< Previous 242 Peralatan Listrik Rumah Tangga Gambar 3.39 Mesin cuci piring Dalam operasinya alat ini menggunakan air panas (55-65 ºC) dan bahan deterjen yang sangat kuat (banyak mengandung alkali) untuk dapat membersih kotoran-kotoran atau sisa-sisa masakan yang menempel pada alat-alat dapur. Dalam proses pencuciannya alat ini menyem-protkan deterjen yang telah dicampur dengan air panas ke arah alat-alat dapur yang dicuci untuk menghilangkan kotor-an atau sisa masakan kemudian me-nyemprotkan air bersih untuk member-sihkan alat-alat dari deterjen. Gambar 3.40 Mesin cuci piring dalam tatanan yang kompak Beberapa jenis alat pencuci piring juga dilengkapi dengan elemen pemanas untuk pengeringan yang lebih cepat. Gambar 3.41 Saklar kontrol tipikal 3.1.4.2 Prinsip Kerja Mesin Cuci Piring Kalau kita mencuci piring dengan tang-an, air dan sabun ada di dalam wastafel, dan barang-barang yang kotor digerak-gerakkan sambil digosok dengan kain atau sikat. Gambar 3.42 Tempat cuci piring konvensional Dalam alat pencuci ini, adalah kebali-kannya, barang-barang yang dicuci tetap di tempat (diletakkan dan ditata pada rak-rak), sementara air panas yang telah dicampur dengan deterjen disemprotkan dari semua arah. Peralatan Listrik Rumah Tangga 243 Oleh karena itu, mesin ini, ketika beker-ja, harus tertutup rapat dengan seal-seal yang kedap air. Gambar 3.43 Mesin cuci tampak dalam Proses operasinya adalah dimulai dari penyaluran air dingin dari kran sumber air ke mesin cuci. Gambar 3.44 Contoh penyambungan ke kran sumber air Ketika telah tertampung sejumlah air dalam bagian bawah mesin, elemen pe-manas mulai bekerja dan memanaskan air. Bekerjanya elemen pemanas ini menggunakan energi listrik yang disalur-kan kepadanya. Kemudian ada sebuah pompa listrik yang memompa air panas ini ke dalam mesin yang dihubungkan ke dua propeler yang bisa berputar. Satu propeler terbuat dari bahan plastik yang diletakkan di bawah bagian bawah rak piring atas dalam mesin, dan satu propeler lagi yang terbuat dari logam diletakkan di bawah bagian bawah rak mesin bawah. Gambar 3.45 Sisi dalam mesin bagian atas Gambar 3.46 Bagian bawah mesin lengkap dengan rak Ketika air masuk ke propeler-propeler, propeler akan berputar seperti sprinkler air yang dipasang di taman-taman. Keti-ka propeler berputar dan air masuk dan menyembur keluar melalui lubang-lu-bang kecil pada permukaan atas prope-ler membuat banyak semburan air pa-nas ke atas mengarah pada barang-ba-rang yang dicuci (permukaan barang 244 Peralatan Listrik Rumah Tangga yang dicuci mengarah ke bawah berla-wanan dengan arah semprotan air untuk memudahkan proses pencucian). Rak bawah dan propeler bawah lebih dekat dengan elemen pemanas sehingga air lebih panas dari yang di atas. Karena ini pulalah bahan propeler bawah terbuat dari logam agar tahan terhadap air pa-nas. Gambar 3.47 Bagian bawah mesin rak dilepas Setelah air manghantam barang-barang yang dicuci, air turun ke bagian dasar mesin dan dipanaskan kembali oleh ele-men pemanas dan siklus pencucian kembali berulang sampai proses pencu-cian selesai, yang biasanya dikendali-kan dengan timer (mis. ½ jam). Kotoran-kotoran yang berukuran kecil akan ke-luar melalui lubang pembuangan se-mentara yang berukuran besar akan ter-tampung pada lubang penampungan pada bagian bawah mesin. Gambar 3.48 Wadah garam Gambar 3.47. memperlihatkan bagian bawah mesin ketika rak bagian bawah dilepas. Di sini terlihat elemen pemanas yang berupa pipa kecil yang dibentuk seperti kumparan. Propeler logam terle-tak di tengah. Lubang pembuangan ter-letak di tengah kanan. Tepat di bawah-nya merupakan tempat garam untuk membuat kerja mesin semakin bagus. Lalu bagaimana dengan pengeringan-nya? Air yang disemprotkan ke dalam mesin adalah air panas sehingga me-nyebarkan uap panas yang akan mengeringkan barang-barang yang basah di dalamnya. Untuk memperjelas lagi bagaimana mesin pencuci ini bekerja, perhatikan penjelasan berikut ini. Gambar 3.49 Proses di dalam mesin cuci 3.1.4.3 Proses pencucian 1. Air dingin disalurkan ke mesin dari sumber air 2. Elemen pemanas memanaskan air yang ada di bagian bawah mesin dengan daya listrik sehingga suhu air menjadi 30 – 60 C. Peralatan Listrik Rumah Tangga 245 3. Sebuah pompa listrik di bagian bawah mesin memompa air panas tersebut melewati pipa-pipa pada sisi dinding mesin. 4. Air menyemprot melalui lubang-lubang propeler logam bagian bawah dan membuat propeler berputar. 5. Air yang suhunya lebih rendah mengalir dan menyemprot melalui lubang-lubang propeler plastik (atas) membuatnya berputar sama halnya dengan yang terjadi pada propeler logam. 6. Setelah air membersihkan barang-barang yang dicuci air jatuh kembali ke bagian bawah mesin dan dipa-naskan dan disemprotkan kembali. 3.1.4.4 Perawatan mesin cuci piring 1. Seal-seal pintu harus dalam keadaan baik sehingga dapat menutup secara kuat dan rapat pada kerangka pintu karena mesin ini bekerja dengan air bertekanan tinggi. Bocor sedikit, maka daerah sekitarnya akan dipenuhi dengan busa sabun pencucian dan akan menjadi kotor. Untuk itu seal-seal karet harus dijaga kebersihan dan kerapihannya. Jangan sampai seal terganjal oleh kotoran atau terlipat sehingga menyebabkan kerusakan seal dan bocor. 2. Pembersihan pada tempat pembuangan kotoran di bagian bawah mesin, lubang-lubang pada sudu propeler harus selalu diperiksa sangat sampai terjadi penyumbatan-penyumbatan. Bila terjadi penyum-batan pada lubang-lubang propeller akan tidak dapat berputar secara lancar. Ketidaklancaran putaran propeller ini akan mempengaruhi kualitas pencuciannya tidak optimal. 3. Hasil pencucian tidak optimal Bila hasil pencucian kurang bersih, perlu dilakukan pemerikasaan pada suhu air, dan putaran propeller. Bila suhu air tidak panas akan mempengaruhi daya cuci mesin dan rangkaian kelistrikan pada elemen pemanas harus diperiksa. Kalau tidak panas sama sekali berarti tidak ada arus listrik yang mengalir ke dalam elemen pemanas, yang berarti bahwa rangkaian terputus. Putusnya rangkaian bisa diakibatkan oleh lepasnya koneksi-koneksi kabel atau putusnya elemen pemanas. Harus dilakukan pembetulan atau penggantian komponen. Namun bila timbul panas tapi terlalu rendah, menunjukkan adanya sebagian elemen pemanas yang terputus. 4. Propeler tidak berputar Berputarnya propeller adalah oleh tekanan air, sedangkan tekanan air dibangkitkan oleh sebuah pompa listrik. Oleh karena itu, bila propeller tidak dapat berputar kemungkinan besar akibat tidak bekerjanya pompa listrik. Hal ini juga bisa disebabkan oleh kebocoran atau pecahnya pipa saluran air bertekanan sehingga tekanan air tidak mencukupi untuk menggerakkan propeller. 5. Kebersihan bagian dalam mesin harus betul-betul diperhatikan karena kemungkinan tersumbatnya saluran air sangat besar akibat kotoran-kotoran hasil pencucian. 246 Peralatan Listrik Rumah Tangga 3.1.4.5 Pemeriksaan dan pelapo-ran hasil kerja perawatan mesin cuci piring Aspek-aspek yang harus diperiksa pada mesin setelah dilakukan perawatan antara lain: 1. Ketika mesin melakukan proses pencucian tidak ada semburan busa/air keluar dari mesin. 2. Ketika proses pencucian berlangsung tidak ada suara bising yang keluar dari mesin. 3. Selama beroperasi pintu mesin tidak bisa dibuka. 4. Setelah proses pencucian, mesin mati secara otomatis dan pintu dapat dibuka. 5. Barang-barang yang dicuci dalam keadaan bersih dan kering. Hasil pengujian kinerja mesin dituliskan dalam bentuk laporan sehingga diketahui kondisi actual mesin setelah dilakukan perawatan. Laporan juga memuat perawatan yang telah dilakukan, yaitu meliputi: 1. Jenis kerusakan/gangguan yang terjadi. 2. Bagian atau komponen mesin yang telah diperbaiki atau diganti. 3.1.5 Mesin Pembersih Vakum Pembersih vakum merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena peranan-nya dalam pembersihan debu. Tidak seperti kotoran yang lain dalam ukuran yang lebih besar, kotoran debu tidak kelihatan secara jelas datangnya, namun jelas dapat dirasakan kebera-daannya. Kotoran debu sendiri akan jauh lebih mudah terhisap ke dalam tubuh manusia sehingga amatlah mem-bahayakan kesehatan. Pada saat ini telah dikembangkan banyak jenis pem-bersih vakum, dari berukuran kecil untuk keperluan yang sangat terbatas sampai dengan yang berukuran besar untuk keperluan industri dan lingkungan komersial. Fungsinya pun tidak sekedar penyedot debu, namun telah banyak fungsi lainnya, seperti pembersihan dengan semburan air lembut, kecepat-an/daya isapnya bisa di atur dan bisa juga digunakan penyegar/pengharum ruangan. Pada bagian ini, kita akan melihat lebih dekat tentang pembersih vakum guna mengetahui bagaimana alat ini bisa menghisap debu. Gambar 3.50 Pembersihan menggunakan pembersih vakum 3.1.5.1 Bagian-Bagian Mesin Pembersih Vakum Pembersih vakum yang ada pada saat ini kelihatannya sangat rumit, namun alat ini pada dasarnya hanya terdiri dari enam komponen utama, yaitu: x Perlengkapan intake (meliputi banyak jenis asesoris), x Perlengkapan exhaust x Motor listrik x Fan (kipas angin) Peralatan Listrik Rumah Tangga 247 x Tas debu Gambar 3.51 Bagian-bagian utama mesin pembersih vakum Apabila pembersih vakum dihubungkan ke sumber listrik dan dihidupkan, maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut: Arus listrik akan mengalir ke motor listrik sehingga motor berputar. 1. Motor akan memutar kipas angin (fan) yang dipasang pada poros motor. 2. Ketika berputar, sudu-sudu kipas angin menekan udara ke arah exhaust. 3. Apabila partikel-partikel udara dite-kan, kerapatan udara meningkat di depan fan dan turun di belakang fan. Turunnya tekanan di belakan fan seperti jatuhnya tekanan dalam sedotan ketika anda menyedot minuman. Tekanan di daerah belakang fan turun di bawah tekanan atmosfir (di luar mesin). Ini me-nimbulkan isapan yang kuat di dalam alat ini. Tekanan udara luar menekan sendiri ke dalam alat melalui intake-nya karena tekanan udara di dalam mesin pembersih lebih rendah dari tekanan di dalam. Selama fan berputar dan saluran melalui alat tetap terbuka, ada aliran udara kon-stant bergerak melalui intake dan keluar dari exhaust. Namun, bagaimana aliran udara tersebut bisa mengumpulkan ko-toran dan debu dari karpet? Prinsip yang digunakan adalah prinsip gesekan (friksi). 3.1.5.2 Sikat dan tas pembersih vakum Pada bagian akhir, kita melihat bahwa isapan yang ditimbulkan oleh fan mesin menghasilkan aliran udara bergerak melalui intake dan keluar melalui ex-haust. Aliran udara ini seakan seperti aliran air. Partikel-partikel udara yang bergerak menarik debu atau limbah-limbah kecil ketika udara bergerak, dan jika kotoran cukup ringan dan isapannya cukup kuat, friksi membawa bahan-bahan ini masuk ke pembersih vakum. Beberapa desain vakum juga mem-punyai sikat yang berputar pada saluran masukannya (intake), yang memaksan kotoran dan debu lepas dari karpet yang kemudian ditarik oleh aliran udara masuk ke mesin. Gambar 3.52 Jenis sikat putar 248 Peralatan Listrik Rumah Tangga Kotoran-kotoran yang ditarik keluar ex-haust akhirnya masuk ke tas pembersih vakum. Tas ini terbuat dari bahan kain atau kertas, yang bertindak sebagai pe-nyaring (filter) udara. Lubang-lubang yang sangat kecil pada tas cukup bagi partikel udara untuk keluar namun tidak bagi kotoran-kotoran yang masuk. Jadi, ketika arus aliran udara masuk ke dalam tas, semua udara bergerak menembus bahan tas, namun kotoran tetap tinggal di dalam tas. Gambar 3.53 Contoh tas debu Anda bisa memasang tas di mana saja di antara intake dan exhaust, selama aliran udara melaluinya. Pada pem-bersih vakum yang berdiri, tas dipasang pada ujung akhir saluran. Tepat setelah udara disaring, udara mengalir kembali keluar. Dalam kanister, tas bisa diletak-kan sebelum kipas angin, sehingga uda-ra difilter ketika masuk ke alat ini. Saat ini banyak diciptakan pembersih vakum dengan kapasitas isapan yang bisa diatur. Pada bagian berikutnya, kita akan mempelajari beberapa faktor yang menentukan daya isap. 3.1.5.3 Variabel-Variabel Pem-bersih Vakum Pada bagian akhir, kita melihat bagai-mana pembersih vakum mengambil kotoran melalui pengaliran udara masuk ke dalam filter (tas debu). Daya isap mesin tergantung pada sejumlah faktor antara lain: x Daya fan: Untuk membuat daya isap tinggi, motor harus berputar pada kecepatan yang tinggi. x Penghalangan saluran udara: Ketika potongan/puing-puing dalam ukuran yang cukup besar terkumpul di dalam tas, udara akan mengalami hambatan yang besar sehingga partikel-partikel udara tidak mudah bergerak. Karena alasan itulah, bila kita baru mengganti tas, kita melihat bahwa pembersih vakum bekerja dengan lebih baik dibandingkan setelah tas digunakan beberapa lama. x Ukuran pembukaan masukan (intake) udara. Karena kecepatan fan vakum konstan, jumlah udara yang masuk ke dalam pembersih juga konstan. Tidak ada masalah berapa ukuran intake yang diatur, jumlah udara yang masuk per satuan waktu adalah sama. Jika intake diatur lebih kecil, partikel udara yang masuk bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi. Demikian sebaliknya. Jadi, debit udara yang masuk akan tetap konstan. Pada titik di mana kecepatan meningkat, tekanannya akan menurun sesuai dengan hukum Bernoulli. Turunnya tekanan ini menandakan naiknya daya isap pada intake-nya. Peralatan Listrik Rumah Tangga 249 Dengan demikian bila intake diatur lebih sempit akan mampu menyedot kotoran yang lebih besar dibandingkan bila penge-setannya lebih lebar. Gambar 3.54 Jenis-jenis perlengkapan pengisap Sampai saat ini, kita telah mempelajari jenis-jenis alat pembersih vakum tipikal, seperti jenis berdiri dan kanister yang keduanya mengumpulkan kotoran di dalam tas yang tembus udara. Berikut ini akan dibahas pembersih vakum jenis lain. Gambar 3.55 Pembersih vakum jenis berdiri 3.1.5.4 Pembersih vakum kering dan basah Untuk pembersihan yang berat, banyak orang menggunakan jenis yang dapat digunakan untuk menarik cairan selain benda padat. Bahan cair akan membasahi filter kertas atau kain, oleh karena itu pembersih ini memerlukan sistem pengumpulan kotoran yang tidak terbuat dari kertas atau kain, namun semacam ember yang berisi air seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.56. Gambar 3.56 Prinsip kerja pembersih vakum basah/kering 3.1.5.5 Prinsip kerja pembersih vakum basah dan kering Pada saluran masukannya, aliran udara mengalir masuk ke ruang yang cukup luas yang diletakkan di atas ember. Ketika hasil isapan mencapai daerah yang luas, aliran udara melambat, dengan alasan yang sama, kecepatan akan meningkat bila melalui alat pelengkap intake yang sempit. Turunnya tekanan ini akan menurunkan daya pegang udara, sehingga cairan menetes dan partikel yang berat dapat keluar dari 250 Peralatan Listrik Rumah Tangga arus aliran udara dan jatuh ke ember. Setelah selesai pemvakuman, isi yang ada di ember dibuang. 3.1.5.6 Perawatan Pembersih Vakum Bentuk alat permbersih vakum ini sangat kompak sehingga dalam perawatannya dapat dilakukan dengan mudah. 1. Karena dalam pemakaiannya, alat ini mempunyai mobilitas yang sangat tinggi maka seringkali membuat kabel dan sambungannya mengalami kerusakan. Oleh karena itu, dalam pemakaiannya kabel diusahakan tetap dalam keadaan lurus dan hindari untuk tidak terlalu kencang. 2. Bila sistem tegangan listrik normal, kerusakan motor listrik untuk kipas angin sangat jarang ditemui kecuali karena masalah umur. 3. Yang perlu perhatian intensif adalah penggantian pada kantong/ember sampah. Untuk pembersih vakum kering, kantong sampah biasanya terbuat dari kertas atau kain. Bila kantong sampah ini sudah penuh harus segera dibuang. Kalau tidak, maka saluran udara keluar menjadi tidak lancer. Ketidaklancaran ini akan mempengaruhi daya isap mesin dan juga kerja mesin yang lebih kuat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membersihkan kantong ini tidak terlalu lama dan sebelum kantong terisi penuh. 4. Karena peruntukan mesin adalah untuk menyedot debu atau cairan (untuk jenis kering dan basah), hendaknya dihindari masuknya benda-benda yang besar ke dalam vakum. Akibat yang bisa timbul seperti yang telah disampaikan pada (3). 3.1.5.7 Pemeriksaand Pelaporan Hasil Kerja Perawatan Pembersih Vakum Pemeriksaan pembersih vakum adalah pada daya sedotnya. Daya sedot ini bisa diatur-atur melalui lubang pengaturan pada bagian intakenya (pipa penyedot) dan untuk mesin pembersih vakum yang lebih modern, diatur dengan mengguna-kan saklar pengatur kecepatan motor fannya. Bila pengaturan pada pipa intakenya, untuk posisi tertutup penuh, daya sedotnya paling tinggi. Demikian sebaliknya. Bila pengaturan dilakukan dengan mengatur kecepatan motor fan, semakin tinggi kecepatan semakin kuat daya sedotnya dan suaranya pun juga semakin keras. Demikian sebaliknya. Bila mesin sudah dioperasikan maksimum tapi daya sedotnya masih kurang maka perlu dilakukan pemeriksaan pada kantong debunya. Mungkin sebagian besar lubang kapilernya telah tertutup oleh debu. Hal ini tidak terjadi pada penyedot debu yang menggunakan container sebagai penyimpan debu/cairan. Kondisi kerja mesin dicatat dan dimasukkan dalam laporan hasil pekerjaan perawatan. Di samping itu, jenis kerusakan, bagian atau komponen-komponen yang diganti juga harus dimasukkan dalam lembar laporan. Hal ini akan sangat membantu bila harus dilakukan perawatan pada waktu yang akan dating. Peralatan Listrik Rumah Tangga 251 3.2 Alat-alat memasak 3.2.1 Toaster Toaster merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan roti sebagai makan-an pagi bagian bagi orang-orang terten-tu. Alat ini sederhana dan mudah dioperasikannya. Gambar 3.57 Toaster 3.2.1.1 Dasar Toaster atau pemanggang roti memiliki sistem yang cukup simpel. Pemanggang menggunakan radiasi infra merah untuk memanaskan sekerat roti. Saat sekerat roti diletakkan di dalam pemanggang, dan setelah dihubungkan dengan sum-ber, sebuah kumparan akan menjadi kemerahan dan memproduksi kawat nikrom. Radiasi ini akan mengeringkan dan membakar permukaan roti. Gambar 3.58 Elemen pemanas toaster Umumnya, pemanggang menggunakan kawatl nikrom untuk memproduksi radiasi ini, dan kawat nikrom ini membalut suatu lembaran yang terbuat dari mika (Gambar 3.58). Kawat nikrom (nichrom) sendiri adalah perpaduan antara nikel dan krom. Mengapa keduanya dipakai untuk menghasilkan radiasi? Pertama, kawat nikrom memiliki resistansi elektrik yang tinggi dibandingkan tembaga, misalnya. Meskipun kawat nikrom yang digunakan cukup pendek, namun cukup untuk menaikkan suhu tinggi. Yang kedua, nikrom tidak mengoksidasi saat dipanaskan sehingga tidak mengalami pengaratan. Sebaliknya kawat besi, misalnya, akan mengalami pengaratan dengan cepat saat dipanaskan. Alat pemanggang yang paling sederha-na memiliki dua lembaran mika yang diselubungi nikrom, dan masing-masing dipisahkan oleh suatu slot berukuran satu inci. Kabel nikrom dapat langsung dihubungkan ke stop kontak. Biasanya pemanggang memiliki dua fitur lain yaitu: 1. Tray yang dilengkapi dengan semacam spiral (spring-loaded tray), sehingga roti yang dipanggang langsung lembam keluar dari panggangan 2. Pengatur waktu yang dapat mematikan pemanggang secara otomatis, kemudian melepaskan tray sehingga hasil panggangan dapat keluar. 3.2.1.2 Pegas tray Pada pemanggang terdapat penahan yang terbuat dari logam, dan berfungsi sebagai penaik dan penurun roti di dalam slot. Next >