< Previous22810.1.2 Pencapan Semprot (Spray Printing)Pencapan semprot banyak dilakukan untuk desain kasar terutama untuk mencap bahan – bahan yang terbuat dari kayu, logam, karung goni ataupun dari kain seperti untuk pembuatan spanduk. Cetakan terbuat dari kertas karton, lempengan logam, plastik, kayu, dan kasa/screen, gambar dibuat pada kertas kemudian dipindahkan pada lempengan logam, plastik, kayu, ataupun kertas karton menggunakan kertas karbon, selanjutnya bahan – bahan tersebut dilubangi dengan cutter sesuai dengan gambar. Cetakan yang telah berlubang diletakkan di atas bahan yang akan dicap kemudian larutan zat warna / cat disemprotkan pada bahan melalui lubang alat cetak menggunakan alat semprot (Spray), bisa juga digunakan sikat untuk menyebarkan zat warna. Gambar 10 - 2 Sprayer 10.1.3 Pencapan Rol (Roller Printing)Mesin pencapan rol diciptakan pada tahun 1785 oleh Thomas Bell. Penciptaan mesin ini sangat penting dalam perkembangan industri tekstil khususnya industri tekstil bidang pencapan. Pencapan rol adalah pencapan kontinyu, mesin pencapan ini menggunakan rol cetak beralur yang dipahat/diukur/digrafir pada permukaannya sesuai dengan pola. Rol cetak membawa pasta cap yang 229disuplaikan oleh rol penyuap dan selanjutnya pasta cap dipindahkan pada kain yang dicap, metoda pencapan rol dapat dilihat pada gambar 9 - 3. Gambar 10 – 3 Skema Mesin Pencapan Rol (A) Silinder utama, silinder ini dilapisi oleh kain tebal yang disebut lapping (B) lapping ini bentuknya bantalan dan akan menahan kain ketika kain dicap/diwarnai. Silinder utama berputar selama pencapan berlangsung dan kain dicap melalui bagian ini.(H) adalah bak berisi pasta zat warna penyuplai rol cetak. (F) rol cetak (G) rol penyuap (Furnishing roller), rol ini bisa dibuat dari rol kayu yang dilapisi kain atau rol sikat, bagian bawah rol penyuap dicelupkan pada pasta cap dan pada saat berputar akan membawa pasta cap yang akan menyuplai rol cetak. Rol penyuap bersinggungan dengan rol beralur dan pada saat yang bersamaan pasta cap mewarnai seluruh permukaan rol cetak, pasta cap pada permukaan rol cetak selanjutnya dihilangkan dengan pisau baja yang disebut dengan colour doctor (J) bagian yang beralur harus terisi pasta sedangkan bagian rol yang rata harus bersih dari pasta cap. Kain yang akan dicap diletakkan dibelakang mesin biasanya dalam bentuk rol ataupun lipatan, kain berjalan secara terus menerus melewati diantara rol pencapan dan blanket (c), blanket terbuat dari wol asli, tetapi sekarang blanket terbuat dari campuran poliester kapas yang anti air. Blanket pada dasarnya digunakan untuk menahan tekanan rol pencapan, blanket tidak berujung dan terus menerus berputar untuk menghilangkan dan mengeringkan tempat pencapan Kain pengantar/Back grey (D) diletakkan di antara kain yang dicap dengan blanket, kain pengantar berfungsi untuk menyerap kelebihan pasta cap dan menghindari terjadinya migrasi zat warna keluar motif. Kain pengantar juga membantu meningkatkan kestabilan kain yang dicap selama proses pencapan berlangsung terutama kain tipis dan kain sintetis.Jika kain pengantar/back grey 230akan dicuci sebelum digunakan kembali harus dilepaskan dari mesin dan dikeringkan, untuk pencapan kain secara kontinyu mesin dilengkapi ruang pengering pada bagian atas mesin, kain setelah dicap melewati unit silinder pengering atau ruang udara panas. Setelah rol cetak mentrasfer pasta zat warna pada kain, kemudian rol tersebut dibersihkan oleh pisau pembersih dari kuningan yang disebut Doctor lint (K) tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran baik berupa potongan benang atau serat yang menempel pada permukaan rol agar benang maupun serat tidak bercampur dengan pasta zat warna, bila hal ini terjadi dimana benang atau serat bercampur dengan pasta cap menyebabkan terjadinya goresan – goresan warna pada kain yang tidak diinginkan,juga untuk mencegah penodaan warna oleh serat atau benang yang menempel pada permukaan rol cetak.Pada mesin pencapan rol multi warna, rol cetak letaknya mengelilingi rol utama kedudukannya diatur sedemikian rupa sehingga pasta cap yang dicapkan pada kain tepat pada pola yang seharusnya dicapkan dan menghasilkan kombinasinya warna yang sempurna. Susunan skema mesin multi warna yang lengkap dengan blanket tak berujung, pencuci blanket dan pengering kain ditunjukan pada Gambar 9 - 4. Gambar 10 – 4 Skema Mesin Multi Warna dengan Blanket Tak Berujung, Unit Pencuci Blanket dan Pengering Keterangan :1. Pencuci blanket 2. Pengering 3. Kain 4. Rol cetak 1234231Gambar 10 – 5 Mesin Rol Printing Duplex A, B = Silinder utama depan belakang C = Kain yang dicap D1, D2, D3, D4 = Blanket depan belakang 10.1.3.1 Rol Cetak Rol cetak terbuat dari tembaga, rol tembaga yang digunakan untuk pencapan berbentuk silinder kosong, ada dua tipe rol cetak yaitu tipe rol yang terbuat dari tembaga padat (solid roller) dan tipe rol besi dilapisi tembaga (hell). Panjang rol berkisar antara 30 s/d 80 inch, dengan diameter hampir sama dengan panjangnya, diameter cetakan yang biasa dipakai adalah 38”, 40”, 42”, dan 45“ Diameter rol cetak menjadikan pengulangan desain sangat berfariasi. Besarnya corak terbatas pada besarnya rol cetak, dalam prakteknya ukuran rol mengacu pada ukuran yang standar, pada tipe shell diameter rol 80” digunakan pada mesin khusus untuk mencap kain dengan desain yang luas. Rol dari tembaga padat dapat digunakan untuk semua jenis ukiran/grafir dan untuk semua jenis desain, kelebihan lain penggunaan rol ini (solid roller) adalah rol dapat dibubut kembali dan dibuat desain baru, tetapi memiliki dua kelemahannya yaitu mahal dan berat,dengan kelemahan yang ada tersebut rol jenis ini sedikit sekali yang menggunakan. 10.1.3.2 Pisau Doctor / Colour DoctorUntuk mendapatkan hasil pencapan optimal, maka memasang pisau, memilih pisau, menajamkan dan mengatur kedudukan pisau doctor dengan rol cetak 232harus dilakukan dengan benar. Pisau doctor dibuat dari baja dengan kualitas terbaik, memiliki ketajaman 2-3 inch dan ketebalan 1/32 – 1/16inch dan lebih panjang 2 – 3 inch dari panjang rol cetak Pisau doctor terdiri dua bagian, bagian atas terbuat dari kuningan dan bagian bawah dari besi. Ketebalan pisau doctor tergantung pada besarnya area grafir pada rol, tepi dari pisau doctor harus dijaga ketajamannya, jika tidak dijaga ketajamannya terjadi sisa pasta cap pada rol cetak yang menyebabkan noda noda warna yang tidak diharapkan pada kain.jika sisa pasta cap pada rol cetak dibiarkan pada akhirnya merusak rol cetak 10.1.3.3LintDoctorLint doctor berbeda dari pisau doctor,lint doctor terbuat dari kuningan atau semacam logam campuran yang lebih lunak dari baja, lint doctor ketajamannya tidak seperti pisau doctor karena lint doctor fungsinya hanya untuk menghilangkan sisa serat, benang dan potongan kain yang menempel pada rol cetak. Lint doctor kedudukannya pada sudut yng berlawanan dengan gerakan rotasi dari rol cetak 10.1.3.4LappingLapping biasanya terbuat dari kain linen ataupun wol. Lapping berfungsi sebagai landasan, mampu menahan tekanan rol cetak, cocok untuk berbagai macam jenis pencapan, dan mampu menjaga kain tidak rusak karena tekanan rol selama pencapan berlangsung. Lapping terdiri dari 8 sampai 12 lapisan kain yang diletakkan mengelilingi rol utama 10.1.3.5BlanketBlanket yang asli terbuat dari wol, fungsi utama blanket melindungi lapping agar tidak ternoda oleh pasta cap yang blobor di kain, pada perkembangannya blanket dibuat tahan air, perkembangan selanjutnya digunakan gabungan dua blanket yang permukaannya dilapisi dengan karet, ada pula blanket yang dibuat dari campuran kapas dan poliester yang dilapisi dengan neoprene bukannya karet alam, perkembangan terakhir digunakanya gabungan dua atau tiga lapisan blanket yang berselang seling dengan lapisan karet atau neoprene. Blanket jenis ini mudah dicuci dan dikeringkan untuk penggunaan selanjutnya. 10.1.3.6 Kain Pengantar (Back grey)Kain pengantar berfungsi membantu penyerapan pasta cap kedalam kain dan menghindari pasta blobor keluar dari motif, kain pengantar juga berfungsi untuk menjaga kestabilan kain ketika melewati rol cetak selama pencapan berlangsung terutama untuk kain kain tipis dan kain sintetis. Kain pengantar dibuat dari campuran polister – kapas dengan perbandingan 50% : 50%, untuk membersihkan kembali kain pengantar setelah pencapan 233dilakukan proses pencucian dan pengeringan kain pengantar dengan cara melewatkan kain pada mesin pencuci vibromatic. Gambar 10 – 6 Mesin Rol Printing Vibromatic dengan Pencuci Back Grey 10.1.3.7 Pengoperasian Mesin Pencapan Rol Untuk mengoperasikan mesin pencapan rol biasanya dibutuhkan 3 orang operator. Orang pertama berada di depan mesin dan bertanggung jawab dalam menjalankan mesin, mengatur setting mesin, mengawasi akurasi gambar/desain, menjaga persediaan pasta cap pada bak. Orang kedua berada di belakang mesin yang bertugas mengawasi bagian belakang mesin selama proses berlangsung dan membantu mengganti palet kain yang telah di cap. Orang ketiga bertugas mengisi pasta cap pada bak, mengatur kain yang akan dicap, membawa kain penyuap ke mesin cap, dan juga membantu orang kedua dalam pergantian tumpukan kain yang akan dicap. Pada proses penggantian warna dan desain ketiga orang bekerjasama sehingga pekerjaan dapat diselesaiakan dengan cepat. 10.1.3.8 Kesalahan Pencapan 1. Terjadinya guratan pada rol cetak karena gesekan ujung pisau doctor dengan rol cetak Goresan tersebut menyebabkan munculnya gelombang kearah melintang pada rol cetak dan an menyebabkan pula hasil pencapan kurang baik.2342. Terjadinya efek pecah hasil pencapan sebagai akibat penekanan rol – rol cetak secara terus menenerus atau bergantian, dan mengakibatkan turunnya kekuatan pewarnaan sampai 50% dibandingkan pewarnaan tanpa efek tersebut. 3. Sulit dicapai warna – warna yang tajam. 4. Kemungkinan terjadinya penodaan warna sangat besar. 5. Terjadinya warna yang tumpang tindih atau melenceng dari pola pola motif disebabkan karena sulitnya mengatur ketepatan dan kesepadanan rol cetak.6. Terjadinya korosi pada rol cetak yang dapat mempengaruhi ketajaman motif dan ketajaman warna. Selain kesalahan kesalahan tersebut di atas, dalam pencapan rol terdapat beberapa permasalahan-permasalan yang dapat berakibat pada hasil pencapan. Permasalahan tersebut meliputi : - Sulitnya pengaturan jumlah warna karena pencapan dengan rol jumlah warna tidak lebih dari 12 warna. - Memerlukan operator yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengoperasikan mesin - Membutuhkan waktu yang lama untuk proses penggatian rol cetak 10.1.3.9EngravingEngraving adalah proses pembuatan desain pada permukaan rol yang dilakukan dengan cara diukir, dipahat, ataupun digrafir dan motif yang dihasilkan melekuk kedalam. Rancangan desain dibuat oleh seorang yang memiliki keahlian di bidang pembuatan motif (desainer), tujuannya adalah agar hasil produksi pencapan dengan rol printing yang berupa kain bermotif dapat diterima oleh pasar dan memuaskan selera konsumen. Desain yang dibuat dapat dikelompokan berdasarkan tingkat kerumitannya, tingkat pengisiannya, dan jumlah warnanya. Tahapan yang dilakukan dalam proses engraving adalah : - Pembuatan desain - Persiapan rol cetakan - Engraving Desain digambar pada kertas dalam bentuk raport, besarnya desain yang dibuat disesuaikan dengan besarnya rol cetak, untuk menyesuaikan dengan besarnya rol tersebut desain dapat diperkecil ataupun diperbesar dengam alat Cristoph Schaliner (gambar). Persiapan yang dilakukan sebelum rol diukir/digrafir adalah pembubutan, pengasahan, dan penutupan lubang. Pekerjaan pembubutan dilakukan terhadap rol baru maupun rol bekas, pada rol cetak baru pembubutan bertujuan agar rol cetak benar – benar bulat, sedangkan pada rol bekas pembubutan bertujuan untuk menghilangkan motif lama yang sudah tidak dipakai lagi dan diganti dengan motif yang baru. 235Bekas bubutan masih beralur, untuk menghilangkan alur-alur tersebut digunakan roda besi yang ditekankan pada rol dengan pertolongan tungkai yang diberi pemberat (lihat gambar 9 - 8). Gambar 10 - 7 Mesin Bubut Keterangan mesin bubut : A = Rol yang dibubut a = Poros B = Pisau pembubut yang dipasang pada rangka C C = Rangka yang dapat bergerak sepanjang rol G = Pasak – pasak penguat Gambar 10 - 8 Menghilangkan Alur Keterangan : A = Rol cetakan B = Tol gigi penekan 236C = Tuil D = Pemberat Agar seluruh permukaan rol cetak kerataanya sama, rol perlu diasah dengan mesin Cooper Roller Polishing Machine (lihat gambar 9 - 9). Gambar 10 - 9 Mesin Pengasah Rol Cetakan Keterangan gambar mesin Pengasah : A = Rol cetakan a = Poros C = Bak berisi air T = Tangkai kayu E = Batu asahan F = Pemberat G = Penyekat batu asahan Pengerjaan mengasah ini ada tiga tingkatan yaitu : 1. Mengasah dengan batu asahan (Grind stone) 2. Mengasah dengan batu asahan halus 3. Mengasah dengan batu asahan yang sangat halus (finishing grind stone) Apabila rol cetakan terdapat lubang, maka lubang – lubang tersebut ditambal dengan kawat tembaga yang memiliki ukuran yang sama dengan lubangnya. Setelah rol telah rata dan halus, pengerjaan selanjutnya ialah Engraving. Ada empat cara engraving yaitu : - Hand Engraving - Milling Engraving - Pantograph Engraving - Photo Engraving 1.Hand Engraving Motif digambar pada kertas biasa kemudian dijiplak pada kertas minyak menggunakan cat/tinta yang mengandung senyawa sulphur (Na2S), motif 237dilingkarkan pada rol cetak yang terbuat dari tembaga selama beberapa jam, sambil rol dipanaskan pada bagian dalamnya, sehingga terjadi reaksi antara tembaga dan belerang membentuk senyawa Cupri Sulphide pada rol cetak, senyawa ini membentuk motif pada rol cetak berwarna hitam, motif yang terbentuk pada rol cetak selanjutnya diukir/digrafir menggunakan tangan. Bila motif terdiri beberapa warna langkah selanjutnya untuk membuat motif berikutnya pada rol cetak dilakukan dengan cara memberi zat warna pada lubang – lubang motif yang telah digrafir, setelah itu dilingkarkan kertas yang telah diberi parafin atau lilin sehingga zat warna menempel pada kertas tersebut. Kertas yang ada zat warnanya tersebut kemudian dilingkarkan pada rol cetak baru yang telah diberi vernis pada permukaannya, zat warna akan menempel pada rol cetak yang mengandung vernis tersebut dan terbentuk motif, selanjutnya motif diukir atau digrafir, pekerjaan ini diulangi untuk warna ke 3, 4,dan seterusnya. Gambar 10 – 10 Hand Engraving 2. Milling Engraving Prinsip pembuatan rol cetak metode milling adalah rol cetak ditekan silinder rol yang bermotif menonjol sambil diputar / digiling (mill) sehingga terbentuk motif pada rol cetak yang melekuk kedalam (motif nilay), untuk enggraving metode milling, mula-mula disediakan silinder kecil terbuat dari baja lunak dengan diameter dan panjang disesuaikan dengan pengulangan desain pada rol cetak. Silinder diberi lapisan tipis tembaga dengan mencelupkannya pada larutan vitriol biru, kertas minyak yang telah berpola dan mengandung zat warna dan belerang dilingkarankan pada silinder, dipanaskan sampai jangka waktu tertentu sehingga terbentuk motif berwarna hitam pada permukan silinder, motif Next >