< Previous TEKNOLOGI LAS KAPAL 420 Gambar IV.52 Jarak minimum antar sambungan las tumpul Jika a ! 25, maka diganti baru sebagian. Las tumpul (las otomatis) maka - Kedua sisi dilas otomatis, dengan standar toleransi 0 d a d 0,8 dan batas toleransi a d 5. Menyesuaikan dengan karakteristik mesin las. - Las otomatis dengan manual atau las CO2 dengan standar toleransi 0 d a d 3,5 atau batas toleransi a d 5 Gambar IV.53 Toleransi jarak celah las otomatis - Satu sisi las otomatis dengan flux copper backing atau flux backing dengan standar toleransi 0 d a d 1,0 atau batas toleransi a d 3. Gambar IV.54 Toleransi jarak las otomatis dengan flux copper MIN 300 a a a a a a TEKNOLOGI LAS KAPAL 421 - Satu sisi las otomatis dengan fiber asbestos backing dengan standar toleransi 0 d a d 4 atau batas toleransi a d 7. Gambar IV.55 Toleransi jarak las otomatis dengan fiber asbestos backing - Las CO2 satu sisi (dengan backing strip) dengan standar toleransi 2 d a d 8 atau batas toleransi a d 16 (Lihat las manual). Gambar IV.56 Toleransi celah las CO2 dengan penumpu belakang - Las Elektro gas, dengan standar toleransi 9 d a d 16 atau batas toleransi a d 22. Built up dengan persiapan tepi atau dipotong sebagian. - Las Elektro gas sederhana dengan standar toleransi 2 d a 8 atau batas toleransi a d 10. Built up dengan persiapan tepi atau dipotong sebagian. Gambar IV.57 Toleransi celah las Elektro gas a a a a a TEKNOLOGI LAS KAPAL 422 - Lap weld dengan standar toleransi a d 2 atau batas toleransi a d 3. Jika 3 a d 5, maka Leg length ditambah besarnya gap dan jika a ! 5 maka dipasang ulang. Gambar IV.58 Toleransi Leg length las tumpang Kelurusan las tumpul, dengan item Komponen Kekuatan, batas toleransinya a d 0,15 t (max 3). Jika a ! 0,15 t atau a ! 3 maka dipasang ulang IV.3.7 Toleransi Perbaikan Lubang yang Salah 1. Konstruksi Utama Berdiameter D<200 Cara perbaikannya dengan dibuat lubang dengan diameter minimum 75 dan ditutup dengan spigot piece, seperti gambar dibawah ini T = 30q - 40q G = 4 – 6 mm 1/2 t d t1 t l = 50 mm Gambar IV.59 Toleransi perbaikan lubang yang salah Atau Dibuat lubang lebih 300 T dan ditutup dengan insert plate, seperti gambar dibawah ini. a a t G l Spigot Piece t1 D TEKNOLOGI LAS KAPAL 423 t1 t2 l Gambar IV.60 Perbaikan ditutup dengan insert plate Dengan keterangan : 1. Las fillet dilaksanakan setelah las butt/tumpul selesai. 2. Pemasangan spigot piece pada daerah yang bertegangan tinggi atau fatigue perlu persetujuan klas. 2. Konstruksi Lainnya Berdiameter D<200 Cara perbaikannya dengan dibuat lubang lebih 300 T dan ditutup dengan insert plate atau lap plate, seperti gambar dibawah ini. t1 = t2 l = 50 min Gambar IV.61 Cara perbaikan pelat dengan dibuat lubang IV.4. PELURUSAN AKIBAT DEFORMASI Pengelasan yang terjadi pada konstruksi dapat mengakibatkan permukan pelat menjadi tidak datar, hal ini diakibatkan terjadinya deformasi akibat pemanasan dari pengelasan. Untuk dapat diterima oleh kelas atau pemilik kapal konstruksi tersebut perlu mendapatkan perlakuan khusus agar permukaan dapat rata seperti semula, proses pelurusan ini dinamakan Firing. Pelurusan akibat deformasi dapat diselesaikan dengan methode pemanasan maupun methode penarikan (proses panas dan proses dingin), proses panas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pemanasan secara garis lurus, pemanasan menyilang, pemanasan arah melintang dan membujur , pemanasan titik, pemanasan segi tiga, pemanasan melingkar, dan pemanasan model panah ganda. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti penjelasan dibawah ini. Insert Plate TEKNOLOGI LAS KAPAL 424 IV.4.1. Pelurusan dengan Methode Pemanasan Garis Pelurusan dengan pemanasan garis ( line heating ) dilakukan hampir 90 % perbaikan deformasi menggunakan methode ini, karena hasilnya memuaskan. Pemanasan garis digunakan pada daerah gading-gading atau pada pelat yang tebal dengan deformasi yang besar dsan arah deformasi keluar. Pemanasan dan pendinginan dilakukan pada pelat sisi luar dengan urutan pemanasan garis seperti gambar : IV.62. Gambar IV. 62 Pemanasan garis ( line heating ) IV.4.2. Pelurusan dengan Sistim Melintang. Pelurusan dengan pemanasan melintang (Cross heating) digunakan untuk memperbaiki deformasi yang kecil dan hasilnya sangat baik. Cara ini tidak tergantung dari arah deformasi, namun perlu mengikuti urutan proses yang tertera pada gambar : IV. 63, sedangkan proses pendinginan mengikuti urutan proses pemanasan. Gambar IV.63 Pemanasan sistim melintang (cross heating) TEKNOLOGI LAS KAPAL 425 IV.4.3. Pelurusan dengan Pemanasan Melintang dan Membujur Pelurusan dengan pemanasan melintang dan membujur (lattice heating) ditujukan untuk memperbaiki deformasi yang besar dan tidak tergantung dari arah deformasi yang terjadi . Hasil yang terjadi kurang bagus dan biasanya terjadi pemanasan lebih. Angka pada gambar menunjukan urutan pemenasan dan pendinginan. Gambar IV.64 Pemanasan melintang dan membujur IV.4.4. Pelurusan dengan Pemanasan Titik Pelurusan dengan pemanasan titik (spot heating) diterapkan bersamaan dengan pelurusan dengan menggunakan methode garis lurus karena bila tidak akan menyebabkan pengkerutan yang besar. Methode ini diterapkan pada pelat tipis yaitu untuk memperbaiki deformasi diantara dua gading yang berdekatan. Urutan pemanasan, ukuran dan jarak titik-titik tidak ada ketentuannya, methode pemanasan titik dapat dilihat pada gambar :IV.65. TEKNOLOGI LAS KAPAL 426 Gambar IV.65 Pelurusan dengan pemanasan segi tiga IV.4.5. Pelurusan dengan Ppemanasan Segitiga Pelurusan dengan pemanasan segitiga ( triangle heating ) diterapkan untuk memperbaiki deformasi curve (memanjang), model pemanasan ini dapat dipergunakan pada profil yang sifatnya memanjang . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar IV. 66. L Daerah yang dipanasi 2/3 L TEKNOLOGI LAS KAPAL 427 Gambar :IV.66 Pelurusan dengan pemanasan segi tiga (triangle heating) Cara A. Digunakan untuk memperbaiki deformasi curve dengan arah lengkungan kedalam (kebawah). Cara B dab C digunakan untuk memperbaiki deformasi curve dengan lengkungan keatas. Angka-angka menunjukan urutan pengelasan IV.4.6. Pelurusan dengan Pemanasaan Melingkar Pelurusan dengan pemanasan melingkar (ring heating) ipergunakan bersamaan dengan methode pemanasan lurus dan merupakan pemanasan akhir. Hasil dari pemanasan ini sangat baik, biasanya digunakan untuk memperbaiki deformasi yang besar. Model dari pemanasan melingkar dapat dilihat pada gambar : IV.67 dengan urutan pengelasan tidak ditentukan. B 1 2 3 1/3 LL C 1 2 3 2/3 LL TEKNOLOGI LAS KAPAL 428 Gambar IV.67 Pelurusan dengan pemanasan melingkar IV.4.7.Pelurusan dengan Dua Anak Panah Pelurusan dengan dua anak panah (pine needle heating) digunakan untuk memperbaiki deformasi yang kecil dan hasilnya cukup baik, cara ini tidak tergantung dari arah defrormasi. Model pemanasan ini dapat dilihat paga gambar IV.68 Pelurusan dengan dua anak panah dibawah ini. Gambar : IV.68 Pelurusan dengan dua anak panah Jarak pemanasan nyala api dari brander terhadap permukaan pelat dapat dilihat dalam tabel tebal pelat terhadap jarak pemanasan dibawah ini. TEKNOLOGI LAS KAPAL Tabel IV.2 Jarak Pemanasan Tebal plat (mm) Jarak Pemanasan : x (mm) 3 – 4,5 6 – 8 10 – 14 16 – 22 24 – 28 30 – .... -2 – 0 0 0 – 3 3 – 4 4 – 5 6 – 10 1. Brander pemanas 3. Nyala api 2. Nyala api inti 4. Plat Gambar : IV.69 Pelurusan dengan pemanasan Kecepatan pemanasan dan nomor brander dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel IV.3 Kecepatan pemanasan Tebal Plat (mm) Nomor Brander Kecepatan pemanasan (mm/mt) 3 – 4,5 5 – 8 9 – 12,7 13 – 16 17 – 22 23 – 28 29 – ..... 0,500 1,000 1,600 2,000 2,500 3,150 3,500 0,800 – 1,500 0,700 – 1,000 0,500 – 1,000 0,400 – 0,800 0,350 – 0,800 0,300 – 0,600 0,250 – 0,500 Next >