< PreviousTeknik Konstruksi kapal 38BCL2 hhLCLCLC0123456012345665432105432106abcd Gambar 6.5 4. Titik – titik pembagian ini kita beri nomor 0,1,2,3 dan seterusnya dengan catatan bahwa nomor 0 pada sisi lain dimulai dari bawah. Sedangkan untuk sisi lainnya nomor 0 dimulai dari puncak ( atas ). 5. Kemudian kita hubungkan titik 0 dengan titik 0, titik 1 dengan titik 1, titik 2 dengan titik 2 seterusnya. 6. Pada gambar perpotongan garis 1-1 dengan garis 2-2 kita beri tanda, perpotongan garis 3-3 dengan 4-4 kita beri tanda dan seterusnya. (gambar c). 7. Kalau tanda–tanda titik tersebut kita hubungkan, maka terbentuklah lengkung geladak yang kita inginkan. ( gambar d ). Teknik Konstruksi kapal 396. Garis Tegak Potongan Memanjang ( Buttock Line ). Diumpamakan suatu kapal dipotong – potong tegak memanjang kapal. Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak potongan memanjang.Cara menentukan garis tegak potongan memanjang ( BL ) ini pada gambar rencana garis adalah sebagai berikut : Misalnya akan mengambarkan BL I yaitu bagaimana mengetahui bentuk bidang garis tegak potongan memanjang sesuai dengan potongan I yaitu berjarak a terhadap centre line. 1. Pertama – tama yang dikerjakan ialah memotong BL I pada gambar bidang garis air berjarak a juga dari centre line. Garis ini akan memotong garis air 1, 2, 3, 4, 5, UD, FD dan bulwark pada titik A, B, C, D, E, F, G dan H. 2. Titik – titik tersebut kita proyeksikan ke atas dimana titik A memotong WL 1 di titik A1, titik B memotong Wl 2 di titik B1, titik c memotong WL di titik C1 dan seterusnya. ( lihat gambar ). 3. Selanjutnya pada gambar garis tegak potongan melintang ( pada BODY PLAN ) dimana BL 1 tadi telah kita potong berjarak a dari centre line , ukurkan harga – harga x1, x2, x3 dan x4 ini dari basis ( garis dasar ) masing – masing pada station 9 ¼ , station 9 ½ , station 9 ¾ ,dan station FP. 4. Jika titik – titik A, B s/d H dan titik – titik ketinggian X1, s/d X 4 kita hubungkan maka terbentuklah garis lengkung yang laras dan garis ini adalah garis tegak potongan memanjang I ( BL I ). Untuk BL II, BL III dan seterusnya dapat diperoleh dengan cara yang sama. Pemberian nomor untuk BL ini dimulai dari centre line, dimana centre line ini sendiri adalah garis tegak potongan memanjang (BL 0). Teknik Konstruksi kapal 40899 12FP677 1288 1299 149 129 34FP9 349 148 127 1/2TBL 1BL 2BL 3CLWL 5WL 4WL 3WL 2WL 1BASE LINEDUDBL 1BL 2FDBL 3BODY PLANBULWARKX4X3X2BULWARKBULWARKFDUDWL 5WL 4WL 3WL 2WL 1ABCDEFGCARA MEMBUAT GARIS BUTTOCK LINEX1X3X2X1 Gambar 6.6 Buttock Line Teknik Konstruksi kapal 41G. Garis Tegak Potongan Melintang ( Station Atau Ordinat ) Garis tegak potongan melintang adalah garis kalau diumpamakan suatu kapal dipotong-potong tegak melintang. Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak melintang. Ada dua macam garis tegak potongan melintang yaitu : 1. Gading Ukur ( Ordinat atau Station ) Pada umumnya kalau seseorang merencanakan kapal, maka panjang kapal ini dibagi 10 atau 20 bagian yang sama. Garis tegak yang membatasi bagian ini disebut gading ukur atau station. Gading ukur diberi nomer 1 sampai 10 atau 1 sampai 20 dimulai dari kiri Gading ukur dengan nomer 0 adalah tepat pada garis tegak belakang atau after perpendicular ( AP ) sedangkan gading ukur dengan nomer 10 atau 20 adalah tepat pada garis tegak haluan atau fore perpendicular ( FP ). Jumlah bagian dari gading ukur biasanya genap agar memudahkan memperhitungkannya. Dalam prakteknya pembagian 0 sampai 10 bagian ini umumnya masing-masing bagian masih dibagi lagi menjadi bagian kecil. Terutama hal ini dilakukan pada ujung haluan dan bentuk belakang kapal mengingat bahwa bagian ini garis air kapal melengkung. Sehingga untuk membuat lengkungan tersebut cukup selaras diperlukan beberapa titik yang cukup berdekatan. 2. Gading nyata. Gading nyata diperoleh dengan mengukur dari rencana garis yang dibentuk melalui gading ukur. Dalam prakteknya biasanya gading nyata diukur pada gambar rencana garis lalu hasilnya pengukuran digambar langsung pada lantai gambar ( Mould loft ) dengan skala satu-satu ( 1 : 1 ). Dari gambar dengan skala 1 : 1 ini dapat dibuat mal dari masing-masing gading untuk kemudian dengan mal tersebut dapat membentuk gading-gading nyata dari kapal dibegkel. Pada mould loft semua potongan gading harus digambarkan yaitu sesuai dengan banyaknya gading yang akan dipasang ada kapal tersebut. Semua dari potongan gading nyata ini harus dibuatkan malnya untuk dikerjakan. H. Garis Sent ( Diagonal ) Garis sent adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah ( centre line ) membuat sudut dengan garis tengah. Adapun kegunaan dari garis sent adalah utuk mengetahui kebenaran dari bentuk gading ukur yang Teknik Konstruksi kapal 42masih kurang baik atau kurang streamline, maka bentuk dari garis sent ini juga kurang streamline. Cara menentukan dan membuat garis sent : 1. Pertama-tama menarik garis dari titik M yang ada pada garis centre line dan menyudut terhadap garis tersebut, sehingga memotong garis ukur ( Station ) 8, 8 ½, 9, 9 ¼, 9 ½, 9 ¾ dan stasion FP dititik A, B, C, D, E, F, dan G. 2. Kemudian harga MA, MB, MC, MD, ME, MF dan MG diukur pada pembagian gading ukur 8, 8 ½, 9, 9 ¼, 9 ½, 9 ¾, dan FP sehingga mendapat titik A1, B1, C1, D1, E1, F1 dan G1. Titik tersebut dihubungkan, maka akan mendapatkan garis sent yang bentuknya harus streamline. FP9,75 9,59,2598,58BODY PLANBULWARK88,599,259,59,75 FPSENTSENTABCDEFGABCDEFG1111111 Gambar 6.7 Garis sent Langkah Kerja Menggambar Lines Plan Teknik Konstruksi kapal 43 1 ).Sheer Plan ( Pandangan Samping ) I. Langkah Awal 1. Membuat garis dasar ( base line ) sepanjang kapal ( LOA ) 2. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi station-station AP, ¼, ½ , ¾ , 1…9 ¾, FP 3. Membuat garis air ( WL 0, WL 1, WL 3 dan seterusnya ) 4. Menentukan tinggi geladak ( D ) 5. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi 6 bagian sama panjang mulai dari AP Sampai FP 6. Menentukan kelengkungan sheer berdasarkan rumus sheer standar II. Pada daerah haluan 1. Menentukan garis forecastle deck diatas upper side line dengan ketinggian sesuai ukuran yang telah ditentukan 2. Menentukan bulwark sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan 3. Membuat kemiringan linggi haluan 4. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) sesuai rumus yang telah ditentukan III. Pada daerah buritan 1. Menentukan poop deck side line ( garis geladak kimbul ) sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan. 2. Membuat bentuk linggi sesuai ukuran 3. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) pada upper deck dan poop deck sesuai rumus. IV. Mengecek / menggambar garis potongan memanjang ( buttock line ) dengan memperhatikan potongan buttock line dengan gading ukur ( Station ) pada body plan dan potongan buttock line dengan water line pada gambar pandangan atas. 2 ) Body Plan ( Pandangan depan dan Belakang ) Langkah pengerjaan : 1. Gambar body plan diletakan ditengah-tengah ( Midship ). 2. Membuat garis-garis WL sesuai kebutuhan 3. Menentukan lebar kapal sesuai ukuran utama kapal 4. Menentukan rise of floor ( Kemiringan dasar kapa ) 5. Membuat garis BL ( Buttock Line ) 6. Menggambar bentuk gading ukur ( Station ) sesuai tabel yang diberikan. Teknik Konstruksi kapal 443.) Half Breadth Plan ( Pandangan Atas ) Langkah Pengerjaan : 1. Membuat garis centre line 2. Menentukan garis pembagian gading ukur ( Station ) 3. Membuat buttock line dengan jarak tertentu 4. Membuat garis air ( WL ) di pandang dari atas dengan cara pemindahan ukuran ukurannya dari body plan 5. Mengecek bentuk – bentuk gading ukur dengan membuat garis sent ( garis diagonal ). Teknik Konstruksi kapal 45899 12FP9 349 148 12BASE LINEWL 1WL 2WL 3WL 4WL 5DTFORE CASTLE DECKUPPER DECK CENTER LINEUPPER DECK SIDE LINEBULL WARKKUBU-KUBU3500100022001500fe( 16 L - FP )WL 5WL 4WL 3WL 2WL 1BASE LINEbAP1/41/23/411 1/22POOP DECK CENTER LINEPOOP DECK SIDE LINE45102002.2 ma22003000( 16 L - AP )PANDANGAN SAMPINGfedcbaLENGKUNG SHEER UPPER DECK SIDE LINEC0( 13 L - FP )( 13 L - AP )2 1/23( 16 L - FP )899 12FP8 12( 16 L - AP )AP1/211 1/22BASE LINEWL 1WL 2WL 3WL 4WL 57 1/27654 Gambar 6.8 Pandangan Samping kapal Teknik Konstruksi kapal 46 Gambar 6.9 Lines Plan Teknik Konstruksi kapal 47BAB VII METASENTRA DAN TITIK DALAM BANGUNAN KAPAL A. Titik Berat ( Centre Of Gravity ) Setiap benda mempunyai titik berat. Titik berat ini adalah titik tangkap dari sebuah gaya berat. Dari sebuah segitiga seperti gambar 7.1 ,titik beratnya adalah perpotongan antara garis berat segitiga tersebut. Demikian pula dari sebuah kubus yang homogen pada gambar 7.2 titik berat kubus adalah titik potong antara diagonal ruang kubus. Gambar 7.1 Titik berat segitiga Gambar 7.2 Titik berat kubus Kapal juga mempunyai titik berat yaitu titik tangkap gaya berat dari kapal. Titik berat kapal biasanya ditulis dengan huruf G dan titik G ini merupakan gaya berat kapal W bekerja vertikal kebawah. Jarak Vertikal titik berat G terhadap keel ( Lunas ) ditulis dengan KG. Kedudukan memanjang dari titik berat G terhadap penampang tengah kapal ( Midship ) ditulis G. Disamping Cara tertentu untuk menghitung letak titik G, Maka titik KG dan B dapat dihitung sebagai berikut : Gambar 7.3 Titik tangkap gaya berat kapal G = Titik berat kapal W = Gaya berat kapal KG = ¦¦komponentiaptiapberatkeelterhadapberatkomponentiaptiapdarimomen Next >