< Previous TEKNOLOGI LAS KAPAL 79 Gb. 4Kira-kira 3 mKosongkan tabung gas oksigen setelah bagian ini dipanasi sampai berwarna merah menyala (c) Gerakkan torch las gas dan potonglah material sambil memastikan bahwa gas oksigen pemotong menembus material dan terak lelehan jatuh ke dalam dengan bebas. (Pada saat ini jagalah agar torch las gas tetap bergerak dan jagalah agar kecepatannya sekonstan mungkin. (Gambar I.114) (d) Hentikan pengosongan tabung gas oksigen pemotong. 6. Bersihkan dan periksa hasil pemotongan Periksa potongan sepanjang garis penanda pemotongan, lubang-lubang pada permukaan potongan, sudut potong 900, kehalusan potongan dan sebagainya. 7. Ulangi praktek pelatihan di atas. Gambar I.113 Pengosongan tabung gas oksigen Gambar I.114 Langkah pemotongan TEKNOLOGI LAS KAPAL 80 I.4.4.4 Pemotongan Otomatis dengan Gas Gambar I.115 Proses Pemotongan Otomatis dengan Gas 1. Kondisi pemotongan Tabel I.14 Kondisi pemotongan Ketebalan plat mm Ukuran tip potong # Lubang tip potong Tekanan kg/cm Kecepatan potong mm/min Laju aliran Oksigen Asetilin Oksigen potong Oksigen pre-heating Asetilin 5 atau kurang 00 0.8 1.5 0.2 500 atau lebih 690 380 345 5 ~ 10 0 1.0 2.0 0.2 350 ~ 550 1200 380 345 10 ~ 15 1 1.2 2.5 0.2 300 ~ 400 2100 485 440 15 ~ 30 2 1.4 3.0 0.2 250 ~ 350 3400 485 440 2. Yang harus diperhatikan dalam pengoperasian Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian pemotong gas otomatis adalah : (1) Yakinkan bahwa ground pada kabel power terpasang dengan baik. (2) Yakinkan bahwa putaran motor benar saat pengaturan kecepatan. (3) Untuk perubahan kecepatan, setel ke kecepatan yang lebih rendah dari kecepatan yang disyaratkan sebelum mulai menyetel kecepatan tsb. 3. Persiapan Peralatan Pemotong Gas Otomatis Langkah awal sebelum pemotongan, harus dilaksanakan terlebih dahulu persiapan peralatan pemotong gas otomatis sebagai berikut : (1) Pemasangan cuncum / tip potong. Pilihlah cuncum / tip yang optimal sesuai dengan ketebalan pelat dan hati-hati jangan sampai bagian kontak yang tirus pada tip rusak. TEKNOLOGI LAS KAPAL 81 (2) Menyambung selang gas. Hati-hati jangan sampai mengganggu jalannya mesin potong di jalur relnya. (3) Menyambung kabel power Matikan saklar power sebelum menyambung kabel power. Hati-hati jangan sampai menghalangi jalannya mesin di atas jalur rel. (4) Periksa jalannya pemotong. Lakukan hal-hal berikut : a. Nyalakan saklar power dan hubungkan kopling. b. Pindahkan kopling dan periksa arah jalannya. c. Putar tombol kecepatan perlahan dan periksa perubahan kecepatan. d. Putar balik kopling ke posisi awal dan matikan saklar power. (5) Pemeriksaan nyala pemanas awal. Lakukan hal-hal berikut : a. Setel tekanan gas asetilen ke 0,2 kg/cm2 dan tekanan oksigen 2,5 kg/cm2. b. Buka sedikit katup asetilen. c. Buka sedikit katup oksigen preheating dan nyalakan. d. Operasikan katup asetilen dan kran oksigen preheating untuk mengatur nyala katup ke nyala netral. e. Buka katup oksigen potong. f. Buka katup oksigen preheating pelan-pelan dan atur kembali kembali nyalanya ke nyala netral. g. Matikan nyala api. 4. Pemotongan Gas Otomatis Sebagai langkah pemotongan otomatis, perhatikan dan lakukan hal-hal sebagai berikut : (1) Buatlah garis-garis lurus pada material pelat. (2) Pengaturan material yang akan dipotong. Beri jarak garis potong sekitar 100 - 200 mm dari rel dan setel rel sejajar dengan garis potong. (3) Atur sudut tip potong. Setel tip tegak dengan memutar lengan pipa dan setel sudut pada skala 0o. (4) Periksalah jalannya mesin. Setel ketinggian tip sekitar 10 mm dari permukaan plat. Dorong kereta/mesin potong dengan tangan dan yakinkan bahwa tip bergerak sepanjang garis pemotongan. (5) Atur kecepatan potong. Atur kecepatan sesuai dengan kondisi standar pemotongan. TEKNOLOGI LAS KAPAL 82 (6) Atur nyala preheating. Setel tekanan gas sesuai dengan kondisi standar pemotongan. Gerakkan tip naik-turun untuk menyetel ketinggian inti nyala sekitar 3 mm. (7) Lakukan pemanasan awal. Luruskan tip dengan bagian luar dari garis potong. Luruskan nyala api ke ujung plat dan setel kopling ke STOP. (8) Lakukan pemotongan. Jika pada titik awal merah membara, buka katup oksigen potong, kemudian setel kopling ke posisi maju/mundur. Amati hasil potongannya dan bila hasil pemotongan belum maksimal maka setel kembali untuk mendapatkan hasil potongan yang optimal. Dengan mengamati : a. Tekanan gas b. Rangkaian selang dan kabel c. Kecepatan potong d. Ketinggian inti nyala api e. Keadaan oksigen potong f. Kelurusan dari kampuh potong dan garis potong g. Timbulnya distorsi h. Terbangnya percikan i. Aliran terak j. Kebisingan pemotongan k. Pelelehan ujung atas l. Timbulnya takik (9) Matikan api. Bila pemotongan telah selesai, tutup katup oksigen potong dan kembalikan kopling ke STOP. Tutup katup asetilen dan katup oksigen preheating. Matikan tombol/saklar. (10) Periksa permukaan potong : a. Periksa apakah tarikannya optimal b. Periksa apakah parit pada tarikan dangkal dengan ketidakrataan minimum c. Periksa apakah permukaan potong halus d. Periksa apakah terak mudah dibuang. TEKNOLOGI LAS KAPAL 83 Tabel I.15 Kualitas permukaan potong dan kondisi pemotongan Permasalahan Penampang Penyebab 1. Terlalu banyak pelelehan pada tepi atas (1)Kecepatan potong terlalu rendah (2)Nyala api preheating terlalu besar (3)Tip potong terlalu rendah (4)Tekanan oksigen potong terlalu tinggi 2. Tidak rata (1)Kecepatan potong terlalu cepat (2)Tekanan oksigen potong terlalu tinggi (3)Tip potong tersumbat kotoran (4)Tip potong terlalu tinggi 3. Sangat kasar (1)Kecepatan potong terlalu cepat (2)Tekanan oksigen potong terlalu tinggi (3)Nyala preheating terlalu rendah (4)Tip potong tersumbat kotoran 4. Takik (1)Nyala preheating terlalu lemah (2)Tip potong tersumbat kotoran (3)Rel kotor berdebu (4)Kecepatan potong berubah - ubah TEKNOLOGI LAS KAPAL 84 Permasalahan Penampang Penyebab 5. Banyak terak yang menempel (1)Kecepatan potong terlalu cepat (2)Tekanan oksigen potong terlalu tinggi (3)Tip potong terlalu tinggi (4)Tip potong tersumbat kotoran 6. Tarikan terlalu panjang (1)Kecepatan potong terlalu cepat (2)Tekanan oksigen potong terlalu rendah (3)Tip potong terlalu tinggi 7. Pojokan tidak terpotong (1)Kecepatan potong terlalu cepat (2)Tekanan oksigen potong terlalu rendah I.4.4.5 Praktek Pemotongan dengan Menggunakan Skator Sebagai langkah praktek pemotongan dengan gas otomatis, perhatikan dan lakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Gambarlah garis potong pada pit 15 mm di atas plat baja setelah membersihkannya dengan baik. Kemudian letakkanlah material di atas meja potong gas otomatis sehingga garis potong dapat disesuaikan dengan garis orbit ujung alat potong. (Gambar I.116) Gambar I.116 Pemotongan lurus dengan alat pemotong otomatis TEKNOLOGI LAS KAPAL 85 2. Aturlah sudut ujung alat potong sampai 900. 3. Aturlah kecepatan pemotongan sampai kira-kira 500 mm/menit. 4. Pasanglah ujung alat potong No. 0~1 dan aturlah tekanan gas oksigen sampai 2,5 kg/cm2. Kemudian buatlah panjang kerucut nyala api netral menjadi 4~5 mm. Selanjutnya, cobalah mengosongkan tabung gas oksigen dan aturlah arus gas oksigen hingga mencapai kira-kira 150 mm. (Gambar I.117) Jika percikan gas oksigen dalam keadaan abnormal, maka arus gas oksigen menjadi lebih pendek Fig. 2Fig. 2Kira 150 mm2 5. Aturlah jarak antara logam dasar dan kerucut nyala api kira-kira 3 mm. Kemudian aturlah posisi pucuk alat potong ke garis potong sama seperti pada pemotongan manual. (Gambar I.118) Gambar I.115 Pengaturan arus gas oksigen TEKNOLOGI LAS KAPAL 86 Arah pemotonganGaris potong 6. Pastikan bahwa kopeling kereta berada dalam posisi netral, kemudian hidupkanlah motor penggerak. 7. Letakkanlah ujung alat potong diatas logam dasar dan panaskanlah. Bila bagian ini telah dipanaskan sampai berwarna merah membara, bukalah katup tabung gas oksigen dan sekaligus putarlah ke posisi “on”. Lanjutkan dengan pemeriksaan apakah gas oksigen sudah menembus ke dalam plat baja dan terak lelehan sudah terhembus bebas. (Gambar I.119) Jika gejala-gejala ini tidak terbukti, periksalah percikan gas oksigen pemotong dan tekanan gas oksigen. Gambar I.119 Gas oksigen menembus plat baja Gambar I.116 Pengaturan posisi pucuk alat potong ke garis potong TEKNOLOGI LAS KAPAL 87 8. Bersihkan dan periksalah hasil pemotongan. (Periksa potongan sepanjang garis potong, lubang-lubang di di permukaan potongan, sudut potong 90°, kehalusannya dsb.) 9. Ulangi praktik tersebut di atas. TEKNOLOGI LAS KAPAL 88 Tabel I.16 Kapasitas Standar Ujung Alat Potong (Menggunakan Gas Asetilin) No. UjungDiameter perecik oksigen alat potongKetebalan potongan(mm)Kecepatan potongan lurus(mm/mnt) Tekanan (kg/cm)2Tingkat arus aliran (lt/jam)Lebar jarak potongOksigen alat potongOksigen pra potongAsetilinOksigen alat potongOksigen pra potongAsetilin 1. Kondisi-kondisi pemotongan : (a) Tabel I.16 menunjukkan kondisi-kondisi pemotongan siku-siku menggunakan gas asetilin. Karena tekanan yang ditunjukkan pada Tabel I.16 merupakan tekanan arus masuk, perlu dilakukan koreksi sesuai dengan ukuran panjang dan diameter selang. (b) Dalam pemotongan pinggiran miring, naikkan tingkat arus aliran gas asetilin 2 x lipat dari kondisi normal dan kurangi kecepatan 10~20%. Pada saat yang sama, peningkatan tekanan arus oksigen dapat menyebabkan hasil pemotongan yang kurang baik, maka pertahankanlah kecepatan yang sama (Gambar I.118)Next >