< PreviousLampiran : E E - 28 BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm SEKSI SUB SEKSI HAL STANDAR TOLERANSI KETERANGAN Las isi (las tangan) 2 < a < 3,5 a < 5 1 5 < a < 16 Setelah dilakukan pengelasan dengan pelat penahan, lepaslah pelat penahan tersebut kemudian sempurnakanlah pengelasan tersebut 2 16 < a < 25 Las kembali dengan persiapan kampuh atau diperbarui sebagian 3 a > 25 Diperbarui sebagian Ketelitian Pemasangan Jarak sebelum pengelasan Las isi (las otomatis) 1. Pengelasan busur rendah pada kedua sisinya. 0 < a < 0,8 a < 5 Dalam hal mana ini diperkirakan dibakar menerus, harus dibuat lapisan manik Lampiran : E E - 29 2. Pengelasan busur rendah dengan las tangan atau CO2. 0 < a < 3,5 a < 5 Dalam hal mana a > 5 mm, lihat “Las tangan” 3. Pengelasan busur rendah pada salah satu sisinya dengan alas bawah flux tembaga atau flux 0 < a < 1,0 a < 3 Dalam hal mana ini diperkirakan dibakar terus menerus, harus dibuat lapisan manik 4. Pengelasan busur rendah pada salah satu sisinya dengan alas bawah serat asbes 0 < a < 4 a < 7 Dalam hal mana ini diperkirakan dibakar menerus, ini harus diseduaikan dengan serbuk metal atau dibuat lapisan manik Lampiran : E E - 30 BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm SEKSI SUB SEKSI HAL STANDAR TOLERANSI KETERANGAN Jarak sebelum pengelasan 5. Pengisian CO2 satu sisi. (dengan pelat penahan) 2 < a < 8 a < 16 16 < a Sama seperti las tangan 6. Pengelasan elektro gas 9 < a < 16 a < 16 22 < a Las kembali dengan persiapan kampuh atau diperbarui sebagian 7. Pengelasan elektro gas sederha- na 2 < a < 8 a < 10 10 < a Las kembali dengan persiapan kampuh atau diperbarui sebagian Ketelitian Pemasangan Las tumpang Atau < a < 2 a < 3 1 3 < a < 5 Penambahan kaki las : Peraturan kaki las + a 2 a > 5 Pasang ulang Lampiran : E E - 31 Bagian kekuatan a < 0,15t (maks 3) a > 0,15t atau a > 3 Pasang ulang Kelurusan sambungan las isi a : perbedaan t : ketebalan (pelat yang paling tipis) Lain-lain a < 0,2t (maks 3) a > 0,2t atau a > 3 Pasang ulang BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm SEKSI SUB SEKSI HAL STANDAR TOLERANSI KETERANGAN Penyelesaian akhir bekas pengerjaan sementara Bagian yang harus bagus penampakannya Permukaan luar dari pelat kulit. Gelagak terbuka. Bangunan atas yang terbuka. Digerinda Bagian yang tak perlu berpenampakan bagus Bagian dalam tangki. Bagian dalam langit-langit. Deck yang diberi lapisan dengan komposit geladak dsb Digerinda hanya pada bagian yang kelihatan nyata pada waktu penyelesaian akhir. 10 < l d < 0,8 Goresan Kedalaman (d) Panjang (l) l < 10 d < 1,0 1 d < 0,07t (maks 3) Digerinda atau dilas 2 0,07t < d dilas Lampiran : E E - 32 BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR SEKSI SUB SEKSI Penyangga dan plat mata untuk angkat yang harus dihilangkan KETERANGAN Dalam tangki Tidak perlu dihilangkan Dalam ruang mesin Bagian yang tampak mengganggu pandangan dan lorong-lorong. Dalam ruang muat Bagian bawah ruang muat dan ambang palkah Penyangga Bagian yang terbuka dari pelat kulit, geladak, dsb. Dihilangkan Dalam tangki Tidak perlu dihilangkan kecuali yang mengganggu lorong Dalam ruang mesin Bagian yang mengganggu pandangan dan lorong-lorong. Dalam ruang muat Dihilangkan kecuali dibalik geladak. Pelat mata angkat Bagian yang terbuka dari pelat kulit, geladak, dsb. Dihilangkan - Pelat mata untuk angkat yang diperkirakan akan mengalami kelelahan (fatigue strength) harus dihilangkan. - Cara menghilangkan : 1. Bagian-bagian yang mengganggu pandangan lorong-lorong diratakan terhadap pelat dasar. 2. Yang lain harus dikerjakan dengan gas potong pada daerah yang diisyaratkan Tetapi bagian yang secara khusus mementingkan kekuatan harus dikerjakan dengan menambah kaki las. Lampiran : E E - 33 BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm SEKSI SUB SEKSI HAL TOLERANSI KETERANGAN Bagian kekuatan pada pelat kulit A Bukaan lubang llebih dari Ø 75mm Atau B Bukaan lubang llebih dari Ø 200mm D < 200 Lain - lain B, C atau D Untuk B, buka lubang dari Ø 200mm Bagian kekuatan pada kulit B D 200 Lain - lain B atau C Gerigi, skalop, slot. B atau C Perlakuan terhadap kesalahan pembuatan lubang Metode perlakuan A : Tambal pasak B : Penutup dengan las isi C : Penutup dengan pelat tumpang (Pelat tutup tebalnya harus sama dengan pelat dasar) D : Apabila dilihat dari segi kontruksinya sukar membuat bukaan lubang lebih dari 200mm, ini harus secara hati-hati dengan menggunakan elektroda hydrogen rendah setelah pemanasan awal dan diuji dengan radiographig atau pemeriksaan ultrasonic. Lampiran : E E - 34 BAGIAN PERUBAHAN BENTUK Unit : mm SEKSI SUB SEKSI HAL STANDAR TOLERANSI KETERANGAN Pelat sisi yang pararel 4 6 Pelat dasar yang pararel 4 6 Pelat kulit Pelat haluan dan pelat buritan 5 7 Pelat atas tangki dasar ganda 4 6 Sekat Sekat membujur Sekat melintang Sekat cambung 6 8 Bagian yang pararel (antara 0,6L) 4 6 Haluan dan buritan 6 9 Geladak kekuatan Bagian tertutup 6 9 Bagian yang terbuka 6 8 Geladak kedua Bagian yang tertutup 7 9 Bagian yang terbuka 4 6 Geladak anjungan dan buritan Bagian yang tertutup 7 9 Bagian yang terbuka 4 6 Geladak bangunan atas Bagian yang tertutup 7 9 Geladak silang 5 7 Dinding luar 4 6 Dinding dalam 4 6 Dinding ruang Bagian tertutup 7 9 Kontruksi bagian dalam Penumpu lintang 5 7 Kelurusan pelat diantara gading Lantai dan penumpu dari dasar ganda 6 8 Lampiran : E E - 35 BAGIAN PERUBAHAN BENTUK Unit : mm SEKSI SUB SEKSI HAL STANDAR TOLERANSI KETERANGAN Pelat kulit Pelat sisi yang pararel ±2Ɛ/1000 ±3Ɛ/1000 Pelat haluan dan buritan ±3Ɛ/1000 ±4Ɛ/1000 Pelat atas tangki dasar ganda ±3Ɛ/1000 ±4Ɛ/1000 Sekat ±4Ɛ/1000 ±5Ɛ/1000 Akomodasi Geladak ±3Ɛ/1000 ±4Ɛ/1000 Diluar dinding ±2Ɛ/1000 ±3Ɛ/1000 Penyimpangan gading Lain - lain ±5Ɛ/1000 ±26/1000 - harus diukur setiap satu jarak pelintang. (Min. Ɛ=3 M) - Pengukuran panjang sekitar 5M untuk sekat, dinding luar, dsb. Distorsi girder dan transver. (Pada bagian ujung atas flensa) Panjang rentangan 5 8 Ɛ 1000 5 8 Distorsi dari : - Kontruksi membujur - Gading-gading, balok geladak melintang - Penegar (pada bagian flensa) 1000 < Ɛ 3+2Ɛ/1000 (maks. 10) 6+2Ɛ/1000 (maks. 13) Distorsi pilar H antara geladak 4 6 Konstruksi lainnya Distorsi penguat silang Distorsi arah belakang. 6 10 Lampiran : E E - 36 į1 (hanya penguat silang) Distorsi arah belakang. į2 (penguat silang + serang melintang) 12 16 Distorsi penyangga jungkir dan penegar kecil Distorsi pada bagian ujung bebas t ~ Distorsi pelat hadap a=2+b/100 a=5+b/100 Lampiran : E E - 37 BAGIAN LAIN - LAIN Unit : mm SEKSI SUB SEKSI HAL STANDAR TOLERANSI KETERANGAN Sambungan las perakitan awal dan perakitan Dicat setelah blok konstriksi diinspeksi Tidak didefinisikan Cat dasar (shop primer) dapat dipakai. pengecatan sambungan las pada test kekedapan atau inspeksi pembangunan Sambungan las pada ereksi Pengecatan setelah test kekedapan. Las isi pada kulit dicat lapisan dasar (wash primer) sebelum inspeksi konstruksi final/ terakhir. Pengecatan dilakukan sebelum test kekedapan apabila tangki diberi cat perlindungan khusus ditest secara hidrolik. Las isi pada pelat kulit dicat setelah inspeksi konstruksi akhir dan sebelum test kebocoran Tanda sarat Menurut mal (pola) ± 1,0 ± 2,0 Next >