< Previous 547yang lebih dibandingkan dengan landasan tidak tetap. Landasan tetap ini memiliki bentuk umum tanpa variasi yang lebih. Landasan tetap ini disebut juga dengan istilah paron landasan tidak tetap (Pancang Tinman). Landasan pembentukan ini ada juga yang terbuat dari kayu. Khususnya landasan-landasan setengah bola. Pada landasan kayu ini dibentuk profil setengah bola dengan berbagai macam variasi, mulai dari diameter dan kedalamannya. Landasan ini biasanya digunakan untuk pembentukan awal mangkuk setengah bola dari bahan-bahan yang relatif lebih lunak seperti alumanium. Proses pembentukannya dapat dilakukan dengan memulai pemukulan dari diameter yang paling besar dan dangkal selanjutnya berurutan sampai pada diameter mendekati bentuk yang diinginkan dengan kedalaman tertentu. Pada gambar berikut ini diperlihatkan gambar macam-macam landasan. Gambar 9.21 Kombinasi Gambar 9.22 Rata Landasan kombinasi digunakan untuk membentuk silinder-silinder kecil, landasan rata digunakan untuk tempat meratakan sambungan-sambungan lipat juga dapat digunakan untuk menekuk pelat. Gambar 9.23 Bulat Gambar 9.24 Kombinasi Silinder dan Tirus Landasan bulat ini digunakan sebagai landasan untuk membentuk mangkuk dan landasan kombinasi silinder dan tirus ini digunakan untuk membentuk silidinder berbentuk tirus. 548 Gambar 9.25 Seperempat Bola Gambar 9.26 Kombinasi rata Kerucut Landasan seperempat bola ini digunakan untuk membentuk penguatan sisi dari silinder dan landasan kombinasi ini digunakan untuk membentuk silinder-silinder yang relatif kecil. Gambar 9.27 Kombinasi silinder Gambar 9.28 Sudut 45º dan Kerucut Landasan di atas ini dapat digunakan untuk membentuk kotak persegi dan landasan kerucut dapat digunakan untuk pembentukan kerucut. Gambar 9.29 Pipa Gambar 9.30 Alur Sesuai dengan namanya pipa dan alur digunakan untuk landasan dalam pembentukan pipa kecil dan alur rata. 549 Gambar 9.31 Kombinasi Tirus Gambar 9.32 Kedudukan dan Silinder Landasan Landasan Kombinasi tirus dan silinder merupakan landasan yang universal dapat digunakan untuk berbagai keperluan pembentukan persegi dan silinder. 9.6. Teknik Pemukulan Pemukulan pelat di atas landasan dengan berbagai jenis palu mempunyai teknik-teknik tersendiri. Teknik pemukulan ini biasanya sangat sulit dilakukan dengan pekerja yang tidak terbiasa dengan kerja pembentukan ini. Teknik pemukulan ini dapat dipelajari dari kebiasaan atau pengalaman yang dilakukan secara terus menerus. Pemukulan dengan palu untuk proses pembentukan ini harus dilakukan dengan teknik dan prosedur yang benar. Apabila proses pemukulan ini tidak dilakukan mengikuti teknik dan prosedur yang benar maka akan menghasilkan pemukulan yang menyebabkan pelat menjadi rusak atau cacat. Teknik memegang palu harus dilakukan secara benar yakni memegang palu harus berada di ujung tangkai palu. Jika dipengang berada diujung tangkai palu maka akan menghasilkan gaya pemukulan yang maksimal. Momen impak yang dihasilkan palu sebanding dengan masa palu dikali dengan jarak pemegang. Artinya semakin jauh jarak pemegang dengan kepala palu maka akan menghasilkan impak yang lebih besar. Teknik-teknik pemukulan ini dapat dikategorikan sebagai berikut: Pemukulan Peregangan Pemukulan regang pada dasarnya adalah pemukulan yang dilakukan untuk meregang pelat menjadi lebih besar. Pelat hasil pemukulan regang ini menghasilkan bentuk pelat menjadi lebih panjang kearah bagian yang mengalami pemukulan. Teknik pemukulan regang ini menggunakan palu kepala pipih di atas landasan rata. Pada saat proses pemukulan pelat akan meng-alami menurunan ketebalan akibat dari proses pemukulan regang. 550 Pemukulan Pengkerutan Prose pemukulan kerut menghasilkan pelat menjadi terkompres. Pemukulan ini merupakan kebalikan dari proses pemukulan regang. Dimensi ketebalan pelatnyapun menjadi bertambah. Terjadinya proses pemukulan kerut ini dilakukan di atas landasan lengkung dengan palu kepala bulat. Pemukulan kerut ini digunakan untuk proses pembentukan pelat menjadi bentuk mangkuk. Pemukulan Perataan Pemukulan datar merupakan proses pemukulan yang berfungsi untuk mendatar bagain pelat yang mengalami peleng-kungan. Pemukulan datar ini juga dapat diterapkan untuk proses pemukulan pembentukan di atas landasan. Seperti untuk mem-bengkok pelat di atas landasan persegi. Teknik pemukulan ini juga dilakukan untuk meratakan hasil pemukulan regang. Pada saat proses pemukulan regang pelat mengalami cekungan dan tidak merata. Pemukulan datar ini sangat banyak digunakan untuk semua proses pembentukan pelat. Pemukulan Keseimbangan Pemukulan keseimbangan berguna untuk menyeimbangkan kondisi pelat yang mengalami penyimpangan akibat proses pengerolan. Hasil proses pengerolan pelat biasanya masih belum mengalami bentuk bulat sempurna, maka dengan teknik pemukulan keseimbangan ini akan dapat menghasilkan bulatan silinder menjadi lebih baik. Proses pemukulan ini dilakukan dengan memukul bagian pelat yang melonjong pemukulan pelat ini akan menekan pelat yang melonjong dan menjadi lebih datar sampai mendekati keseimbangan dari kebulatan silinder yang diinginkan. Pemukulan Pembentukan Pemukulan membentuk merupakan penggabungan dari beberapa teknik pemukulan yang ada. Proses pemukulan membentuk ini berguna untuk melakukan pembentukan di atas landasan. `Pelat diletakan di atas landasan dan dipegang oleh salah satu tangan dan tangan yang satunya melakukan pe-mukulan pembentukan sesuai dengan bentuk pelat yang inginkan. Apabila seseorang sudah dapat mensinergikan antara apa yang ada dalam pikirannya di salurkan melalui tangan dan palu maka akan menghasilkan bentuk pelat yang seperti apa yang diinginkan dalam pikiran tersebut. 551 Gambar 9.33 Pembentukan secara manual (Lyman,1968) Pada gambar memberikan contoh pengerjaan pembentukan pembuatan makuk setengah bola. Sebelumnya pelat dipotong sesuai dengan besarnya bentangan . Gambar 9.34 Pembentukan Mangkuk (Lyman,1968) Bentangan dapat dihitung berdasarkan diameter mangkuk yang diingin. Diameter bentangan merupakan setengah keliling mangkuk 552 yakni : 1/2ʌ. D mangkuk. sebelumnya dipukul diatas landasan kayu yang membentuk mangkuk. Setelah mendekati bentuk mangkuk maka material dibentuk di atas landasan bola (lihat gambar di atas). Pemukulan dilakukan secara bertahap sampai membentuk mangkuk. Pemukulan sebaiknya dilakukan dari pusat mangkuk dengan arah pemukulan disekeliling lingkaran, lalu secara bertahap pemukulan diturunkan kebawah sampai ketepi sisi mangkuk. Gambar 9.35 Pengecekan radius benda Hasil pemukulan mangkuk ini diperiksa dengan mal lengkung. Pemeriksaan dilakukan dengan memutar disekeliling mangkuk bekas pukulan pada bagian dalam dan sisi luar mangkuk. Mal sisi luar lebih besar dari mal bagian dalam mangkuk. Kedua posisi bagian dalam dan luar ini sedapat mungkin diperiksa secara teliti. Gambar 9.36 Pembentukan Pipa Lengkung (Lyman,1968) 553Pemeriksaan sisi luar mangkuk dapat dilakukan dengan mendekatkan mal ke mangkuk. Dan diangkat pada posisi datangnya cahaya. Jika terjadi kelonggaran atau ketipakpasan lingkaran yang terbentuk, maka pada celah yang diukur akan terlihat cahaya yang lebih besar dibandingkan pada sisi mangkuk yang sesuai. Selain Proses pembentukan dilakukan dengan tangan secara manual maka proses pembentukan juga dapat dilakukan mesin-mesin pembentukan secara manual . Mesin-mesin ini mempunyai kapasitas dan kemampuan khusus. Kemampuannya sesuai dengan keguanaan pembentukan. Mesin-mesin untuk pembentukan ini diantaranya: ¾ Keuntungan Keuntungan proses pembentukan dengan sistem pembentukan secara manual ini adalah dapat mengerjakan seluruh bentuk proses pembentukan. Pembentukan dalam jumlah skala kecil atau pembuatan satu buah komponen yang terbuat dari bahan pelat ini sangat cocok dengan pembentukan secara manual. Pengerjaan komponen bahan pelat dengan sistem ini tidak memerlukan cetakan atau alat bantuk pembentukan yang lain. Pembentukan pelat ini hanya terbatas pada pembentukan pelat yang relatif mempunyai dimensi lebih kecil dan tipis. Pelat relatif tebal dan mempunyai dimensi yang besar akan sulit dilakukan dengan proses pembentukan secara manual. ¾ Kesalahan dalam pembentukan Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam proses pembentukan ini dapat terjadi apabila pekerja tidak mengetahui karakteristik bahan pelat yang dibentuk. Jika pekerja tidak mempunyai keterampilan/skill pada bidang pekerjaan pembentukan ini maka kemungkinan kesalahan besar terjadi. Pekerjaan-pekerjaan pembentukan dalam sangat sulit dikerjakan secara manual. Biasanya pekerjaan yang dihasilkan dari proses pembentukan secara manual ini masih kurang teliti. Apalagi pekerjaan komponen dalam jumlah besar hal ini sangat kurang menguntungkan, sebab hasilnya memiliki sifat mampu tukar yang rendah. ¾ Aplikasi Penerapan sistem pembentukan secara manual ini sangat variatif khususnya untuk komponen pelat yang relatif kecil dan ringan. Komponen-komponen bahan pelat yang dikerjakan dengan sistem manual ini dapat diterapkan untuk pembuatan komponen mesin yang tidak memerlukan cetakan. Finishing 554 dari beberapa proses pengerjaan pembentukan yang lain juga finishingnya dapat dilakukan finishing secara manual. 9.7. Proses Tekuk/Lipat ¾ Difinisi Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik dan tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah peregangan terlihat pada sisi luar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan. Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perobahan panjang yakni perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami penekukan Gambar 9.37 Langkah Proses Tekuk Gambar 9.38 Langkah awal Tekuk 555Pada Gambar 9.38 posisi tuas penekuk diangkat ke atas sampai membentuk sudut melebihi sudut pembentukan yang dinginkan. Besarnya kelebihan sudut pembengkokan ini dapat dihitung berdasarkan tebal pelat, kekerasan bahan pelat dan panjang bidang membengkokkan / penekukan . Gambar 9.39 Penekukan Pelat Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mem-pertimbangkan sisi bagian pelat yang akan dibentuk. Langkah penekukan ini harus diperhatikan sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak menurut prosedurnya maka akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi dari pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending/tekuk tersebut. Komponen pelat yang akan dibengkokan sangat bervariasi. Tujuan proses pembengkokan pada bagian tepi maupun body pelat ini di-antaranya adalah untuk memberikan kekakuan pada bentangan pelat. Gambar 9.40 Sudut Tekuk 556 Gambar 9.40 memperlihatkan sudut tekuk yang terbentuk pada proses pelipatan pelat, dimana pada bagian sisi atas pelat mengalami peregangan dan bagian bawah mengalami pengkerutan. Gambar. 9.41 Bentangan pada Proses Tekuk Sudut penekukan pada pelat dapat diatur sesuai dengan bentuk tekukan yang diinginkan. Sudut tekuk diatur sesuai dengan bentuk sudut yang direncanakan ditambah dengan faktor K sebagai faktor spring back. Pada Gambar di bawah ini adalah gambar konstruksi mesin tekuk/lipat manual dengan sistem jepitan sederhana. Tenaga penekukan yang digunakan adalah dengan tuas tekuk yang digerakkan dengan tangan. Tangan kiri memegang tuas penekan dan tangan kanan menaikan tuas penekuk. Gambar 9.42 Konstruksi Mesin Tekuk/Lipat (Mills, 1995) Next >