< PreviousLampiran : C C - 6 Perhitungan Lambung Timbul Sesuai dengan penjelasan diatas, maka Lambung Timbel ini minimum didapat dari Tabel A kita kapal sudah jelas termasuk type A atau dan tabel B dengan variasi – variasinya. 1. Penentuan lambung timbul minimum ( Fs ) dari kapal yang dihitung : Type A ( lihat Tabel A ) Fs = ( A ) = …………...mm Type B 100 (lihat tabel B) Fs = ( B ) = ……………mm Type B (lihat Tabel A,B) Fs = 0,6(A)+0,4(B) =…mm Type B( lihat tabel A ) Fs = ( A ) =…………… mm Type B + (lihat Tabel B,B) Fs = (B) +ǻ (B) = …….mm 2. Koreksi lambung timbul kapal type B dengan panjang lebih kecil dari 100 m L < 100 m E/L < 0,35 Penambahan Lambung Timbul ǻFs = 7,5 ( 100 – L) (0,35 – E/L ) = ……mm 3. Koreksi untuk koeffisien Block Untuk Cb > 0,68 maka : Penambahan lambung timbul (Fs+ǻFs)x Cb – 0,68 = ………..mm 136 4. Koreksi untuk Depth a. Bila D < L/15 maka lambung timbul ditambah dengan (D-L/15) R = ………mm Dimana : R = L/0,48 ……. untuk L < 120 m R = 250……… untuk L 120 m b. Bila D < L/15 tidak diadakan reduksi ( pengurangan) kecuali kapal memiliki bangunan atas tertutup sepanjang 0,6L ditengah atau trunk yang menyeluruh dan jika h hn lambung timbul dikurangi = (D-L/15) R =………mm, jika h < hn lambung timbul dikurangi = (D-L/15) R.h/hn = ………..mm 5. Koreksi untuk bangunan atas dan trunk. a. Bila E/L = 0,1, maka reduksi adalah sebagai berikut : L = 24 m, maka reduksi = 350 mm L = 85 m, maka reduksi = 860 mm L 122 m, maka reduksi = 4070 mm Lampiran : C C - 7 Untuk panjang L, diantara harga diatas reduksi (pengurangan) diambil dengan interpolasi. b. Bila E/L < 1,0 maka reduksi diambil sebagai prosentase dari tabel berikut : Type Lajur Prensentase reduksi untuk bangunan atas E/L 0 0,1 0,2 0.3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 I Kapal dengan forecastic tanpa brige 0 5 10 15 23.5 32 46 63 75.3 87,7 100 II Kapal dengan fore castle dan bridge 0 6,3 12,7 19 27,5 33 46 63 75,3 87,7 100 B Kapal pengangkut kayu 20 32 42 53 64 70 75 82 88 94 100 A Kapal tangki 0 7 14 21 31 41 52 63 75,5 87,7 100 Untuk E/L dianta harga batas tersebut,maka persentase reduksi diambil dengan interpolasi linier. Untuk Type B 1. Bila panjang efektif dari bridge < 0,2 L maka presentase di dapat dengan interpolasi linier dari lajur 1 dan 2. 2. Bila panjang efektif dari forecastle > 0,4 L maka presentase harus diperoleh dari lajur 2. 3. Bila panjang efektif dari forecastle < 0,07 L maka presentase yang dibuat dari tabel harus dikurangi lagi dengan : Ef = 5 x ( 0,07 L – Ef ) 0,07 L Dimana : Ef = Panjang efektif dari forecastle. 6. Koreksi untuk sheer. Koreksi untuk sheer adalah kekurangan ( difficiency ) atau kelebihan ( excess ) dikalikan dengan faktor. 0,75 – S 2 L Lampiran : C C - 8 Dimana : S = panjang total dari bangunan atas tutup. a. Bila sheer kurang dari standard ( 0 = negatif ), maka koreksi merupakan penambahan. Penambahan Lambung Timbul = / 0 / ( 0,75 – S = + … mm. 2 L b. Bila sheer kelebihan maka : 1. Bila letak bangunan atas tutup mencakup 0,1 L dibelakang Dan 0,1 L didepan tengah kapal ( >< ), maka koreksi Merupakan pengurangan : Pengurangan Lambung Timbul = - 0 ( 0,75 – S ) 2 L 2. Bila bangunan atas tertutup tidak mencakup tengah kapal ( >< ), maka pengurangan ( reduksi ) tidak ada. 3. Bila bangunan atas tertutup mencakup kurang dari 0,1 L Dibelakang dan 0,1 L didepan tengah kapal ( ), maka Pengurangan didapat dengan interpolasi. Pengurangan Lambung Timbul = - 0 ( 0,75 – S ) x S’ 2 L 0,21. = ……………………mm. Dimana S¹ = Panjang Bangunan atas antara 0,1 L Dibelakang dan 0,1 L didepan tengah kapal, jadi S¹ < 0,2 L. 4. Pengurangan lambung timbul untuk sheer kelebihan, maximum = 1,25 L = ……mm ( L dalam meter ). 7. Lambung Timbul untuk Summer Free Boara. Didapat dari lambung timbul minimum sesuai Tabel A, B, dengan variasi – variasinya ditambah atau dikurangi dengan Koreksi – koreksinya. Ikthiar sebagai berikut : a. Fs = ……………mm. b. ǻ Fs = …………….mm. Fs + ǻ Fs = …………….mm. = …………… …mm. c. Koreksi untuk koefisien block ( Cb ) = + …………….mm. d. Koreksi untuk Depth = ± ……………mm. e. Koreksi untuk bangunan atas = - ……………..mm. f. Koreksi untuk sheer = ± …………….mm. Summer Free Board ( Fso ) = ……………… mm. Koreksi untuk Fso. Koreksi untuk tinggi haluan maximum ( minimum how height ). Tinggi haluan adalah jarak vertikal digaris tegak depan antara garis air dari mer Summer Free board sampai sisi atas dari geladak terbuka disisi kapal. Lampiran : C C - 9 Minimum dari tinggi haluan adalah : Untuk L < 250 meter : Hmin = 56 L ( 1 – L ) x 1,36 mm. 500 Cb + 0,68 Untuk L 250 meter : Hmin = 7000 x 1,36 mm. Cb + 0,68 Besarnya Hmin yang didapat dari rumus diatas harus dibandingkan dengan tinggi bahan kapal yang didapat dari Fso. - Sheer didepan 1FB. - Tinggi bangunan atas hFH dengan syarat panjang forecastle 0,07 L dari garis tegak depan. Jadi H = Fso + t FH + t FH. 1. Bila H Hmin Summer Freeboard tetap Fso. 2. Bila H < Hmin Fs¹ = Fso + Hmin – H.0 B. Pemeriksaan/koreksi terhadap daya apung kapal setelah tulbrukan Khusus untuk type A, type B, type C harus diadakan pemeriksaan sebagai berikut : Apakah syarat air d yang didapat dari D – Fso atau Dfs¹ sesuai dengan syarat air Do dari perhitungan kebocoran kapal. Bila tidak sesuai maka Summer Freeboard harus ditambah sehingga sesuai dengan hasil perhitungan kebocoran kapal. Jadi sebagai ikhtisar dapat disimpulkan bahwa Summer Freeboard bisa diambil : Fs¹ = Fso atau Fs¹ = Fs¹ atau Fs¹ = Fs² sesuai dengan penjelasan diatas, bila ada koreksi/pemeriksaan C. Koreksi untuk posisi dari garis geladak ( deck line ). Bila tinggi, Yang sebenarnya diukur sampai sisi atas dan garis geladak tidak Sama dengan D, maka bila : D = Dr sampai S = Fs. D > Dr sampai S = Dr – ( D – Fs ). Dimana : D = Tinggi ( depth ) sampai sisi atas garis geladak. S = Lambung timbul minimum pada Summer Freeboard Sesudah di koreksi semuanya. D. Lambung timbul minimum untuk S dan T adalah 50 mm. Lampiran : C C - 10 9. Sarat maximum d = Dr – S atau d = D – S bila Dr = D 10. Lambung timbul untuk T dan W. T = S – 1 x D. 48 W = S + 1 x D. 48 Khusus untuk kapal pengangkut kayu : T = S – 1 x D. 36 W = S + 1 x D. 36 11. Lambung timbul untuk WNA : Untuk L < 100 m sampai WNA = W + 50. Untuk L > 100 m sampai WNA = W. 12. Lambung timbul diair tawar ( Freshwater ). TF = T – ǻ 40 TPC. F = S - ǻ 40 TPC. Dimana : ǻ = Displacement di air laut pada garis air musim panas ( ton ) TPC = Tons per centimeter immersion di air laut. Bila ǻ tidak dapat ditetapkan maka faktor diatas diganti Dengan 1 x D. 48 B. CONTOH PERHITUNGAN KAPAL TANGKI : Data – data : Panjang = 174 ,39 m ( sesuai 1 – 1 ) Lebar = 23,47 m ( sesuai 1 – 4 ) Tinggi = 13,03 m ( sesuai 1 – 5 ) ǻ pada 0,85 H = 36,330 ton. 1. Lambung timbul minimum untuk kapal tangki Dari Tabel A untuk L = 174,39 m Fs = 2324,7 mm ( sesudah di interpolasi ). 2. Koreksi Untuk koefisien block ( Cb ) D¹ = 0,85 H = 0,85 x 13,030 = 11,076 m ǻ pada 0,85 H = 36.330 ton Cb = ǻ = 36.330 L.B.d¹.1,025 174,39 c 23,47 x 11,076 x 1,025 Cb = 0,07819 > 0,68 Lampiran : C C - 11 Jadi koreksi untuk Cb = Fs x Cb – 0,86 = 2324,7 x 0,1019 1,36 1,36 = + 174,1 mm. 3. Koreksi untuk tinggi ( depth ) Tinggi untuk lambung timbul ( D ) Monlded depth = 13030 mm Deck stringer = 35 mm Lapisan geladak = - mm C¹ = T ( L – S ) = 0 mm T D = H + c + c¹ = 13065 mm 1 ¥ 15 = 174,39 = 11,625 15 Karena D > 1 ¥ 15 maka Koreksi = ( D – L/15 ) R. Dimana untuk L = 174,39 > 120, maka R = 250. Jadi konstruksi tinggi = ( 13,065 – 11,626 ) x 250 = + 359,8 mm. 4. Koreksi untuk bangunan atas dan trunck. Panjang rata-rata Tinggi sebenarnya Tinggi standard Panjang efektif E Forecastle 20,175 35,048 2,286 2,286 2,300 2,300 20,052 34,834 S = 55,223 54,886 S = 55,223 = 0,1583 E = 54,886 = 0,3147 2L 2 x 174,39 L 174,39 Reduksi untuk : E/L = 1 R = - 1070 mm. E/L = 0,3 Presentase reduksi = 21%. E/L = 0,4 Presentase reduksi = 31% E/L = 0,3147, maka presentase reduksi = 22,74% x 1070 = - 240,4 mm. 5. Koreksi untuk sheer. TAH = ȈAH – Ȉa AH = - 3279 = - 409,9 mm. 8 8 TFH = ȈFH – Ȉo FH = - 7403 = - 925,4 mm. 8 8 Karena : TAH < 0 dan TFH < 0 Maka : 0 = TAH + TFH = - 409,9 – 925,4 = - 667,7 mm. 2 9 Jadi koreksi sheer = Lampiran : C C - 12 667,7 ( 0,75 – S/21 ) = 667,7 ( 0,75 – 0,1583 ) = 667,7 x 0,5917 = + 395,1 mm. 6. Lambung timbul minimum pada musim panas ( Summer Freeboard ). a. Fs………………………………………… = 2324,7 mm b. Koreksi Cb………………………….. = 174,1 mm c. Koreksi tinggi……………….. = 359,8 mm d. Koreksi bangunan atas……. = 240,4 mm e. Koreksi Sheer………………. = 359,1 mm Fs° = 3013,3 mm 7. Koreksi untuk minimum tinggi haluan. Untuk L < 250 m. Hmin = 56 L ( 1 – L/500 ) 1,36 Cb + 0,68 Hmin = 56 x 174,39 ( 1 – 0,3488 ) 1,36 = 5916 mm. 0,7819 + 0,68 Fso …………………………….. = 3013,3 mm Sheer di depan………………… = 1685 mm Tinggi bangunan atas didepan = 2286 mm H = 6984,3 mm Karena H > Hmin Jadi tetap diambil Fso = 3013,3 mm. 8. Pemeriksaan mengenai daya apung setelah kebocoran. Kapal ini telah memenuhi syarat dari kapal tangki dimana masih Dapat mengatasi bila 1 kompartemen kurang mengalami Kebocoran. Jadi Fso tetap = 3013,3 mm. 9. Koreksi untuk posisi garis geladak. Tidak ada, karena : D² = D Jadi S = Fs¹. 10. Sarat air maximum untuk musim panas ( Summer ). d – D – S = 13,065 – 3,013 = 10,052 mm. 11. Letak tanda lambung timbul untuk T, W, dan WNA, F dan TF. T = S – 1 d = 3013,3 – 209 = 2804,3 mm. 48 W = S + 1 d = 3013,3 + 209 = 3222,3 mm. 48 Karena L > 100 m, maka WNA = W. Displacement ǻ = 34000 ton pada Summer. TPC = 37,77 ton/cm. Lampiran : C C - 13 F = S – ǻ = 3013,3 – 225 = 2788,3 mm. 40 TPC TF = T - ǻ = 2804,3 – 225 = 2579,3 mm. 40 TPC Hasil : S = 3013 mm. T = 2804 mm. W = 3222 mm. WNA = 3222 mm. F = 2788 mm. TF = 2579 mm. Lampiran : D D - 1 Lampiran 2 : Pembuktian Cara Simpson 1. Cara Simpson I DABECA1B1C1FhhY2YoYo+Y22 Bidang Lengkung ABCC’A’ terdiri dari : Luas trapesium ACC’A’ dan Luas tembereng parabola ABCF. Luas trapesium ACC’A’ adalah : Luas ACC’A’ = ½.2h (y0 + y2) = h (y0 + y2)..................... .(I) Luas ABCF = 2/3 luas jajaran genjang ADEC = 2/3 ECA’C’ = 2/3 BF.2h = 4/3h (BB’ – FB’) = 4/3h (y1 – ½ (y0 + y2) = 4/3h (y1 – 1/2y0 - 1/2y2)...............(II) I. Luas ACC’A’ = h (y0 + y2) = 1/3h (3y0 + 3y2) II. Luas ABCF = 4/3h (y1 – 1/2y0 – 1/2y2). = 1/3h (4y1 - 2y0 - 2y2) + Luas ABCC’A = 1/3h (3y0 - 2y0 + 4y1 + 3y2 - 2y2) Jadi Luas ABCC’A’ = 1/3h (y0 + 4y1 + y2) Lampiran : D D - 2 Angka didepan tiap-tiap ordinat disebut juga faktor luas ( FL). Angka didepan h disebut angka perkalian (k), maka faktor luas untuk 2 bagian tadi menurut Simpson I : FL Simpson I = 1 4 1 k = 1/3 ( Menurut Simpson I ) hhhhhhYoYYYYY12345Y6B1IIIIIIA1 Berdasarkan pendapat diatas, maka untuk menghitung luas sebuah bidang lengkung adalah sebagai berikut : a. Bagilah panjang bidang menjadi beberapa bagian yang jumlahnya genap, masing-masing sepanjang h ( Lihat gambar diatas ). b. Ambilah dua dari kiri dan pada tiap-tiap 2 bagian berilah nomor secara berurutan dimulai dari kiri kekanan yaitu nomor I, II, III dan seterusnya. c. Untuk tiap 2 bagian masukkan rumus pokok dari simpson I.yaitu : 1/3k (1, 4, 1) d. Jumlahkan semua rumus pokok sebagai berikut : I. = 1/3h (y0 + 4y1 + y2) II. = 1/3h y2 + 4y3 + y4 III = 1/3h (y4 + 4y5 + y6) Luas Simpson I = 1/3h (y0 + 4y1 + 2y2 + 4y3 + 2y4 + 4y5 + y6) Dengan demikian terbukti bahwa faktor luas untuk rumus simpson adalah : FL simpson I = 1,4,2,4,2,4,2,4,1 Pada umumnya rumus simpson I juga dilaksanakan dalam daftar perhitungan. Adapun cara menyusunnya adalah sebagai berikut : FL I = 1 4 1 FL II = 1 4 1 FLIII = 1 4 1 FL = 1 4 2 4 2 4 1 Next >