< Previous TEKNOLOGI LAS KAPAL 69 Tabel I.12 Contoh-contoh kondisi pemotongan dengan sinar laser untuk berbagai material Material Ketebalan plat Output laser Kecepatan pemotongan Gas bantu Baja tahan karat 2 mm 1000W 3 m/min O2 Aluminium (paduan) 2 mm 1400W 0,5 m/min O2 Kuningan 2 mm 1400W 2 m/min O2 Akrilik 5 mm 200W 1 m/min Udara Akrilik 10 mm 200W 0,6 m/min Udara Kayu lapis 18 mm 500W 0,7 m/min Udara Keramik alumna 1 mm 500W 9,0 m/min Udara Kaca kuarsa 3,0 mm 500W 0,4 m/min Udara I.4.3.3 Kualitas permukaan potong sinar laser Daerah yang terkena/terpengaruh panasSudut nyala apiLebar pemotonganBuangan (material yang terbuang)Kekasaran permukaan Gambar I.101 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari pemotongan sinar laser Seperti diperlihatkan gambar I.101, kualitas pemotongan dengan sinar laser meliputi ketepatan (akurasi) dimensi pemotongan, kekasaran permukaan potong, lebar pemotongan, ketebalan daerah yang terkena pengaruh panas, dan banyaknya penempelan/melekatnya material yang terbuang, sudut nyala api dan banyaknya deformasi atau distorsi. TEKNOLOGI LAS KAPAL 70 Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian pengelasan laser, akurasi (ketepatan) sampai dengan milimikron dapat dicapai oleh pemotongan sinar laser dengan mengkombinasi peralatan NC atau dengan menambahkan meja presisi tinggi. Untuk pemotongan plat tipis, sebuah permukaan yang cukup halus kekasarannya (Rmax) beberapa milimikron dapat dicapai. Efek termal dan deformasi atau distorsi yang terjadi adalah minimal dan ketebalan dari daerah terkena pengaruh panas dipertimbangkan menjadi dibawah 10% dari ketebalan lembar plat. Penempelan dari material yang terbuang dan sudut nyala api potong dari sinar laser, walaupun tergantung pada material, kondisi pemotongan dan lensa, sangat kecil dibandingkan dengan metode pemotongan lainnya. Peralatan potong sinar laser agak mahal, akurasinya lebih rendah dibandingkan dengan mesin presisi tinggi lainnya dan kondisi pekerjaannya tidak stabil. Meskipun demikian, alat ini mempunyai keuntungan dapat membuat kurva (lengkung) yang halus, profil yang kompleks atau rumit, dan menusukkan lubang yang halus ke material yang sangat keras atau material yang lunak seperti karet. Pelaksanaan lebih lanjut diharapkan dalam berbagai teknik/cara seperti perbaikan kualitas permukaan sebagaimana perlakuan panas laser dengan menggunakan kerapatan energi yang tinggi. I.4.4 Teknik Pemotongan I.4.4.1 Penanganan Alat Potong Gas Manual Tabung gas oksigenTabung gas asetilin Gambar I.102 Alat potong gas manual TEKNOLOGI LAS KAPAL 71 1. Pelaksanaan pemotongan dengan alat potong dengan gas Bagian-bagian penting dalam pengoperasian brander potong ini dan nama-nama bagian tersebut tampak pada gambar I.103. c Hubungan pipa masuk gas oksigen d Hubungan pipa masuk gas asetilin e Katup tabung gas asetilin f Katup oksigen sebelum pemanasan g Katup gas oksigen alat potong h Pegangan tangan i Pipa sebelum pemanasan j Pipa oksigen pemotong k Mur belakang l Pucuk alat potong Gambar I.103 Alat potong manual dan nama bagiannya Tahapan yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pemotongan manual dengan gas meliputi : (a) Hubungkan selang gas oksigen ke penghubung pipa masuk (Gambar I.103 - c). (b) Bukalah katup-katup tabung gas asetilin (Gambar I.103 - e) dan tabung-tabung sebelum pemanasan (Gambar I.103 - f), kemudian periksalah penginjeksiannya. (c) Hubungkan selang tabung asetilin. (d) Periksalah kebocoran gas dengan air sabun pada semua sambungan. (e) Setel tekanan gas oksigen ke posisi 2,0 kg/cm2 dan asetilin ke 0,2 kg/cm2. TEKNOLOGI LAS KAPAL 72 (f) Bukalah katup tabung gas asetilin dan nyalakan api gas, kemudian bukalah katup sebelum pemanasan dan setel ke ukuran nyala api gas netral. (g) Bukalah katup tabung gas oksigen (Gambar I.103 - g) dan kosongkan tabung gas oksigen pemotong dari pipa pereciknya. (Gambar I.104 - b). Gb. 2 (a)OksigenGascampuran(a) Potongan melintang pada gambarbagian A Gb. 2 (b)Perecik nyala sebelum pemanasanapi Perecik gasoksigen alat potong(b) Perbesaran bagian atas pucuk alat potong Gambar I.104 Nozzle potong (h) Matikan tabung gas oksigen pemotong dan padamkan nyala api gasnya. 2. Lepaskan alat potong gas I.4.4.2 Pemotongan Manual dengan Gas 1. Nama fungsi masing-masing bagian dari brander pemotong Gambar I.105 Nama dan fungsi bagian-bagian brander pemotong TEKNOLOGI LAS KAPAL 73 No Nama Fungsi No Nama Fungsi M Kran gas asetilin Mengatur banyaknya aliran gas asetilen SKran oksigen preheating Mengatur nyala api preheating N Sambungan selang oksigen Menyambung dengan selang gas oksigen TKran oksigen potong Mengatur banyaknya aliran oksigen potong O Sambungan selang asetilen Menyambung dengan selang gas asetilen UInjektor Mencampur gas asetilen dengan oksigen P Pipa saluran Menyalurkan oksigen VSaluran oksigen pemotong Menyalurkan oksigen potong Q Saluran gas asetilen Menyalurkan gas asetilen 11Saluran gas campuran Menyalurkan gas campuran asetilen dan oksigen R Pegangan tangan Memegang brander 12Kepala brander Pemasangan nozzle 2. Kondisi gas potong Tekanan gas potong, kecepatan potong, ukuran tip, ketinggian tip, sudut tip dan nyala pemanas awal semuanya menentukan untuk mendapatkan permukaan potong yang baik pada pemotongan gas (Lihat tabel I.13). Tabel I.13 Kondisi gas potong Ketebalan plat mm Tip potong Lobang oksigen potong mm Panjang aliran oksigen yang tampak mm Tekanan oksigen Kg/cm Tekanan asetilen Kg/cm Kecepatan potong mm/km Konsumsi gas O2 m3/jam C2H2 liter/ jam 3 ~ 10 1 0,7 50 2,0 0,10 500 2,0 200 10 ~ 20 2 0,9 60 2,5 0,15 400 3,0 230 20 ~ 30 3 1,1 70 3,0 0,20 300 4,0 300 TEKNOLOGI LAS KAPAL 74 3. Mengatasi masalah Obyek Permasalahan Bagian yang diperiksa Metode Perbaikan Brander Kebocoran gas Sambungan Dengan busa sabun Dikeraskan atau diganti Pada awal pekerjaan Klep Dengan busa sabun Ganti brander Pada awal pekerjaan Bagian Dengan busa sabun Dikeraskan atau diganti Pada awal pekerjaan Tip pemotong Bentuk nyala pemanas awal Pemeriksaan visual pada nyala netral Bersihkan atau diganti Pada awal pekerjaan atau secara acak Bentuk aliran oksigen pemotong Pemeriksaan visual pada aliran gas Bersihkan atau diganti Pada awal pekerjaan atau secara acak 4. Persiapan Peralatan potong dengan Gas Manual Langkah awal sebelum pemotongan, harus dilaksanakan terlebih dahulu persiapan peralatan potong sebagai berikut : (1) Langkah persiapan yaitu dengan menyetel tekanan gas asetilen 0,15 kg/cm2 dan tekanan gas oksigen 2,5 kg/cm2. (2) Langkah penyalaan api dengan membuka katup asetilen dan katup oksigen untuk pemanasan awal, lanjutkan dengan menyetel api ke nyala netral. (3) Pengaturan nyala api pemanasan awal dengan membuka katup oksigen untuk pemotong. (4) Setel nyala pemanas awal ke nyala netral sementara itu buka katup oksigen pemanas awal, selanjutnya tutup katup oksigen untuk pemotong. (5) Langkah terakhir, matikan api dengan menutup katup asetilen dan katup pemanas awal oksigen. Gambar I.106 Nyala api pemanasan awal TEKNOLOGI LAS KAPAL 75 5. Pemotongan Manual Sebagai langkah pemotongan manual, perhatikan dan lakukan hal-hal sebagai berikut : (1) Tarik garis-garis pada pelat dengan pena penggores kemudian letakan plat pada meja dan tempatkan bagian yang dipotong bebas dari material dibawahnya / menggantung. (2) Ambil posisi tubuh siap memotong, lakukan pemanasan awal dengan menyetel ketinggian inti nyala sekitar 3 mm dari permukaan plat kemudian setel brander pada posisi tegak dan arahkan ke pinggir permukaan pelat. (3) Bila bagian ujung menjadi merah, buka katup potong oksigen. (4) Laksanakan pemotongan Amati kebisingan, aliran terak dan arah percikan Hati-hati jatuhnya material panas bagian yang dipotong (5) Tutup katup potong oksigen setelah pemotongan selesai kemudian matikan nyala api. (6) Lakukan pemeriksaan terhadap hasil pemotongan dengan memperhatikan beberapa item seperti pada gambar I.107 dibawah ini. Gambar I.107 Pemotongan manual TEKNOLOGI LAS KAPAL 76 abcdfdeg a. Kelurusan permukaan potong. b. Cembung & cekungnya permukaan potong. c. Sudut pemotongan. d. Menempelnya terak. e. Derajat peleburan pada awal dan akhir pemotongan. f. Pelelehan sisi atas. g. Kondisi garis tarikan. Gambar I.108 Pemeriksaan hasil pemotongan TEKNOLOGI LAS KAPAL 77 I.4.4.3 Praktek pemotongan dengan gas manual Sebagai langkah praktek pemotongan manual, perhatikan dan lakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Setelah membersihkan plat baja dengan baik, gambarlah garis potong sepanjang 15 pit dengan jelas, cukup mampu dilihat selama pekerjaan berlangsung. Kemudian, letakkan material di atas meja kerja tempat dilakukannya pemotongan. (Gambar I.109) Gambar I.109 Persiapan pemotongan dengan gas manual 2. Pasanglah ujung alat potong No. 1 dan aturlah tekanan gas oksigen ke 2 kg/cm2 dan gas asetilin ke 0,2 kg/cm2. Kemudian nyalakan kerucut nyala api netral sepanjang 3 mm. Setelah itu, cobalah mengosongkan tabung gas oksigen pemotong dan periksalah arus gas oksigen agar mencapai panjang kira- kira 150 mm. (Gambar I.110) Jika perecik oksigen pemotong dalam keadaan abnormal, jangkauan arus oksigen menjadi lebih pendek. Gambar I.110 Nyala busur api potong Kira – kira 3 mm Kira – kira 150 mm TEKNOLOGI LAS KAPAL 78 3. Pegang erat-erat torch gas pemotong seperti tampak pada Gambar I.111. Gambar I.111 Posisi material induk pada meja potong 4. Potonglah material di samping garis penanda pemotongan seperti terlihat pada Gambar I.112. Arah pemotonganGaris penanda pemotongan 5. Laksanakan prosedur kerjanya sebagai berikut : (a) Panaskan pinggiran material untuk menentukan jarak antara logam dasar dan kerucut nyala api sampai kira-kira 3 mm. (b) Apabila pinggiran material telah dipanaskan sampai berwarna merah menyala, bukalah segera katup gas oksigen dan kosongkan tabung gas oksigen pemotong. (Gambar I.113) Gambar I.112 Pemotongan material Next >