< Previous 232 Peralatan Listrik Rumah Tangga Mari kita melihat pompa secara lebih dekat lagi (Gambar 3.17). Gambar 3.17. Pompa air Jika diperhatikan secara cermat, kita da-pat melihat sudu bagian bawah dari pompa. Apabila air memasuki inlet pom-pa, sudu-sudu ini, menekan air ke seki-tar dan menekannya keluar dari pompa pada saluran outlet. Pompa jenis ini da-pat beroperasi dua arah, tergantung pa-da saluran mana, inlet atau outlet. Jika pompa berputar ke kanan (searah jarum jam), bagian bawah pompa meng-isap air dari bawah tabung cuci dan me-nekannya ke saluran pembuangan, dan pompa bagian atas menyedot air dari bagian atas tabung cuci dan menekan-nya kembali ke bawah, sehingga tidak terjadi kehilangan/kehabisan air. Jika pompa berputar ke kiri, pompa ba-gian atas mengisap air dari bawah ta-bung dan memompanya kembali ke a-tas, dan pompa bagian bawah memom-pa air dari saluran pembuangan kembali ke bagian bawah tabung. Sebenarnya ada sedikit di dalam saluran drain, na-mun pompa tidak mampu lagi mene-kannya kembali ke tabung. Perhatikan pada saluran buangnya, ba-gaimana saluran ini menghubungkan semua saluran ke bagian atas mesin sebelum mengarah balik ke bawah ke pembuangan. Karena satu ujung slang saluran dikaitkan pada bagian bawah tabung dan ujung lain terbuka ke atmos-fir, ketinggian air di dalam slang pem-buangan sama dengan ketinggian air di dalam tabung. Jika, slang pembuangan tidak ke atas semua sampai ke atas me-sin, tabung tidak akan mengisi semua saluran. Segera setelah air mencapai belokan pada saluran, air akan keluar ke pem-buangan. 3.1.2.6 Kontrol Dewasa ini banyak jenis mesin cuci yang menggunakan teknologi digital. Dalam teknologi digital sistem bisa di-kendalikan secara elektronik dan meng-gunakan mikrokontroler sebagai pengendalinya. Walaupun begitu, masih banyak mesin yang masih meng-gunakan sistem kendali elektromekanik. Untuk mengetahui mekanisme pengen-dalian secara kasat mata akan lebih ba-ik ditinjau dari aspek pembelajaran. Oleh karena itu, kontrol yang dibahas di sini adalah kontrol yang didesain sebe-lum menggunakan mikrokontroler. Per-tama-tama marilah kita perhatikan ba-gian dalam saklar pemilih. Gambar 3.18. Saklar pemilih tipikal Saklar pemilih ini mempunyai tugas me-nentukan berapa lama waktu yang dibu- Peralatan Listrik Rumah Tangga 233 tuhkan untuk melakukan pencucian untuk keadaan yang berbeda seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.18. Di dalam saklar terdapat sebuah motor kecil yang dilengkapi dengan gigi redu-ksi yang sangat tinggi yang membuat cakra (dial) kontrol berputar sangat perlahan. Gambar 3.19. Keadaan di dalam saklar Pada separoh bagian atas saklar, ada satu set enam kontak. Kontak-kontak ini diaktuasi (digerakkan) oleh logam-logam kecil dalam tuas plastik pada piringan tersebut. Ketika dial berputar, tonjolan pada bagian atas atau bawah dari enam potongan logam, menutup dan membu-ka kontak pada setengah saklar bagian atas. Gambar 3.20. Mekanisme saklar pemilih Perhatikan Gambar 3.20. Kalau kita per-hatikan bentuk tonjolan, kita bisa melihat mengapa dial pada mesin cuci hanya bi-sa berputar satu arah saja. Sisi depan tonjolan mempunyai kemiringan yang mengangkat kontak logam secara ber-tahap, tapi sisi belakangnya tidak se-hingga jika diputar pada arah yang ber-lawanan, pinggir potongan logam akan tertahan pada tonjolan tersebut. Cakram plastik yang menonjol ini, meru-pakan program perangkat lunak yang mengoperasikan mesin cuci. Panjang dari tonjolan menentukan seberapa la-ma waktu pencucian yang dibutuhkan oleh tiap-tiap bagian pencucian, dan panjang space antara tonjolan me-nentukan berapa lama mesin berhenti sebelum berputar lagi pada tahap be-rikutnya. Saklar kontrol temperatur dan kecepat-an jauh lebih sederhana dari saklar kon-trol siklus Gambar 3.21. Saklar kontrol temperatur dan kecepatan Saklar-saklar ini mengontrol kecepatan motor dan menentukan solenoid suplai yang mana yang membuka selama pro-ses pencucian, air dingin atau panas. Jika air panas yang dipilih, hanya sole-noid air panas saja yang membuka keti-ka mesin mengisi air; bila yang dipilih adalah hangat, kedua selenoid akan membuka; jika dipilih dingin, hanya solenoid air dingin yang membuka. 234 Peralatan Listrik Rumah Tangga Gambar 3.22. Gambaran saklar kontrol kecepatan dan temperatur Kontrol kecepatan/temperatur cukup mudah. Setiap tuas plastik menggu-nakan dua-set kontak, membuka atau menutup rangkaian yang dihubungkan ke kontak-kontak tersebut. Pada setiap saklar, selalu terdapat satu set kontak tertutup dan satu set kontak terbuka. Kontrol ketinggian air menggunakan saklar-tekanan untuk mendeteksi keting-gian air di dalam tabung. Gambar 3.23. Kontrol ketinggian air 3.1.2.7 Perawatan Mesin Cuci Mesin cuci merupakan salah peralatan rumah tangga yang teknologinya ber-kembang cepat. Semakin baru, semakin banyak fiturnya dan semakin kompleks pula sistemnya. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan perawatan perlu sekali mempelajari petunjuk perawatan yang khusus dari pabrik pembuatnya. Untuk menjadi ahli dalam perawatan, pabrik akan menyelenggarakan program pela-tihan khusus. Walaupun begitu ada be-berapa hal yang dapat digunakan seba-gai petunjuk para siswa dalam melaku-kan perawatan mesin cuci. Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada mesin cuci. 1. Sistem kontrol kelistrikan Sistem kontrol merupakan otak operasi mesin cuci. Sistem dan teknologi yang digunakan berbeda-beda antara satu dan lainnya sehingga bila ada permasalahan dengan bagian ini maka para siswa harus belajar secara khusus. 2. Sirkulasi air tidak lancar Sirkulasi air ini meliputi pengaliran air masuk, pemompaan air ke dalam tabung ketika proses pencucian dan pemompaan air bekas cuci ke pem-buangan. Ketika mesin di hidupkan, salah satu indikator bahwa mesin bekerja dengan baik adalah menga-lirnya air dari outlet air ke dalam me-sin cuci. Bila hal ini tidak terjadi, per-lu diperiksa solenoid penggerak katup buka / tutup air. Bila tegangan pada solenoid cukup namun solenoid tidak bekerja maka perlu diganti dengan yang baru. Namun bila tegangan penggeraknya tidak ada maka harus dilacak sistem dayanya. Sama halnya dengan pompa sirkula-si. Pompa ini menggunakan motor listrik sehingga dalam pengoperasi-annya memerlukan daya listrik. Daya listrik sendiri dicatu oleh sistem kelistrikan mesin yang dikendalikan oleh alat pengontrol. Bila sistem kelistrikan tidak ada masalah, maka motor pompa yang bermasalah. Bila bagian ini yang bermasalah perlu penggantian dengan yang baru. Peralatan Listrik Rumah Tangga 235 3. Suara mesin bising Bila suara mesin terdengar berisik ketika mesin beroperasi, biasanya ada permasalahan pada bantalan (bearing). Bantalan perlu diperiksa dan bila secara mekanik masih bisa digunakan, biasanya cukup dilaku-kan dengan memberikan pelumasan atau pemberian stempet (grease) yang sesuai dengan jenis dan per-untukan bantalan. Bila tidak maka perlu diganti dengan bantalan yang baru. Penyebab utama kerusakan bantal-an adalah pembebanan yang berle-bihan (mesin cuci diisi melebihi ka-pasitas maksimumnya). Dengan be-rat beban, bantalan akan bekerja lebih berat. Bila beban berlebih maka bantalan akan menerima beban di atas kemampuannya se-hingga mengakibatkan kerusakan atau semakin pendek umurnya. 4. Mesin tidak berputar Bila mesin cuci dioperasikan dan motor tidak berputar, maka perma-salahannya terletak pada dua hal, yaitu sistem catu daya listriknya dan atau motor listrik. Kalau motor tidak dapat berputar, pertama-tama perlu diperiksa poros motor dengan jalan memutar porosnya untuk mengeta-hui ada tidaknya gangguan mekanik. Bila ada maka gangguan ini harus dihilangkan terlebih dahulu dan tidak jarang terjadi gangguan pada bantal-an motor. Bila demikian maka perlu dilakukan penggantian bantalan dengan yang baru. Bila tidak ada gangguan mekanik pada poros, pengecekan dilanjutkan ke catu daya listriknya. Bila pada bagian ini ada gangguan maka ha-rus dilakukan perbaikan terhadap sistem catu dayanya. Bila kedua kondisi di atas tidak ada masalah, maka pemeriksaan dilanjutkan pada motornya. Peme-riksaan dilakukan pada koneksi armature dan antara armatur dan catu daya listriknya, di mana bagian utamanya adalah sikat-sikatnya. Motor dimungkinkan tidak bisa berputar bila sikat-sikatnya sudah terlalu pendek atau koneksinya tidak sempurna lagi. Hal lain yang perlu dilakukan adalah melihat kondisi belitan motornya. Yang pertama-tama adalah melalui pencekan secara visual. Bila dilihat ada bagian kumparan yang terbakar atau rusak sudah dapat dipastikan terjadi kerusakan pada kawat kumparan dan harus dililit kembali (rewinding). Bila secara visual tidak ada masalah, maka perlu dilakukan pemerikasaan sambungan dan pengukuran tahanan isolasi antara kumparan dan bodi. Bila tahanan isolasi sangat kecil, berarti kum-paran sudah hubungsingkat dengan bodi sehingga mesin tidak bisa beroperasi. Bila demikian yang terjadi maka harus dilakukan penggantian belitan. Permasalahan yang terjadi pada motor, sangat dimungkinkan mengakibatkan kerusakan pada catu daya listriknya. Permasalahan operasi yang menjadi penyebab gangguan pada motor ini antara lain adalah karena beban berlebih, adanya faktor korosi dan juga rembesan/bocoran air yang mengenai motor. Rembesan air ini bisa menyebabkan motor mengalami hubung singkat dan akhirnya rusak. 236 Peralatan Listrik Rumah Tangga 3.1.2.8 Pemeriksaan dan Pelaporan Hasil Kerja Perawatan Untuk mengetahui mesin dapat beroperasi secara baik maka perlu dilakukan pengujian. Dalam pengujian ini, mesin diatur pada mode operasi yang diinginkan, seperti berat ringannya bahan yang dicuci. Setelah itu, perlu Anda perhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Ketika di “On” kan mesin akan merespon dengan membuka katub masukan air sehingga air mengalir masuk tabung pencucian. 2. Setelah mesin terisi air secara cukup, mesin mulai berputar dan proses pencucian berlangsung. Selama proses pencucian ini, motor beroperasi normal, dan getaran tidak berlebihan. 3. Bila proses pencucian selesai, mesin melakukan pembuangan air bekas pencucian kemudian berlanjut dengan proses pembilasan dan mesin mengulang langkah 1 dan 2. 4. Setelah proses pencucian selesai dilanjutkan proses pemerasan air melalui spinning. Ketika spinning ini mesin bekerja dengan putaran yang sangat tinggi. Mesin dikatakan normal jika ketika spinning suara mesin terdengar lebih keras. Bila kondisi bantalan masih baik, suara mesin tetap tidak membisingkan begitu juga getarannya juga tidak terlalu tinggi. Bila suara bising dan getaran sangat tinggi menandakan bahwa kondisi bantalan sudah tidak normal lagi. Bantalan bisa jadi bantalan motor atau bantalan pulley mesin cucinya. 5. Hasil pengujian kemudian ditulis dalam laporan begitu juga dengan jenis kerusakan, bagian/komponen mesin yang rusak dan diperbaiki atau diganti. 3.1.3 Mesin Pengering Pakaian 3.1.3.1 Bagian-Bagian Mesin Pengering Mesin pengering pakaian ini memiliki beberapa bagian, yaitu: 1. Penahan pakaian yang dapat berotasi dan berbalik. 2. Pemanas listrik atau gas yang digunakan untuk mengeringkan pakaian dan udara yang ada di dalam mesin. Gambar 3.24. Mesin pengering pakaian 3. Ventilasi udara, yang menghu-bungkan mesin pengering dan udara luar. Uap air hasil pema-nasan di dalam mesin akan keluar melalui ventilasi ini. Berikut akan ditinjau bagaimana sistem-sistem dalam pengering pakaian ini dapat berjalan. Peralatan Listrik Rumah Tangga 237 3.1.3.2 Sirkulasi udara 1. tumbler 4. motor listrik 2. screen 5. elemen pemanas 3. kipas angin 6. pintu Gambar 3.25. Sirkulasi udara di dalam mesin Bagaimana udara masuk dan keluar dari suatu mesin pengering? 1. Udara masuk melalui ventilasi di bagian luar mesin, biasanya terletak di bagian depan. 2. Kemudian, udara terhisap masuk melewati elemen pemanas menuju ke tumbler. 3. Udara panas ini melewati pintu dan diarahkan melalui suatu saluran yang mengarah ke kasa (screen). 4. Udara panas melalui saluran di depan mesin masuk ke dalam kipas angin. 5. Kemudian, energi dari kipas mendorong udara ke arah belakang mesin dan akhirnya udara tersebut keluar dari ventilasi di belakang mesin. Bagian pertama yang dilalui oleh udara adalah elemen pemanas. Setelah ma-suk ke mesin, udara diisap melalui ele-men pemanas lalu masuk ke tempat pa-kaian (tumbler). Gambar 3.26 Elemen pemanas Elemen pemanas yang digunakan di sini adalah kawat nikrom, seperti yang digunakan pada pemanas-pemanas lain. Elemen ini menyerap daya yang tinggi (sekitar 4000-6000 W). Udara ditarik melalui elemen pemanas dan masuk lubang-lubang di belakang tumbler (wadah pakaian). Gambar 3.27 Lubang-lubang udara Logam cor pada keliling luar lubang-lubang dibuat sedemikian rupa agar sebelum udara masuk ke tumbler ter-lebih dulu melalui elemen pemanas. 238 Peralatan Listrik Rumah Tangga Gambar 3.28 Tumbler dan pintu Udara panas mengalir dan mencari jalan masuk ke pakaian di dalam tumbler ke-mudian ke dalam lubang-lubang pada pintu Gambar 3.29 Lubang-lubang pada pintu dan slot besar Udara melewati lubang-lubang pada pin-tu dan keluar melalui slot besar dibagian bawah pintu yang kemudian mengarah ke kain tiras. Gambar 3.30 Screen kain dan saluran udara Udara ditarik melalui kain tiras (screen) menuju saluran di depan mesin penge-ring untuk kemudian masuk ke fan. Gambar 3.31 Fan dan saluran buang Fan adalah jenis sentrifugal, ketika ber-putar akan menghempaskan udara ke-luar, mengisap udara dari tengah dan menekannya keluar saluran di bagian belakang mesin. 3.1.3.3 Putaran Jika suatu mesin pengering dibuka, ma-ka mungkin anda tidak akan mendapat-kan satu roda pun. Akan tetapi, sebe-narnya tumbler itu sendirilah yang meru-pakan roda raksasa penggerak, dan ada motor yang menggerakan penggerak tersebut. Karena rasio antara diameter tumbler yang sangat besar dibanding-kan diameter motor penggerak, maka roda tambahan tidaklah diperlukan. Di sekeliling tumbler, anda akan mendapati adanya sabuk tipis yang melilit di bagian luar tumbler. Di mesin ini terdapat dua jenis pendorong, yaitu yang berwarna perak (berukuran kecil) dan yang ber-warna hitam. Pendorong perak terletak di bawah pendorong hitam, dan digerak-kan oleh motor. Fungsi dari pendorong hitam adalah menyediakan gaya tekan, yaitu saat sabuk telah terkait, pendorong akan bergerak ke tengah, kemudian su-atu spiral akan menariknya kembali ke posisi semula. Inilah yang dimaksud Peralatan Listrik Rumah Tangga 239 dengan tegangan yang dimiliki oleh sabuk. 3.1.3.4 Tumbler Tumbler dalam mesin pengering pakai-an tidak memiliki penyokong khusus un-tuk membantunya berputar dengan mu-dah. Lalu apa sebenarnya yang menyo-kong beban dari pakaian? Pada bagian belakang tumbler didapat suatu ping-giran yang disebut flange. Flange ini ter-sambung dengan suatu kait sederhana, sehingga flange dapat berputar dan tumbler pun juga dapat berputar. Gambar 3.32 Flens Gambar 3.33 bantalan Sedangkan di bagian depan tumbler ju-ga terdapat dua buah bantalan plastik yang terletak di bagian atas dari struktur tumbler. 3.1.3.5 Kontrol Mesin pengering pakaian sama sekali tidak memiliki rangkaian elektronik di dalamnya kecuali roda-roda gigi, cam, kontak-kontak listrik, dan motor sehing-ga membentuk semacam komputer mekanik. Saklar siklus Gambar 3.34 Saklar siklus Dengan memutar saklarnya pada posisi tertentu, mesin pengering dapat dikon-trol jenis siklus dan waktu operasinya. Berikut ini bisa dilihat gambaran yang ada di dalam saklar. Gambar 3.35 Saklar siklus dilihat dari belakang 240 Peralatan Listrik Rumah Tangga Gambar 3.36 Motor saklar siklus Bagian belakang dari saklar siklus terhu-bung pada motor kecil. Roda kecil yang terdapat pada motor dapat bergerak memutar dengan kecepatan rendah, dan roda besar yang terdapat di dalam saklar pun bergerak dengan lebih lam-bat. Motor tersebut akan memutar roda yang terhubung pada satu set yang ter-diri dari empat sisir di atasnya. Masing-masing sisir akan menggerakan empat kontak di dalam saklar. Masing-masing kontak memiliki lekukan, dan lekukan ini ditempatkan di tinggi yang berbeda di dalam kotak. Dimulai dari kontak pertama yang terletak di kiri belakang, kontak ini adalah paling ren-dah posisinya. Ketinggian kontak beri-kutnya akan meningkat dengan arah ke-balikan arah jarum jam, kontak yang ter-letak di kiri atas adalah yang tertinggi. Saklar siklus (cycle switch) menentukan lamanya nyala elemen. Selain itu, saklar siklus ini juga mengontrol elemen pema-nas yang digunakan pada waktu tertentu karena memiliki sambungan dengan kontrol pemanas. Jika tidak ada elemen pemanas yang menyala, hanya ada udara yang dingin yang ditiupkan ke pa-kaian. Jika lebih dari satu yang menyala, maka udara yang ditiupkan semakin panas. 3.1.3.6 Panel Pengontrol Panas Panel-panel ini mengontrol panas yang dihasilkan oleh mesin pengering yang diatur waktunya. Gambar 3.37 Panel kontrol panas Jika anda menekan salah satu dari ke-empat tombol, maka tombol itu akan tetap dalam posisi tertekan, lalu jika an-da menekan tombol yang lain, maka tombol tersebut akan dalam posisi ter-tekan, sedangkan tombol pertama yang anda tekan akan kembali ke posisi semula. Hal ini dikarenakan adanya pla-te yang mengontrol elemen pemanas mana yang akan digunakan. Didalam saklar juga terdapat empat kon-tak yang dapat membuka dan menutup, tergantung kombinasi dari tombol yang ditekan. 3.1.3.7 Sistem Keselamatan Mesin pengering juga memiliki fitur-fitur keamanan yang mencegah terjadinya overheating. Sistem ini dikontrol oleh suatu saklar-pemutus temperatur. Saat saklar ini telah mencapai suatu tempe-ratur tertentu, saklar akan memutuskan kontak sehingga mesin pun mati. Sistem ini tentunya dilengkapi dengan suatu sensor temperatur, yang juga di-lengkapi lubang-lubang di bagian luar tumbler. Lubang-lubang ini mengalirkan Peralatan Listrik Rumah Tangga 241 udara kearah sensor, dan ketika tem-peratur di tumbler sudah sangat tinggi, maka sensor ini akan mematikan catu daya dan mesin pun mati. Gambar 3.38 Sensor suhu Lalu apa yang terjadi jika sabuk pada tumbler patah, atau lubang udara tidak berda di posisi yang seharusnya di de-pan sensor? Atau jika kipas tertutup kotoran dan tidak ada udara yang keluar dari tumbler? Mesin pengering juga di-lengkapi dengan saklar temperatur se-kunder yang sensornya terletak di dekat elemen pemanas. Jika aliran udara mati atau tidak berjalan karena alasan apa-pun, udara di sekitar sensor sekunder ini akan segera mengalami kenaikan tem-peratur sehingga sensor pun akan me-matikan catu daya. 3.1.3.8 Perawatan Mesin Penge-ring Pakaian Bagian-bagian yang memerlukan per-hatian dalam perawatan adalah elemen pemanas, sirkulasi udara (fan), dan mo-tor penggerak tumbler. Perawatan kom-ponen-komponen listrik seperti elemen pemanas dan motor listrik baik yang untuk penggerak tumbler maupun fan secara teknis tidak berbeda dengan yang telah dibahas pada bagian-bagian sebelumnya. Satu hal yang menentukan efektivitas dari pengeringan pada mesin pengering pakaian ini adalah sirkulasi udara. Bila sirkulasi udara lancar, proses penge-ringan akan dapat berjalan dengan baik. Faktor yang sangat mempengaruhi efek-tivitas sirkulasi udara adalah pengotoran pada saluran udaranya. Mulai dari screen, kipas angin, sampai lubang-lubang udara harus dibersihkan secara berkala agar tidak terjadi pengumpulan debu dan kotoran yang menempel. 3.1.3.9 Pemeriksaan dan Pelapor-an Hasil Kerja Perawatan Mesin Pengering Pakaian Pasca perawatan, harus dilakukan pengujian terhadap kinerja mesin. Da-lam pengujian ini mesin dioperasikan secara normal dan setelah selesai pro-ses pengeringan, hasilnya harus dilihat. Indikator bahwa mesin dapat bekerja se-cara baik dapat dilihat dari hasil penge-ringannya. Jika hasilnya telah memenu-hi syarat maka mesin dikatakan baik. Bi-la tidak harus dilakukan langkah-lang-kah perawatannya lagi. Hasil pengujian dan kerja perawatan kemudian ditulis dalam bentuk laporan. Dengan demikian dari laporan ini dapat diketahui kondisi mesin pasca perawat-an, jenis kerusakan, bagian/komponen yang diperbaiki dan atau diganti. 3.1.4 Mesin Cuci Piring 3.1.4.1 Fungsi Mesin Cuci Piring Alat pencuci piring digunakan untuk membersihkan alat-alat dapur, seperti piring, mangkok, cangkir, gelas, dan alat-alat masak lainnya setelah diguna-kan untuk menghidangkan dan atau menyiapkan masakan. Alat ini banyak digunakan di dapur-dapur perumahan, restaurant, atau perusahaan katering. Next >