< Previous 517 Mesin potong Plane Hidraulik sesuai dengan fungsinya digunakan untuk proses pemotongan berbentuk bidang (plane). Kemampuan pemotongan dari mesin ini disesuaikan dengan bentuk-bentuk dan besar kecilnya plane serta ketebalan Gambar 8.32. Mesin Gunting Hidrolik Gambar 8.33. Mesin Potong Plane Hidrolik 518 8.6. Pemotongan Dengan Mesin Gunting Putar/Lingkaran Mesin gunting putar ini mempunyai prinsip pemotongan yang sama dengan mesin gullotine, tetapi pada mesin gunting putar ini pisau pemotong pelat berbentuk bulat dan mempunyai sudut pemotongan. Pisau gunting putar ini keduanya saling berputar sewaktu berlangsungnya proses pemotongan. Salah satu keuntungan mesin gunting putar ini dapat memotong pelat sepanjang pemotongan yang dikehendaki. Jenis mesin gunting putar ini terdiri dari dua jenis menurut penggerak pemutar pisau, yakni digerakkan secara manual dan digerakkan dengan motor listrik. Prinsip pemotongan mesin gunting putar ini adalah seperti gambar berikut: Ditinjau dari hasil pemotongan yang dikehendaki mesin gunting putar ini ada 2 tipe yakni mesin gunting lurus dan mesin gunting putar lingkaran. Contoh mesin gunting putar lingkaran ini dapat dilihat pada gambar berikut. Pada mesin gunting putar lingkaran ini dilengkapi oleh pendukung titik pusat dari lingkaran pelat yang dipotong. Gambar 8.34. Mesin Gunting Putar Gambar 8.35. Mesin gunting lingkaran 519 Mesin potong melingkar digunakan untuk pemotongan pelat-pelat yang berbentuk lingkaran. Besarnya lingkaran pemotongan ini dapat diatur sesuai dengan jarak center dengan mata pisau pemotong. Penggunaan mesin potong ini tidak hanya digunakan untuk pemotongan lingkaran tetapi dapat juga digunakan untuk pemotongan profil yang membentuk kurva tertentu. Gambar 8.36. Mesin Pemotongan Melingkar Gambar 8.37. Mesin Gunting Melingkar 520 Gambar 8.38. Mesin Wibler Pada dasarnya mesin gunting melingkar seperti pada gambar 8.36 dan gambar 8.37. mempunyai sepesifikasi pemotongan yang sama. Kapasitas pemotongan pada mesin gunting ini lebih kecil dibandingkan dengan proses pemotongan dengan mesin potong melingkar. 8.7. Pemotongan Dengan Mesin Potong Profil Untuk menghasilkan bentuk-bentuk profil yang diinginkan pada komponen-komponen yang terbuat dari bahan pelat dibutuhkan mesin yang mampu untuk pemotongan bentuk yang tidak teratur. Salah satu mesin potong profil yang sering digunakan adalah mesin Wibler. Proses pemotongan dengan mesin potong Wibler ini dilakukan dengan menggunakan profil atau mal yang diinginkan. Profil atau mal ini dibuat sesuai dengan bentuk profil benda kerja yang di rencanakan, sehingga mesin potong wadkin ini sangat efektif apabila di gunakan untuk pemotongan-pemotongan pelat yang jumlahnya cukup banyak. Mata pisau mesin wadkin ini bergerak turun naik untuk memotong pelat. Pelat diletakkan di atas mal profil dan digerakkan mengikuti garis pemotongan yang didukung oleh pengarah sesuai bentuk profil benda kerja yang dipotong. Proses pemotongan pelat-pelat yang relatif tebal dengan bentuk profil yang rumit biasanya dingunakan sistem pemotongan las asitelin (oksigen tekanan tinggi) atau dengan sistem pemotongan las busur udara. 521 Mesin Potong Vertikal mempunyai prinsip pemotongan secara vertikal Keunggulan mesin potong vertikal ini adalah dapat melakukan proses pemotongan profil. Profil yang dipotong dengan mesin ini dapat diatur sesuai dengan bentuk profil yang diinginkan. 8.8. Pemotongan dengan Gerinda Gambar 8.40. Mesin Gerinda Potong Gambar 8.39. Mesin Potong Vertikal 522 Pemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda sebagai alat potong. Proses kerja pemotongan dilakukan dengan menjepit material pada ragum mesin gerinda. Selanjutnya batu gerinda dengan putaran tinggi digesekan ke material. Kapasitas pemotongan yang dapat dilakukan pada mesin gerinda ini hanya terbatas pada pemotongan profil-profil. Profil-profil ini diantaranya pipa, pelat strip, besi siku, pipa stalbush dan sebagainya. 8.9. Pemotongan dengan Gas ¾ Pemotongan dengan Oxy-Assitelin Cara-cara pemotongan baja yang banyak digunakan dewasa ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8.3. Klasifikasi cara pemotongan Cara pemotongan Jenis pemotongan Pemotongan gas Pemotongan gas oksigen Pemotongan serbuk Pemotongan sembur api Pemotongan las busur listrik Pemotongan busur karbon Pemotongan busur logam Pemotongan busur plasma Pemotongan busur udara (Harsono&Toshie, 1981) Diantara cara-cara tersebut yang paling sering dipakai adalah pemotongan dengan gas oksigen. Pemotogan ini terjadi karena adanya reaksi antara oksigen dan baja. Pada permulaan pemotongan, baja dipanaskan lebih dahulu dengan api oxi-asstelin sampai mencapai suhu antara 800-9000 C. Kemudian gas oksigen tekanan tinggi atau gas pemotong lainnya disemburkan ke bagian yang dipanaskan tersebut dan terjadilah proses pembakaran yang membentuk oksida besi. Karena titik cair oksida besi lebih rendah dari baja, maka oksida tersebut mencair dan terhembus oleh gas pemotong. Dengan ini terjadilah pemotongan. Proses pembakaran yang tejadi selama pemotongan diperkirakan mengikuti reaksi sebagai berikut: Reaksi di atas menunjukkan bahwa selama pemotongan dihasilkan panas, sehingga proses pemotongan ini dapat berlangsung dengan hanya menyemburkan oksigen saja. Tetapi Fe + ½ O2 FeO + 64,0 Kcal 2 Fe + 1 ½ O2 Fe2O2 + 190,7 Kcal 3 Fe + 2O2 Fe3O4 + 266,9 Kcal 523dalam praktek bahwa pemanasan masih tetap digunakan. Cara kerja pemotongan ini adalah gas oksigen bertekanan tinggi atau gas pemotong disemburkan melalui lubang tengah sedangkan gas oksi assitelin untuk pemanas dialirkan melalui lubang-lubang kecil yang mengelilinginya. Hasil pemotongan ini dinyatakan baik bila memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Alur potong harus cukup kecil 2. Permukaan potong harus halus 3. Terak harus mudah terkelupas 4. Sisa atas pemotongan membulat Mengenai kualitas potong ini Asosiasi Las Jepang dalam standar no. WES-2801 telah menentukan kriteria untuk kualitas permukaan hasil pemotongan dengan gas. Untuk memenuhi kriteria tersebut kualitas dari gas oksigen dan api pemanas, karakteristik alat yang digunakan dan kondisi pemotongan harus diatur dengan teliti. Alat potong ini biasanya dikelompokkan dalam jenis-jenis tekanan rendah dan tekanan sedang. pelaksanaan dibagi dalam pe-laksanaan dengan tangan dan pelaksanaan otomatik di mana alat potong diletakkan pada kereta yang digerakkan dengan motor. Gambar 8.41. Penampang garis potong pada pemotongan oksigen. (Harsono&Toshie, 1981) Gambar 8.42. Brander Potong Las Asetilen 524 Pada gambar 8.36. merupakan proses pemotongan dengan gas oksigen bertekanan. Istilah lain proses pemotongan ini dikenal juga sebagai pemotongan dengan gas Oxy-Acetylene tekanan tinggi. Perkembangan pemotongan juga mengalami kemajuan dengan digunakannya juga gas LPG sebagai bahan untuk proses pemotongan dengan oksigen. Dengan menggunakan peralatan yang sama proses pemotongan yang menggunakan gas LPG ini dapat dilakukan. Biaya operasional pemotongan dengan gas Oksigen dan LPG ini menjadi lebih murah,sebab harga LPG di pasaran jauh lebih murah dibandingkan dengan harga gas asitilen. Gas LPG pada proses pemotongan ini hanya digunakan sebagai pemanas awal dari bahan pelat yang akan dipotong. Setelah pelat bahan dasar mengalami pemanasan di atas temperatur rekristalisasi maka pada saat pencapaian temperatur tersebut di semburkanlah gas oksigen. Hasil penyemburan ini memberikan reaksi antara oksigen dan besi, dimana titik lebur disekitar daerah pemanasan menjadi lebih kecil dari bahan dasar yang tidak terpengaruh oleh pemanasan. Teknik dan Prosedur Pemotongan mengikuti langkah-langkah berikut: x Buat tanda pada benda kerja yang akan dipotong x Pilih Tip Brander potong sesuai dengan tebal pelat x Atur tekanan gas asitelin dan oksigen sesuai dengan tebal pelat dan No.Tip Brander potong Gambar 8.43. Proses Pemotongan dengan Asetilen 525x Buka saluran pada gas oksigen dan asitilen. x Nyalakan busur api dengan membuka terlebih dahulu katup asitelin. Dan diikuti dengan membuka katup oksigen secara perlahan sampai membentuk nyala api netral. x Panaskan benda dengan mendekatkan nyala api ke benda kerja, Jarak busur nyala api ke permukaan benda kerja berkisar 2 – 4 mm. x Setelah terlihat benda kerja mengalami pemanasan mendekati titik lebur atau dapat dilihat dari warna merah kekuningan, maka bukalah katup oksigen, sambil menggerakannya ke arah jalur yang sudah ditandai sebelumnya. x Usahakan jarak nyala api dan kecepatan pemotongan konstan. ¾ Pemotongan dengan Las Busur Plasma Pemotongan dengan menggunakan las busur plasma ini mempunyai kelebihan dari proses pemotongan lainnya. Keuntungan pemotongan dengan las busur plasma ini dapat memotong bahan-bahan logam khusus seperti stainless steel, alumanium alloy dan sebagainya. Gambar 8.44. Pemotongan las busur Plasma 526 8.10. Pemotongan Dengan Tenaga Laser Mesin potong tenaga laser menggunakan sinar laser sebagai cutter (pisau) pemotongan. Pemotongan dengan sinar laser ini mempunyai kemampuan memotong pelat-pelat baja khusus dan logam-logam khusus. Gambar 8.45. Mesin Potong plasma (Plasma Cutting) Gambar 8.46. Mesin Potong Tenaga Laser Next >