< PreviousMenelaah Sastra Prosa dan Puisi199Tugas KelompokSusunlah rangkaian data-data perintah nomor 2–5 dari latihan pemahaman menjadi sebuah esai yang lengkap! Anda bisa memanfaatkan kata penghubung antarkalimat atau antarparagraf untuk mempertahankan kesatuan dan kepaduan esai yang Anda buat.Anda dapat menjadi cerpenis muda yang menghasilkan karya yang sebelumnya tidak terpikir oleh penulis-penulis lainnya. Dengan seringnya Anda membaca cerpen Anda akan termotivasi untuk lebih banyak membaca buku atau informasi yang ada di berbagai media cetak dan secara tidak langsung akan menambah ilmu serta pengalaman hidup bagi Anda. Selamat mencoba, teruslah berkarya!Refleksi Pelajaran 10r$BSBLFSKBNFOVMJTLSJUJLJOJUFSEJSJBUBTEVBCBHJBOPertama, cara kerja deduktif dan cara kerja induktifr%FOHBODBSBLFSKBdeduktif, Anda harus membuat kritik dengan berpegang pada ukuran tertentu yang benar-benar dipahami dan diyakinir$BSB,FEVBEFOHBODBSBLFSKBinduktif, Anda memeriksa sebuah karya sastra secara langsung dan hasil pemeriksaan itu menarik suatu simpulan atau dalilr#FSEBTBSLBOIBLJLBUOZB QVJTJNFNJMJLJFNQBUVOTVS ZBLOJtema (sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), dan amanat (intention)Intisari Pelajaran 10Ulurkan TanganmuKarya Gabriela MistralUlurkan tanganmu dan? kan berdansa kita,ulurkan tanganmu dan ku? kan kau cinta.1. Bacalah puisi berikut ini.Latihan Pemahaman Pelajaran 10200Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa Tentukanlah sikap, tema serta amanat penyair saat mem-bacakan puisi tersebut.2. Bacalah penggalan drama berikut.Berdua? kan serupa sekuntum bungaserupa sekuntum bunga, itu saja? Berdua? kan senandungkan satu syair, dalam irama yang sama kau? kan berdansa. Bagai sebutir gandum? kan bergelinding kita, bagai sebutir gandum, itu saja?Namamu Mawar dan aku Harapan,tapi namamu? kan lepas dari ingatanmu,sebab kita? kan berpadu, satu dansadi bukit dan itu saja?KudaKarya Djadjanto Supra (Di sebuah stasiun kecil di Jawa Tengah, tahun 1955, kira-kira pukul delapan pagi, kelihatan seorang perempuan belum tua benar. Duduk di sebuah bangku tunggu. Agaknya sudah lama di situ. Kemudian,- masuk seorang lelaki bertopi. Gelisah memandang kejauhan. Topi dibukanya untuk mengipas-ngipas badannya yang ber-keringat. Duduk dekat perempuan).Perempuan : Jangan di sini, sudah ada yang duduk.Si Kumis : Ini bukan kereta api, tapi stasiun. Tempat ini tidak boleh dicatutkan. Aku tak ingin mem-bayar sepeser pun.Perempuan : Kukatakan sekali lagi, jangan kau duduk di sini. Anakku sebentar lagi datang, dia perlu tempat duduk, perjalanan jauh akan ditempuhnya. Aku yakin kereta api penuh sesak seperti ikan teri dipepes, kasihan.Si Kumis : Ah, anakmu masih muda bukan. Dia akan tahan. Harus. Aku sudah tua, capek. Dengar, aku seharian ini jalan kaki, sampai lihatlah, sandalku habis. Tapi kalau aku dapat duit hari ini akan kusolkan dengan karet ban. Awet tapi murah. Alangkah nikmat nya bisa duduk di sini. Tiap hari aku ke sini. Betapa gelisahnya. Biasa nya aku selalu melihat arloji, tapi kini? (dia mengangkat bahu).Perempuan : Sebaiknya kau tanyakan jam kantor itu.Si Kumis : Aku masih letih, ingin duduk di sini dulu. Kuminta dengan sangat, kau orang baik, bukan? Anakmu seorang yang baik tentu. Aku percaya, dia selalu memberikan tempat kepada orang perempu an, seperti engkau dan seorang laki-laki seperti aku. Seorang anak, harus tahu adat.Perempuan : Tak semuanya begitu.Si Kumis : Anakmu tentu tidak.Perempuan : Dia amat aneh, aku tak selalu mengerti.Si Kumis : Aneh? Tandanya dia dewasa.Perempuan : Apa maksudmu?a. Tentukanlah perwatakan dari tokoh penggalan drama tersebut.b. Tentukanlah amanat dari penggalan drama tersebut.c. Tentukanlah latar dari penggalan drama tersebut.201Apresiasi Cerpen Tahukah Anda bahwa dengan membaca dapat melatih seseorang menjadi cakap dalam berkomunikasi? Membaca cerpen merupakan salah satu wadah untuk dapat meningkatkan hal tersebut. Setelah pada pelajaran sebelumnya Anda telah mengapresiasi karya sastra berupa puisi. Pada pelajaran ini Anda akan diajak untuk mendalami Apresiasi tentang cerpen. 201Sumber : www.google images.comPelajaran 11Apresiasi CerpenPeta KonsepAlokasi waktu: 16 jam pelajaranterdiri atasmelaluiprosesmelaluiprosesmelaluiprosesmelaluiprosesKegiatan BersastraMenilai penghayatan penyair Menyusun dialog dramaMenulis esai cerpen Indonesia Mengomentari tokoh, perwatakan, dan latar dalam drama IndonesiarNFOZVTVOsinopsis karya sastrarNFOEFTLSJQTJLBOunsur-unsur pembentuk ceritarNFODFSJUBLBOJTJdrama;rNFNCBIBTunsur-unsur dramarNFNCBIBTkekhasan rNFOFOUVLBOtema drama, rNFSVNVTLBOjudul rNFNCVBUkerangka cerita dramarNFNCBDBLBOpuisi rNFOVOKVLLBOcitraan imajinasi puisi rNFOKFMBTLBOmakna202Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa Dalam puisi, penyair menggunakan majas untuk mengata-kan atau mengungkapkan perasaan, pengalaman batin, harapan, suasana hati, ataupun semangat hidupnya. Majas digunakan penyair untuk mengiaskan atau mempersama kan sesuatu dengan hal lain agar dapat tergambar dengan jelas. Selain itu, majas pun membantu penyair untuk menghadirkan kesan puitis melalui pemilihan bunyi yang dapat menimbulkan imajinasi dalam diri pembaca. Contoh majas yang sering digunakan penyair dalam puisi adalah majas perban dingan atau majas perumpamaan (simile), metafora, alegori, dan personifikasi.Imaji atau citraan adalah kilasan bayangan dalam pikiran pembaca. Imaji dikejar dan dimanfaatkan oleh penyair untuk menuangkan pengalaman dalam bentuk puisi. Selain itu, imaji juga digunakan untuk menjemput pengalaman pembaca yang sesuai dengan pengalaman penyair. Dengan adanya imaji yang khas, puisi menjadi lebih menarik. Imaji dapat memberikan sugesti gambaran yang jelas, membentuk suasana tertentu, mem-bangkitkan tanggapan, memberi sugesti, dan pada akhir nya dapat membuat pembaca/penikmat puisi merenung.Karya-karya sastra, termasuk puisi tidak terlepas dari nilai-nilai budaya. Nilai-nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia. Untuk menemukan nilai budaya dalam puisi tidaklah mudah. Kita perlu menghayati puisi tersebut dengan sungguh-sungguh.Nah, sekarang mari kita perhatikan puisi karya Sitor Situmorang berikut.Sitor Situmorang lebih memilih kata lebaran dibanding dengan Idulfitri. Seperti kita ketahui, makna Idulfitri lebih condong kepada aspek religius ketimbang kata lebaran. Idulfitri berarti kembalinya suci seseorang muslim setelah melaksanakan ibadah puasa. Adapun kata lebaran lebih menekankan aspek pesta pora, perayaan, atau kebahagiaan. Dengan demikian, makna lebaran lebih mengarah kepada pesta/tradisi masyarakat.Kata bulan pada puisi tersebut dapat diartikan sebuah keindahan (penghias malam) dan kecantikan. Adapun kata kuburan merupakan simbol dari duka cita yang mendalam atau Menilai Penghayatan Penyair terhadap Puisi Terjemahan yang DilisankanATujuan BelajarAnda diharapkan dapat:rNFNCBDBLBOQVJTJyang dianggap penting dalam tiap periode;r menunjukkan majas yang terkandung dalam puisi;r menunjukkan citraan imajinasi puisi tersebut;r menjelaskan makna dari konteks puisi yang mengandung majas.Malam LebaranBulan di atas kuburanMengenal Lebih Dekat Sitor Situmorang lahir di Harianboho, Tapanuli Utara (Sumatra Utara), pada 2 Oktober 1942. Ia termasuk salah seorang sastrawan Angkatan '45. Ia menulis puisi, drama, cerita pendek, esai, dan menerjamahkan karya-karya sastra asing. Sitor Situmorang dikenal sebagai penyair karena lebih banyak berkarya puisi..Sumber: Ensiklopedi Sastra Indonesia, 2004203Apresiasi Cerpen1. Bacakan puisi tersebut di depan kelas. Puisi 1Yang Terhempas dan yang PutusKarya Chairil Anwarkelam dan angin lalu mempesiang diriku,menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugudi Karet, di Karet (daerahku y.a.d.) sampai jugaderu anginaku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datangdan kau bisa lagi lepaskan kisah baru padaku;tapi kini hanya tangan yang bergerak lantangtubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwaberlalu beku1949Sumber: Horison Sastra Indonesia: Kitab Puisikematian. Dengan demikian, pengarang secara tidak langsung ingin mengungkapkan bahwa di saat orang lain merayakan sesuatu (berpesta), dia malah mendapatkan sesuatu yang indah (mungkin yang ia miliki) berada dalam kemusnahan, kematian, atau duka cita.Puisi tersebut dianggap penting karena mengandung kontroversi. Malam lebaran, menurut kalender Hijriah ber tepatan dengan tanggal 1 Syawal. Pada tanggal tersebut, bulan tidaklah tampak dari bumi. Selain itu, pemaknaan terhadap puisi tersebut sangatlah beragam. Apakah Anda mempunyai apre siasi lain terhadap puisi karya Sitor Situmorang tersebut? Dis kusikanlah apresiasi Anda tersebut dengan teman-teman Anda.Latihan Pemahaman Puisi 2Dengan Puisi, AkuKarya Taufiq IsmailDengan puisi aku bernyanyiSampai senja umurku nantiDengan puisi aku bercintaBerbatas cakrawala204Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa 2. Tentukanlah majas-majas yang terkandung dalam kedua puisi tersebut! Sertakan jawaban Anda dengan bukti yang mendukung.3. Tentukanlah citraan (imaji) yang terkandung dalam ketiga puisi tersebut! Unsur apakah yang paling utama ditampilkan oleh imaji dalam kedua puisi tersebut?4. Tentukanlah beberapa lambang yang ada dalam ketiga puisi tersebut.5. Tuliskan kesimpulan Anda mengenai nilai-nilai budaya yang ter kandung dalam ketiga puisi tersebut.Cerita prosa mudah diikuti oleh pembaca karena pengarang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara lengkap. Pembaca prosa bisa asyik dan penasaran sehingga mau mem-bacanya sampai selesai. Sebaliknya, naskah drama mungkin sangat membosankan kalau hanya dibaca. Hal ini karena, isinya sebagian besar berupa percakapan atau dialog. Oleh karena itu, wajar apabila pembaca naskah drama tidak segera mengerti ceritanya. Alur cerita naskah drama akan tampak nyata setelah dipentaskan pemain di panggung.Sekarang bacalah naskah drama Dam karya Putu Wijaya dengan cermat. Dengan puisi aku mengenangKeabadian Yang Akan DatangDengan puisi aku menangisJarum waktu bila kejam mengirisDengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busukDengan puisi aku berdoaPerkenankanlah kiranya1965Sumber: Horison Sastra Indonesia 1: Kitab Puisi, 2001Mengomentari Tokoh, Perwatakan,dan Latar dalam Drama IndonesiaBTujuan BelajarAnda diharapkan dapat:rNFODFSJUBLBOJTJdrama;rNFNCBIBTVOTVSunsur drama (tema, penokohan, konflik, dialog);rNFNCBIBTLFLIBTBO(bentuk pementasan, dialog/dialek, kostum, adat, 205Apresiasi CerpenDamKarya Putu Wijaya...Dalang : Maaf seribu maaf. Itu bukan saya. Itu tertuduh. Orang itu memaki-maki karena tak bisa lagi me nyalurkan rasa marah nya dengan kata-kata yang sopan. Ia diperingat kan oleh ha kim supaya tenang, kalau tidak mau tenang, sidang akan ditutup.Hakim : Kalau Saudara tidak mem per guna-kan kata-kata yang sopan, sidang ini akan diskors! Ini pengadilan, bukan warung kopi! Semua kata-kata adalah pem beberan fakta yang bebas dari emosi. Saudara mengerti tidak? Baik. Silakan terus bicara, kalau masih ada yang mau dikatakan. Masih ada? Tidak ada lagi? Jadi Anda tidak kenal korban ini sebelumya? Tidak? Kalau begitu Anda juga pasti tidak tahu bahwa asal usul korban, dari mana, tidak? Saudara juga tidak tahu siapa namanya? Tidak? Apa tujuan nya, apa pekerjaannya, apa... baik, jadi Saudara tidak tahu apa-apa! Saudara berani mengang kat sumpah bahwa Saudara tidak tahu sedikit pun siapa yang sudah Saudara bunuh itu? Sama sekali tidak? Jadi saudara tidak tahu berapa pastinya harga mobil itu, dan kapan serta di mana dibelinya, juga Saudara tidak tahu bagaima korban membelinya? Tidak? Tenang-tenang semua, biarkan dia yang men jawab. Kalau tidak tenang sidang ini akan saya tunda. (mengetokkan palu) Terima kasih. Jadi Saudara tidak tahu bahwa mobil ini dua ratus kali lipat harganya dari harga yang saudara perkirakan? Tidak tahu? Tidak tahu atau, tahu-tahu tidak? Baik. Saudara juga tidak tahu bahwa mobil ini baru saja di dapatkannya hari itu? Tidak tahu bukan? (pada diri nya sendiri,) Edan. (kembali pada tertuduh) Jadi kalau begitu apa saja yang Saudara tahu! Tidak ada? Tidak ada? Sama sekali tidak ada? Sedikit pun, saya ulangi lagi sedikit pun tidak ada yang Saudara tahu? Kenapa tidak ada?! Dalang : Sudah dong, Pak. Kalau memang tidak tahu jangan dijebak supaya bilang tahu. Memang dia tidak tahu kok! (memukul-mukulkan palunya) Hakim meminta petugas untuk membawa semua bukti-bukti berupa surat pembelian mobil. Kepada tertuduh dipersilakan melihat sendiri bukti-bukti itu supaya jangan terus-menerus bilang tidak tahu. Sesudah itu, lalu hakim bertanya sekali lagi. "Nah sekarang Saudara tahu, berapa harga mobil itu, dari mana ia dapatkan uang pem belinya dan berapa tahun ia sudah banting tulang untuk bisa mengum-pulkan tabungan sebanyak itu! Ya tidak!" Anak muda yang tertuduh itu mengangguk dan menjawab dengan suara lantang dan tenang serta sopan-santun. Tertuduh : Yang Mulia Bapak hakim, para keluarga almarhum, Bapak Jaksa, para wartawan serta hadirin sekalian yang saya hormati. Itu semua benar. Memang benar apa kata Yang Mulia Bapak Hakim semuanya betul. Korban yang sudah saya bunuh itu bukan orang yang jahat. Almarhum adalah orang baik, orang yang santun. Saya tahu bahwa ia mendapatkan mobil mewah itu berkat usaha-nya yang gigih. Bukan gratis. 206Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa Bukan menipu orang lain. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan, ia mendapat itu semuanya dengan darah dan air mata. Hanya saja salahnya, salahnya, kenapa ia mendapat kan semua itu se men tara aku, kami semua tidak dapat apa-apa. Mengapa ia kelihatan begitu bahagia begitu kaya begitu penuh, begitu sempurna semen tara kami sepi, lengang, kosong me lompong. Mau tak mau ia akhirnya jadi orang yang ber salah, karena ber-hasil men capai sukses se men tara kami semuanya gagal total tanpa sebab yang masuk akal. Aku minta maaf. Tetapi, jangan sekali-sekali aku diperlakukan begini, seperti binatang yang tidak punya hak bicara. Aku bukan tidak tahu meskipun aku bilang tidak tahu! Coba buka telinga kalian, buka mata kalian. Bukan telinga dan mata itu, tapi telinga dan mata hati kamu yang ada di dalam sana! Buka lebar-lebar! Yang Mulia Bapak hakim, coba lihat! Jangan cuma lihat otot-otot dan tulang belulangku saja! Lihat juga mataku yang kosong, kepalaku yang di tusuk berjuta-juta jarum dan rongga jiwaku yang kosong. Sadarlah, perca-ya lah, dengarkan lah suara ku sekali ini saja, mengapa aku tidak pernah tahu semua itu! Mengapa aku tidak pernah dikasih tahu siapa orang itu! Tidak pernah ada orang yang mem beri tahukan kepadaku, ada orang baik yang naik mobil mewah bahkan terlalu mewah, se mentara aku dan semua orang yang lain-lain itu tidak bahagia. Koran-koran tidak pernah mem beritahu kan ke pada ku, siapa orang yang naik mobil itu. Koran-koran selalu bicara tentang korupsi, orang yang serakah dan perampok. Aku tidak tahu, aku tidak pernah diberitahu ada mobil mewah yang dikendarai oleh orang baik. Aku tidak pernah dikasih bukti ada orang kaya yang baik. Aku tidak pernah di ingatkan orang itu orang baik yang telah berjuang dengan jujur seumur hidup-nya, orang yang hatinya seder-hana bahkan sama miskinnya dengan kami, meskipun naik mobil seme wah itu. Aku tidak pernah dididik untuk paham, untuk melihat kebenaran, untuk menyadari di dalam kemewa han itu masih ada sisa kebaikan! Aku sudah dipenggal dari kenyataan! Aku, kami semua sudah ter-bunuh. Ya kami semua sudah mati. Hati kami yang luka tidak pernah diberitahu ada orang berakal sehat di dalam mobil semewah itu. Kami sudah dibuta kan, ditulikan, kami sudah di pa sung, dipotong, dicincang, diinjak-injak, diiris-iris, dicekal, dijegal, diberangus .... Dalang mengetokkan palunya, lalu jadi hakim ...Hakim : Stoppppppppppppppp! Cukup! Amankan dia petugas! Terima kasih! Jadi sudah jelas sekarang, semua itu kamu lakukan karena kamu tidak tahu. Tetapi apa kamu tidak tahu juga, bahwa orang-orang itu juga seperti kamu? Mereka tidak tahu bahwa kamu tidak tahu! Bagaimana mereka tahu bahwa kamu tidak tahu kalau tidak ada yang memberitahu? siapa yang harus memukul ini kalu bukan kamu? Maaf!Sumber: Majalah horison, Januari 2005207Apresiasi CerpenTentu Anda sudah tahu isi, tema, dan amanat yang terdapat dalam naskah drama tersebut, bukan? Lalu, bagaimanakah dengan penokohan, konflik, dan dialog dalam drama tersebut? Perwatakan sangat penting dalam drama. Tanpa perwatakan, tidak akan ada cerita. Tanpa perwatakan tidak akan ada plot. Ketidaksamaan watak melahirkan pergeseran, tabrakan kepentingan, konflik, lahirlah kemudian cerita. Tokoh dalam drama yang muncul ingin mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam mencapai cita-cita disebut tokoh protagonis. Tokoh penentang cerita dalam drama disebut tokoh antagonis. Adapun orang-orang yang berperan sebagai pem bantu, baik untuk tokoh protagonis maupun tokoh antagonis disebut Tetapi jangan sekali-sekali aku diperlakukan begini, seperti binatang yang tidak punya hak bicara. Aku bukan tidak tahu meskipun aku bilang tidak tahu! Coba buka telinga kalian, buka mata kalian. Bukan telinga dan mata itu, tapi telinga dan mata hati kamu yang ada di dalam sana!Adapun tokoh protagonis dalam drama Dam adalah Hakim. Perhatikan cuplikan dialog berikut! Stoppppppppppppppp! Cukup! Amankan dia petugas! Terima kasih! Jadi sudah jelas sekarang, semua itu kamu lakukan karena kamu tidak tahu. Adapun tokoh tritagonis dalam drama Dam tersebut adalah dalang. Perhatikan dialog berikut!Sudah dong, Pak. Kalau memang tidak tahu jangan dijebak supaya bilang tahu. Memang dia tidak tahu, kok! (memukul-mukulkan palunya)Konflik merupakan kekuatan penggerak dalam drama selain karena keberhasilan pemain dalam berakting. Konflik tidak hanya terjadi antara seseorang dan seseorang. Konflik dapat pula terjadi antara seseorang dan masyarakat, dengan alam, bahkan dengan dirinya sendiri. Dalam rangkaian konflik tersimpan pula amanat atau pesan pengarang. Agar konflik benar-benar terbangun, benih-benihnya memang harus telah ada. Hal tersebut seperti dikemukakan oleh Arthur Koestle, ''Sifat konflik dapat dengan jelas dinyatakan atau hanya tersirat. Namun, satu elemen daripadanya mestilah ditampilkan''. Adapun konflik dalam drama Dam mulai muncul ketika Tertuduh mulai angkat bicara. Tokoh Tertuduh membongkar semua kemampuan yang keropos, yang terjadi selama ini. Tokoh Tertuduh menggugat keadaan yang 208Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa terjadi selama ini di mana tokoh Tertuduh merasa diperlaku kan tidak adil dalam persidangan. Perhatikan kembali kutipan dalam drama Dam berikut.Dalam drama, terdapat dialog. Melalui dialog-dialog antar-pemain inilah penonton dapat mengikuti cerita drama yang disaksikan. Bahkan, melalui dialog, penonton dapat menen tukan watak-watak tokoh dan menemukan amanat-amanat yang ingin disampaikan oleh dramawan. Selain itu, melalui dialog pula kita segera tahu dari daerah mana tokoh-tokoh dalam drama berasal.Ketika membaca drama Dam, tentu terdapat kekhasan dari drama tersebut, bukan? Misalnya, salah satu tokoh yang ada dalam penggalan drama Dam tersebut bernama Dalang. Dalam adat atau tradisi Jawa, nama dalang adalah sebutan bagi orang yang memainkan wayang, baik wayang kulit maupun wayang golek. Sementara dalam penggalan naskah drama tersebut, dalang berperan sebagai pengatur jalannya persidangan.Putu Wijaya seolah-olah ingin menjungkirbalikkan keadaan yang sebenarnya. Dalang biasanya mengatur setiap gerak-gerik wayang secara sembunyi-sembunyi. Namun, dalam drama Dam tersebut Putu Wijaya menjadikan dalang sebagai seorang hakim yang memegang palu. Karya-karya Putu memang karya yang melakukan semacam usaha dekonstruksi, membongkar terhadap hal ihwal yang terlanjur lumrah dan mapan. Maka cerita Putu Wijaya sering membuat pembaca ''terbius'' mengikuti cerita yang berkelok dan berkelit, tidak jarang menjebak, untuk akhirnya membuat kejutan demi kejutan.Mengapa ia kelihatan begitu bahagia, begitu penuh, begitu sempurna sementara kami sepi, lengang, kosong, melompong mau tak mau ia akhirnya jadi orang yang bersalah, karena berhasil mencapai sukses sementara kami semuanya gagal total tanpa sebab yang masuk akal.Latihan PemahamanBacalah penggalan naskah drama berikut, lalu tentukan isi drama tersebut.Next >