pertama kali adalah bukan mengubah orang lain dalam hal ini orang tua atau mertua. Namun, kita dapat mengubah perasaan, mood, dan perilaku diri sendiri dalam bereaksi terhadap mertua atau orang tua. Sehingga lambat laun, ketika kesepakatan antara kita dan pasangan secara konsisiten terus dijadikan acuan, ditambah dengan mood serta perilaku yang tetap positif pada orang tua atau mertua, lambat laun mereka pun akan menyadari batasan yang ada. Kelima, bersikaplah proaktif. Pada kenyataannya, mertua tidaklah benar-benar mengenal kita. Katakanlah pasangan kita pun belum mengenal diri kita cukup lama. Namun komitmen yang terbangun dengan menikah mendorong kita dan pasangan untuk lebih mengenal karakter dan kepribadian masing-masing. Memulai untuk berinteraksi lebih dalam sebagai bagian dari keluarga, menawarkan bantuan dapat dilakukan secara konsisten. Tidak ada kualitas yang akan terbangun kecuali sebanding dengan waktu yang menyertainya. Keenam, sesekali melibatkan mertua dalam pengambilan keputusan, atau memberi informasi segera mengenai kabar gembira, dapat membuat mereka merasa dihargai dan diakui keberadaannya. Sebagian besar mertua dapat merasa terabaikan dan merasa tidak lagi menjadi bagian penting dalam kehidupan anak-anaknya. Hal tersebut dapat memicu permasalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.Ketujuh, selalu berpikir untuk berkompromi. Ketika pada suatu waktu kita berpikir bahwa diri kita sebagai menantu adalah benar dan orang tua atau mertua memang berada pada pihak yang salah, tetaplah ingat bahwa dalam hubungan yang kurang harmonis selalu banyak faktor pemicunya. Artinya, kita juga perlu mengingat bahwa mungkin saja apa yang kita yakini hanya berdasarkan satu sudut pandang saja.Berusahalah untuk terus-menerus menumbuhkan hubungan yang harmonis. Dan tidak ada usaha yang gagal sebenarnya, yang ada hanyalah usaha yang berhenti sebelum waktunya. Selamat berikhtiar! Menumbuhkan Komunikasi Positif Antara Menantu dan MertuaVindhy Fitrianti, S.PsiDosen, Trainer &Praktisi Emotional Freedom TechniqueKeluarga Bahagia””Kita dan pasangan yang perlu memodifikasi respon terkait hubungan menantu-mertua yang diinginkan. Dan yang dapat dilakukan pertama kali adalah bukan mengubah orang lain, dalam hal ini orang tua atau mertua. Namun, kita dapat mengubah perasaan, mood, dan perilaku diri sendiri dalam bereaksi terhadap mertua atau orang tua.4445| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |“Saya dan suami memiliki komitmen yang sejalan, tapi mertua saya…..”“Pasti rencana yang sudah kami atur bisa langsung berantakan kalau mertua sudah turut campur!”“Duh…ribet kalau diskusi sama mertua.”Pada kenyataannya, hubungan menantu-mertua tidak selalu mulus. Namun hubungan satu ini ternyata memiliki peranan yang cukup signifikan untuk mempengaruhi kondisi suami istri. Lantas, apa yang perlu dilakukan jika kita berada pada posisi menantu?Pertama, terima realita bahwa mertua dengan segala kekurangan yang mereka miliki adalah bagian dari kehidupan kita saat ini. Ketika kita berkomitmen untuk bersama dengan pasangan kita, itu artinya kita mau ataupun tidak, akan selalu bersama dengan mertua, meskipun terpisah secara fisik dengan tempat tinggal yang berbeda. Mengeluhkan sifat mertua yang mungkin terlampau sensitif, atau menuntut mereka berubah atau juga meminta pasangan untuk mengubah sifat mertua, hampir sama seperti berharap orang tua kita sendiri berhenti memperhatikan kita. Mungkin kita tidak benar-benar sepakat dengan mertua. Namun mencari jalan atau cara untuk dapat menumbuhkan hubungan yang nyaman dengan mereka adalah penting. Kedua, mertua kita hidup dengan sifat yang melekat pada diri mereka, lebih lama ketimbang usia kita. Tentunya akan lebih sulit bagi mereka untuk mengubah sifat serta kepribadian yang mereka miliki. Kita sebagai anak dan menantu yang perlu menyadari kondisi ini. Selain itu, dinamika psikologis orang tua yang telah sekian lama membersamai kita atau pasangan kita, memiliki beragam ketidakmudahan untuk melepas peran-peran itu begitu saja. Ketiga, membaca apa yang ada di balik perilaku mertua akan membantu kita memahami mereka. Mertua yang mudah sakit hati, mertua yang ingin selalu benar, ingin selalu diprioritaskan, dan sebagainya, merupakan ragam tampilan perilaku yang didorong oleh kondisi piskologis di baliknya. Mengetahui latar belakang pekerjaan mertua, mencari tahu perjalanan pengasuhan pasangan kita oleh mertua, dan kebiasaan-kebiasaan di keluarga besar pasangan, dapat membantu kita untuk memahami dan melihat kondisi dari sudut pandang yang lebih luas. Keempat, bersepakatlah dengan pasangan dalam merespon apa-apa yang dilakukan oleh mertua. Kita dan pasangan yang perlu memodifikasi respon terkait hubungan menantu-mertua yang diinginkan. Dan yang dapat dilakukan pertama kali adalah bukan mengubah orang lain dalam hal ini orang tua atau mertua. Namun, kita dapat mengubah perasaan, mood, dan perilaku diri sendiri dalam bereaksi terhadap mertua atau orang tua. Sehingga lambat laun, ketika kesepakatan antara kita dan pasangan secara konsisiten terus dijadikan acuan, ditambah dengan mood serta perilaku yang tetap positif pada orang tua atau mertua, lambat laun mereka pun akan menyadari batasan yang ada. Kelima, bersikaplah proaktif. Pada kenyataannya, mertua tidaklah benar-benar mengenal kita. Katakanlah pasangan kita pun belum mengenal diri kita cukup lama. Namun komitmen yang terbangun dengan menikah mendorong kita dan pasangan untuk lebih mengenal karakter dan kepribadian masing-masing. Memulai untuk berinteraksi lebih dalam sebagai bagian dari keluarga, menawarkan bantuan dapat dilakukan secara konsisten. Tidak ada kualitas yang akan terbangun kecuali sebanding dengan waktu yang menyertainya. Keenam, sesekali melibatkan mertua dalam pengambilan keputusan, atau memberi informasi segera mengenai kabar gembira, dapat membuat mereka merasa dihargai dan diakui keberadaannya. Sebagian besar mertua dapat merasa terabaikan dan merasa tidak lagi menjadi bagian penting dalam kehidupan anak-anaknya. Hal tersebut dapat memicu permasalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.Ketujuh, selalu berpikir untuk berkompromi. Ketika pada suatu waktu kita berpikir bahwa diri kita sebagai menantu adalah benar dan orang tua atau mertua memang berada pada pihak yang salah, tetaplah ingat bahwa dalam hubungan yang kurang harmonis selalu banyak faktor pemicunya. Artinya, kita juga perlu mengingat bahwa mungkin saja apa yang kita yakini hanya berdasarkan satu sudut pandang saja.Berusahalah untuk terus-menerus menumbuhkan hubungan yang harmonis. Dan tidak ada usaha yang gagal sebenarnya, yang ada hanyalah usaha yang berhenti sebelum waktunya. Selamat berikhtiar! Menumbuhkan Komunikasi Positif Antara Menantu dan MertuaVindhy Fitrianti, S.PsiDosen, Trainer &Praktisi Emotional Freedom TechniqueKeluarga Bahagia””Kita dan pasangan yang perlu memodifikasi respon terkait hubungan menantu-mertua yang diinginkan. Dan yang dapat dilakukan pertama kali adalah bukan mengubah orang lain, dalam hal ini orang tua atau mertua. Namun, kita dapat mengubah perasaan, mood, dan perilaku diri sendiri dalam bereaksi terhadap mertua atau orang tua.4647| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |Bilik KlinikCegah Penyakit Degeneratif dengan Pola Hidup Sehat dan Seimbangdr. Budi Setiawan DjamhoerDirektur PT Dawa Daya Kahuripan Konsultan Kesehatan Rumah ZakatSaat ini sudah mulai dirasakan telah terjadi pergeseran pola penyakit, yaitu peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit tersebut disebabkan karena kemunduran fungsi organ tubuh akibat proses penuaan. Penyebab utamanya adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan dan obesitas, aktivitas fisik yang kurang, stres dan pencemaran lingkungan.Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, diantaranya : penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi, jantung, stroke), endokrin (diabetes mellitus, thyroid, kekurangan nutrisi, hyperkolesterol), neoplasma (tumor jinak, tumor ganas), osteophorosis, gangguan pencernaan (konstipasi, wasir, kanker usus), dan kegemukan dan dampak setiap penyakit tergantung derajat penyakitnyaPenyakit degeneratif secara umum memberikan beban fisik mental dan sosial yang cukup memberatkan, karena membutuhkan perawatan yang panjang, bahkan bagi yang sudah kronis perawatan yang dilakukan bisa seumur hidup dan membutuhkan pengobatan berkelanjutan yang cukup mahal, seperti penyakit gagal jantung, gagal ginjal dan penurunan fungsi paru paru.Dengan demikian, masyarakat harus mengubah gaya pola hidup sehat dengan melakukan pencegahan. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Pola hidup sehat bisa dimulai dengan memilih lingkungan yang lebih ramah, dan mengkonsumsi makanan alami yang tidak tercemar dengan bahan kimia. Upaya hidup sehat lainnya, yaitu menjaga keseimbangan dalam tubuh. Di dalam tubuh kita, ada beberapa hal yang perlu dijaga keseimbangannya, yaitu :A. Aktivitas bergerak dan isitirahat. Kondisi kelelahan membutuhkan istirahat, demikian pula aktivitas yang membuat tubuh bergerak juga diperlukan agar tubuh tidak layu karena kurang bergerak. Akan tetapi, terlalu banyak isitirahat juga akan membuat tubuh semakin lemah, sehingga racun dalam tubuh tidak terpacu untuk dinetralisir. Dengan tubuh banyak bergerak dan diikuti dengan istirahat seimbang, hal tersebut dapat menjaga mood tetap baik sehingga dapat menghindarkan dari stress. Menurut World Health Organization (WHO), aktivitas fisik tidak hanya terkotak dalam olahraga saja. Banyak aktivitas yang membutuhkan pergerakan otot dan rangka yang juga dikategorikan dalam aktivitas fisik, seperti berjalan kaki saat berangkat sekolah atau bekerja, bersih bersih di rumah, mengangkat barang dll. Dengan pola hidup tersebut, maka penuaan dapat dikurangi karena tubuh selalu segar, sehingga proses regenerasi dalam tubuh dapat terus berlangsung dengan normal.B. Kondisi kekenyangan dan puasa. Kondisi kekenyangan memerlukan kondisi istirahat, sehingga organ-organ vital seperti otak, paru paru, jantung, hati dan ginjal bisa bekerja optimal menetralisir zat-zat yang berlebihan dalam tubuh, terutama racun yang dapat merusak. Melakukan puasa secara khusus merupakan salah satu cara agar kondisi tubuh kita lebih sehat. Selanjutnya meminum air bersih yang cukup, mengisap udara bersih dan makanan yang cukup mengandung zat anti oksidan, seperti sayur yang akan menjadi pelarut dan penetralisir racun yang berlebihan masuk ke dalam tubuh, seperti polusi, perasa, pengawet dan pewarna. C. Kondisi stres dan ketenangan pikiran Di zaman modern ini, banyak informasi yang pergantiannya cepat sekali, belum lagi adanya media sosial yang cenderung membuat kita menjadi asosial. Tidak sedikit orang merasa kesepian di tengah keramaian dengan sikap individualis yang dimiliki. Maka, mengkompensasi diri dengan menyepi dan menyerahkan diri kepada Sang Maha Kuasa penentu takdir, dapat menjadi terapi stress yang sangat dianjurkan. Ibadah sholat yang rutin dilakukan minimal lima kali sehari akan menjadi terapi stres yang terus-menerus dilakukan, sehingga membuat jiwa tetap tenang dalam menghadapi gegap gempitanya kehidupan. Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak membaca agar otak tetap terpicu untuk bekerja, terlebih apabila membaca Al Quran yang penuh dengan kandungan positif dan dapat menyehatkan pikiran serta jiwa seseorang. Stressor tetap diperlukan agar pikiran kita tetap terjaga, hanya saja perlu dikelola dengan baik dengan hiburan yang menenangkan dan kedekatan dengan Maha Pencipta. Dengan keseimbangan dalam pikiran dan jiwa kita, maka hingga usia lanjut daya ingat kita tetap terjaga, tidak cepat pikun dan selalu segar menjaga dan mengolah memori di dalamnya.D. Terapi modern dan tradisional Dalam mencapai keseimbangan ini bukan berarti tidak memanfaatkan perkembangan ilmu dan pengetahuan yang terus berkembang. Sering terjadi kondisi yang membenturkan antara pendekatan modern dengan tradisional, padahal dalam perkembangannya zat zat yang alami banyak yang digunakan sebagai bahan dasar untuk terapi modern, seperti herbal yang telah diteliti menjadi bahan dasar dari obat modern. Salah satu yang sering diperdebatkan adalah pemberian vaksinasi saat tubuh dianggap dapat menghasilkan antibodi untuk melawan agen penyakit yang menyerang. Perlu dipahami bahwa vaksinasi diberikan untuk memperkuat daya tahan tubuh karena agen penyakit yang menyerang seringkali lebih kuat dari daya tahan tubuh, sehingga perlu diantisipasi dengan penguatan dari luar dengan memberi vaksin sebagai pemicu meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi penyakit tersebut. Demikian juga bila diperlukan tindak operasi dalam rangka menyeimbangkan antara adanya gangguan dalam tubuh yang dapat membuat tubuh terganggu, diantaranya karena adanya tumor, penyumbatan, kerusakan karena luka sehingga dapat mengganggu aliran nutrisi ke seluruh tubuh untuk menjaga tubuh tetap sehat, sehingga langkah terbaik diperlukan tindak dioperasi agar tubuh diupayakan kembali dalam keadaaan semula sesuai dengan aslinya. Penuaan itu sesuatu yang niscaya terjadi dalam tubuh kita, namun dengan pola hidup yang lebih alami dan gaya hidup yang sehat dan seimbang, diharapkan tidak akan terjadi penuaan sejak dini dan tubuh tetap sehat hingga usia lanjut. 4647| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |Bilik KlinikCegah Penyakit Degeneratif dengan Pola Hidup Sehat dan Seimbangdr. Budi Setiawan DjamhoerDirektur PT Dawa Daya Kahuripan Konsultan Kesehatan Rumah ZakatSaat ini sudah mulai dirasakan telah terjadi pergeseran pola penyakit, yaitu peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit tersebut disebabkan karena kemunduran fungsi organ tubuh akibat proses penuaan. Penyebab utamanya adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan dan obesitas, aktivitas fisik yang kurang, stres dan pencemaran lingkungan.Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, diantaranya : penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi, jantung, stroke), endokrin (diabetes mellitus, thyroid, kekurangan nutrisi, hyperkolesterol), neoplasma (tumor jinak, tumor ganas), osteophorosis, gangguan pencernaan (konstipasi, wasir, kanker usus), dan kegemukan dan dampak setiap penyakit tergantung derajat penyakitnyaPenyakit degeneratif secara umum memberikan beban fisik mental dan sosial yang cukup memberatkan, karena membutuhkan perawatan yang panjang, bahkan bagi yang sudah kronis perawatan yang dilakukan bisa seumur hidup dan membutuhkan pengobatan berkelanjutan yang cukup mahal, seperti penyakit gagal jantung, gagal ginjal dan penurunan fungsi paru paru.Dengan demikian, masyarakat harus mengubah gaya pola hidup sehat dengan melakukan pencegahan. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Pola hidup sehat bisa dimulai dengan memilih lingkungan yang lebih ramah, dan mengkonsumsi makanan alami yang tidak tercemar dengan bahan kimia. Upaya hidup sehat lainnya, yaitu menjaga keseimbangan dalam tubuh. Di dalam tubuh kita, ada beberapa hal yang perlu dijaga keseimbangannya, yaitu :A. Aktivitas bergerak dan isitirahat. Kondisi kelelahan membutuhkan istirahat, demikian pula aktivitas yang membuat tubuh bergerak juga diperlukan agar tubuh tidak layu karena kurang bergerak. Akan tetapi, terlalu banyak isitirahat juga akan membuat tubuh semakin lemah, sehingga racun dalam tubuh tidak terpacu untuk dinetralisir. Dengan tubuh banyak bergerak dan diikuti dengan istirahat seimbang, hal tersebut dapat menjaga mood tetap baik sehingga dapat menghindarkan dari stress. Menurut World Health Organization (WHO), aktivitas fisik tidak hanya terkotak dalam olahraga saja. Banyak aktivitas yang membutuhkan pergerakan otot dan rangka yang juga dikategorikan dalam aktivitas fisik, seperti berjalan kaki saat berangkat sekolah atau bekerja, bersih bersih di rumah, mengangkat barang dll. Dengan pola hidup tersebut, maka penuaan dapat dikurangi karena tubuh selalu segar, sehingga proses regenerasi dalam tubuh dapat terus berlangsung dengan normal.B. Kondisi kekenyangan dan puasa. Kondisi kekenyangan memerlukan kondisi istirahat, sehingga organ-organ vital seperti otak, paru paru, jantung, hati dan ginjal bisa bekerja optimal menetralisir zat-zat yang berlebihan dalam tubuh, terutama racun yang dapat merusak. Melakukan puasa secara khusus merupakan salah satu cara agar kondisi tubuh kita lebih sehat. Selanjutnya meminum air bersih yang cukup, mengisap udara bersih dan makanan yang cukup mengandung zat anti oksidan, seperti sayur yang akan menjadi pelarut dan penetralisir racun yang berlebihan masuk ke dalam tubuh, seperti polusi, perasa, pengawet dan pewarna. C. Kondisi stres dan ketenangan pikiran Di zaman modern ini, banyak informasi yang pergantiannya cepat sekali, belum lagi adanya media sosial yang cenderung membuat kita menjadi asosial. Tidak sedikit orang merasa kesepian di tengah keramaian dengan sikap individualis yang dimiliki. Maka, mengkompensasi diri dengan menyepi dan menyerahkan diri kepada Sang Maha Kuasa penentu takdir, dapat menjadi terapi stress yang sangat dianjurkan. Ibadah sholat yang rutin dilakukan minimal lima kali sehari akan menjadi terapi stres yang terus-menerus dilakukan, sehingga membuat jiwa tetap tenang dalam menghadapi gegap gempitanya kehidupan. Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak membaca agar otak tetap terpicu untuk bekerja, terlebih apabila membaca Al Quran yang penuh dengan kandungan positif dan dapat menyehatkan pikiran serta jiwa seseorang. Stressor tetap diperlukan agar pikiran kita tetap terjaga, hanya saja perlu dikelola dengan baik dengan hiburan yang menenangkan dan kedekatan dengan Maha Pencipta. Dengan keseimbangan dalam pikiran dan jiwa kita, maka hingga usia lanjut daya ingat kita tetap terjaga, tidak cepat pikun dan selalu segar menjaga dan mengolah memori di dalamnya.D. Terapi modern dan tradisional Dalam mencapai keseimbangan ini bukan berarti tidak memanfaatkan perkembangan ilmu dan pengetahuan yang terus berkembang. Sering terjadi kondisi yang membenturkan antara pendekatan modern dengan tradisional, padahal dalam perkembangannya zat zat yang alami banyak yang digunakan sebagai bahan dasar untuk terapi modern, seperti herbal yang telah diteliti menjadi bahan dasar dari obat modern. Salah satu yang sering diperdebatkan adalah pemberian vaksinasi saat tubuh dianggap dapat menghasilkan antibodi untuk melawan agen penyakit yang menyerang. Perlu dipahami bahwa vaksinasi diberikan untuk memperkuat daya tahan tubuh karena agen penyakit yang menyerang seringkali lebih kuat dari daya tahan tubuh, sehingga perlu diantisipasi dengan penguatan dari luar dengan memberi vaksin sebagai pemicu meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi penyakit tersebut. Demikian juga bila diperlukan tindak operasi dalam rangka menyeimbangkan antara adanya gangguan dalam tubuh yang dapat membuat tubuh terganggu, diantaranya karena adanya tumor, penyumbatan, kerusakan karena luka sehingga dapat mengganggu aliran nutrisi ke seluruh tubuh untuk menjaga tubuh tetap sehat, sehingga langkah terbaik diperlukan tindak dioperasi agar tubuh diupayakan kembali dalam keadaaan semula sesuai dengan aslinya. Penuaan itu sesuatu yang niscaya terjadi dalam tubuh kita, namun dengan pola hidup yang lebih alami dan gaya hidup yang sehat dan seimbang, diharapkan tidak akan terjadi penuaan sejak dini dan tubuh tetap sehat hingga usia lanjut. 4849| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |secara online. Dan ketiga adalah supplier atau distributor, yaitu pemilik barang yang akan melayani permintaan barang dari dropshiper untuk kemudian mengirimkannya kepada pembeli. Terkait dengan masalah ini, mari pastikan terlebih dahulu, adakah larangan dalam jual beli yang dilanggar dalam sistem jual beli dropshiper ini. Dalam syariah, hukum asal muamalah adalah mubah (boleh) selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. Maka perlu bagi kita untuk melihat adakah larangan syariah dalam sistem dropship ini. Dan diantara larangan yang terlihat memiliki kemiripan dengan sistem dropship adalah sebagai berikut: 1. Larangan jual beli dimana penjual tidak memiliki atau belum memiliki barang yang dijualnya. Dari Hakim bin Hizam RA beliau berkata, “Wahai Rasulullah, ada seseorang yang mendatangiku lalu ia meminta agar aku menjual kepadanya suatu barang yang belum aku miliki, dengan terlebih dahulu aku membelinya untuk mereka dari pasar?” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu.” (HR. Abu Daud). Hadits ini menggambarkan adanya larangan untuk menjual barang yang belum dimiliki atau tidak ada pada penjual, yang secara sistemnya memiliki kemiripan dengan dropship. Pedagang tidak memiliki barang, lalu setelah ada orang yang memesan, barulah ia membelinya di pasaran, untuk dijual kembali kepada pembeli, yang secara substansi mirip dengan dropshiper. Dilihat secara zahirnya, hadits di atas seolah menggambarkan adanya larangan jual beli dengan sistem dropshiper tersebut. 2. Larangan jual beli gharar, yaitu jual beli yang tidak diketahui atau tidak jelas; objeknya, harganya, maupun waktu serah terima objek barangnya. Dan ulama sepakat mengatakan bahwa hukum jual beli gharar adalah haram, berdasarkan nash-nash dalam As-Sunnah, diantaranya adalah riwayat sebagai berikut, dari Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah saw melarang jual beli dengan (cara) melempar batu, dan beliau melarang jual beli yang mengandung unsur gharar.” (HR. Muslim). Maka terkait hadits ini, dalam jual beli sistem dropship, tidak boleh :a. Melakukan praktek menjual barang yang gharar, misalnya tidak jelas spesifikasi produk barang yang ditawarkan, atau mengandung potensi berbeda antara gambar yang didisplay dengan kenyataannya, atau bahkan mengandung unsur tipuan (tadlis), atau kecurangan (ghisy). Karena jual beli secara online jika tidak berhati-hati, dapat berpotensi ada tipuan dan kecurangan yang berpotensi merugikan pembeli. b. Tidak boleh juga gharar atau ketidakjelasan dalam waktu pengiriman barang yang dibeli secara online tersebut. Waktu pengiriman barang harus jelas dan disepakati bersama antara penjual dan pembeli. Adapun plus minus berbeda satu hari yang secara umum masuk dalam kategori wajar, maka tidaklah mengapa.Lantas, bagaimanakah solusinya agar yang sudah menekuni sistem dropshiper ini tetap dapat melanjutkan usahanya tanpa harus melanggar aspek syariah? Diantara solusinya adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan konsep bai’ salam, yaitu jual beli secara indent, dimana pembeli memesan barang kepada penjual dengan spesifikasi tertentu, jumlah tertentu, warna tertentu, kualitas dan kuantitas tertentu, dsb. Lalu atas pesanan tersebut, si pembeli membayarnya secara tunai kepada penjual, dan penjual menjanjikan untuk menyediakan barang pada waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Apabila dilakukan sebagaimana gambaran di atas, maka diperbolehkan. Dalam riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW ketika tiba di Madinah beliau melihat penduduk Madinah melakukan praktek jual beli kurma secara salam (indent). Maka beliau bersabda, “Barangsiapa yang memesan kurma, maka hendaknya ia memesan dalam takaran, timbangan dan tempo yang jelas (diketahui oleh kedua belah pihak).” (Muttafaqun Alaih). Maka dalam dropship jika pembeli memesan barang kepada dropshiper dengan spesifikasi yang sangat jelas, ukuran, warna, timbangan, bentuk, kualitas, kuantitas, dsb, lalu membayarnya secara tunai kepada penjual (tidak boleh hanya dengan uang muka atau down payment saja), maka hukumnya boleh. Namun jika pembeli membayarnya hanya dengan uang muka saja, maka hukumnya tidak boleh, karena masuk dalam kategori bai’ud dayn bid dayn (jual beli hutang dengan hutang) yang dilarang secara syariah. 2. Menggunakan konsep wakalah bil ujrah, atau ijarah. Dimana pihak dropshiper bekerjasama dengan pihak supplier melalui kontrak kerjasama yang sesuai dengan syariah. Misalnya dengan bentuk ada kesepakatan bahwa dropshiper akan menjualkan barang-barang milik distributor atau suplier, yang barang-barang tersebut akan ditawarkan secara online oleh dropshiper di media online miliknya. Sehingga antara pihak dropshiper dengan pihak suplier menjadi satu pihak saja. Sedangkan pembeli secara online menjadi pihak yang kedua. Konsep seperti ini bisa menggunakan pola wakalah bil ujrah, dimana penjual online bertindak sebagai wakil distributor dalam menjualkan produk barangnya, atau juga menggunakan akad ijarah, dimana pihak dropshiper hanya mengandalkan jasa memasarkan produk kepada calon pembeli. Dan atas jasa tersebut, dropshiper mendapatkan fee.Inilah diantara solusi dalam melakukan jual beli online dengan sistem droship, mudah-mudahan bisa membantu memberikan solusi agar tidak terjebak masuk dalam kategori jual beli yang diharamkan. Wallahu A’lam Bis Shawab Assalamu’alaikum Wr. Wb.Ustaz, bagaimana hukum berjualan dengan menggunakan sistem dropshiper? Bismillahirrahmanirrahim…Sahabat zakat yang disayangi Allah SWT, dalam salah satu sumber disebutkan, bahwa sistem dropship atau dropshiper adalah salah satu cara jual beli secara online, di mana pihak penjual tidak menyimpan stok barang, namun ketika ia mendapatkan order atau pesanan, barulah ia akan meneruskan pesanannya tersebut ke distributor atau supplier. Lalu supplier akan mengirim barang tersebut dengan menggunakan nama penjual. Dengan cara seperti ini maka seolah-olah pihak penjual memiliki toko pribadi dengan stok barang yang lengkap, sebagaimana yang ia tawarkan melalui online. Dan sebagai catatan saja, ada juga yang membedakan antara dropship dengan dropshiper. Sistem jual belinya adalah dropship sedangkan penjual yang menggunakan sistem ini disebut dengan dropshiper. Dilihat dari substansinya, setidaknya ada tiga pihak dalam sistem dropship, yaitu pertama, pihak penjual yang menjual barang secara online (dropshiper), tetapi ia belum memiliki barang yang akan dijualnya. Kedua, pihak pembeli via online, yaitu seseorang yang akan membeli barang yang ditawarkan oleh dropshiper Hukum Berjualan dengan Menggunakan Sistem Dropship Rikza Maulan, Lc., M.AgDewan Pengawas Syariah Rumah ZakatTanya Ustaz4849| RZ Magz - Maret 2018RZ Magz - Jumadil-Akhirah 1439 |secara online. Dan ketiga adalah supplier atau distributor, yaitu pemilik barang yang akan melayani permintaan barang dari dropshiper untuk kemudian mengirimkannya kepada pembeli. Terkait dengan masalah ini, mari pastikan terlebih dahulu, adakah larangan dalam jual beli yang dilanggar dalam sistem jual beli dropshiper ini. Dalam syariah, hukum asal muamalah adalah mubah (boleh) selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. Maka perlu bagi kita untuk melihat adakah larangan syariah dalam sistem dropship ini. Dan diantara larangan yang terlihat memiliki kemiripan dengan sistem dropship adalah sebagai berikut: 1. Larangan jual beli dimana penjual tidak memiliki atau belum memiliki barang yang dijualnya. Dari Hakim bin Hizam RA beliau berkata, “Wahai Rasulullah, ada seseorang yang mendatangiku lalu ia meminta agar aku menjual kepadanya suatu barang yang belum aku miliki, dengan terlebih dahulu aku membelinya untuk mereka dari pasar?” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu.” (HR. Abu Daud). Hadits ini menggambarkan adanya larangan untuk menjual barang yang belum dimiliki atau tidak ada pada penjual, yang secara sistemnya memiliki kemiripan dengan dropship. Pedagang tidak memiliki barang, lalu setelah ada orang yang memesan, barulah ia membelinya di pasaran, untuk dijual kembali kepada pembeli, yang secara substansi mirip dengan dropshiper. Dilihat secara zahirnya, hadits di atas seolah menggambarkan adanya larangan jual beli dengan sistem dropshiper tersebut. 2. Larangan jual beli gharar, yaitu jual beli yang tidak diketahui atau tidak jelas; objeknya, harganya, maupun waktu serah terima objek barangnya. Dan ulama sepakat mengatakan bahwa hukum jual beli gharar adalah haram, berdasarkan nash-nash dalam As-Sunnah, diantaranya adalah riwayat sebagai berikut, dari Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah saw melarang jual beli dengan (cara) melempar batu, dan beliau melarang jual beli yang mengandung unsur gharar.” (HR. Muslim). Maka terkait hadits ini, dalam jual beli sistem dropship, tidak boleh :a. Melakukan praktek menjual barang yang gharar, misalnya tidak jelas spesifikasi produk barang yang ditawarkan, atau mengandung potensi berbeda antara gambar yang didisplay dengan kenyataannya, atau bahkan mengandung unsur tipuan (tadlis), atau kecurangan (ghisy). Karena jual beli secara online jika tidak berhati-hati, dapat berpotensi ada tipuan dan kecurangan yang berpotensi merugikan pembeli. b. Tidak boleh juga gharar atau ketidakjelasan dalam waktu pengiriman barang yang dibeli secara online tersebut. Waktu pengiriman barang harus jelas dan disepakati bersama antara penjual dan pembeli. Adapun plus minus berbeda satu hari yang secara umum masuk dalam kategori wajar, maka tidaklah mengapa.Lantas, bagaimanakah solusinya agar yang sudah menekuni sistem dropshiper ini tetap dapat melanjutkan usahanya tanpa harus melanggar aspek syariah? Diantara solusinya adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan konsep bai’ salam, yaitu jual beli secara indent, dimana pembeli memesan barang kepada penjual dengan spesifikasi tertentu, jumlah tertentu, warna tertentu, kualitas dan kuantitas tertentu, dsb. Lalu atas pesanan tersebut, si pembeli membayarnya secara tunai kepada penjual, dan penjual menjanjikan untuk menyediakan barang pada waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Apabila dilakukan sebagaimana gambaran di atas, maka diperbolehkan. Dalam riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW ketika tiba di Madinah beliau melihat penduduk Madinah melakukan praktek jual beli kurma secara salam (indent). Maka beliau bersabda, “Barangsiapa yang memesan kurma, maka hendaknya ia memesan dalam takaran, timbangan dan tempo yang jelas (diketahui oleh kedua belah pihak).” (Muttafaqun Alaih). Maka dalam dropship jika pembeli memesan barang kepada dropshiper dengan spesifikasi yang sangat jelas, ukuran, warna, timbangan, bentuk, kualitas, kuantitas, dsb, lalu membayarnya secara tunai kepada penjual (tidak boleh hanya dengan uang muka atau down payment saja), maka hukumnya boleh. Namun jika pembeli membayarnya hanya dengan uang muka saja, maka hukumnya tidak boleh, karena masuk dalam kategori bai’ud dayn bid dayn (jual beli hutang dengan hutang) yang dilarang secara syariah. 2. Menggunakan konsep wakalah bil ujrah, atau ijarah. Dimana pihak dropshiper bekerjasama dengan pihak supplier melalui kontrak kerjasama yang sesuai dengan syariah. Misalnya dengan bentuk ada kesepakatan bahwa dropshiper akan menjualkan barang-barang milik distributor atau suplier, yang barang-barang tersebut akan ditawarkan secara online oleh dropshiper di media online miliknya. Sehingga antara pihak dropshiper dengan pihak suplier menjadi satu pihak saja. Sedangkan pembeli secara online menjadi pihak yang kedua. Konsep seperti ini bisa menggunakan pola wakalah bil ujrah, dimana penjual online bertindak sebagai wakil distributor dalam menjualkan produk barangnya, atau juga menggunakan akad ijarah, dimana pihak dropshiper hanya mengandalkan jasa memasarkan produk kepada calon pembeli. Dan atas jasa tersebut, dropshiper mendapatkan fee.Inilah diantara solusi dalam melakukan jual beli online dengan sistem droship, mudah-mudahan bisa membantu memberikan solusi agar tidak terjebak masuk dalam kategori jual beli yang diharamkan. Wallahu A’lam Bis Shawab Assalamu’alaikum Wr. Wb.Ustaz, bagaimana hukum berjualan dengan menggunakan sistem dropshiper? Bismillahirrahmanirrahim…Sahabat zakat yang disayangi Allah SWT, dalam salah satu sumber disebutkan, bahwa sistem dropship atau dropshiper adalah salah satu cara jual beli secara online, di mana pihak penjual tidak menyimpan stok barang, namun ketika ia mendapatkan order atau pesanan, barulah ia akan meneruskan pesanannya tersebut ke distributor atau supplier. Lalu supplier akan mengirim barang tersebut dengan menggunakan nama penjual. Dengan cara seperti ini maka seolah-olah pihak penjual memiliki toko pribadi dengan stok barang yang lengkap, sebagaimana yang ia tawarkan melalui online. Dan sebagai catatan saja, ada juga yang membedakan antara dropship dengan dropshiper. Sistem jual belinya adalah dropship sedangkan penjual yang menggunakan sistem ini disebut dengan dropshiper. Dilihat dari substansinya, setidaknya ada tiga pihak dalam sistem dropship, yaitu pertama, pihak penjual yang menjual barang secara online (dropshiper), tetapi ia belum memiliki barang yang akan dijualnya. Kedua, pihak pembeli via online, yaitu seseorang yang akan membeli barang yang ditawarkan oleh dropshiper Hukum Berjualan dengan Menggunakan Sistem Dropship Rikza Maulan, Lc., M.AgDewan Pengawas Syariah Rumah ZakatTanya UstazNext >