< Previous 4571. Silinder gas Argon berwarna biru tua (peacock blue) 2. Silinder gas helium berwarna coklat muda (middle brown) 3. Silinder gas argon/helium berwarna bagian badan biru tua (peacock blue) dan bagian punggung coklat muda (middle brown) 4. Silinder gas argon/helium/hydrogen berwarna bagian badan biru tua (peacock blue), bagian punggung coklat muda (middle brown) dan bagian atas/penutup berwarna merah tua (red band). Gas pelindung disimpan pada botol yang dilengkapi dengan sistem pengamanan. 7.8.9. Regulator dan Flowmeter Regulator Fungsi regulator adalah untuk mengetahui tekanan botol dan mengatur tinggi rendahnya tekanan yang akan digunakan. Regulator untuk pengelasan tungsten inert gas di set maksimum sampai 200 Kpa. Gambar 7.73. Botol Gas Pelindung 458 Alat Pengukur Aliran (Flowmeter) Alat pengukur aliran gas (flowmeter) adalah untuk mengukur aliran gas yang digunakan untuk melidungi proses pencairan dalam pengelasan. Di dalam alat ini mempunyai bola dalam tabung gelas yang berfungsi sebagai penunjuk ukuran gas yang dikehendaki dengan satuan cubic feet per hour (CFH). Selain itu, ada juga flowmeter yang dilengkapi dengan ekonomiser. Fungsi ekonomiser adalah untuk menghemat gas, karena gas yang digunakan apabila tidak dipakai akan terus menerus keluar, oleh karena itu maka digunakan ekonomiser sebagai pengatur gas apabila kait yang sebagai tempat menyimpan mulut pembakar mendapat beban, maka gas akan tertutup dan apabila mulut pembakar dipakai lagi maka gas akan bekerja kembali. Gambar 7.74. Regulator dan Flowmeter 459 7.8.10. Persiapan pengelasan permukaan logam. Kondisi permukaan yang akan disambung Permukaan logam yang akan di las harus terbebas dari kotoran yang akan menghambat pencairan di daerah yang akan disambung. Untuk sambungan tumpang dan fillet agak sulit dibersihkan pada bagian sudut permukaan dan mudah terkontaminasi oleh zat lain. Sebelum dilas permukaan logam dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin sikat baja, amplas, kikir, zat kimia sikat baja manual, sikat wool dan lain-lain. Gambar 7.75. Flowmeter dan Ekonomiser Gambar 7.76. Jenis Alat untuk Membersihkan Permukaan 460 Zat kimia yang digunakan untuk membersihkan permukaan adalah trichlorethylene dan perchclorethylene, utamanya zat ini untuk membersihkan oli dan gemuk (grease) Penggunaan zat kimia dalam membersihkan permukaan logam harus hati-hati, karena cairan zat ini akan berubah menjadi gas racun, oleh karena itu dalam proses membersihkan pelat harus memakai alat pengaman khususnya alat penutup sistem pernafasan. Memasang Peralatan Menginstal peralatan 1. Pilih kabel sekunder yang sesuai dengan arus listrik pengelasan untuk pengelasan maksimum 2. Kabel negatif (ground) hubungkan dengan meja kerja mengelas atau dengan pekerjaan yang dilas, maka arus yang digunakan untuk mengelas akan sepenuhnya berfungsi. 3. Hubungkan kabel negatif (ground lead) dari unit pembangkit tenaga (mesin las) ke meja las. 4. Hubungkan kabel mulut pembakar (torch) elektroda dengan pembangkit tenaga (mesin las) Gambar 7.77. Cara Memasang Peralatan Las TIG (Rohyana,2004) 461Gambar 7.78. Membuka Keran Katup Silinder 5. Pemasangan conector (penghubung) gas. o Bersihkan lubang katup silinder sampai bersih dan bebaskan dari debu sebelum regulator dipasang o Masukan ulir regulator ke ulir katup pengeluaran gas dari silinder (ulir kanan) o Ikuti petunjuk menurut buku pedoman untuk memasang selang gas dengan regulator. Memasang saluran air pendingin Gambar 7.79. Sistem Saluran Daya, Gas dan Air Pendingin 462 Pendinginan dalam pengelasan dengan TIG digunakan air, air untuk pendinginan ini dialirkan dari saluran yang dipompakan dari instalasi pipa air atau juga bisa digunakan pompa air tersendiri dan biasanya pompa air ini sudah merupakan satu unit dengan mesin las. Pemilihan kondisi jenis arus listrik 9 Jenis arus listrik Jenis Alternating Current (AC) atau Arus searah digunakan untuk pengelasan aluminum, magnesium, logam paduan Al,Mg, nikel, aluminum bronze. Jenis Direct Current (DC) atau arus bolak-balik digunakan untuk pengelasan Baja, baja paduan, stainless steels, tembaga, tembaga paduan, nikel, nikel paduan, titanium dan logam reaktif lainnya. 9 Tingkatan arus Pemilihan arus pengalasan harus menghasilkan: x Cairan las bahan tambah dengan bahan yang dilas terpadu dengan baik. x Penetrasi cairan sangat memadai. 9 Ketepatan dalam pemilihan arus listrik harus berdasarkan: x bahan yang akan dilas. x Tebal bahan yang akan dilas. x Jenis sambungan. x Posisi pengelasan x Jenis elektroda yang digunakan. x Jenis penjepit (holder) elektroda Petunjuk umum pengelasan dengan TIG 1. Lengkapi alat keselamatan kerja dan pelajari prosedur cara penanggulangan apabila terjadi kecelakaan 2. Periksa kabel ground lead yang dihubungkan dengan meja dan sumber daya 3. Periksa sistem sambungan-sambungan (connector) saluran yang menghubungkan terhadap mulut pembakar (torch) 4. Periksa kekakuan dan kekenyalan selang gas argon, kabel listrik dan selang air juga yang yang sifatnya menghambat kelancaran aliran 4635. Periksa switched on sumber daya listrik yang ada pada mesin las. 6. Periksa dan bersihkan katup pengeluaran gas dari silinder argon. 7. Periksa ukuran nozel gas dan cocokan dengan ukuran mulut pembakar (torch) 8. Periksa jenis dan diameter elektroda tungsten yang akan dipakai juga kondisi ujung yang akan dipakai sudutnya dipersiapkan dengan tepat. 9. Periksa peralatan yang ada keterkaitannya dengan elektroda yang akan dipergunakan 10. Atur semua alat ukur penujukan pengelasan untuk perubahan dan setel kembali yang tepat 11. Periksa kecepatan aliran gas argon dan atur dengan tepat. Kecepatan aliran gas harus 12. selalu diperiksa dan disesuaikan dengan aturan yang telah ditentukan. Pengaturan tidak berlaku yang menggunakan remote control dengan kaki dan kemudian dilepaskan di dalam mesin las, selalu akan ditujukan dalam timer, aliran gas dapat diatur dalam satuan waktu (time set), Sesudah mengatur satuan waktu maka kemudian mengatur kecepatan aliran. 13. Periksa aliran air pendingin dan juga periksa salurannya dengan cermat (apabila menggunakan air sebagai media pendingin mulut pembakar/torch). 14. Periksa crater eliminator control (jika menggunanakan sistem instalasi) dan atur dengan tepat 15. Gunakan peralatan yang diijinkan dan juga baju pengaman harus diperhatikan. 16. Kondisi badan harus sehat agar supaya dalam proses pengelasan dapat berkonsentrasi penuh. 17. Memberi peringatan kepada orang yang berada di lingkungan pengelasan supaya menghindari terkenanya cahaya maupun percikan api pengelasan 18. Menggunakan peralatan keselamatan kerja yang diijinkan. 19. Pakai alat pelindung muka atau kaca mata agar supaya api nyala busur jangan langsung kontak dengan mata atau bagian muka. 20. Apabila nyala api busur tidak terputus-putus, maka jarak antara torch dengan bahan yang dilas harus tetap dan torchnya jangan di naik turunkan sampai pada ujung bahan yang dilas 21. Ikuti prosedur akhir pekerjaan pengelasan x Memutar switch “off” yang ada pada sumber daya (mesin las)., bila sudah selesai pengelasan x Tutup katup silinder argon. 464 x Putar turn off air pendingin (bila digunakan) x Putar switch off daya yang ada pada sumber daya (panel) juga kelengkapan yang menaikkan frequency. x Lepaskan elektroda tungsten dari torch dan simpan pada tempat yang telah ditentukan. x Tempatkan torch pada tempat yang telah disediakan . x Peralatan lainya dan bahan tambah dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya 9 Prosedur pengelasan posisi bawah tangan 1. Gagang mulut pembakar (hold torch) dipegang antara dua jari yaitu ibu jari dengan telunjuk tangan kanan dan ditahan oleh tangan bagian bawah. Gambar 7.80. Posisi Pengelasan dengan TIG 465 2. Gagang mulut pembakar cenderung membawa ke arah belakang, oleh karena itu arahkan titik pengelasan pada bagian yang akan disambung dengan sudut kemiringan elektroda tungsten antara 750 - 850 sudut ini digunakan mulai proses penyambungan awal sampai berakhirnya pengelasan. Gambar 7.81. Posisi memegang gagang mulut pembakar (torch) Gambar 7.82. Posisi sudut elektroda tungsten dan arah pengelasan bawah tangan 466 3. Remot kontrol yang menggunakan injakan kaki ditekan secara perlahan-lahan dan dipertahankan kestabilannya tekanan injakan, maka akan menghasilkan penyalaan busur yang stabil ( penyalaan busur tepat pada ujung elektroda, bila nyala busur tidak stabil pada posisi penyalaan frekuensi tinggi, maka nyala busur akan terputus pada saat sedang dijalankan Catatan : Elektroda tidak harus selalu disentuhkan pada pelat 4. Bila nyala busur sudah stabil maka atur sudut pengelasan yang sesuai dengan yang telah ditentukan dan remot kontrol yang diinjak oleh kaki sepenuhnya di tekan. Panjang busur akan mencapai 0,8 mm ( 1/32 in), mulai dari pedal ditekan sepenuhnya kurang lebih 2 detik, maka cairan logam akan terlihat, apabila pencairan logam ingin lebih cepat dari 2 detik maka harus ada penambahan arus listrik dengan mengatur fungsi kontrol yang terletak pada mesin las. 5. Untuk gerakan arah maju dengan pengaturan arus/-amper tepat dengan tebal pelat yang dilas, maka bunyi dan bentuk nyala busur yang keluar dari mulut pembakar akan halus 6. Pada gerakan lurus dengan kecepatan pengelasan yang stabil akan membentuk daerah cairan yang lebih cepat 7. Cairan yang sempurna adalah cairan yang tidak mengandung terak ,buih atau oksida 8. Amati kedalaman cairan dan kepadatan logam. Hal ini merata atau sempurna, apabila kecepatan pengelasan arah kanan sempurna. 9. Apabila ujung torch sudah mendekati ujung kiri logam yang di las, maka tekanan pedal secara perlahan-lahan diangkat dan penyalaan busur akan berhenti. 10. Simpan torch pada posisi lubang mengarah ke bawah dan alirkan gas argon kurang lebih 10 sampai dengan 15 detik yang maksudnya untuk pendinginan elektroda tungsten. Next >