< Previous 408Pola A/R yang dapat diterapkan adalah : - Auto Recloser cepat untuk 1 (satu) fasa, 3 (tiga) fasa dan 1+3 (satu atau tiga) fasa. - Auto Recloser lambat untuk 3 (tiga) fasa Pemilihan pola diatas dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang dijelaskan di bawah ini. h. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Auto Recloser Pemilihan pola single phase auto reclosing (SPAR) atau three phase auto reclosing (TPAR) dengan waktu reclose cepat atau lambat harus mempertimbangkan batas stabilitas sistem, karaktesitik PMT dan peralatan proteksi yang digunakan. Pertimbangan ini menyangkut besarnya nilai setelan untuk dead time dan reclaim time. Pemilihan pola single phase auto reclosing (SPAR) atau three phase auto reclosing (TPAR) dengan waktu reclose cepat atau lambat harus mempertimbang- kan konfigurasi jaringan seperti dibawah ini a. Jaringan radial sirkit tunggal. b. Jaringan radial sirkit ganda. c. Jaringan looping sirkit tunggal. d. Jaringan looping sirkit ganda. Pemilihan pola A/R dengan waktu reclose cepat atau lambat harus mempertimbangkan persyaratan pada kedua ujung saluran antara lain a. kemungkinan reclose pada gangguan permanen. b. kemungkinan gagal sinkron pada saat reclose. c. salah satu sisi tersambung ke unit pembangkit. d. penutupan dua pmt yang tidak serentak i Pengoperasian High Speed Auto Recloser Pengoperasian A/R cepat dapat diterapkan bila persyaratan di bawah ini dipenuhi, sebagai berikut: a. Siklus kerja (duty cycle) dari PMT sesuai untuk operasi dengan A/R cepat. b. Sistem proteksi di semua ujung saluran bekerja pada basic time/ instantenous. c. Kemampuan poros turbin (terutama yang berporos panjang) dan belitan stator generator perlu diperhatikan , sehingga pengoperasian high speed A/R 3 fasa pada SUTT/SUTET di GI pembangkit atau yang dekat pembangkit dilakukan setelah ada kepastian bahwa operasi high speed A/R 3 fasa tidak membahayakan turbin dan generator. d. Operasi high speed A/R 3 (tiga) fasa khususnya pada sistem 500 KV (SUTET) tidak boleh diterapkan bila hasil studi menunjukan bahwa high speed reclosing akan dapat menimbulkan tegangan lebih transien yang melebihi nilai desain yang diijinkan. Penerapan A/R cepat 1(satu) fasa Dapat diterapkan pada konfigurasi atau sistem berikut : a. SUTET b. SUTT jaringan radial sirkit tunggal atau ganda. c. SUTT jaringan looping sirkit tunggal atau ganda. 409a. Penerapan A/R cepat 3 (tiga) fasa Dapat diterapkan pada konfigurasi atau sistem berikut : x SUTT jaringan radial sirkit x tunggal atau ganda. x SUTT jaringan looping sirkit tunggal atau ganda. x Pengoperasian high speed A/R 3 fasa , disamping memberikan keuntungan pada sistem yaitu memperbaiki stability margin, mengurangi terjadinya pembebanan kritis akibat gangguan pada SUTT/SUTET maupun pada saluran interkoneksi, juga memberikan resiko berupa kemungkian terjadinya gangguan yang lebih parah bila operasi A/R pada saat ada gangguan permanen. Dengan demikian maka pengoperasian high speed A/R 3 (tiga) fasa harus didahului dengan keyakinan (berupa hasil studi) bahwa pengoperasian A/R akan memberi manfaat yang besar dengan resiko yang kecil 410BAB X PEMELIHARAAN SUTT/SUTETI BEBAS TEGANGAN Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTETI) adalah sarana instalasi tenaga listrik diatas tanah untuk menyalurkan tenaga listrik dari Pusat Pembangkit ke Gardu Induk (GI) atau dari GI ke GI lainnya (antar GI). SUTT/SUTETI merupakan peralatan buatan manusia. Peralatan ini pada dasarnya bisa rusak baik karena salah pengoperasian, kesalahan saat konstruksi maupun telah melampaui masa kerjanya (life time). Pengertian Pemeliharaan adalah kegiatan yang meliputi: - Perawatan/pemeriksaan - Perbaikan - Penggantian - Pengujian 10.1. Tujuan Pemeliharaan - Mempertahankan kemampuan kerja peralatan - Memperpanjang live time peralatan - Menghilangkan, mengurangi resiko kerusakan - Mengembalikan kemampuan kerja peralatan - Mengurangi kerugian secara ekonomis - Memberi keyakinan keandalan operasinya 10.2. Jenis-jensi pemeliharaan Banyak metoda pemeliharaan yang dilakukan mulai dari yang paling sederhana hingga yang rumit. Beberapa jenis pemeliharaan antara lain : - Pemeliharaan rutin (Preventive Maintenance) - Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance) - Pemeliharaan darurat (Emergency Maintenance) - Pemeliharaan yang berdasar kondisi / karakter peralatan (Condition Base Maintenance / CBM) 10.2.1. Pemeliharaan Rutin : Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan / usaha yang secara periodik dilakukan untuk mempertahankan kondisi jaringan agar selalu dalam keadaan baik dengan keandalan dan daya guna yang optimal. Dalam pelaksanaannya pemeliharaan rutin terdiri dari : - Pemeliharaan tahunan - Pemeliharan lima tahunan 10.2.2. Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan rutin merupakan pemeriksaan secara visual (inspeksi): - Ground patrol - Climb up inspection Hasil pemeriksaan merupakan data yang dapat dipakai: - Evaluasi / perencanaan/ pengembangan - Penanggulangan dan pencegahan 411- Perbaikan / perubahan/ modifikasi - Penggantian 10.2.2.1. Ground patrol Ground patrol adalah jenis pekerjaan pemantauan/pemeriksaan harian terhadap jalur transmisi tanpa memanjat tower dilakukan oleh Line walker secara terjadwal. Obyek yang diperiksa adalah : - Kawat penghantar - Ground wire - Ruang bebas (Right of Way/ROW) - Tower dan halamannya - Lingkungan dan aktifitas masyarakat sekitarnya 10.2.2.2. Climb up inspection Climb up inspection adalah jenis pekerjaan pemeriksaan terhadap tower berikut perlengkapannya dilakukan oleh Climber dengan cara memanjat tower pada SUTT/SUTETI yang dalam keadaan bertegangan. Obyek yang diperiksa adalah: - Besi Tower dan kelengkapannya - Kawat penghantar sekitar tower - Ground wire sekitar tower - Klem pemegang kawat dan asesorisnya - Isolator dan asesorisnya - Benda asing yang terdapat pada tower , isolator dan kawat Melalui pemeriksaan ini diharapkan secara dini dapat ditemukan abnormaly atau kelainan-kelainan yang dapat menimbulkan gangguan. sehingga kerusakan dapat segera ditanggulangi yang pada akhirnya keandalan penyaluran tenaga listrik tetap terjaga dengan baik. 10.2.3. Pemeriksaan Sistematis Pemeriksaan Sistematis adalah pekerjaan pengujian yang dimaksudkan untuk menemukan kerusakan atau gejala kerusakan yang tidak dapat ditemukan atau diketahui pada saat inspeksi untuk kemudian disusun saran-saran perbaikannya. Pelaksanaan Pemeriksaan Sistematis ini lebih luas dan lebih teliti dari pada pemeriksaan rutin. Untuk memperoleh tingkat ketelitian yang tinggi dipergunakan peralatan bantu. Contoh dari pemeriksaan ini misalnya adalah pengujian kemampuan isolator di laboratorium, pemeriksaan kondisi sambungan dengan menggunakan Infra red thermovision, pemeriksaan tegangan tembus isolator dengan corona detector, Beberapa hal yang mempengaruhi pola pemeliharaan rutin antara lain : - Kondisi alam setempat polutif alami, polutif industri, gempa, kondisi normal, pertumbuhan tanaman sepanjang jalur dan disekitar jalur, petir, longsoran dan lain sebagainya. - Karakteristik kerja peralatan biasanya berdasarkan buku petunjuk pabrik atau pengalaman yang terjadi 412selama ini: isolator gelas yang sering pecah - Sosial kemasyarakatan penggalian liar, pencurian : grounding – member tower dan lain sebagainya. 10.2.4. Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan Korektif (corrective maintenance) adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan karena peralatan mengalami kerusakan atau memerlukan penyempurnaan. Pemeliharaan korektif kebanyakan terjadi karena jarang atau tidak pernah dilakukan pemeriksaan rutin. 10.2.5. Pemeliharaan Darurat Pemeliharaan Darurat dilakukan karena telah terjadi kerusakan pada SUTT/SUTET yang disebabkan oleh hal-hal diluar rencana seperti : banjir, gempa bumi, longsor, gunung meletus, kebakaran, tertabrak kendaraan dan lain sebagainya. Pemeliharaan jenis ini sifatnya darurat dan memerlukan penanganan ekstra serta segera untuk mengatasinya. Biayanya tentu saja tidak bisa direncanakan dan mungkin bisa dimasukkan dalam katagori biaya tak terduga karena memang kejadiannya diluar kendali manusia. Salah satu solusinya ialah memasang tower emergency. 10.2.6. Pemeliharaan berdasarkan kondisi/karakter peralatan (CBM) Pemeliharaan ini tidak lagi berdasar waktu, namun berdasar kondisi/karakter peralatan. Dalam satu tahun bisa saja dilakukan beberapa kali kunjungan atau pemeriksaan tergantung tingkat potensi gangguan. Kerusakan yang terjadi menjadi statistik dan dapat disimpulkan sebagai trend peralatan. Namun adakalanya kerusakan akibat fenomena alam yang tidak terlihat sewaktu patroli. Contoh yang dapat dilakukan CBM adalah : - Pemeriksaan isolator dan asesoris isolator maupun clamp pada daerah yang polusinya tinggi. - Pemeriksaan jarak tower dan lendutan kawat pada kawasan luas yang mengalami longsor secara perlahan - Pemeriksaan kondisi pondasi pada daerah longsoran - Pemeriksaan isolator pada daerah yang sering tersambar petir - Pengukuran nilai pentanahan tower pada daerah pegunungan atau musim kemarau. 10.2.7. Contoh Pemeliharaan SUTT / SUTET Berbagai macam pemelihara- an yang pernah terjadi di jaringan SUTT/ SUTET antara lain : a. Penggantian isolator pecah atau rusak lapisan permukaannya 413b. Pembersihan isolator karena polusi c. Perbaikan kawat rantas d. Perbaikan kawat putus e. Pengencangan klem-klem jumper f. Pembersihan kawat dari layang-layang g. Ground patrol h. Climb up inspection i. Pemeriksaan stabilatas pondasi tower (leveling, retak) j. Pemeriksaan kelengkapan tapak tower (patok tanda batas tanah PLN, urugan tanah tapak tower) k. Pengecekan Tahanan Pembumian l. Pemeriksaan jarak bebas konduktor dengan benda di sekitarnya m. Perbaikan tower yang mengalami deformasi / bengkok-bengkok akibat tanah sekeliling pondasi longsor n. Pondasi turun/amblas karena tanah dasar pondasi mengalami sliding/gelincir oleh arus air bawah tanah o. Pengelasan baut-baut tower untuk mencegah pencurian p. Perbaikan spacer yang le[pas dari konduktor q. Penggantian pentanahan tower /grounding r. Penebangan pohon atau antena komunikasi yang tumbang ke arah konduktor (diluar row) s. Penggantian besi tower karena pencurian t. Penggantian Tension clamp konduktor u. Pemasangan kembali / reposisi damper yang melorod ke tengah gawang v. Penggantian lampu aviasi yang mati/rusak w. Penyambungan kembali kawat yang putus atau rusak berat x. Penggantian asesoris / clamp yang karatan y. Perbaikan klem kawat jumper yang putus z. Pemasangan pengaman halaman tower 10.3. Prosedur Pemelihan SUTT/SUTET Langkah kerja pemeliharaan SUTT/SUTETI adalah : 1. Adanya laporan dari petugas lapangan maupun masyarakat atau hasil evaluasi data laporan yang masuk 2. Melakukan Analisa Keselamatan Pekerjaan dengan meninjau lapangan 3. Membahas hasil AKP dan rencana tindak lanjut yang diperlukan 4. Mempersiapkan: SDM; peralatan; metoda pengerjaan; material pengganti maupun pendukung lainnya dan organisasi kerja 5. Menjadwalkan pekerjaan dan persetujuannya 6. Melakukan persiapan pekerjaan setelah adanya persetujuan 7. Melaksanakan pekerjaan 8. Melakukan evaluasi 9. Membuat laporan kerja 41410.3.1. Peralatan yang dipelihara Peralatan yang dipelihara pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi seperti tabel 10.1. berikut ini Tabel 10.1. Peralatan yang dipelihara pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi I Ruang Bebas / Lingkungan 1 Jarak pepohonan thd kawat fasa 2 Jarak bangunan thd kawat fasa 3 Jarak pohon terhadap kawat fasa bila tumbang ke arah kawat 4 Jarak bangunan thd kawat fasa bila roboh ke arah kawat 5 Jarak jaring pengaman thd kawat 6 Jarak kawat ke tanah 7 Jarak kawat ke tiang perahu/kapal bila air pasang 8 Kegiatan layang-layang 9 Struktur tanah dekat tiang II Tiang / Menara / Tower 1 Konstruksi tiang 2 Batang rangka besi 3 Tangga / baut panjat 4 Penghalang panjat (ACD) 5 Plat rambu bahaya 6 Plat nomor / pht / tanda fasa 7 Baut sambungan rangka 8 Indicator lamp (air traffict light) 9 Cat / galvanis badan tiang 10 Klem kawat grounding 11 Kawat grounding 12 Batang penangkal petir 13 Alat penangkal petir lainnya III Isolator 1 Piringan isolator 2 Arcing horn sisi tiang 3 Arcing horn sisi kawat pht. 4 Assesories isolator (pin, dll) 5 Suspension clamp 6 Tension clamp 7 Ikatan isolator 8 Armour rod 4159 Posisi rencengan isolator IV Pondasi & Halaman Tiang 1 Pondasi / chimney 2 Kaki tiang / stub 3 Tumbuhan di halaman tiang 4 Pagar pengaman halaman tiang 5 Patok batas halaman tiang 6 Stabilitas tanah sekitar hal. tiang 7 Talud pengaman 8 Kegiatan pihak lain di halaman tiang V kawat penghantar 1 Kawat fasa 2 Peredam getaran (Vibr. damper) 3 Spacer 4 Midspan compression joint 5 Repair sleeve 6 Jumper wire 7 Sagging 8 Armour rod 9 Jarak antar kawat fasa 10 Indicator lamp (induction) VI Kawat Petir & Kawat Optik 1 Kawat petir 2 Peredam getaran (Vibr. damper) 3 Midspan compression joint 4 Repair sleeve 5 Tension clamp 6 Suspension clamp 7 Jumper wire 8 Sagging 9 Armour rod 10 Sign ball (bola pengaman) 11 Klem sambungan ke grounding 12 Kotak sambungan kawat optik 13 Kawat yang turun ke kotak kwt optik 41610.3.1.1. Jenis-jenis kelainan. Jenis-jenis kelainan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi seperti tabel 10.2 Tabel 10.2 Jenis-jenis kelainan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi No. Jenis Kelainan 1 Amblas 2 Andongan rendah 3 Bahaya I 4 Bahaya II 5 Bahaya III 6 Bengkok 7 Benda asing 8 Cat pudar 9 Dekat jalan 10 Erosi 11 Hilang 12 Karatan 13 Kendor 14 Kotor 15 Kritis 16 Longsor 17 Mekar / rantas 18 Melorod 19 Miring 20 Pecah / retak 21 Putus 22 Rusak 23 Semak belukar 24 Tertimbun 25 Tergenang 26 Tidak seimbang 41710.3.1.2. Jenis-jenis penanggulangan Jenis-jenis penanggulangan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi, seperti tabel 10.3 Tabel 10.3 Jenis-jenis penanggulangan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ektra tinggi 1 Ditinggikan chimneynya 2 Dinaikkan kawatnya 3 Dibongkar 4 Ditebang / dipangkas 5 Diluruskan 6 Dibersihkan 7 Digalvanis / dicat ulang 8 Ditanggul 9 Diganti 10 Dikencangkan 11 Dibabat 12 Dipasang patok 13 Dinormalkan 14 Diarmor rod / dipress 15 Disambung 16 Diposisikan kembali seperti semula 17 Diperbaiki 18 Diperiksa 19 Diseimbangkan 10.3.1.3. Contoh Abnormality Peralatan 1. Kerusakan pada isolator Kerusakan pada isolator dapat dilihat pada gambar 10.1 Gambar 10.1 Kerusakan pada Isolator Next >