< Previous 507 Kekerasan mata gergaji Kebanyakkan mata gergaji dikeraskan keseluruhannya, tetapi untuk jenis mata gergaji lentur, hanya bagian giginya saja yang dikeraskan. Mata gergaji ini jarang patah dan dapat memotong bagian-bagian yang sukar dipotong. Ukuran mata gergaji Panjang mata gergaji adalah antara 255 mm hingga 300 mm untuk gergaji besi tangan. Bentuk mata gigi Bentuk mata gergaji adalah berselang seling kekiri dan kekanan. Tujuannya adalah supaya mata gergaji ini tidak terjepit pada saat memotong benda kerja dan juga untuk memberi ruang pada serbuk logam agar mudah keluar. Ukuran mata gergaji diukur dari: ¾ Panjang ¾ Tebal ¾ Lebar ¾ Jarak atau bilangan gigi dalam satu inci Panjang bilah mata gergaji tangan diukur dari jarak antara pusat lubang pada setiap ujungnya. Untuk bilah mata gergaji tangan yang biasa digunakan panjangnya ialah 250 mm dan 300 mm, lebarnya 13 mm dan 16 mm serta tebalnya adalah 0.63 mm dan 0.80 mm Memilih daun gergaji Pekerjaan pemotongan akan berhasil dengan baik apabila pemilhan alat potongnya yang benar, artinya sesuai dengan jenis bahan yang akan dipotong, sesuai dengan kecepatan pemotongan dan sesuai dengan sifat pemotongan. Untuk itu perlu adanya pedoman dalam pemilihan daun mata gergaji. Di bawah ini diberikan pedoman sederhana, untuk membantu pemilhan daun gergaji agar dapat dihasilkan pemotongan yang baik. x Bahan yang kan dipotong harus terlebih dahulu diketahui kekerasanya dan jenis bahan apa. x Bahan yang akan dipotong terlebih dahulu harus kejetahui bentuk profil dan besar ukurannya. x Sifat pemotongan yang bagaimana yang harus dilakukan, apakah pemotongan dengan menggunakan cairan pendingin atau tidak. 508 Pada tabel di bawah ini diberikan pedoman pemilihan daun mata gergaji berkaitan dengan besar ukuran dan jenis bahan. Tabel 8.1. Hubungan antara besar ukuran bahan dan jenis bahan dengan jenis daun mata gergaji. Diameter bahan Bahan keras Bahan lunak Sampai 3 3 – 6 mm 6 – 12 mm 12 – 25 mm 32 TPI 32 TPI 24 TPI 18 TPI 32 TPI 24 TPI 18 TPI 14 TPI (Sumantri,1989) Cara menggergaji Langkah pemotongan Langkah pemotongan hanya dilakukan pada langkah maju. Langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Cara memasang daun gergaji. Pemasangan daun mata gergaji tangan adalah mata potongnya menghadap ke depan dan hatrus sedikit renggang agar dapat menghasilkan pemotongan halus. Gambar 8.19. Langkah pemotongan 509Gambar 8.21. Memegang gergaji tangan Cara memegang gergaji tangan Tangkai mata gergaji di pegang pada tangan kanan, tangan kiri memegang rangka bagian depan gergaji tangan. Pemegangan tangkai seperti pemegangan pada pemegangan tangkai kikir. Posisi kaki adalah sama dengan posisi kaki saat mengikir. Cara memotong pendahuluan Pada permulaan langkah memotong buatlah sudut kecil antara gigi pemotong dengan bahan, sehingga dapat dicegah kerusakan gigi-ggi pemotong. Bimbinglah gigi-gigi pemotong dengan menggunakan ibu jari pada daerah Gambar 8.20. Pemasangan daun mata gergaji 510 dimana akan dilakukan pemotongan. Dengan bantuan tersebut, maka kesalahan ukuran dapat dihindari. Memotong benda kerja yang panjang Gergaji tangan sangat terbatas pemakaiannya, terutama untuk membelah bahan yang panjang, tetapi ia masih dapat digunakan dengan melakukan perubahan penjempitan bahan dan penjepitan daun mata gergajinya. Pengikatan daun mata gergajinya tegak lurus dengan rangka. Memotong pipa tipis Pemotongan pipa-pipa dapat dilakukan dengan meng-gunakan gergaji tangan, hanya penjepitan pipa pada ragum harus dilakukan secara baik agar pipa tidak mengalami kerusakan. Untuk pemotongan pipa yang tipis, maka diperlukan cara khusus dalam penjepitannya. Cara penjepitan pipa tipis pada ragum adalah dengan Gambar 8.22. Pemotongan pendahuluan Gambar 8.23. Cara memotong bahan panjang 511melapisi rahang-rahang ragum dengan kayu dan mengisi lobang pipa dengan kayu atau bahan lain yang lunak. Dengan adanya pelapis kayu yang dibuat khusus, maka pipa tidak akan mengalami perubahan bentuk saat pemotongan. Cara menggergaji pipa adalah dengan jalan menggerakkan pipa secara berputar, artinya setelah satu sisi terpotong, maka kita putar pipa untuk meneruskan pemotongan sisi berikutnya. Dengan cara ini akan dihasilkan pemotongan yang lurus. Untuk menjaga agar mata gergaji tidak mudah patah, maka harus diikuti langkah-langkah berikut: Pilih mata gergaji yang jarak giginya sesuai untuk logam-logam tertentu. Pasangkan mata gergaji dengan arah gigi yang tepat. Logam yang hendak dipotong harus diikat pada ragum dengan kuat. Ketegangan mata gergaji harus sesuai dengan jenis pemotongan. Gambar 8.24. Penjempitan pipa tipis pada ragum. Gambar 8.25. Cara memotong pipa. 512 Gunakan mata gergaji yang lentur hanya pada bagian-bagian tertentu. Kecepatan pemotongan harus sesuai. Pada saat mengergaji, tekanan pada benda kerja harus sesuai dengan jenis logam yang digunakan. 8.3. Pemotongan Dengan Mesin Gergaji Pita Mesin gergaji pita merupakan sebuah mesin yang mempunyai spesifikasi tersendiri, dikarenakan kemampuan mesin ini dapat memotong profil-profil lengkung tak tentu. Mesin gergaji pita ini dilengkapi dengan mata gergaji yang berbentuk pita melingkar. Mata gergaji ini diregang diantara dua rol. Rol penggerak dihubungkan dengan power supplai motor listrik .Motor listrik ini menghasilkan putaran dan sekaligus memutar mata gergaji yang berbentuk pita. Kedua rol ini mempunyai jarak yang berguna untuk tempat berlangsungnya proses pemotongan. Gambar 8.26. Mesin Gergaji Pita 5138.4. Pemotongan Dengan Mesin Gullotine Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin gullotine hidrolik . Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan dengan tuas penekan yang digerakkan oleh kaki si pekerja. Mesin gullotine hidrolik proses pemotongannya digerakkan dengan sistem hidrolik, sehingga kemampuan potong mesin gullotine hidrolik ini lebih besar dari mesin gullotine manual. Mesin gullotin ini hanya mampu untuk pemotongan pelat-pelat lurus. Untuk mesin gullotine manual ketabalan pelat yang dapat dipotong di bawah 0,6 mm dan mesin gullotine hidrolik mampu memotong pelat antara 6-10 mm . Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan. Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang yang dipotong mengecil . Hasil pemotongan dari mesin gullotine ini dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik tehadap pelat yang dipotang sesuai antara ke 2 mata pisau harus jenis pelat yang dipotong. Sesuai mata pisau yang diizinkan menurut pengujian Feeler Gouges untuk baja dan brass dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8.2. Suaian pisau mesin gullotine. Tebal pelat Suaian pisau Inci mm Inci mm Inci mm 0,015 0,032 0,065 0,100 0,125 0,250 0,381 0,813 1,651 2,540 3,175 6,350 0,0003 0,015 0,020 0,022 0,030 0,055 0,0075 0,038 0,051 0,056 0,076 0,14 0,0005 0,0018 0,0025 0,0030 0,0040 0,0070 0,013 0,046 0,064 0,076 0,10 10,18 (Lyman, 1968) Gambar 8.27. Posisi mesin gullotine 514 Tuas Pelat Penyetel Jarak potong Gambar 8.29. Bagian mesin Gullotine Hasil pemotongan pelat yang baik dan sesuai menurut kelonggaran-nya (suaian) yang diizinkan dapat dilihat pada gambar berikut. Hasil pemotongan ini menurut pengujian feeler gauges. 1. Hasil pemotongan jarak pisau potong longgar 2. Hasil pemotongan jarak pisau tepat 3. Hasil pemotongan jarak pisau sesak Pada mesin-mesin gullotine ini juga dilengkapi dengan alat ukur untuk pengukuran pelat yang tepat, sehingga mempermudah pada proses pemotongannya. Gambar 8.28. Hasil pemotongan pelat 515Gambar 8.31. Gullotine Mesin Proses pemotongan dengan mesin Gullotine manual adalah pelat diletakkan di atas meja. Kemudian ukuran pelat yang akan dipotong diatur dengan memperhatikan ukuran yang ada pada meja. Setelah ukuran yang diinginkan diatur dengan tepat maka tuas ditekan dengan menggunakan kaki agar pisau memotong pelat-pelat tersebut. Gambar mesin Gullotine manual dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 8.30. Mesin Gullotine Manual 516 Gambar 8.31. adalah mesin gunting pelat sebelum mengalami perkembangan sampai sekarang. Mesin gunting pelat ini mampu memotong pelat lurus, dengan ketebalan pemotongan maksimal 12 mm. Prinsip kerja mesin potong ini menggunakan tenaga motor listrik yang dihubungkan dengan tuas penekan. Tuas penekan ini dihubungan dengan pisau bagian atas. Pisau atas ini bergerak naik turun. Pelat diletakkan diantara pisau bawah yang tetap dan pisau atas yang bergerak turun. Sebelum pisau atas turun menggunting pelat, maka stopper atau sepatu penahan terlebih dahulun turun menahan pelat yang akan dipotong. Stoper atau penahan ini berfungsi untuk menahan pelat agar sewaktu terjadinya proses pengguntingan pelat tidak mengalami gaya balik. Antara pisau bawah dan atas mempunyai kelonggaran atau kelonggaran (clearence) tertentu. Biasanya kelonggaran ini dapat di atur sesuai dengan ketebalan pemotongan. Besarnya kelonggaran ini berbanding lurus terhadap ketebalan dan jenis bahan pelat yang dipotong. Semangkin besar ketebalan pelat yang dipotong maka kelonggaran antara pisau ini juga akan menjadi lebih besar. Bahan pelat yang mempunyai kekerasan yang tinggi juga harus diikuti dengan penyesuaian kelonggaran antara matau pisau atas dan bawah. 8.5. Pemotongan Dengan Mesin Potong Hidrolik Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik. Tenaga hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang digerakkan oleh motor listrik. Mesin gunting hidraulik ini dilengkapi dengan program pada panel box control hidraulik. Dengan program hidraulik ini pelayanan untuk operasional mesin potong menjadi lebih sederhana. Kemampuan menggunting atau memotong palt dengan mesin hidraulik ini sampai mencapai ketebalan pelat 20 mm. Prinsip kerja mesin hidraulik ini sama dengan mesin gulotine umumnya. Hanya penekan yang digunakan pada mesin ini menggunakan actuator kerja ganda (double acting) dengan silinder sebanyak dua buah. Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung dengan pisau atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang digerakkan secara hidraulik. Jumlah stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah actuator ini disusun diantara celah pemotongan. Untuk pemotongan yang mempunyai lebar yang kecil juga dapat ditekan oleh stopper. Next >