< Previous 467Gambar 7.84. Mesin Las TIG Pada umumya dalam pengelasan TIG sumber listrik yang dipergunakan mempunyai karakteristik yang lamban, sehingga dalam hal menggunakan listrik DC untuk memulai menimbulkan busur perlu ditambah dengan listrik frekuensi tinggi. Elektoda yang digunakan dalam las TIG biasanya dibuat dari wolfram murni atau paduan antara wolfram-torium yang berbentuk batang dengan garis tengah antara 1,0 sampai 4,8 mm. Dalam banyak hal elektroda dari wolfram-torium lebih baik daripada elektroda dari wolfram murni terutama dalam ketahanan ausnya. Gas yang dipakai untuk pelindung adalah gas Argon murni, karena pencampuran dengan O2 atau CO2 yang bersifat oksidator akan mempercepat keausan ujung elektroda. Penggunaan logam pengisi tidak ada batasnya, biasanya logam yang mempunyai komposisi yang sama dengan logam induk. Gambar 7.83. Mesin Las TIG semi-otomatis 468 Gambar 7.85. Pemindahan Sembur pada las MIG (Wood,1979) 7.9. Pengenalan Las MIG (Metal Inert Gas Arc Welding)/Gas Metal Arc Welding (GMAW) Dalam las logam mulia, kawat las pengisi yang juga berfungsi sebagai elektroda diumpamakan secara terus menerus. Busus listrik terjadi antara kawat pengisi dan logam induk. Gas pellindung yang digunakan adalah gas Argon, helium atau campuran keduanya. Untuk memantapkan busur kadang-kadang ditembakkan gas O2 antara 2 sampai 5% atau CO2 anatara 5 sampai 20%. Dalam banyak hal penggunaan las MIG sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena sifat-sifatnya yang baik, misalnya: Karena konsntrasi busur yang tinggi, maka busurnya sangat mantap dan percikannya sedikit sehingga memudahkan operasi pengelasan Karena dapat menggunakan arus yang tinggi maka kecepatannya juga sangat tinggi, sehingga efisiensinya sangat baik. Terak yang terbentuk cukup banyak. Ketangguhan dan elastisitas, kekedapan udara, ketidak pekaan terhadap retak dan sifat-sifat lainnya lebih baik daripada yang dihasilkan dengan cara pengelasan yang lain. Karena hal tersebut di atas, maka las MIG banyak digunakan dalam praktek terutama untuk pengelasan baja-baja kualitas tinggi seperti baja tahan karat, baja kuat dan logam-logam bukan baja yanng tidak dapat dilas dengan cara yang lain Las MIG biasanya dilaksanakan secara otomatik atau semi-otomatik denngan arus searah polaritas balik dan menggunakan kawat elektroda berdiameter antara 1,2 sampai 2,4 mm. Akhir-akhirr ni telah banyak digunakan las MIG dengan arus yang tinggi dan kawat elektroda dengan diameter antara 3,2 dan 6,4 mm untuk mengelas pelat-pelat aluminium yang tebal seperti yang digunakan dalam tangki penyimpanan gas alam cair. Las mig biasanya digunakan dengan kecepatan kawat eletroda yang tetap dengan cara pengumpanan tarik atau tarik-dorong. 4697.9.1. Peralatan las MIG/GMAW Gas Metal Arc Welding (GMAW) adalah proses pengelasan yang energinya diperoleh dari busur listrik. Busur las terjadi di antara permukaan benda kerja dengan ujung kawat elektroda yang keluar dari nozzle bersama-sama dengan gas pelindung. GMAW biasanya dioperasikan secara semi otomatis, sehingga dengan pesatnya perkembangan dunia kerja konstruksi yang membutuhkan pengelasan yang cepat dan kualitas tinggi, maka proses GMAW sudah dijadikan alternatif proses pengelasan yang banyak digunakan, mulai dengan pekerjaan konstruksi ringan sampai berat . Untuk melaksanakan pekerjaan las ini diperlukan peralatan utama yang relatif lebih rumit jika dibandingkan dengan peralatan Las busur listrik (MMAW), di mana di samping pembangkit tenaga dan kabel-kabel las juga diperlukan perangkat pengontrol kawat elektroda, botol gas pelindung serta perangkat pengatur dan penyuplai gas pelindung. Sedang alat-alat bantu serta keselamatan dan kesehatan kerja adalah relatif sama dengan alat-alat bantu pada proses pengelasan dengan MMAW. Peralatan utama Peralatan utama adalah peralatan yang berhubungan langsung dengan proses pengelasan, yakni minimum terdiri dari: ¾ Mesin las ¾ Unit pengontrol kawat elektroda (wire feeder) ¾ Tang las beserta nozzle ¾ Kabel las dan kabel kontrol ¾ Botol gas pelindung ¾ Regulator gas pelindung ¾ Mesin las Sistem pembangkit tenaga pada mesin GMAW pada prinsipnya adalah sama dengan mesin MMAW yang dibagi dalam 2 golongan, yaitu : Mesin las arus bolak balik (Alternating Current / AC Welding Machine) dan Mesin las arus searah (Direct Current/DC Welding Machine), namun sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan jenis bahan yang di las yang kebanyakan adalah jenis baja, maka secara luas proses pengelasan dengan GMAW adalah menggunakan mesin las DC. 470 Umumnya mesin las arus searah (DC) mendapatkan sumber tenaga listrik dari trafo las ( AC ) yang kemudian diubah menjadi arus searah dengan voltage yang konstan (constant-voltage ). Pemasangan kabel-kabel las (pengkutuban) pada mesin las arus searah dapat diatur/dibolak-balik sesuai dengan keperluan pengelasan, ialah dengan cara: Pengkutuban langsung (DCSP/DCEN): Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las dihubungkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel elektroda. Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja. Pengkutuban terbalik (DCRP/ DCEP): Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan benda kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda. Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda. ¾ Wire Feeder Unit Alat pengontrol kawat elektroda (wire feeder unit) adalah alat/ perlengkapan utama pada pengelasan dengan GMAW. Alat ini biasanya tidak menyatu dengan mesin las, tapi merupakan bagian yang terpisah dan ditempatkan berdekatan dengan pengelasan. Fungsinya adalah sebagai berukut: o Menempatkan rol kawat elektroda o Menempatkan kabel las (termasuk tang las dan nozzle) dan sistem saluran gas pelindung o Mengatur pemakaian kawat elektroda (sebagian tipe mesin, unit pengontrolnya terpisah dengan wire feeder unit ) o Mempermudah proses/penanganan pengelasan, di mana wire feeder tersebut dapat dipindah-pindah sesuai kebutuhan. 471 ¾ Tang las ¾ Kabel las Pada mesin las terdapat kabel primer (primary power cable) dan kabel sekunder atau kabel las (welding cable). Kabel primer ialah kabel yang menghubungkan antara sumber tenaga dengan mesin las. Jumlah kawat inti pada kabel primer disesuaikan dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu kawat sebagai hubungan pentanahan dari mesin las. Gambar 7.86. Bagian-bagian Utama Wire Feeder Gambar 7.87. Torch Las MIG 472 Kabel sekunder ialah kabel-kabel yang dipakai untuk keperluan mengelas, terdiri dari kabel yang dihubungkan dengan tang las dan benda kerja serta kabel-kabel kontrol. Inti Penggunaan kabel pada mesin las hendaknya disesuaikan dengan kapasitas arus maksimum dari pada mesin las. Makin kecil diameter kabel atau makin panjang ukuran kabel, maka tahanan/hambatan kabel akan naik, sebaliknya makin besar diameter kabel dan makin pendek maka hambatan akan rendah. Pada ujung kabel las biasanya dipasang sepatu kabel untuk pengikatan kabel pada terminal mesin las dan pada penjepit elektroda maupun pada penjepit masa. ¾ Regulator gas pelindung Fungsi utama dari regulator adalah untuk mengatur pemakaian gas. Untuk pemakaian gas pelindung dalam waktu yang relatif lama, terutama gas CO2 diperlukan pemanas (heater-vaporizer) yang dipasang antara silinder gas dan regulator. Hal ini diperlukan agar gas pelindung tersebut tidak membeku yang berakibat terganggunya aliran gas. Gambar 7.88. Sepatu Kabel 473 Alat-alat bantu ¾ Sikat Baja Untuk membersihkan hasil las, yaitu pengaruh oksidasi udara luar sehingga rigi-rigi las benar-benar bebas dari terak, selain itu digunakan untuk membersihkan bidang benda kerja sebelum dilas. Gambar 7.89. Silinder dan Regulator Gas Pelindung Gambar 7.90. Sikat Baja 474 ¾ Alat Penjepit (Smit Tang) Untuk memegang benda kerja yang panas dipergunakan alat (tang) penjepit dengan macam-macam bentuk, seperti bentuk moncong rata, moncong ulat, moncong serigala dan moncong kombinasi. ¾ Tang Pemotong Kawat Pada kondisi tertentu, terutama setiap akan memulai pengelasan kawat elektroda perlu dipotong untuk memperoleh panjang yang ideal. Untuk itu diperlukan tang pemotong kawat. Gambar 7.91. Smit Tang Gambar 7.92. Pemotongan Kawat 475Gambar 7.93. Perlengkapan GMAW/MIG (Kenyon,1979) Pemasangan dan penyetelan ¾ Pemasangan peralatan GMAW/MIG Berikut ini adalah gambar pemasangan satu unit pera-latan/perlengkapan GMAW yang biasa digunakan untuk pengerjaan konstruksi sedang sampai berat: ¾ Penyetelan peralatan GMAW/MIG Sebelum dilakukan pengelasan, perlu dilakukan penyetelan-penyetelan pada peralatan las. Hal ini dilakukan agar peralatan/ mesin las disiapkan sesuai dengan jenis dan tuntutan pekerjaan. Penyetelan-penyetelan tersebut dilakukan, baik pada mesin las maupun pada alat-alat pendukung lainnya, seperti: wire feeder dan pada tang las serta nozzle. Penyetelan mesin las Pada mesin las tidak banyak diperlukan penyetelan, kecuali hanya penyetelan penggunaan jenis arus pengelasan, yaitu DCRP atau DCSP atau disesuaikan dengan jenis/tuntutan pekerjaan. Namun, khusus untuk penggunaan kawat elektroda solid (solid wire) selalu menggunakan pengkutuban DCRP (tang las dihubung-kan dengan kutup positif). 476 Penyetelan wire feeder Penyetelan pada wire feeder merupakan hal yang penting dalam pengelasan dengan GMAW, di mana pada wire feeder terdapat roda (rol) yang berjumlah 2 atau 4 buah yang berfungsi untuk memutar atau mendorong kawat elektroda pada saat proses pengelasan terjadi. Penyetelan yang dilakukan adalah: o Menyesuaikan ukuran alur roda dengan ukuran kawat elektroda. Beberapa tipe roda hanya cukup dengan membalik posisi roda supaya sesuai dengan ukuran kawat elektroda, tapi pada pada tipe yang yang lain kadan kala harus mengganti ukuran roda yang sesuai. o Mengatur/ menyetel tekanan roda terhadap kawat elektroda agar kawat dapat terputar secara lancar. Penyetelan pada tang las Ada dua hal utama yang perlu dilakukan pada tang las (welding/eletrode gun), yaitu: menyesuaikan ukuran contact tip dengan diameter kawat elektroda dan menyesuaikan tipe nozzle dengan kebutuhan pekerjaan. Gambar 7.94. Penyetelan Wire Feeder Next >